"Itu perempuan yang tadi 'kan A'a Bro?" tanya Ubaydillah kepada Afnan. Saat Afnan baru saja mengemudikan mobilnya hendak keluar dari restoran dan masuk ke jalan raya.
"Mana Dek sob? memangnya iya?" Afnan malah balik bertanya kepada Ubaydillah.
"Iya tuh, sepertinya!" ucap Ubaydillah, sembari menunjuk ke arah seberang jalan. "Wiiw Gahar Broo!! cewek cantik, tapi lihat deh bawaannya," ucap antusias Ubaydillah kembali. Ia merasa terkagum.
"Hussh!! ingat pandangan mata Anta Sob," tukas Afnan pada Ubaydillah.
Sebetulnya Afnan pun sedang mem perhatikan dan melihat si pengendara motor tersebut dari setadi. Ia sedang mengamati apa betul atau tidak, itu prempuan yang beberapa waktu lalu mendarat di pelukannya dan bersentuhan dengan tubuhnya.
Hasna tak menyadari Adanya dua pasang mata sedang memperhatikan dan membicarakan dirinya dari arah yang berlawanan.
Afnan masih menatap Hasna. Entah mengapa, yang biasanya Afnan mampu menahan nafsunya dari syahwatnya, baik dari pandangan mata ataupun hati, namun kali ini ia sedikit gagal menjaga Iman.
Afnan merasakan ada hal yang menarik dari perempuan itu, hingga ia tak mampu memalingkan pandangannya dari perempuan tersebut.
Terlebih lagi ia masih merasakan hangat dan wangi tubuh dari perempuan itu, yang masih menempel pada tubuhnya, pada pelukannya, walaupun hanya sebentar, namun moment itu mampu menghancurkan pertahanan imannya.
"Astagfirullah, Astaghfirullahal'azim,Ya Allah ampuni hamba!" ucap Afnan sembari mengusap ngusap wajahnya sedikit kasar setelah tersadar, bahwa dirinya sedang mengagumi perempuan yang bukan mahramnya. Bahkan ia sama sekali tak mengenal perempuan itu.
"Ahahah A'a bro, makanya nikah! agar tuh mata AMANAH gak keluyuran di jalan," goda Ubaydillah pada Afnan, ia tahu kakak, Bos, sekaligus sahabatnya itu, sedang merasa frustasi dan bersalah Karena sudah memandang yang bukan hak-nya.
"Hehe, ah bisa saja Anta Dek sob," jawab Afnan sedikit tersipu.
"Lagian Anta bro, perempuan banyak yang mau sama Anta. Anta tampan, mapan juga, dari segi usia sudah cukup! bukannya cepat menikah, mau cari yang bagaimana lagi sih A'a Bro?" ledek Ubaydillah pada Afnan.
"Mmn ... kalau ada sih, ingin cari wanita yang penuh dengan tantangan! hihi," canda Af6nan kembali pada Ubaydillah
"Oh, cocoknya kriteria kaya begitu dengan cewek yang tadi tuh A'a bro. Kelihatannya tuh cewek penuh tantangan dalam hidupnya," ucap Ubaydillah kembali pada Afnan.
"Aamiinin ya A'a Bro!" ucap Ubaydillah, menengadahkan tangannya, pertanda mengaminkan perkataan Afnan.
"Iya-in saja deh! Ahahahah" mereka larut dalam obrolan di sepanjang jalan.
***
Hasna baru saja sampai di garasi rumahnya, ketika melihat Mbak Nurin berlari ke arah luar rumah. "Mbak mau kemana koq lari-larian begitu?" tanya Hasna pada Mbak Nurin.
"Anu Non, mau lihat panti asuhan yang di seberang jalan sana. Sedang di bongkar paksa," jawab Nurin.
"Loh memangnya kenapa Mbak? koq bisa di bongkar paksa?" tanya Hasna kembali, yang memang tak mengerti.
"Itu Non, jadi panti itu sudah berdiri dua puluh tahun lamanya! dan awal nya tanah itu, tanah wakaf. Namun, akhir-akhir ini ada yang menggugat nya Non. Dan si penggugat memenangkan perkara di pengadilan. Begitu Non," penjelasan dari Nurin, yang akhirnya Hasna fahami.
"Waah, kasihan dong mereka Mbak! lalu mereka akan tinggal dimana ya Mbak?" ucap Hasna lagi pada Nurin.
"Iya Non kasihan! tidak tahu juga Non, ya sudah Mbak ke sana dulu ya!" pamit Nurin pada Hasna.
"Iya Mbak, hati-hati," ucap Hasna. Setelah pamit pada Hasna, Mbak Nurin pun pergi untuk melihat pembongkaran panti yang di lakukan secara paksa oleh si penggugat tanah yang kini menjadi pemenang di pengadilan.
Setelah Mbak Nurin pergi. Hasna pun masuk ke dalam rumah, lalu menuju kamarnya. Ia bergegas mandi, karena merasa sudah tak nyaman dengan hawa panas pada tubuhnya, yang sehabis dari luar dan terkena angin serta debu.
Selsai ia mandi, Hasna pun tak lupa Salat Ashar. Yang memang sudah masuk waktunya Ashar. Setelah Salat ia mengambil tas sekolahnya, ada beberapa tugas sekolah yang belum ia kerjakan.
Namun, tiba-tiba saja ia teringat pada pria yang menabraknya tadi. Ia masih ingat betul, bentuk dan ketampanan wajahnya, wangi tubuhnya, serta kekar tubuhnya.
"Hihihi,, si dada beton, dia siapa yah? wajah nya seperti bersinar, tubuhnya wangi. Sudah punya istri belum ya kira-kira." gumam Hasna dalam hatinya.
"Iiikhh, apa-apan lagi nih pikiran! hihi, koq malah memikirkan orang asing begini." ucap Hasna, berbicara sendiri.
***
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Reza Imam
edisi ke 3x ngulang baca sumpah gak bosen
2024-11-11
0
Miasell Tea
pantesan berasa fameliar ter nya oh ternyata aku teh pernah baca cuma dah lama banget dan ga ada di favorit
2024-09-15
1
T'renz
bahasanya kadang susah d pahami
2023-01-24
2