Dino tersenyum senyum sendiri menuju kantor Aksara, dia teringat pada istri orang yang baru saja di jumpai nya. Dino memang menaruh hati pada gadis itu, namun tentu saja tidak bisa seberuntung adik sepupu bos nya itu. Dino kembali masuk ke ruangannya.
"Apa kau menang lotre hem?"
Dino terjengkit kaget mendengar suara tak kasat mata itu.
"Dari mana asalnya suara itu?"
Aksara menghela nafas nya.
Pakkk.
Sebuah berkas menyabet kepala Dino.
"Awww ......"
Dino menoleh kebelakang, terlihat Aksara bersandar di dinding.
"Kalau muncul jangan mengagetkan orang kenapa?"
"Siapa yang mengagetkan siapa!"
"Kau lah bos"
"Aku......"
Aksara menunjuk mukanya sendiri dengan jari telunjuknya.
"Jangan mengada ada, cepat selesaikan profosal proyek di daerah xxx"
"Oke"
Aksara keluar dari ruangan Dino asisten juga tangan kanan keduanya, di lorong menuju ruangannya dia berpapasan dengan Rista istri adik sepupunya.
"Selamat pagi pak"
"Pagi"
Rista masuk ke ruang kerjanya.
'Dimana bocah itu?'
Sambil celingukan mencari Haris Dimitri si adik sepupu lelaki nya.
Paakk..
"Mencari siapa?"
Yang ditunggu baru saja muncul.
"Kalian berangkat sendiri sendiri?"
"Kenapa kau mengurusi istri ku?"
Haris menatap curiga.
"Aku tidak........."
Haris berlalu menuju ke ruangannya sebagai wakil dari Aksara di perusahaan itu.
"Tuan"
Aksara menoleh pada suara itu, terlihat Melki asisten nya itu menunduk.
"Katakan"
"Cabang kita di negara S, sedang dalam masa sulit"
"Kok bisa?"
"Nona Caterine berusaha untuk memonopoli saham tuan"
Aksara menggenggam kuat telapak tangannya. Gigi nya gemeretuk saking marahnya.
"Kita kesana besok"
"Baik"
Aksara segera kembali ke ruangan kerjanya untuk melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya.
Sementara Haris terus menerus melirik ruangan disebelah kirinya, berharap penghuni ruangan itu sadar akan tindakannya.
Krriinggg......
Bel makan siang sudah berbunyi namun gadis itu masih saja fokus pada layar tipis didepannya.
Drrtttt...drrttttt.
Nampak Haris Dimitri mendial nomer seseorang.
"Turun beli makan siang di restoran xxx, cari menu yang spesial 2 porsi"
Tut....
Sambungan telepon dimatikan sepihak. Tak sampai 15 menit 2 porsi lunch box datang dibawa oleh Jamie asisten Haris Dimitri.
"Bos, ini kotak makan siang nya"
Dengan segera Haris menyambar 2 kotak itu lalu pergi menuju ruangan sebelah, sebelum nya Haris sudah mengusak rambut berpomad nya, dasinya dikendurkan juga bajunya sedikit dilonggarkan agar nampak lebih cool.
Diruang sebelah bunyi keyboard terdengar lantang.
"Banyak sekali, 3 hari saja seperti mengerjakan berkas seminggu, hemm lelah"
Rista menggerutu tak karuan, bila tahu cuti bisa membuat dirinya selelah ini, mending nikah di malam hari saja.
Klek...
Bukan tak mendengar pintu ruangan kerja Rista dibuka seseorang hanya saja Rista malas melihat. Hanya dengan melirik saja sudah pasti tahu siapa itu.
"Masih sibuk?"
Rista hanya mengangguk.
Seseorang itu melangkah mendekat kearah meja Rista, bahkan bau parfum yang sangat Rista kenal sudah bergelayut di hidung mancung gadis itu.
"Makan siang dulu yuk?"
Rista terdiam, namun tangannya masih menari di keyboard laptop nya. Tangan besar lelaki itu memegang dua pundak Rista, bahkan kulit nya itu sempat merapat ke rambut ubun ubun Rista.
