Bab. 4 : Pesta untuk Yoona

Yoona, bayi mungil ini tidak akan seperti ini terus kan?! Dia akan tumbuh besar lalu menjadi gadis dewasa. Apa aku akan sanggup merawat dan mengasuhnya di lingkungan seperti ini?! Di sini hanya ada laki-laki, itupun dengan latarbelakang yang tidak bagus.

"Menurut kalian, umur Yoona berapa?"

"...."

"...."

Lee Yong Hwa dan Tae Seung saling bertukar pandang.

"Kau mengkhawatirkan pertumbuhan Yoona ya?!"

"Aku paham yang kau pikirkan, Haneul. Awalnya juga aku pikir bayi seperti Yoona tidak akan mampu bertahan hidup di lingkungan ini,"

"Tapi setelah kulihat ketulusanmu untuk menjadi Papanya Yoona, aku jadi merasa malu pada diriku sendiri,"

"Jadi, maksudku adalah kalau kau bisa jadi Big Papa untuk kita semua, kami pun bisa jadi om atau kakak untuk Yoona kan?!"

"Dan kau tidak perlu khawatir. Meski tidak ada wanita dewasa yang mengasuhnya, kita akan besarkan Yoona lebih baik dari seorang Putri."

Ya ampun, aku jadi terharu. Ternyata pria seperti Lee Yong Hwa dan Tae Seung juga bisa sepeka ini. Baiklah, aku juga tidak boleh ragu. Yoona, papa mungkin tidak bisa mencegahmu menangis nantinya, tapi papa akan berusaha akan lebih sering menciptakan tawa di wajah cantikmu.

"Ah, kalian ini. Padahal aku cuma tanya usia Yoona, malah bicara melankolis begini..."

"Tapi ... terimakasih."

Yoona, kami mungkin tidak akan pernah bisa menjadi orangtua terbaik di dunia. Tapi seperti kata om Tae Seung tadi, kau akan kami besarkan layaknya seorang Putri Kerajaan atau lebih baik dari itu. Lihat saja nanti!!

"Ah, ngomong-ngomong soal umur. Aku lihat di internet, berdasarkan perkembangannya, Yoona terlihat seperti bayi berusia 2 bulanan."

"Begitukah?! Kalau begitu, untuk tanggal lahirnya kita tentukan dari saat dia kita temukan."

"Setuju. Nah, Yoona setiap tanggal 12 Juni akan jadi hari ulangtahunmu ya."

"Aku ada ide. Bagaimana kalau minggu depan kita buat perayaan untuk menyambut kehadiran Yoona?!"

"SETUJU...!!!"

Hah, sejak kapan mereka semua ada di atas situ? Dan lagi, apa mereka dengar percakapan kami tadi? Waduh, aku jadi tidak enak.

"Papa tenang saja, kami janji akan jadi kakak yang terbaik untuk Yoona."

"Ahh ... Haneul, aku minta maaf. Kemarin aku egois, tapi kau tenang saja. Selama kau di sekolah, aku yang akan mengasuh Yoona."

"Tentu, Kang Min Ho. Dan sebagai hukuman atas keegoisanmu, besok sepanjang hari kau akan mengenakan daster!"

"SETUJU...!!" seru yang lain kompak. Diikuti suara tawa kami semua melihat wajah bodoh Kang Min Ho.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

D-3

Rencananya hari ini aku dan Dae Shik akan pergi berbelanja. Dae Shik bilang dia memerlukan beberapa barang untuk menghias aula yang akan menjadi tempat dilangsungkannya pesta penyambutan untuk Yoona.

Meskipun kami hanya mengundang tetangga dekat saja, Dae Shik bilang akan membuat pesta yang meriah. Karena ini nantinya akan menjadi acara penting pertama dalam hidup Yoona. Semuanya setuju. Termasuk aku.

Karena itulah sepulang sekolah nanti aku akan mampir dulu ke sekolahnya Dae Shik. Dari sana nanti baru kami pergi ke toko perlengkapan pesta. Dae Shik yang tau tempatnya.

