Fairy Baby

Fairy Baby

Bab. 1 : Menjadi Papa

Biasanya anak-anak yang kabur dari rumah memiliki background broken home. Aku sendiri sudah keluar dari rumah sejak berusia 13 tahun. Bukan karena ingin, melainkan karena diusir.

Ibuku sebagai anak sulung mewarisi sebagian besar kekayaan kakek. Memilih menikah dengan ayahku yang mantan tentara bayaran. Meski ditentang habis-habisan oleh seluruh anggota keluarga, kecuali kakek.

Setelah kakek tiada, mulailah anggota keluarga lain menunjukkan taringnya. Om dan tante bersekongkol menyingkirkan ibu. Nenek yang sudah renta tidak bisa diandalkan sebagai pelindung.

Perjalanan bisnis ibu ke Tiongkok menjadi perpisahan kami untuk selamanya. Pesawat pribadi yang ibu tumpangi meledak saat baru lepas landas. Ayah tidak terima lalu mengamuk sejadi-jadinya. Nenek yang mencoba jadi penengah antara ayah dan om malah jadi korban.

Kematian nenek akhirnya menjadikan aku seorang yatim-piatu. Ayah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan dan penganiayaan. Begitulah akhirnya aku diusir dari rumah orangtuaku oleh om dan tante yang serakah.

Tidak buruk juga. Hidup di jalanan memberiku banyak pelajaran berharga. Terutama cara bertahan hidup dan menjadi yang terkuat. Dalam tempo dua tahun aku mulai dikenal sebagai Raja Jalanan.

Bukan karena selalu jadi juara racing atau balapan. Yang benar saja, aku bahkan tidak punya motor. Aku disebut raja jalanan karena selalu menang bertarung. Kehidupan di jalanan memiliki prinsip dasar. Yang terkuat yang berkuasa.

Berbekal ilmu bela diri sistema yang diajarkan ayahku sejak aku kecil dan bakat khusus meniru teknik orang lain dalam waktu singkat. Aku menjadi tidak terkalahkan, baik dalam pertarungan legal dan ilegal, atau sekedar berkelahi. Aku selalu menang.

Lalu aku bertemu dengan empat orang lain yang juga kabur dari rumah. Semuanya laki-laki. Salah satunya adalah orang yang pernah kalah bertarung denganku. Seiring dengan berjalannya waktu kami menjadi semakin dekat dan kemudian menjadi sahabat.

Kami berlima kemudian menemukan tempat tinggal yang layak. Maksudku gratis. Sebuah bangunan bekas hotel yang sudah lama terbengkalai. Dari desas-desus yang kudengar, katanya bangunan ini berhantu. Mungkin cerita itu dilatarbelakangi oleh kasus pembunuhan yang terjadi beberapa tahun lalu. Tentu kami tidak peduli.

Berdasarkan informasi yang kami dapat dari kepala daerah setempat, hotel ini tidak ada yang memiliki ataupun mewarisi. Jadi, aku selaku ketua meminta izin untuk menempati hotel tersebut. Izin bisa kami dapatkan dengan mudah, namun dengan syarat bangunan tersebut tidak boleh dijadikan tempat usaha.

Kami setuju. Kesepakatan dibuat, kami boleh tinggal di sana asalkan merawat bangunan tersebut sebaik-baiknya. Tidak boleh dijadikan tempat usaha dan juga tidak boleh melakukan aksi kriminal apapun.

Begitulah akhirnya aku dan teman-teman mengurus tempat tinggal kami yang baru. Kami memberi nama tempat itu, LostMen. Dari hari ke hari semakin banyak anak-anak yang kabur dari rumah bergabung dengan kami. Karena terlalu banyak yang ingin ikut bergabung, jadi aku membuat batasan dengan peraturan yang disepakati bersama. Dan aku mendapat sebutan baru, Big Papa.

Lalu dengan semua predikat itu, aku dihadapkan pada sebuah kenyataan konyol. Seonggok daging hidup bersuara nyaring yang disebut BAYI, ada di depan mataku. Tepatnya di gendonganku. Bukan bayi terlantar yang dibuang orang, melainkan darah dagingku sendiri.

