Ujian akhir nasional kini sedang dijalani Cinta, setelah tiga bulan pernikahan kakak sepupunya Rista. Cinta belajar dengan sungguh sungguh, dia ingin nilai terbaik sebagai ancang ancang meraih cita citanya. Pergi les guna mempelajari soal soal ujian, juga sering pergi ke perpustakaan termasuk usahanya.
"Selamat pagi bun"
Ucap Cinta, yang akan berangkat ke sekolah pagi ini untuk mengerjakan ujian dihari pertama.
"Pagi sayang, ayo sarapan dulu?"
"Cinta udah telat bun, sarapannya di bungkus aja"
"Ya sudah tunggu sebentar bunda bungkusin"
Dengan segera sang bunda pergi ke dapur untuk mengambil kotak makan. Dengan cekatan bunda segera memasukan nasi goreng kedalam wadah bekal dengan toping yang lengkap juga membawakan sebotol teh manis untuk diberikan Cinta putri kesayangannya.
"Ini bekal mu, dan juga ini teh manis anget buat kamu"
"Terimakasih bunda ku"
Cinta mencium pipi bundanya, lantas dengan cepat pergi ke sekolah. Mengendarai matic hitam nya.
"Cinta kau sudah datang?"
Yang ditepuk bahunya menoleh, lalu Cinta tersenyum kearah Lusira.
"Kau sendiri datang lebih pagi dari ku"
Timpal Cinta.
"Otak ku tak sepintar mereka, aku ingin belajar sedikit hanya sedikit agar dapet nilai pas buat lulus"
Ucap Lusira, sambil menggandeng bahu Cinta.
"Kau ini, awas jangan melampaui nilai ku ya"
Ucap Cinta kemudian.
"Aku usahakan tidak mungkin"
Mereka sambil bicara memasuki kelas, udara masih pagi begitu sejuk karena jam dinding masih menunjuk di angka 6. 3 jam kemudian ujian di mulai untuk sesi pengerjaan soal yang pertama setelah itu istirahat 1 jam dan dilanjutkan ke sesi ke 2 pengerjaan soal. Kini sudah 3 hari ujian diadakan meski belum ada hasil tapi pihak sekolah melanjutkan dengan ujian sekolah dan juga praktek di minggu berikutnya.
"Bagaimana kau mengerjakan soal ujian mu?"
Tanya Lusira, saat ini mereka sedang di kantin memakan bakso setan yaitu bakso dengan kuah pedas juga didalam bakso terdapat cabai yang begitu banyak.
"Aku bawa enjoy aja"
Ucap Cinta sambil menyuap potongan bakso dengan cabainya kedalam mulutnya.
"Kau tahu setelah selesai mengerjakan soal aku selalu makan bakso setan ini!"
Cinta menoleh lalu mengerutkan kening nya.
"Loh memang kenapa?"
"Untuk apa lagi ya tiada lain dan tiada bukan untuk mengembalikan kepala ku yang kecengklak ini seperti semula"
"Prrttt.....uhhuk......uhhhuukk"
Cinta langsung tersedak kuah bakso setan itu, mukanya merah padam. Lusira mengelus punggung Cinta, setelah memberikan segelas air hangat ditambahkan madu.
"Kenapa kau sengklek kali?"
Ucap Cinta setelah sadar dari keselek nya. Lusira hanya nyengir kuda saja, dia menggaruk pantat nya yang disengat nyamuk barusan.
"Dari nanti pulang aku dimarahi mak ku, nanti dia tanya Lusira dimana kepala mu?"
"Kan kepala mu utuh"
"Mana ada, ntar kalau tidak makan bakso kepala ku selalu goyang ajep ajep kau tahu"
Lusira mempraktekkan goyangan kepalanya pada Cinta. Cinta hanya bisa menggelengkan kepalanya pada teman sebangku nya itu. Semua masalah ujian selesai hari ini makanya Cinta dan juga murid kelas 3 berlama lama disekolah karena mulai besok mereka kesekolah sudah tidak intensif lagi.
"Cinta ayo kita pulang?"
Ajak Lusira, Cinta menggelengkan kepalanya lalu meneguk es teh manisnya setelah menghabiskan semangkok bakso setan itu.
"Aku ingin menikmati pemandangan sekolah, karena setelah hari ini mungkin kita tidak bisa berlama lama disekolah lagi"
"Kau benar juga Cinta, kita nanti bisa sesuka hati datang kesekolah tapi bukan untuk belajar bukan?"
Cinta mengangguk, lalu mereka berpelukan.
"Eh ayo kita ke cafe langganan kita, aku ingin makan es krim kesukaan ku disana"
Mereka berdua berangkat dengan menggunakan matic milik Cinta, Lusira membonceng dibelakang dengan posisi Lusira memeluk Cinta. Mereka seperti sepasang kekasih hingga tiba dicafe langganan mereka.
"Nah kita sudah sampai, ayo cari tempat duduk"
Mereka duduk ditempat biasa, lalu memesan menu kesukaan mereka.
"Eh aku mau ke toilet dulu ya"
"Baiklah jangan lama ya, nanti ku makan pesanan mu"
Cinta hanya berlalu saja menuju toilet perempuan yang terletak disebelah kanan.
"Bagaimana sudah kau siapkan rencana nya?"
Ucap lelaki yang baru saja keluar toilet, Cinta melewati mereka begitu saja.
"Hanya seorang gadis kecil seperti anak pak kades saja apa perlunya membuat rencana!"
Lelaki yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya itu berkata sambil tertawa.