Untunglah musim panas kali ini tidak terlalu menyengat. Apalagi setelah hujan semalam, udara sedikit lebih sejuk. Entah kalau siang nanti.

"Sayang, hari minggu nanti kau jadi datang kan?" tegur Hana mensejajarkan langkah denganku.

Ah, iya. Minggu ini kan Hana ulang tahun. Dia sudah mengundangku sejak dua minggu yang lalu. Bagaimana bisa aku kelupaan? Tapi, kalau aku pergi ke acara ulang tahunnya Hana lalu Yoona bagaimana? Lagipula aku juga tidak mungkin menghadiri dua acara yang berbeda di hari yang sama. Untuk sementara aku coba ulur waktu dulu deh.

"Jangan bilang kau lupa atau ada urusan lain. Aku sudah mengingatkanmu dari 2 minggu yang lalu," tebak Hana sebelum aku sempat bicara.

Teett... Teet...

Syukurlah, bel masuk menyelamatkan aku dari terornya Hana. Aku jadi punya alasan untuk menghindar darinya paling tidak untuk sementara saja.

"Hana, kita bicarakan nanti lagi saja ya. Daah!!"

Aku buru-buru setengah berlari menuju kelas. Untung saja kelasku dan Hana berbeda. Kelas Hana ada di lantai 1 sedangkan kelasku berada di lantai 3 atau lantai paling atas. Makanya kami jarang ketemu walaupun satu sekolah.

Sekarang tinggal menghadapi mata pelajaran yang paling aku tidak suka. Yaitu, Bahasa Korea. Terkadang aku merasa bingung, untuk apa kita mempelajari bahasa yang selalu kita gunakan sehari-hari? Bikin repot saja. Walau begitu tetap saja nilaiku paling tinggi di kelas.

Sebenarnya yang paling tidak kusukai dari pelajaran ini adalah gurunya. Dia terlalu genit terutama pada murid cowok yang tampan, seperti aku. Padahal dia laki-laki. Benar-benar bikin geli.

Haah... akhirnya selesai juga. Dari awal bel masuk hingga bel pulang berbunyi, aku belum atau tidak bertemu sama sekali dengan Cho Hana. Baguslah! Aku mulai merasa tidak nyaman akhir-akhir ini berhubungan dengan wanita. Mungkin karena terlalu sibuk dengan Yoona atau sibuk mengingat ibunya Yoona. Yang pasti sekarang waktunya aku ke....

Aaaahhh..!! Hana??

"Haii... Hana. Kau sedang apa disini, tidak pulang?"

"Tidak perlu basa-basi. Katakan saja kau akan datang ke pesta ultahku atau tidak?" todong Hana langsung dengan tampang super kesal.

Hari secerah ini, jangan bilang dia sengaja menungguku di depan gerbang supaya aku tidak bisa mengelak lagi.

"Kau sudah lama menunggu? Maaf ya," kataku canggung.

"15 menit."

"Apa?"

"Aku menunggumu 15 menit, panas-panasan di tempat ini. Jadi, tolong jangan sia-siakan waktuku!"

Wow, ternyata benar. Ini sudah keterlaluan, tidak bisa dibiarkan. Secara tidak langsung aku sudah 'menyiksa' Hana di terik panas begini. Ya, ampuuun. Kasihan, kulit mulusnya bisa terbakar. Aku harus mengakhiri ini semua. Sudah cukup Hana tersiksa gara-gara aku. Waktu itu juga aku tidak bisa menemaninya belanja ke Mall. Dia pasti kesal sekali.

"Hana, maaf ya. Kita putus saja!"

Uugh, ini pasti berat untuk Hana. Tapi kurasa ini adalah yang terbaik untuknya. Dia tidak perlu lagi mengejarku, menungguku atau sekedar mengharapkan keberadaanku disisinya. Saat ini aku tidak bisa fokus pada gadis lain. Karena perhatianku sepenuhnya tertuju pada putri kecilku, Yoona.