Ya, bayi perempuan yang imut dan lucu ini adalah anakku. Hasil dari pesonaku yang terlalu memikat. Aku Haneul Jung dan bayiku, Yoona Jung. Inilah kisah kami.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hujan rintik-rintik disinari cahaya purnama terlihat seperti kumpulan berlian yang jatuh dari langit. Sebagian anak-anak masih melakukan pekerjaannya. Ada yang bekerja di warnet, di minimarket dan ada pula yang bekerja di pom bensin. Sebagian lagi bekerja dari rumah mengandalkan internet. Nantinya 20% dari penghasilan mereka harus disetorkan pada pengurus setiap bulan. Itu digunakan untuk bayar listrik, air, dan WiFi.

Sedangkan biaya perawatan gedung, kesehatan, dan makan sehari-hari diambil dari penghasilan pengurus. Yaitu, aku dan keempat sahabatku. Lee Yong Hwa, Dae Shik, Tae Seung dan Kang Min Ho.

Lee Yong Hwa berkarakter lembut dan bijaksana. Dia memiliki keahlian memasak. Cita-citanya menjadi seorang Chef terkenal. Saat ini dia bekerja di rumah makan kecil di seberang jalan milik bibi Areum. Perut kami bergantung pada kemampuannya.

Dae Shik satu-satunya pelajar selain aku. Tapi kami beda sekolah. Dia yang bertanggung jawab untuk perawatan gedung. Keahliannya di bidang dekorasi mengubah hotel berhantu ini menjadi LostMen yang indah. Dia juga penggila kebersihan. Awas saja jika ada baju berserakan, akan langsung dia bakar.

Tae Seung, bertanggungjawab mengatur keuangan. Setiap uang masuk dan keluar harus sepengetahuannya. Dia seorang hacker jenius. Kemampuannya di bidang IT dimanfaatkan dengan sangat baik. Sejauh ini dia tidak pernah ketahuan membobol rekening. Tentu yang tahu soal ini hanya pengurus saja.

Soal keamanan menjadi tanggung jawabku dan Kang Min Ho. Bukan karena hanya kami yang bisa bertarung. Tapi cuma itu keahlian kami. Oh, tentu saja sebagai Big Papa, aku punya tanggung jawab lebih. Aku harus punya solusi untuk setiap masalah yang timbul.

LostMen menjadi tempat bernaung bagi kami. Ada dua puluh orang penghuni termasuk kami para pengurus. Dan semua orang memiliki perannya masing-masing. Perasaan senasib dan saling membutuhkan membentuk ikatan yang kuat diantara kami. Inilah yang dinamakan keluarga.

Meski tidak sedarah bahkan bukan semarga, hubungan yang terjalin lebih kental daripada keluarga sedarah. Walaupun kebanyakan dari kami seumuran, nyatanya kami bisa lebih dewasa dalam menyelesaikan masalah.

Peraturan yang kubuat telah disepakati dan dijalankan dengan baik. Salah satunya tidak ada anggota berjenis kelamin perempuan. Sebenarnya itu idenya Min Ho. Katanya perempuan hanya membawa masalah. Selain itu untuk menghindari hal-hal yang 'diinginkan'.

Yang lain setuju. Kalau aku pribadi sih, tidak masalah lelaki atau perempuan selama menaati aturan.

"Justru kau yang dikhawatirkan akan melanggar aturan," kata Min Ho waktu itu.

Apa sih, kan bukan salahku kalau aku tampan? Namun, yang terjadi saat ini memaksa kami untuk melanggar aturan itu.

Tepat dini hari selagi bulan dan matahari akan bertukar shift, terdengar suara tangis bayi. Menggantikan tugas ayam dan alarm, membangunkan semua penghuni LostMen. Aku yang lebih dulu tiba di tempat asal suara.

Ooeee... Ooeee...

Beneran bayi. Imut dan menggemaskan. Entah siapa yang tega membuang bayi se-imut ini. Dan lagi kenapa harus di sini?

"Bayi siapa?" Yong Hwa yang bertanya.