"Pergilah aku masih sibuk"
"Tapi aku bawa lunch box loh, dari resto kesukaan mu"
Haris tak menyerah dia memamerkan luch box yang sangat disukai Rista. Rista berhenti sejenak lalu menatap lelaki yang sedang tersenyum kearahnya itu. Rista menarik satu box dari laci bawahnya.
"Aku punya bekal makan siang sendiri"
'Oh ****'
Umpat Haris dalam hati.
"Tapikan aku sudah beli dua, makan dulu yuk"
"Aku masih sibuk"
Rista segera melanjutkan pekerjaannya. Haris hanya terdiam di ruangan itu.
'Dia tidak pernah secuek ini, juga tidak pernah diam, seperti inikah rasa nya diacuhkan olehnya'
Ucap Haris dalam hati.
Haris lebih mendekat dan tiba tiba terbesit ide jahil, Haris tersenyum smirk.
"Sayang itu kamu bawa pin ya?"
Rista menoleh pada suaminya.
"Pin apa?"
"Itu pin binatang"
Rista menoleh, matanya membulat dan dengan reflek dia menghambur kegendongan Haris.
"Aaaaaaaaaaaa"
'Yesssss'
Ucap Haris, memang benar dikursi si istrinya duduk ada kecoa kecil yang merambat. Rista sangat kaget dan alhasil sekarang dia memeluk suaminya bahkan kakinya itu melingkar dipinggang Haris.
'Si bos nglakuin drama apa sih?'
Ucap Jamie didalam hati, dia segera meletakkan berkas di meja bos lalu segera kembali ke ruangannya.
Haris meletakkan tubuh ramping Rista dimeja kerja milik gadis itu, lalu mengusir kecoa tadi.
"Sudah pergi"
"Oh.....makasih"
"Dimakan ya"
Rista terdiam, dengan segera Hari beranjak pergi.
Kotak makan siang itu tak dilirik sama sekali oleh Rista, bahkan teh hangat tadi pagi pun dianggurin dimeja ruang keluarga. Haris kembali ke ruangan kerjanya.
Rista melihat punggung suaminya yang keluar dari ruang kerjanya dan kembali kesebelah kanan ruangannya. Rista juga melirik kotak makan siang itu ada 2 buah, Rista terdiam, sakit......bahkan hati Rista lebih sakit. Kehidupan yang Rista dambakan, pelukan yang Rista inginkan setelah lelaki itu menikahinya itu semua hanya lah mimpi. Pada dasarnya mereka sama sekali tak berjodoh.
"Hei kemarilah!"
Ucap Rista pada salah satu OB itu, dan si OB mendekat.
"Ibu memanggil saya"
Rista mengangguk.
"Ini untuk tapi tolong antarkan kotak makan siang ini pada meja pak Haris disebelah ya"
"Baik bu"
OB itu segera menjalankan perintah Rista, dan menerima satu box makan siang milik Rista. Dengan segera Rista membuka lunch box dari suaminya. Rista tersenyum, lelaki itu membelikan makanan yang sangat disukai Rista. Dengan segera Rista melahap semua isi box itu, sangat lezat dan kenyang.
Haris menghadiri meeting diluar tapi dia tidak memesan makan, meski pun perutnya selalu berbunyi.
"Bos, apa anda belum makan?"
Tanya Jamie karena sedari tadi perut bos nya berbunyi, Haris hanya terdiam.
'Huh bos, kau menggali kubur mu sendiri bertengkar dengan wanita'
Ucap Jamie dalam hati.
Klek Haris segera masuk ke ruangannya, dia minum air satu gelas.
'Lapar sekali!'
Batinnya menjerit.
Tak sengaja bola matanya menyapu sebuah kotak, seperti kotak makan siang. Ada sedikit memo manis tertera disana.
'Jangan sampai sakit'
Dengan emot senyum.
Haris melengkungkan bibir nya membentuk senyum, tak perlu ditebak atau dipertanyakan. Haris membuka kotak itu lalu segera melahapnya, tak berselang lama makanan itu sudah pindah kedalam perutnya.
'Kasih perhatian sembunyi sembunyi gini, oke aku bisa balas perbuatan mu itu'
Ucap Haris dalam hatinya, sambil memandangi gadis manis yang tak lain adalah istri sah nya sendiri.
Rista yang pulang dari kantor segera mengantri taksi didepan kantor, tiba tiba saja tangannya digenggam seseorang yang tak lain si suaminya itu.
Bamm...
Pintu mobil tertutup, Rista hanya terdiam bahkan si suaminya itu memasukkan dirinya ke mobil miliknya dihadapan semua orang.
"Kita pulang ya?"
Rista mengangguk.
1jam perjalanan dengan kecepatan sedang, mobil Haris sudah terparkir dihalaman rumah mereka.
"Sayang Rista, sudah pulang?"
Sang mamah mertua menyapa dirinya.
"Eh...iya mah"
"Sayang mamah masak banyak malam ini makan malam disini saja ya"
Paramitha Alkatiri sang mamah mertua berbicara dari halaman nya sendiri yang hanya bersekat dinding pendek dengan rumah anak nya itu.
"Baik mah, Rista mandi sama ganti baju dulu ya mah"
"Iya sayang"
Akhirnya setelah seminggu yang lalu pernikahan sang putra, dirinya baru bisa mengajak menantunya untuk makan malam.
Dengan segera Rista memasuki kamar mandi, membersihkan diri sekaligus berganti pakaian dengan piyama tidur.
Klek.
Pintu kamar terbuka, ketika Rista sedang menyisir rambut untuk diikat kuncir kuda.
"Mau kemana?"
"Ke rumah mamah, mamah kan tadi menyuruh makan malam dirumah mamah"
"Tidak usah pergi lah"
"Kenapa?"
Rista menoleh pada suaminya yang sudah bertelanjang dada.
"Masak sendiri saja, kan banyak bahan makanan dirumah"
"Aku tidak enak hati kalau menolak ajakan mamah"
"Terus aku harus makan dimana?"
"Tentu saja makan disana, kan beliau orang tua kandung mu mas"
"Aku mandi dulu"
Rista mengangguk, setelah menyiapkan baju untuk suaminya, Rista segera bergegas menuju rumah mamah mertuanya disebelah.
"Nona muda silahkan, nyonya sudah menunggu"
Rista langsung menuju pintu, terlihat ruang tamu dengan sofa berwarna hitam, ke ruang keluarga yang nyaman dan langsung ke arah dapur.
"Mah"
Yang merasa terpanggil menoleh, lalu wanita paruh baya itu tersenyum manis kearah menantu perempuan satu satunya.
"Sayang sudah datang, ayo duduk dulu"
"Mamah masak apa?"
"Ini makanan kesukaan suami mu"
Rista mengangguk.
"Rista bantu ya, mah"
"Tidak usah kita duduk saja ya"
"Tidak apa mah, Rista juga ingin belajar"
Mereka memasak menu yang pernah Rista masak, sayur sop, ayam goreng, sambal terasi, tahu tempe juga lalapan.
"Sambil nunggu jam makan malam, kita ngeteh yuk sayang dibelakang rumah"
"Boleh mah"
Mereka menuju belakang rumah, digazebo yang sejuk udaranya karena menuju senja dan lagi ditutupi rindang nya pohon mangga, terdapat beberapa jenis mawar yang berkumpul membentuk taman kecil yang sangat indah, kolam kecil juga disebelah lainnya yang dihuni beberapa jenis ikan hias yang indah.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
🦂⃟ғᷤεᷤɓყᷫ ayyu🌟
mertua yg baik hati
2022-07-07
2
𖣤᭄ اندي وحي الد ين
Haris kok makin kesini mekin konslet apa otaknya ya😤
2022-07-04
2
🏁BLU⭕
Rayuan gombalnya adalah makanan favorit
2022-06-10
1