Semoga Hana tidak terlalu lama bersedih, jadi aku tidak perlu terlalu merasa bersalah. Aku putuskan naik bus saja ke sekolah Dae Shik, soalnya panas sekali siang ini. Bisa hilang gantengku kalau jalan kaki.

"Lama sekali kau," omel Dae Shik begitu aku sampai.

"Sorry, bro. Tadi ada sedikit drama," ucapku santai.

Kami langsung pergi ke tempat tujuan. Naik motor yang dipinjam Dae Shik dari temannya. Lumayan, tidak panas-panasan. Kalau tau dia pinjam motor, ngapain juga harus aku yang ke sekolahnya. Harusnya Dae Shik yang datang menjemputku.

"Nanti pacarmu pikir kita selingkuh," jawabnya nyeleneh waktu kutanya. Aku tidak bisa menjitak kepalanya karena dia pakai helm.

Sampai di toko, Dae Shik langsung sigap mengambil barang-barang yang dia butuhkan untuk dekorasi. Memasukkan ke keranjang belanja lalu segera membawanya ke kasir. Aku yang bayar.

Dari sana kami tidak langsung pulang. Kami masih harus membeli beberapa kebutuhan dapur sesuai pesanan Lee Yong Hwa. Baru mencari kado untuk Yoona.

Waktu yang kami habiskan untuk berbelanja cukup singkat, hanya 1 jam saja. Padahal kami belanja di tiga tempat. Berbeda waktu aku menemani pacar-pacarku, yang kini sudah jadi mantan, belanja. Bisa berjam-jam.

Akhirnya sampai rumah juga, kangen putriku. Suaranya tidak terdengar, apa sedang tidur ya? Kulihat langsung ke kamar saja lah. Loh, tidak ada?

"Ah, Haneul. Kau sudah pulang ya, mana Dae Shik?" Kang Min Ho muncul di kamarku dengan daster. Hehehe... cocok juga!

"Dia di aula. Hei, mana putriku?"

"Yoona dibawa Tae Seung dan Lee Yong Hwa ke klinik untuk imunisasi."

Oh, iya benar. Bayi kan memang perlu imunisasi. Tapi, kenapa Tae Seung tidak bilang lebih dulu padaku? Dia malah mengajak Lee Yong Hwa.

"Sebenarnya Lee Yong Hwa yang mengajak Tae Seung. Dia dengar dari Bibi Areum bayi harus diimunisasi."

Oh, begitu. Baguslah, yang penting anakku sudah diimunisasi. Nah, itu sepertinya mereka sudah pulang.

Knock-knock, who's here at the door right now?

They like, "If you don't open that ho, we gon' kick it down"

I had to grab my fire, I told them step inside

When I came around that corner, that boy almost cried.

Aku buru-buru membuka pintu. Dan benar, mereka sudah pulang. Namun, tak hanya Lee Yong Hwa, Tae Seung dan Yoona yang tiba. Ada seorang gadis yang kukenal dengan baik baru saja melepaskan jarinya dari bel pintu. Dia sukses menciptakan ritme acak pada jantungku.

"Hana...?! Kau ... ada perlu apa kemari?" sapaku tergagap.

"Aku ingin mengembalikan ini," balas Hana acuh sambil menyodorkan paper bag padaku.

Kupikir dia membawa bingkisan untukku. Ternyata dia cuma mengembalikan barang yang pernah kuberikan padanya sebagai hadiah. Yakni, sebuah Teddy bear kecil yang aku dapatkan dari mesin capit. Dan sebuah gelang murahan yang kubeli waktu festival tahun baru, tanda kami jadian.

"Kembalikan juga semua barang yang pernah kuberikan padamu!" pintanya serius.

Aneh, padahal dia baru aku putuskan tadi. Kok bisa-bisanya dia langsung terpikir melakukan hal ini?! Sepintas matanya melirik Yoona yang digendong Tae Seung ketika berpapasan di pintu masuk.

"Tunggu sebentar, akan kuambilkan!" kataku membiarkannya menunggu di luar.

Aku memberi kode pada Kang Min Ho dan Dae Shik untuk memastikan Hana tidak ikut masuk.