"Mana kutahu," jawabku gusar. Aku masih mengantuk, mulutku menguap lebar.

"Wah, imutnya. Laki-laki atau perempuan?" Tidak tau siapa yang bertanya.

Aku berinisiatif menggendong bayi itu, memeriksanya.

"Perempuan," kataku.

Tae Seung memeriksa keranjang bayi. Dia mengambil sebuah tongkat sihir mainan dan sehelai kelopak bunga lotus. Ada tulisan di bagian dalam. Tae Seung lantas membacanya dengan suara lantang. Meski tidak ada yang menyuruhnya.

'Haneul, ini anakmu. Rawat dan besarkan dia dengan baik. Jangan lupa berikan nama yang bagus.' Youra.

Singkat, padat dan KONYOL. Apa-apaan ini. Siapa yang berani membuat lelucon bodoh begini? Kurebut kelopak bunga itu dari tangan Tae Seung. Memang itu yang tertulis, Tae Seung tidak mengarang. Dan kini semua mata tertuju padaku. Aku tau apa yang mereka pikirkan.

"Hei, jangan bilang kalian percaya tulisan itu."

"Haneul kau ini menabung di mana?"

"Hidungnya mirip kau."

"Benar, dagunya juga."

"Waah, matanya indah sekali."

Ooeee... Ooeee...

"Berisik! Bayinya jadi nangis lagi kan?!"

"Cup... cup... sayang. Bayi imut jangan menangis ya," bujukku menenangkan si bayi.

Aneh sekali bayi itu langsung diam. Kelihatan sekali dia merasa nyaman di tanganku. Sebentar saja dia langsung tertidur.

"Mau diapakan bayi ini?" tanya Dae Shik.

"Kau juga dengar kan, tulisan yang tadi dibaca Tae Seung?!" sahut Yong Hwa.

"Tapi kan dia perempuan," sergah Min Ho.

"Bayi perempuan. Dia bayi perempuan, Min Ho." Dasar Min Ho gila. Masa aturan itu dia berlakukan juga pada bayi?!.

"Lalu siapa yang akan mengurusnya?" tanya Dae Shik lagi.

"Aku," jawabku tegas. Memangnya siapa lagi, kan aku Big Papa di sini.

"Jadi, dia benar anakmu?"

"Aku akan tes DNA," jawabku singkat. Perdebatan selesai, semua bubar.

"Kok nulisnya di kelopak bunga, ya?"

"Mungkin dia kehabisan kertas."

Masih terdengar ocehan dari anak-anak lain ketika aku membawa bayi ini ke kamarku. Aku segera bersiap-siap untuk pergi berbelanja ke Minimarket 24 H. Sebelumnya aku meminta Tae Seung untuk membuat daftar kebutuhan bayi. Kami tidak punya apa-apa untuk bayi ini. Dan lagi si Youra itu tidak menitipkan apa pun untuk bayi ini selain tongkat sihir mainan itu. Hmm, Youra. Nama itu rasanya tidak asing bagiku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setahun yang lalu pada pagi yang cerah di awal Juli. Di depan gerbang sudah berdiri siswa-siswi kelas 1 jurusan fashion menunggu bus yang akan mengantar kami untuk karya wisata. Para siswi tampak antusias karena tujuan karya wisata kali ini ke Taman Seodong di Buyeo.

Tentu saja para siswi begitu semangat karena akan ada festival bunga teratai di waktu malam. Kami para pria juga tak kalah bersemangat, karena di malam hari dibolehkan memakai pakaian bebas. Lagipula ada banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan nantinya.

Bus tiba tepat pukul sembilan. Butuh dua jam untuk sampai di sana. Selama di perjalanan kami mengusir rasa bosan dengan bernyanyi. Ibu guru Minjae selaku pengawas juga ikut bernyanyi bersama kami.

Segera setelah bus parkir, kami bergegas turun. Padahal baru awal bulan tapi pengunjungnya sudah ramai begitu. Dan lagi hari masih siang, bisa dibayangkan bagaimana keadaannya kalau malam.

Pihak sekolah sudah membooking 5 kamar. Satu untuk guru sisanya para murid. Kamar untuk siswa masing-masing terdiri dari 5 orang. Sedangkan untuk siswi masing-masing 6 orang.

Kami diberi waktu 1 jam untuk istirahat baru kemudian melakukan perjalan. Tempat pertama yang kami tuju yaitu, Museum sejarah Baekje. Lalu ke Baekje Wangneungwon dan lanjut ke Nakhwaam. Baru pada pukul lima sore kami mengikuti program festival.

Ada banyak banyak acara yang berkaitan dengan bunga teratai, seperti membuat bunga teratai kertas dan membuat sabun bunga teratai, yang merupakan dua program yang sangat populer di antara pengunjung.

Kami juga mengikuti kegiatan lain seperti, menyaksikan pembuatan seni kayu Kolam Gungnamji, membuat kalung dengan biji teratai, membuat kandil berbentuk daun teratai, membuat boneka keramik, membuat ocarina kayu, kerajinan kulit, membuat kalung cloisonné, kaligrafi, menggambar teratai kolam Gungnamji, menulis permohonan cinta, dan asyiknya disini juga menyediakan layanan pencetakan foto. Jadi, kami bisa mengabadikan setiap momen yang disukai.

Malam hari adalah puncak acara, inilah yang ditunggu-tunggu. Di mulai dari pertunjukan pembuka, lalu pertunjukan perayaan. Sebagian murid menonton pertunjukan kelahiran Raja Mu sambil makan camilan. Dilanjutkan dengan acara Seodong Seonhwa Impact Show dan konser.

Para siswi duduk terpisah dari para siswa. Benar dugaan kami, mereka habis-habisan berdandan untuk acara ini. Dan itulah yang menjadi tujuan utama dari para siswa yang sebenarnya.

"Hei lihat, itu Yang Minji. Gila dia **** sekali!" seru seorang temanku.

"Kau benar, tapi dia masih kalah dari Cho Ara."

"Mereka sepertinya lebih cantik daripada bunga teratai disini, kan?!" Kami serempak mengangguk.

"Pokoknya aku harus berhasil mencium salah satu dari mereka saat momen kembang api nanti." Hahaha. Ada-ada saja. Kami semua tertawa.

Saat Parade malam dimulai, aku tak sengaja melihatnya. Berdiri agak jauh dari kerumunan, seorang gadis dengan pakaian paling aneh namun terlihat sangat indah. Dia menyadari tatapanku dan berjalan menjauh. Aku mengikutinya secepat yang aku bisa. Agak tertinggal tapi aku berhasil menyusulnya.

Dia, gadis itu, berdiri di bagian tepi kolam yang sepi dari pengunjung. Terlihat sangat cantik di bawah percikan kembang api berwarna-warni yang menghias langit. Perlahan dia membungkuk, tangannya berusaha menggapai bunga teratai yang paling dekat.

Dan kemudian dia malah tercebur masuk ke kolam. Aku terkejut lantas mendekat seketika, bermaksud untuk menolongnya. Tapi aku justru ikut jatuh tercebur di tempat yang sama. Lalu sesuatu yang ajaib terjadi.

Bukan air yang menyambutku, tapi sinar warna-warni yang menyilaukan. Sewaktu tersadar aku sudah berada di tempat lain. Bukan lagi di tempat festival dan lagi malam telah berlalu. Sial, sepertinya aku melewatkan upacara penutupan.

"Ini dimana?" tanyaku bingung.

Kolamnya terlihat berbeda dari sebelumnya. Dan gadis itu masih memakai gaun yang sama seperti di malam festival. Kering dan bersih. Sama seperti pakaianku. Tidak ada bekas sama sekali kalau kami pernah tercebur di kolam.

"Ohh, kenapa kau ikut masuk kesini?" Gadis itu tampak sangat terkejut dan panik.

Sumpah demi apapun, baru kali ini aku mendengar suara seburuk itu. Suaranya mencicit seperti tikus sangat tidak cocok dengan penampilannya.

"Memangnya kenapa, ini dimana? Daripada itu, apa kau baik-baik saja?" tanyaku beruntun.