Deg.......
Dengan segera Cinta masuk ke toilet yang terdekat dengan mereka.
"Kita mendapat tugas yang sama dari orang yang berbeda"
"Ya itu menguntungkan kita"
"Lagi pula misinya sama"
"Lupakan misinya, lebih baik kita buat misi untuk kita sendiri saja"
Ucap lelaki ke 3 yang sepertinya baru bergabung.
"Kita memang akan menangkap gadis itu, kita bius dia dengan obat ini, obat yang bisa melumpuhkan fisik dan membuat hilang semua ingatan pada saat kita menikmati duluan gadis itu"
"Wah ide mu cemerlang juga ya"
"Selain kita dapat kenikmatan, kita juga masih bisa mendapatkan uang"
"Maksud mu?"
"Kita jual dia ke bos besar, ya walau pun tidak semahal ori tapi kita dpet harga bagus, tinggal datengin dokter buat dia ori lagi untuk orang awam kan bisa"
"Ha....ha...."
Mereka bertiga bertos ria sambil tertawa dengan lantang.
"Ayo kita ambil boneka pak kades yang cantik itu"
Mereka sudah berlalu, dengan segera menelpon Lusira.
"Cepat lah pesanan mu sudah dingin!"
"Cepat ke toilet"
"Ada apa?"
"sudah jangan banyak tanya"
Lusira segera bangkit dari kursinya, lalu menuju toilet, tiba tiba lengan Lusira ditangkap dan ditarik paksa oleh seseorang.
"Diam"
"Ada apa?"
"Ayo masuk ke toilet"
Cinta menceritakan semuanya, Lusira mengangguk mengerti.
"Kau pulang lah naik taksi, ini uang untuk mu"
"Bagaimana dengan mu?"
"Aku akan baik saja"
Cinta segera berlalu meninggalkan Lusira, dengan segera Lusira mengirim pesan pada seseorang.
'Maafkan aku Cinta'
Ucap Lusira dalam hati, karena gadis itu sudah memasukkan sebuah alamat.
Cinta sudah diparkiran cafe, terlebih dahulu dia menggangi plat nomor matic dan juga menyemprotkan cat agar matic nya berganti warna. Cinta tersenyum.lalu segera melajukan matic nya, Cinta juga sudah berdandan agar bisa mengelabui orang orang yang mengejarnya.
Cinta menuju stasiun kereta api, lalu mendaftarkan identitasnya dengan nama Lusira, setelah mendapat tiket gadis itu segera naik ke kereta api. Dia juga membeli 1 stel pakaian juga ponsel, ponsel yang dulu sudah dia buang dicafe tadi. Karena ponsel itu memiliki alat penyadap dari ayah nya.
'Bun, maaf Cinta tidak oamit'
Ucapnya dalam hati.
Tujuan Cinta adalah kota, meski dia belum mendapat ijasah dia bisa pergi ke kota lebih dulu untuk menemui kakak nya Rista. Cinta menarik semua tabungan, dia menaruh uang nya ditas kecil didalam hoody nya itu. 3 jam perjalanan Cinta sudah sampai di stasiun kereta ibu kota yang sangat bagus itu.
"Aku lapar sebaiknya cari makan dulu"
Cinta menuju warung disekitar stasiun lalu memesan makanan seadanya disana.
"Ternyata ibu kota sangat luas, bagaimana aku mencari kak Rista"
Cinta bermonolog sendirian dijalanan.
"Sebaiknya aku ke hotel saja memesan kamar yang murah"
Cinta bergegas menghentikan tukang cator disekitaran tempat itu. Berkata akan pergi hotel yang bagus namun harganya sedikit terjangkau. Cinta berhasil menemukan hotel yang dia inginkan untuk menginap barang semalam saja.
"Aku tidak menyimpan nomer kak Rista, lagi pula aku hanya membawa 3 potong pakaian ini"
Rista berbicara sendiri karena baru datang pertama kalinya ke ibu kota. Dan dia adalah mungkin orang termiskin di ibu kota ini.
"Sudah lah tidur dulu, besok baru cari kak Rista"
Sementara di desa, bunda Armita yang sudah menunggu kepulangan anak nya semakin gelisah.
"Yah bagaimana ini? sudah pukul 10 malam Cinta belum pulang loh"
Ucap bunda Armita sambil berdiri di jendela.
"Ini kan hari terakhirnya ujian, mungkin sedang merayakan bersama teman temannya"
Bunda menoleh kepada suaminya, tak sedikit pun ada gurat khawatir.
"Tapi inj sudah malam yah"
"Sudah lah bun, ayo kita tidur saja"
Ajak Ayah Arkan Sinudi, lelaki paruh baya itu melengkungkan bibir nya.
'Mungkin anak mu sedang bersenang senang dengan suaminya, ya 3 bulan lagi pasti membawa cucu untuk mu'
Ucap Arkan dalam hati.
"Ayah duluan saja yang tidur, bunda mau menunggu Cinta disini"
"Baik lah, lagi pula sekarang Cinta bukan anak kecil lagi, dia sudah selesai ujian sekolah menengah berarti gadis kita itu sudah menginjak masa dewasa bun"
Ucap Arkan Sinudi sambil berlalu menuju kamar tidur mereka.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
Cherry🍒
bapak kandung nya apa bukan sih mau jual anak sendiri konyol
2022-12-16
1
✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎
up kak
2022-11-24
1
ℕ𝕦𝕟𝕦𝕥𒈒⃟ʟʙᴄ
up
2022-11-24
0