Malam hari, di arena balap liar.
"Hai, Jie," sapa Hasna pada Adjie.
"Hai Na, tuh yang pakai motor hijau yang cowoknya, kalau yang cewek, itu tuh yang pakai motor ungu," tunjuk Aji memberitahukan Hasna, siapa saja yang akan bertanding dengannya.
Disaat Adjie sedang berbicara kepada Hasna. Seseorang menghampiri mereka. "Jie, sudah siap kan?" tanya orang itu pada Adjie. Dia seorang laki-laki yang usianya tidak jauh dari Adjie.
"Siap bro!" jawab Adjie.
"Oke, siap di posisi ya! gue calling lawan lo sebentar," ucap laki-laki itu pada Adjie.
Pertandingan akan segera di mulai. Hasna dan para lawannya sudah bersiap di posisi Start.
"Na, Ingat yang sudah lo pelajari, pokoknya malam ini lo harus menjadi Queen track arena!" pesan Adjie. sebelum Hasna balapan.
"Tenang saja Ji, serahkan semuanya sama gue. Gue gak akan mengecewakan elu." Jawab Hasna optimis.
"Three ... two ... one ...Gooo!!!" pembawa bendera memberi aba-aba dan mengangkat bendera. Hasna mulai tancap gas. Motor Hasna pun melesat di iringi deru mesin motor yang memekakan telinga.
"Nana ... Nana ... Nana ... Nana ... go!!," sorak sorai pendukung Hasna dan yel yel dukungan dari berandal-berandal liar itu terdengar riuh, begitupun dukungan untuk pihak lawan. Mereka mendukung para pembalapnya dengan sportif.
Dua puluh menit kemudian, terlihat motor Hasna menuju garis finish dan Hasna pun menjadi pemenang di babak pertama ini. Dua menit kemudian si penantang Hasna mengikuti jejak Hasna masuk ke garis finish, namun tetap saja ia mendapat kekalahan malam ini.
"Horeee ... Nana ... Nana ... Nana!!" terdengar sorak sorai, uforia kegwnb dari pendukung Hasna, Karena Hasna sebagai pemenang pada putaran pertama itu.
"Good job Na! hebat lo Na, keren!!" seru Adjie, memuji Hasna sembari menghampiri Hasna.
"Thanks Jie, ini berkat lo juga 'kan, yang sudah melatih gue," terlihat senyum kepuasan terpancar dari wajah Hasna.
"Karena elunya juga banyak berlatih, jadi tambah pintar." Ajie tidak mau Hasna hanya memuji dirinya.
"Selamat ya, gue akui lo hebat Na!" ucap si penantang yang kalah sambil menyalami Hasna.
"Ok, thanks friends! lo juga hebat kok, hanya mungkin, malam ini gue yang sedang beruntung," sahut Hasna.
"Oke, season kedua, lanjut ga nih guys?!" teriak seorang laki-laki yang merupakan ketua balapan liar itu.
"Lanjut ... lanjut ...." suara teriakan serta tepuk tangan dari para berandal liar. Mendukung apa yang ketua balapan liar itu tanyakan.
“Oke! Siap yaaa??” teriak ketua balap liar lagi.
"Siapp." mereka serentak menjawab.
Seperti season ke satu, Hasna sudah pada titik start, namun dengan lawan yang berbeda, kali ini lawannya seorang laki laki.
Brum
Brum
Ngeeng
Ngeeng
Terdengar suara mesin motor bersahutan siap untuk saling mendahului di arena track liar tersebut. Namun, tiba tiba ...
NGIIIIIUUUUUNGNG
NGIING NGING UWIW UWIW (anggap suara sirine mobil polisi).
Suara sirine mobil patroli polisi menuju ke arena balap liar tersebut. Secara spontan, para berandal liar itu berhamburan menyelamtakan diri.
"Na, Nana, cabut Na!!" teriak Adjie kepada Hasna .
"Lo, duluan saja Jie," teriak Hasna kembali pada Adjie.
"Oke, hati-hati Na! gue tunggu di jembatan yang arah ke bengkel gue ya." Teriak Adjie lagi.
"Sip Jie!" Hasna menaikkan jempolnya, pertanda oke.
Ajie pun berlalu meninggalkan Hasna dan ketika Hasna melajukan motornya hendak keluar dari arena tracking tersebut, tiba-tiba saja ia sudah di hadang dua mobil patroli, hingga Hasna tak dapat berkutik.
"Berhenti di situ!!" titah polisi patroli, melalui pengeras suara kepada Hasna dan para berandal-berandal liar lainnya. Banyak dari mereka yang juga terjebak di hadang oleh mobil patroli.
***
Waktu menunjukan pukul tiga pagi ,saat telepon Afdal berdering.
"Mas, Nana menelpon nih!" ucap vinny pada Afdal, sembari menyodorkan ponsel pada Afdal. Ia tahu itu Hasna yang menelpon karena di layar ponsel tertera nama Hasna.
"Hmm, ada apa Nana telepon malam-malam begini?" gumam Afdal.
“Terima saja Mas, mungkin ada hal penting,” ucap Vinny.
"Halo Sayang, ada apa?" tanya Afdal saat menerima telepon dari Hasna.
"Selamat pagi pak! ini petugas dari polres xxxxxxx, apa betul putri Bapak bernama Hasna Aulia Zahrani?" bukan Hasna yang berbicara. Suara pria di seberang telepon sana, ia merupakan seorang polisi dan menelpon mengunakan ponsel Hasna.
"I-Iya pak betul," suara Afdal terbata.
"putri saya kenapa pak?" tanya Afdal kembali.
"Sebaiknya Bapak ke kantor! nanti kami akan menjelaskannya di kantor," ucap suara polisi itu kembali di seberang telepon.
"Baik pak, saya menuju kesana," jawab Afdal sambil menutup sambungan teleponnya.
"Nana kenapa Mas?" Tanya vinny penasaran dengan duduk di tempat tidur.
"Dia di kantor polisi Sayang, Mas juga tidak tau kenapa, sekarang Mas harus pergi ke sana," jawab Afdal sambil bergegas menuju kamar mandi, untuk mencuci wajah dan mengganti pakaian.
"Mas, aku ikut!" pinta vinny.
"Baik, ayok ganti bajumu dulu, Mas tunggu di bawah!" tukas Afdal. Vinny pun berganti pakaian. Setelah menitipkan Almira yang masih terlelap pada Art-nya, maka mobil Afdal keluar dari gerbang dan melaju menuju kantor polisi. Afdal khawatir, ia sendiri belum mendapatkan informasi yang pasti mengapa Hasna ada di kantor polisi.
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Azhure
ini emak tiri mau sok akrab mulu dah, nananya jg terlalu baik, harusnya di bikin nyolot gitu sm emak tirinya ini 🤭 soalnya kan masalah yg bikin nana depresi dan nakal berawal dr munculnya emak tiri, masa iya tnpa proses tiba2 lgsung jd akur, kurang seru jadinya, cb kalau nana dibikin ga peduli dl sm bpk dan emak tirinya, pasti lebih seru alurnya 🤭🤭🤭
2023-10-02
1
Neulis Saja
create a problem
2022-12-22
0
Anonymous
bgus
2021-10-24
0