"Ehm.. Sebaiknya kau ikut aku dulu." Suaranya berubah, terdengar biasa.

Gadis itu lalu menarik ujung lengan bajuku dan membawaku ke tempat yang lain lagi.

Tempatnya benar-benar aneh. Seperti bunga teratai yang sedang kuncup. Tergesa dia menarik surai yang menjuntai di dindingnya.

Tiba-tiba satu dindingnya turun, benar, seperti kelopak bunga. Dan aku baru sadar kalau dari tadi kami berjalan di atas air.

"Masuklah, ini rumahku!" ajaknya bergegas. Aku mengikutinya.

Sebelum menutup pintu, dia melihat sekeliling. Seperti sedang memastikan bahwa tidak ada yang mengikuti kami.

"Aku tau ada banyak yang ingin kau tanyakan. Tapi sebelumnya akan kuberi tahu kau satu hal," dia memulai perbincangan.

"Tempat ini tidak sama seperti duniamu. Ini adalah dunia peri." Begitu katanya.

Jujur aku ingin tertawa mendengarnya. Tapi aku harus bersikap sopan, bukan?! Apalagi di depan gadis secantik ini.

"Maaf sebelumnya, tapi kita belum kenalan. Namaku Haneul Jung, kau...?"

"Aku Youra, peri teratai."

Tadinya aku hampir tidak mampu menahan tawaku. Kupikir sebenarnya aku ini sedang sial atau beruntung. Bertemu gadis yang sangat cantik tapi gila. Sampai dia menunjukkan sesuatu yang membuatku ternganga.

"Kau mungkin tidak percaya padaku, tapi apa kau pernah melihat ini?" tanyanya sambil menunjukkan punggungnya.

Perlahan sesuatu tumbuh dari punggung gadis bernama Youra itu. Sepasang sayap. Tipis hampir transparan berwarna pink keemasan. Cantik sekali. Aku mencubit tanganku sekedar memastikan kalau semua yang kulihat adalah bagian dari mimpi. Tapi aku salah, sakit yang kurasakan menyadarkanku bahwa semuanya nyata.

Youra, si gadis peri, mengepakkan sayapnya seraya tersenyum. Dia terbang.

Terpopuler

Comments

nowhere🌱

nowhere🌱

by the way, aku suka bagaimana cerita ini ditulis. rapi, apalagi penggunaan POV 1 nya>< mengkeren👍✨