Segera kukumpulkan barang-barang yang diminta Hana ke dalam paper bag tadi setelah isinya kukeluarkan. Tapi sepertinya tidak muat karena ada banyak benda yang harus kukembalikan. Ada jam tangan, topi, gelang metal, sepatu, kemeja dan kaos oblong.

Kalau dipikir-pikir rasanya agak memalukan. Selama kami pacaran Hana lebih banyak memberiku hadiah bukan sebaliknya. Terpaksa kumasukkan semua benda itu ke dalam kresek. Karena cuma itu yang terpikir olehku. Aku harus cepat agar Hana bisa segera pergi dari sini.

Untunglah setelah kuberikan kantong kresek itu Hana langsung pergi tanpa berkata apapun lagi. Dia bahkan tidak menanyakan perihal Yoona ataupun Kang Min Ho yang memakai daster. Jadi, sekarang aku boleh merasa lega kan?!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

D-2

Aku, Kang Min Ho dan beberapa anak LostMen bertugas membersihkan rumah. Mulai dari lantai bawah hingga loteng. Tentu atas arahan Dae Shik. Dia bersikeras LostMen harus tampak bersih, rapi dan indah saat acara nanti.

Awalnya kami protes, kenapa harus semuanya dibersihkan? Kan cuma aula saja yang dipakai untuk acara. Tapi setelah Dae Shik mengemukakan alasannya kami jadi tidak bisa membantah lagi.

"Ini bukan sekedar pesta untuk Yoona. Kita juga harus membuktikan kepada para tetangga yang diundang, bahwa kita mampu memberikan kehidupan yang pantas dan layak untuk Yoona." Begitu katanya.

Tentu saja yang pertama kali dinilai orang, untuk mendapat kehidupan pantas dan layak adalah tempat tinggalnya. Karena itu Dae Shik menyuruh kami melakukanya.

D-1

LostMen sudah bersih dan rapi. Aula sudah dihias dengan sangat indah. Undangan juga sudah disebar. Tinggal memastikan beberapa hal agar besok acara berjalan lancar. Seperti alat musik, soundsystem, dan pertunjukan yang akan kami selenggarakan. Beberapa dari anak-anak LostMen sedang melakukan gladi resik.

D-Day

Pagi buta Lee Yong Hwa sudah sibuk di dapur. Dibantu beberapa orang yang memang diberi tugas untuk membantu di dapur. Sementara aku, Kang Min Ho dan Dae Shik memastikan lagi kerapian dan kebersihan LostMen. Yoona dijaga Tae Seung. Dari kemarin dia agak rewel. Mungkin karena tidak sabar menantikan hari ini.

Saat matahari menunjukkan bentuk sempurnanya, Lee Yong Hwa mendapat bantuan tambahan.Yaitu, Bibi Areum dan anak gadisnya. Syukurlah, semua selesai tepat waktu.

Tamu undangan datang tepat saat jam makan siang. Kang Min Ho yang bertugas menerima tamu dan mengarahkan mereka ke aula. Semua tamu tampak terkesima mulai dari pintu masuk hingga sampai di tempat acara.

Di tempat ini kami sudah siap menyambut mereka dengan dandanan yang tidak seperti biasanya. Tapi tentu saja yang paling dinanti adalah Sang Bintang Utama, Yoona. Kami masih menyembunyikan putri mungil itu dan akan kami tampilkan nanti sebagai kejutan.

Pesta dimulai. Pembukaan acara oleh diriku sendiri kemudian dilanjutkan dengan nyanyian dan tarian modern yang ditampilkan oleh grup Deok Man. Mereka membawakan lagu yang sedang populer saat ini, Glitch Mode dari NCT Dream.

Selanjutnya kata sambutan dari Kepala Daerah setempat, Pak Hyun Ki Jeong. Dilanjutkan dengan pertunjukan musik oleh band dadakan, LostMen Band. Mengiringi makan siang para tamu undangan.

"Mana Yoona, dari tadi tidak kelihatan?"

"Iya, benar. Bukankah ini pesta untuk Yoona?"

