Cinta Yang Tulus
Selamat Membaca..
Mesjid An-Nur disulap dengan berbagai macam dekorasi khusus pernikahan. Mesjid yang sering Masyarakat pakai untuk melaksanakan Akad nikah sudah nampak cantik dengan warna gold yang membuat Mesjid itu semakin cantik saja. Mesjid An Nur menjadi saksi Dua anak manusia yang berjanji mengikat cinta mereka lewat pernikahan.
Semua mata tertuju kepada Sang mempelai, semua mata yang memandang takjub dengan penampilan sang pengantin, baik itu dari penampilan pengantin pria maupun pengantin wanita. Tak satupun dari mereka yang mengatakan bahwa pengantinnya kurang sesuatu.
Tak lama kata SAH Menggema di seluruh ruangan Mesjid yang mereka pilih sebagai tempat pelaksanaan acara akad nikahnya. Semua orang bersyukur dan ikut berbahagia. Walaupun mereka tidak mengetahui kalau ke dua mempelai pengantin tidak saling mencintai.
Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, ke dua orang tua sang mempelai pun sangat bahagia dengan pernikahan ke dua anak mereka. Para tamu undangan satu persatu naik ke Pelaminan untuk mengucapkan do'a restu.
Satu persatu tamu undangan sudah meninggalkan tempat acara, ke dua mempelai pun sudah berjalan ke kamar pengantin yang sudah disiapkan. Amairah membuka gaun pengantinnya. Karena kesusahan disaat membuka kancing resleting gaunnya sehingga Amaira meminta tolong kepada suaminya agar dirinya dibantu. Bukannya membantu sang istri malahan melontarkan kata-kata yang tidak seharusnya Amairah dengar.
"Apa kamu tidak punya tangan, aku bukan pelayanmu yang harus membantumu setiap saat kamu butuh" ucap Adam suami yang baru belum sehari menjadi suami Amairah.
Amairah hanya bisa mengelus dadanya tanpa membalas perkataan dari suaminya. Amairah pun mengambil hpnya dan langsung mencari nomor hp adik sepupunya yang Kebetulan masih ada di Hotel tersebut.
"Halo Assalamu alaikum Meeta" ucap salam Amairah.
"Waalaikum salam Kak" ucap Meeta.
"Boleh gak aku minta tolong??." tanya Amairah kepada Meeta.
"Boleh, tapi mau minta tolong apa dulu nih?". tanya balik Meeta.
"Tolong ke kamar aku yah sekarang soalnya Aku tidak bisa membuka kancing resleting gaunku" ucap Amairah yang masih berusaha untuk melepas kancingnya tapi masih belum bisa juga.
"Oke, tunggu yah" jawab Meeta.
Meeta pun segera datang ke kamar pengantin Kakak sepupunya. Dan langsung masuk ke dalam kamar tersebut karena kebetulan pintu kamar tersebut langsung terbuka. Meeta dan Adam saling berpandangan dan Meeta langsung memutuskan kontak Mata mereka ketika mereka mendengar suara dari Amairah.
"Maaf Saya lama, soalnya tadi ada sedikit yang saya kerjakan" ucap Meeta yang gagap.
"Ohh ga apa-apa kok" ucap Amairah dan langsung mengarahkan punggungnya ke arah Meeta.
Amairah sudah tidak tahan memakai pakaian pengantin tersebut karena sudah gerah dan agak gatal. Amairah yang kesehariannya lebih suka memakai pakaian yang sedikit kasual dengan hijab yang selalu menghiasi kepalanya.
"Sudah selesai kok" ucap Meeta setelah selesai melepas kancing resleting gaun Amairah.
"Makasih banyak" ucap Amairah.
"Sama-sama, aku permisi dulu yah soalnya ada sedikit Kerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Meeta sebelum meninggalkan kamar pengantin Amairah.
Meeta berjalan ke arah kamar hotel yang sempat dia sewa, Meeta baru saja membuka kenop pintu kamarnya tiba-tiba ada tangan besar yang menariknya.
"Aaahh, pelan-pelan dong sayang" ucap Meeta setelah dirinya sudah berbaring di atas ranjangnya.
"Lama banget sih aku nungguin kamu, capek tau" ucap pria tersebut.
"Maaf yah sayang, Aku gak sengaja kok cuma istrimu itu yang meminta aku untuk membantunya membuka kancing resletingnya" ucap Meeta diatas tubuh Adam.