2022-05-09

1

nowhere🌱

nowhere🌱

akak reader ptj universe ya? berarti kita sesama fan ptj universe><✋✨

2022-05-09

1

nowhere🌱

nowhere🌱

aku jadi keinget bang Jay ಥ‿ಥ

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 : Menjadi Papa
2 Bab. 2 : Kesalahan yang Indah
3 Bab. 3 : Yoona Jung
4 Bab. 4 : Pesta untuk Yoona
5 Bab. 5 : Perpisahan
6 Bab. 6 : Fight for LostMen
7 Bab. 7 : Dae Shik bukan Pikachu
8 Bab. 8 : Dae Shik bukan Pikachu 2
9 Bab. 9 : Dae Shik bukan Pikachu 3 (selesai)
10 Bab. 10 : Putriku Terbang
11 Bab. 11 : Rencana Jahat Peri Hitam
12 Bab. 12 : Yoona Hilang
13 Bab. 13: Cermin Air
14 Bab. 14 : Mencari Yoona
15 Bab. 15 : Mencari Yoona 2
16 Bab. 16 : Mencari Yoona 3
17 Bab. 17 : Hitam vs Putih
18 Bab. 18 : Hitam vs Putih 2
19 Bab. 19. Hitam vs Putih 3
20 Bab. 20 : Hitam vs Putih 4
21 Bab. 21 : Tertangkap
22 Bab. 22 : Tertangkap 2
23 Pengumuman
24 Bab. 23 : Panti Asuhan
25 Bab. 24 : Panti Asuhan 2
26 Bab. 25 : Panti Asuhan 3 (selesai)
27 Bab. 26 : Hellen
28 Bab. 27 : Hama Pengganggu
29 Bab. 28 : Hama Pengganggu 2
30 Bab. 29 : Hama Pengganggu 3 (selesai)
31 Bab. 30 : Salah Sasaran
32 Bab. 31 : Seung Bersaudara
33 Bab. 32 : Menjadi Sandera
34 Bab. 33 : God's Eye
35 Bab. 34 : Tongkat Sihir dan Kelopak Bunga
36 Bab. 35 : Gungnamji Pond
37 Bab. 36 : Cahaya Harapan
38 Bab. 37 : Lembah Bayangan
39 Bab. 38 : Masuk ke Dunia Peri
40 Bab. 39 : Misi Penyelamatan Dimulai
41 Bab. 40 : Kamu Adalah Apa yang Kamu Makan
42 Bab. 41 : Lapor, Ada Penyusup!
43 Bab. 42 : Perisai Tak Kasat Mata
44 Bab. 43 : Legenda Dunia Peri
45 Bab. 44 : Rencana Leora
46 Bab. 45 : Tolong Yoona, Papa!
47 Bab. 46 : Kebijakan Sang Raja
48 Bab. 47 : Leora dan Halfeti
49 Bab. 48 : Membuat Kesepakatan
50 Bab. 49 : Serangan Leora
51 Bab. 50 : Pertemuan
52 Bab. 51 : Kematian Hellen
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab. 1 : Menjadi Papa
2
Bab. 2 : Kesalahan yang Indah
3
Bab. 3 : Yoona Jung
4
Bab. 4 : Pesta untuk Yoona
5
Bab. 5 : Perpisahan
6
Bab. 6 : Fight for LostMen
7
Bab. 7 : Dae Shik bukan Pikachu
8
Bab. 8 : Dae Shik bukan Pikachu 2
9
Bab. 9 : Dae Shik bukan Pikachu 3 (selesai)
10
Bab. 10 : Putriku Terbang
11
Bab. 11 : Rencana Jahat Peri Hitam
12
Bab. 12 : Yoona Hilang
13
Bab. 13: Cermin Air
14
Bab. 14 : Mencari Yoona
15
Bab. 15 : Mencari Yoona 2
16
Bab. 16 : Mencari Yoona 3
17
Bab. 17 : Hitam vs Putih
18
Bab. 18 : Hitam vs Putih 2
19
Bab. 19. Hitam vs Putih 3
20
Bab. 20 : Hitam vs Putih 4
21
Bab. 21 : Tertangkap
22
Bab. 22 : Tertangkap 2
23
Pengumuman
24
Bab. 23 : Panti Asuhan
25
Bab. 24 : Panti Asuhan 2
26
Bab. 25 : Panti Asuhan 3 (selesai)
27
Bab. 26 : Hellen
28
Bab. 27 : Hama Pengganggu
29
Bab. 28 : Hama Pengganggu 2
30
Bab. 29 : Hama Pengganggu 3 (selesai)
31
Bab. 30 : Salah Sasaran
32
Bab. 31 : Seung Bersaudara
33
Bab. 32 : Menjadi Sandera
34
Bab. 33 : God's Eye
35
Bab. 34 : Tongkat Sihir dan Kelopak Bunga
36
Bab. 35 : Gungnamji Pond
37
Bab. 36 : Cahaya Harapan
38
Bab. 37 : Lembah Bayangan
39
Bab. 38 : Masuk ke Dunia Peri
40
Bab. 39 : Misi Penyelamatan Dimulai
41
Bab. 40 : Kamu Adalah Apa yang Kamu Makan
42
Bab. 41 : Lapor, Ada Penyusup!
43
Bab. 42 : Perisai Tak Kasat Mata
44
Bab. 43 : Legenda Dunia Peri
45
Bab. 44 : Rencana Leora
46
Bab. 45 : Tolong Yoona, Papa!
47
Bab. 46 : Kebijakan Sang Raja
48
Bab. 47 : Leora dan Halfeti
49
Bab. 48 : Membuat Kesepakatan
50
Bab. 49 : Serangan Leora
51
Bab. 50 : Pertemuan
52
Bab. 51 : Kematian Hellen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!