"Apa gadis kecil itu sedang tidur, dia tidak sakit kan?"

"Ah, benar juga. Dia kan baru imunisasi beberapa hari yang lalu."

Rupanya para tamu sudah gelisah menanti kehadiran Yoona. Mereka penasaran ingin melihat Yoona, bahkan ada yang khawatir kalau Yoona sakit. Baiklah, acara puncak akan segera dimulai.

"Hadirin sekalian. Para tamu yang terhormat, inilah acara utama kita hari ini. Saksikanlah drama spesial 'Putri Kaguya' yang akan ditampilkan oleh Yoona dan kawan-kawan!!"

Semua bersorak dan bertepuk tangan. Tidak menyangka kalau Yoona akan tampil dalam drama, bahkan jadi bintang utama. Musik pengiring dimainkan, layar panggung dibuka tanda pertunjukan drama sudah dimulai.

Pada awal cerita muncul Myung-ki sebagai bapak tua penebang bambu. Dia berakting seolah-olah terkejut melihat batang bambu yang bercahaya. Bambu itu salah satu karya seni Dae Shik, di dalamnya kami siapkan kejutan untuk para penonton.

Ta-Da...!!

Penonton bersorak begitu melihat penampilan Yoona begitu 'bambu' dibuka. Yoona tidak kami tampilkan telanjang seperti dalam cerita asli. Dia kami dandani dengan sangat cantik. Semua terpesona melihat penampilan Yoona.

Entah bagaimana Yoona seolah mengerti bahwa dia menjadi pusat perhatian. Bukannya menangis dia malah tertawa lucu. Membuat para penonton gemas hingga meneriakkan namanya. Ini satu bukti lagi kalau Yoona benar putri kandungku.

Drama berlanjut, penonton yang tadinya agak kecewa karena penampilan Yoona hanya sebentar saja kembali bersemangat ketika menyaksikan Kaguya dewasa yang diperankan Jun Jung-su. Dia ini beruntung memiliki wajah oval yang cantik, jadi gampang didandani sebagai wanita. Lucunya saat dia menirukan suara wanita tapi malah kedengaran seperti banci jalanan. Semua orang tertawa. Bahkan di tengah cerita dia malah mengeluarkan suara aslinya. Sontak membuat semua penonton bersorak.

Aku bersyukur acara berjalan lancar. Semua tamu undangan tampak puas dengan suguhan acara yang kami tampilkan. Begitu pula dengan makanan yang disajikan. Namun, begitu acara penutupan muncul tamu tak diundang. Hana dan beberapa petugas kepolisian.