Adam adalah kekasih sekaligus pacar gelap Meeta, mereka sudah menjalin hubungan selama 2 tahun terakhir. Tapi karena ke dua orang tua Adam yang menjodohkan Adam dengan Amairah terpaksa mereka menjalin hubungan diam-diam. Awalnya Meeta sangat marah dan tidak menerima kenyataan dan keputusan kakeknya yang menjodohkan Amairah dengan Adam yang notabene adalah kekasihnya. Bahkan Meeta sangat membenci Amairah yang menganggap amairah telah merebut pacarnya. Hubungan yang terjalin antara Adam dan Meeta bahkan sudah seperti suami istri saja.
Adam sudah melepas semua pakaian yang dipakai oleh Meeta dan begitu pun sebaliknya Meeta membantu Adam. Mereka sudah sama-sama bertelanj*** dan tidak ada sedikit pun rasa malu diantara mereka. Apa yang seharusnya mereka tidak lakukan akhirnya terjadi juga. Mereka menikmati malam yang begitu panjang dan penuh gairah.
Sedangkan Amairah yang sudah berganti pakaian dengan gaun malam yang disediakan oleh Kakak iparnya tidak ada gunanya. Awalnya Amairah tidak ingin memakai pakaian itu karena menurutnya pakaian itu sangat terbuka dan kekurangan bahan. Amairah sesekali melirik ke arah dinding di mana jam dinding berada. Amiarah pun sudah menguap berulang kali dan mencoba menghubungi nomor handphone Adam tapi selalu operator yang menjawabnya dan berada di luar jangkauan.
"Ya Allah mas Adam di mana yah, kok belum pulang Juga padahal sudah jam 1 malam, pergi pun gak pamit" ucap amairah.
Karena sudah lelah dan capek menunggu kedatangan Adam yang tidak muncul juga, Amairah pun memilih untuk tidur. Amairah tidur dimalam pertamanya di temani oleh bantal guling saja. Sedangkan Di kamar sebelah, Meeta dan Adam masih berolah raga malam hari. Mereka menuntaskan hasratnya malam ini.
Alarm HP amairah pun berbunyi, Amairah segera mengumpulkan semua nyawanya yang belum terkumpul dengan baik karena baru bangun tidur. Amairah meraba tempat tidur disebelahnya tapi masih kosong. Amairah celingak-celinguk memeriksa seluruh pokok ruangan tapi hasilnya masih sama Sosok pria yang telah menikahinya tidak ada di dalam kamar pengantinnya.
Amairah pun segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi karena dirinya tidak ingin terlambat untuk mengerjakan shalat subuh.
Amairah sedih tapi dia tidak ingin menangis atau pun mengeluh.
Setelah shalat subuh, Amairah menyempatkan dirinya untuk membaca Alqur'an beberapa ayat, lalu mengganti pakaiannya karena dirinya ingin pulang ke rumah. Tapi amairah bingung mau pulang ke mana Apa pulang ke rumahnya sendiri atau ke rumah mertuanya.
Amairah baru saja mau menelpon Adam, pintu kamarnya pun terbuka. Amairah masa bodoh saja karena jika dirinya melontarkan banyak pertanyaan Amairah takut jika Amairah mendengar perkataan yang seharusnya dia tidak dengar makanya dia tidak ingin banyak bertanya. Amairah pura-pura saja tenang dan seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
"Kemas seluruh barang-barang kamu lalu kita pulang ke rumahku" ucap Adam sambil membuka pintu lemarinya.
Amairah pun manut saja dan memgemas pakaiannya. Lalu mereka pun cekout dari hotel tersebut. Adam membawa Amairah ke rumah baru, yang Adam baru saja membeli rumah tersebut khusus untuk istrinya. Awalnya rumah itu adalah rumah yang khusus dia beli untuk Meeta kekasihnya, jika kelak mereka menikah tapi takdir berkata lain. Akankah Pernikahan mereka yang tanpa ada cinta bisa bersatu dengan segala macam cobaan dan ujian??.
Amairah selalu berdo'a untuk kebaikan dan keberkahan rumah tangga tangganya. Walaupun sampai detik itu, Adam suaminya belum juga mencintainya.
BERSAMBUNG..
Fania muncul dengan novel baru..🤭✌️
Semoga kakak suka dan ditunggu masukannya kakak 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Dwina Ilahiyah
mampir thor
2022-10-19
1
Veronica
apa akan bahgia
2022-08-02
0
Israhwati
perjodohan ini semoga berakhir indah
2022-08-02
1