disinilah Rindu, diatas sajadah memohon petunjuk untuk dikuatkan, menikah secara tiba-tiba, bukanlah konsep dalam hidupnya, apa lagi laki-laki yang tidak dikenalnya tapi tiba-tiba masuk kedalam hidupnya, sungguh sangat mengejutkan.
dengan linangan air mata Rindu tak henti-hentinya memohon ampun sebab tanpa sepengetahuan keluarganya, rindu rela mengambil jalan menjadi istri lelaki misterius.
"Ya Allah, jika Takdir ini adalah pilihan dari-Mu maka berikanlah keteguhan hati pada diri hamba, jadikanlah Rumah tangga Hamba taman-taman Surga untuk Keluarga Hamba kelak dan jadikanlah Laki-laki yang sekarang menjadi status suami Hamba, Iman yang mampu menggandeng hamba menuju istana Surgamu Ya Allah". dengan linangan Air mata, menghamba kepada Allah
sedangkan di tempat berbeda pertemuan besar dua keluarga yang akan membahas masalah pertunangan.
"jadi bagaimana nak Erlangga kelanjutan pertunangan kalian?". tanya papa Rika selaku kepala keluarga yang tidak sabaran memiliki status mertua miliarder
"Atur saja bagaiman bagusnya menurut kalian". jawab Erlangga dengan datar dan di terima senyuman penuh kemenangan oleh keluarga Subandono selaku kelurga calon tunangan Erlangga
"Baiklah karena semuanya sudah selesai dan Minggu depan El dan Rika akan tunangan jadi kalw begitu kami permisi". pamit sang ibunda El yang di jawab anggukan oleh keluarga Rika.
"sayang tunggu". panggil Erika dengan nada manja namun hanya di tanggapi tatapan datar oleh El, andaikan bukan mamanya El berjanji akan menjinakkan ruba licik yang ada di hadapannya yang sedang bergelayut manja minta di antar pulang.
"antar aku ke apartemen soalnya mobil aku lagi di bengkel". pinta Erika yang Ta'ubah seorang wanita penggoda
"Arka urus wanita ini". perintah sang bos pada asisten sembari meninggalkan si ruba dengan raut wajah kesal
.......
setelah menempu perjalanan 30 menit akhirnya El sampai di apartemen.
ceakleat
pintu di buka dengan hati-hati untuk tidak membuat sang nyonya Erlangga tidak terusik akan suara bising.
dipandanginya gadis yang sedang meringkuk di atas sajadah tanpa melepaskan mukena, dengan wajah yang sembab menandakan habis menangis.
Erlangga merutuki dirinya sendiri karena sampai sekarang hanya penderitaan yang di berikan kepada sang istri tercinta.
"sayang maafkan aku". ucap Erlangga sambil mengangkat tubuh kecil sang istri untuk di pindahkan di atas tempat tidur.
" tidur yang nyenyak ya, semoga kedepannya Ruma tangga kita menjadi contoh untuk banyak orang meskipun caraku mengikatmu tidak benar, namun percayalah dibalik semua ini ada alasan yang belum bisa aku ceritakan". sambungnya lagi
...........
seorang gadis yang tak lagi berstatus single megerjap lucu yang sangat menggemaskan Dimata sang suami, samar-samar dia melihat ada orang asing di depannya namun karena rasa ngantuk ya yang belum hilang dan kekuatannya belum terkumpul sehingga hanya menganggap itu mimpi.
"selamat pagi sayang". sapa sang suami yang menatap Sanga istri belum sadar sepenuhnya namun Masi samar-samar didengar oleh Rindu
"bangun gih sholat berjamaah". sambung Erlangga lagi.
Deg
jantung rindu berpacu hebat, dalam benakny 'sayang dan sholat berjamaah'.
dengan perlahan menetralkan perasaanya dan mencoba membuka matanya, berharap apa yang terjadi beberapa hari berlalu hanya sebuah mimpi.
deg
lagi dan lagi jantungnya berpacu hebat sebab didepannya telah terdapat pria tampan yang saat ini tersenyum manis kepadanya dan dengan gerakan cepat Rindu menarik diri untuk menjual dari sang suami, bukan tanpa alasan namun ini pertama kalinya tidur dengan lawan jenis apa lagi orang asing sekalipun itu suaminya.
"Maaf". hanya satu kalimat itu yang bisa mewakili perasaan rindu saat ini.
sang suami yang mendapatkan balasan dari sapaan selamat paginya hanya bisa membuang nafas berat sebab sang istri kecilnya ternyataasi belum bisa menerima dirinya.
"ayo wudhu, nanti keburu pagu". ajak El yang tidak mendapat respon apa-apa dari sang istri
"kamu Taukan hukum tidak mau diajak beribadah sama suami?". tanya El dengan lembut sbari mengelus kepala gadisnya dan Rindu yang mendapatkan elusan serta pertanyaan seperti itu memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya.
"iya". jawab rindu dengan singkat yang dibalas senyuman manis sang suami
El yang gemas menangkup kedua pipi sang istri lalu mencium keningnya dan merapalkan doa dan Rindu yang mendapat perlakuan manis seperti itu tak kuasa menahan air matanya sebab mengingat sentuhan sang suami sangat mirip dengan sentuhan sang ayah yang begitu nyaman.
"kenapa menangis". tanya El dengan tatapan senduhnya sembari menghapus air mata Rindu dan di jawab geleng kepala oleh Rindu.
El yang melihat itu langsung menarik rindu kedalam pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments