" abi kenapa kamu begitu lama " ucap putri saat abi baru tiba di depan ruko nya
" cerewet, ayo cepat naik, dan kenakan helm nya " jawab abi kesal
" iya... " jawab putri singkat lalu menggunakan helm nya dan naik di motor abi
" sudah ayo jalan, karyawan ku sudah terlebih dahulu ke pasar, " ucap putri sembari menepuk pundak abi
" pegangan " ucap abi sembari menarik gas sepeda motor nya, reflek putri merangkul perut abi karena terkejut
" brengsek.. ! kamu mau aku sakit jantung hah.. punya adik sepuluh kayak kamu udah aku tenggelamkan ke laut " cerca putri sambil menepuk helm abi dan abi hanya tertawa
" kamu sudah seperti mentri kelautan, menenggelamkan kapal-kapal asing " ujar abi di iringi gelak tawa
" put.. Damian kapan melamar mu,! " ucap abi sedikit teriak karena di atas motor
" dia bilang secepatnya, nanti malam aku mau coba memberi tau mama dan papa " ucap putri
" jika putra tidak setuju bagaimana " ucap abi
" ya kali ini dia harus setuju , jika tidak aku tidak segan segan menghajar nya, apa dia ingin membuat ku menjadi perawan tua , setiap laki laki yang dekat dengan ku dia selalu menghajarnya , kali ini tidak aku biar kan " ucap putri penuh emosi
" nanti aku bantu untuk menghajar nya " jawab abi di iringi tawa kedua nya
" kamu memang adik ku abi, selalu bisa di andalkan " ucap putri sembari merangkul perut abi
" iya tapi jangan memeluk ku dari belakang, nanti orang mengira kita sepasang kekasih "
" terserah " ucap putri sembari masih memeluk abi dan tertawa
tak lama mereka pun sampai di pasar induk milik pak Bima. dan para orang orang pak Bima pun sudah siap mengawal mereka dari kejauhan.
" put gandeng lengan ku " ucap abi sembari melengkungan tangannya
" maaf sayang.. aku tidak mau " jawab putri mengoda adiknya
" awas saja nanti ada preman " jawab abi sembari mengikuti langkah putri
" preman mana yang berani mengusik ku, kemari biar aku hajar, " jawab putri santai
tiba tiba " puk " satu tomat melayang di dahi abi dan ada seorang gadis yang berteriak-teriak sembari berlari lari mengejar anak kecil, seketika putri pun tertawa melihat dahi adik nya terkena lemparan tomat
" Hai anak nakal kembalikan sepatu ku " teriak gadis tersebut, dan anak itu pun melewati abi begitu saja
" kenapa kamu tidak mencegahnya berlari semakin jauh " ucap gadis tersebut pada abi
" em.. jadi kamu yang melempar tomat pada ku hah.. " ucap abi sedikit kesal
" ah.. maaf jadi tomat tadi mengenai mu " ucap gadis tersebut begitu polos
" lantas ini apa nona.. " geram abi, putri pun hanya tertawa
" maaf tuan.. biar saya bersihkan, " ucap gadis tersebut sembari mengelap wajah abi tanpa permisi mengunakan handuk kecil yang mengantung di lehernya
" astaga.. handuk mu ini bau nona.. " geram abi sembari memegang pergelangan tangan gadis tersebut
" maaf.. tadi habis buat lap keringat saya " ucap nya enteng "
" Hai lihat mata ku jika berbicara, " ucap abi yang masih emosi lalu membuka topi gadis tersebut
dan Seketika rambut indah gadis tersebut pun terurai, abi pun tidak berkedip melihat kecantikan gadis tersebut dan tak menyadari jika ia masih memegangi pergelangan tangan sang gadis, hingga gadis itu meringis kesakitan. tiba tiba ibu dari gadis tersebut pun menghampiri.
" tuan abi maafkan anak saya sudah melempar tomat di wajah tuan abi " ucap Ibu tersebut sembari menarik bahu anak gadis nya
" Utari ayo minta maaf sama tuan abi " ucap Ibu tersebut
" Utari sudah minta maaf sedari tadi bu, tapi dia malah emosi sama Utari, dan kenapa Ibu memanggilnya tuan " tanya Utari
" astaga anak ini, ini tuan Abimanyu cucu yang punya pasar ini " geram Ibu nya Utari
" lantas.. aku harus tunduk dengan nya begitu bu " ucap Utari santai
" sudah sudah.. abi sudah.. , Utari maafkan adik ku , dia memang sedikit emosi karena tiba tiba dia terkena lemparan tomat mu " Ucap putri menengahi
" baiklah aku memaafkan mu, tapi dengan satu syarat, berhubung aku berlangganan membeli sayuran pada Ibu mu, sebagai hukuman nya, kamu harus mengantarkan pesanan ku ini atau ijin jualan Ibu mu aku cabut " ucap abi mengancam dan memberi catatan bahan bahan sayuran pada Utari
" menyebalkan ! " ucap Utari kesal lalu menarik catatan dari tangan abi
" mana ponsel mu " ucap abi pada Utari
" untuk apa.. ? " tanya Utari ketus
" nona Utari apa kamu sudah tau di mana pesanan ku akan di antar, " ucap abi sembari melebarkan matanya, Utari pun langsung memberikan ponsel nya pada abi, lalu abi mengetik nomor ponsel nya di ponsel Utari
" ini nomor ponsel ku, tidak sembarang orang yang bisa mendapatkan nomor ponsel ku, dan kamu beruntung " ucap abi pada Utari
" bu itu semua pesanan saya, dan aku mau Utari yang mengantarkan nya dan pembayaran seperti biasa saya transfer " ucap abi ramah
" oh iya bu..ini pesanan saya juga, nanti seperti biasa orang orang ku yang akan mengambil nya, " Ucap putri ramah
" baik tuan, nona, saya akan Persiapankan semuanya, dan maafkan anak gadis saya. " ucap Ibu Utari dan langsung menarik Utari dari hadapan abi
"astaga putri, dia manis sekali " ucap abi saat Utari dan Ibu nya meninggalka nya
" oh.. jadi kamu sengaja meminta ponsel nya dan mengetik nomor kamu di ponsel nya agar Utari menghubungi mu, " ucap putri menebak
" yah.. anggap saja begitu, lihat saja nanti aku pasti bisa menaklukkan nya dengan ketampanan ku " ucap abi percaya diri. seketika " pletak " Kepala abi di pukul putri
" aw.. " ucap abi kesakitan lalu mengusap kepala nya
" kurangi sifat mengodamu itu, jangan salah gunakan ketampanan yang di berikan papa untuk mu " ucap putri lalu berjalan menuju warung bakso pak kumis yang dulunya langganan Wina sewaktu hamil abi dan kini usaha pak kumis di teruskan anak nya.
🔹🔹🔹🔹🔹
vote like komen
Terima kasih😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Nurfanya Rudie Ajalah
seneng dngan karyamu torrr💋💋💞💞
2020-09-15
1
Bundha Nya Nur
mampir Thor dr kisah Wina am Bram dan lnjut anak" nya.
termasuk cinta sasya..
keren thor
2020-08-21
3
Gemini
kreeen
2020-06-20
2