Episodes
1 Bab. 1 : Menjadi Papa
2 Bab. 2 : Kesalahan yang Indah
3 Bab. 3 : Yoona Jung
4 Bab. 4 : Pesta untuk Yoona
5 Bab. 5 : Perpisahan
6 Bab. 6 : Fight for LostMen
7 Bab. 7 : Dae Shik bukan Pikachu
8 Bab. 8 : Dae Shik bukan Pikachu 2
9 Bab. 9 : Dae Shik bukan Pikachu 3 (selesai)
10 Bab. 10 : Putriku Terbang
11 Bab. 11 : Rencana Jahat Peri Hitam
12 Bab. 12 : Yoona Hilang
13 Bab. 13: Cermin Air
14 Bab. 14 : Mencari Yoona
15 Bab. 15 : Mencari Yoona 2
16 Bab. 16 : Mencari Yoona 3
17 Bab. 17 : Hitam vs Putih
18 Bab. 18 : Hitam vs Putih 2
19 Bab. 19. Hitam vs Putih 3
20 Bab. 20 : Hitam vs Putih 4
21 Bab. 21 : Tertangkap
22 Bab. 22 : Tertangkap 2
23 Pengumuman
24 Bab. 23 : Panti Asuhan
25 Bab. 24 : Panti Asuhan 2
26 Bab. 25 : Panti Asuhan 3 (selesai)
27 Bab. 26 : Hellen
28 Bab. 27 : Hama Pengganggu
29 Bab. 28 : Hama Pengganggu 2
30 Bab. 29 : Hama Pengganggu 3 (selesai)
31 Bab. 30 : Salah Sasaran
32 Bab. 31 : Seung Bersaudara
33 Bab. 32 : Menjadi Sandera
34 Bab. 33 : God's Eye
35 Bab. 34 : Tongkat Sihir dan Kelopak Bunga
36 Bab. 35 : Gungnamji Pond
37 Bab. 36 : Cahaya Harapan
38 Bab. 37 : Lembah Bayangan
39 Bab. 38 : Masuk ke Dunia Peri
40 Bab. 39 : Misi Penyelamatan Dimulai
41 Bab. 40 : Kamu Adalah Apa yang Kamu Makan
42 Bab. 41 : Lapor, Ada Penyusup!
43 Bab. 42 : Perisai Tak Kasat Mata
44 Bab. 43 : Legenda Dunia Peri
45 Bab. 44 : Rencana Leora
46 Bab. 45 : Tolong Yoona, Papa!
47 Bab. 46 : Kebijakan Sang Raja
48 Bab. 47 : Leora dan Halfeti
49 Bab. 48 : Membuat Kesepakatan
50 Bab. 49 : Serangan Leora
51 Bab. 50 : Pertemuan
52 Bab. 51 : Kematian Hellen
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab. 1 : Menjadi Papa
2
Bab. 2 : Kesalahan yang Indah
3
Bab. 3 : Yoona Jung
4
Bab. 4 : Pesta untuk Yoona
5
Bab. 5 : Perpisahan
6
Bab. 6 : Fight for LostMen
7
Bab. 7 : Dae Shik bukan Pikachu
8
Bab. 8 : Dae Shik bukan Pikachu 2
9
Bab. 9 : Dae Shik bukan Pikachu 3 (selesai)
10
Bab. 10 : Putriku Terbang
11
Bab. 11 : Rencana Jahat Peri Hitam
12
Bab. 12 : Yoona Hilang
13
Bab. 13: Cermin Air
14
Bab. 14 : Mencari Yoona
15
Bab. 15 : Mencari Yoona 2
16
Bab. 16 : Mencari Yoona 3
17
Bab. 17 : Hitam vs Putih
18
Bab. 18 : Hitam vs Putih 2
19
Bab. 19. Hitam vs Putih 3
20
Bab. 20 : Hitam vs Putih 4
21
Bab. 21 : Tertangkap
22
Bab. 22 : Tertangkap 2
23
Pengumuman
24
Bab. 23 : Panti Asuhan
25
Bab. 24 : Panti Asuhan 2
26
Bab. 25 : Panti Asuhan 3 (selesai)
27
Bab. 26 : Hellen
28
Bab. 27 : Hama Pengganggu
29
Bab. 28 : Hama Pengganggu 2
30
Bab. 29 : Hama Pengganggu 3 (selesai)
31
Bab. 30 : Salah Sasaran
32
Bab. 31 : Seung Bersaudara
33
Bab. 32 : Menjadi Sandera
34
Bab. 33 : God's Eye
35
Bab. 34 : Tongkat Sihir dan Kelopak Bunga
36
Bab. 35 : Gungnamji Pond
37
Bab. 36 : Cahaya Harapan
38
Bab. 37 : Lembah Bayangan
39
Bab. 38 : Masuk ke Dunia Peri
40
Bab. 39 : Misi Penyelamatan Dimulai
41
Bab. 40 : Kamu Adalah Apa yang Kamu Makan
42
Bab. 41 : Lapor, Ada Penyusup!
43
Bab. 42 : Perisai Tak Kasat Mata
44
Bab. 43 : Legenda Dunia Peri
45
Bab. 44 : Rencana Leora
46
Bab. 45 : Tolong Yoona, Papa!
47
Bab. 46 : Kebijakan Sang Raja
48
Bab. 47 : Leora dan Halfeti
49
Bab. 48 : Membuat Kesepakatan
50
Bab. 49 : Serangan Leora
51
Bab. 50 : Pertemuan
52
Bab. 51 : Kematian Hellen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!