Pertanyaan banyak Dania keluarkan pada papa Nathan.dia terkejut tiba-tiba di pecat menjadi sekretaris.ada apa? apa sesuatu telah terjadi.
Dania merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun.memutar ingatan nya seminggu yang lalu atau beberapa hari yang lalu supaya dia mengingat keteledoran apa yang telah ia lakukan.sehinga dia di pecat mungkin saja dia lupa atau apa lah dia tidak tau,menatap wajah pria paruh baya yang telah merawat nya dari kecil sampai sekarang dengan cermat.menantikan jawaban dari pertanyaan nya dan mengatakan apa kesalahan nya.
"Tenang dulu,tidak perlu cemas cemas seperti ini.putri papa tidak melakukan kesalahan,papa tidak mengeluarkan kamu dari kantor ini,papa menyuruh mu berhenti menjadi sekretaris papa dan beralih menjadi sekretaris nya Daniel itu saja,apa kau setuju?"
"Tapi....kenapa aku pa,(kaget Dania) papa kan bisa mencari sekretaris baru untuk Daniel,dan itu tidak akan sulit kan.jika aku menjadi sekretaris Daniel siapa yang akan membantu pekerjaan Papa nanti.aku tidak mau melihat papa bekerja terus biar aku yang membantu papa"terang Dania
"Nak,,,mencari sekretaris untuk Daniel memang lah tidak sulit.bahkan sangat mudah sekali.tapi mencari yang cocok untuk sipat Daniel itu sangat susah.
anak itu sangat keras kepala dua tidak mau di atur.dia tidak gampang mendengar ucapan orang kamu tau kan Daniel itu orang nya tegas sekali.keras dan juga dingin.
kenapa papa memilihmu menjadi sekretaris Daniel? karena papa tau kamu mengenal nya den gan sangat baik dan kamu bisa mengatasi dia.dan kamu juga bisa membantu Daniel dalam memahami perusahaan kita"
Dania tampak tenang saja.namun di hati nya menolak mentah-mentah untuk menjadi sekretaris Daniel tidak mungkin mengutarakan isi hati nya pada papa karna takut mengecewakan hati orang yang dia sayang.dia tidak kebayang harus menghadapi sikap Daniel yang labil setiap waktu nya.dia juga tidak terbayang saat bekerja sama dengan Daniel akan seperti apa hari-hari nya nanti.
"Nak,kenapa diam.apa kamu tidak setuju dengan keputusan papa?"Nathan mengenyam tangan Dania melihat dari raut wajah seperti nya Dania kurang setuju.
"Emm,,,pah se..sebenar nya aku keberatan dengan keputusan papa.tapi aku akan berusahan menerima nya"ujar Dania dengan jujur.ini lah sipat yang di sukai Nathan di diri Dania,dia tidak pernah membohongi perasaan nya sendiri.walaupun kejujuran menyakiti perasaan namun itu lebih baik dari pada berbohong.
"Jika kamu merasa tertekan dan terpaksa dengan keputusan papa,tidak masalah.papa akan mencari sekretaris yang lain"
"Tidak pa,bukan itu maksud nya Dania.Dania hanya belum siap saja meningal kan papa melakukan pekerjaan sendirian.Dania bersedia menjadi sekretaris Daniel dan Dania akan membantu semua pekerjaan nya.Dania janji"tegas Dania dengan senyum.
Karna Dania tau ini suatu pengorbanan bagi nya untuk keluarga Dirgantara.,bagaimana pun juga mereka telah menerima diri nya dengan sepenuh hati.merawat,menjaga serta memberikan kasih sayang yang berlimpah seperti anak kandung.
Jadi Dania harus membalas kebaikan mereka dan memenuhi keinginan papa Nathan. Dania juga ingin melakukan suatu kebaikan pada keluarga yang telah merawat nya dari kecil hingga menjadi wanita yang cerdas,memiliki karir yang bagus,di hormati banyak orang.dia tidak tau gimana hidup nya jika tidak di tolong oleh keluarga Dirgantara pasti dia sudah menjadi gembel yang hidup di jalan.
"Benar nak,kamu mau?"
"ia pah,Dania akan menjadi sekretaris Daniel"dengan senyum
"Terimakasih,papa bangga sama kamu,papa akan mencarikan sekretaris baru untuk papa,kamu jangan kawatir"
"Hmm"
______________________
Dania duduk lesu di kursi nya.pikiran serta wajah terlihat kusut.dia menekuk kan kepala di meja yang tangan nya di jadikan bantal.
Truttttt....truttttt
Dengan menegak kan kepala lalu menekan tombol telpon genggam di samping nya.
"Ia ada apa"
"Buk pak Daniel menyuruh Anda untuk datang ke ruangan nya sekarang kata nya ada yang inggin dia sampai kan"suara di dalam telpon
Dania menghembus napas berat"Baiklah,saya akan segera kesana"
Dengan langkah berat Dania turun ke ruangan Daniel yang berada di lantai tiga enam.sedangkan ruangan Dania saat ini di lantai tiga tujuh paling atas.
Daniel duduk di kursi singgasana nya.sekarang dia sudah menyandang sebagai wakil direktur.pria itu terus menatap pintu masuk dengan hati girang dan penuh harapan.berharap orang yang dia panggil akan datang menemui nya.
Saat Dania hendak mengetok pintu ruangan tiba-tiba pintu sudah di buka dan Daniel berdiri tegap di depan nya.
"Eh...."Dania mengurungkan niat nya lalu menatap Daniel dengan tegang.
"Ayo masuk"
"Bagaimana? apa kau setuju menjadi sekretaris ku"dengan gaya cool serta mengangkat satu alis nya
"Ia"
"Jadi sekarang kau akan bekerja dengan ku"
"Ia"
"Kau akan membantu ku dalam masalah apapun"
"Ia"
"Baik itu di luar maupun pribadi"
"Ia,,,,apah! Dania terkejut serta Memandang Daniel dengan wajah senyum nya
"Tidak mungkin.aku hanya sekretaris biasa,bukan sekretaris pribadi"ujar Dania dengan tidak terima
"Kenapa tidak mungkin.sekarang aku mengangkat mu menjadi sekretaris pribadi ku,setiap aku memangil mu kau harus datang tepat waktu dan kau harus menuruti semua perintah ku,jika kau menolak aku akan bilang sama papa.dan kau harus menuruti semua perintah ku.jika kau menolak aku akan bilang sama papa karna kau enggan membantu ku"
Sabar Dania.....sabar kau tidak boleh emosi anggap saja ini ujian buat mu mulai sekarang kau harus terbiasa menghadapi sipat labil pria ini.tidak akan ada guna nya jika kau berdebat dengan dia kau akan kalah.dia itu keras kepala dua tidak akan mengasihani orang.dia hanya bisa bikin orang kesal
Dania menatap Daniel dengan santai,menarik napas pelsn-pelan dan mengeluarkan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Nadia Binti Umar
semangat ya thor
2022-09-27
0