Seiring pergantian Hari, bulan dan tahun. Maka waktu pun berlalu dengan cepat. kini Hasna sudah genap berusia tujuh belas tahun dan sudah kelas dua SMA. Maka ia sudah merasa bebas untuk berkendara, terlebih kini ia telah memiliki SIM, hasil seleksi terpilih sebagai hadiah ulang tahun ke-17 dari sekolah yang di adakan oleh Polda Metro Jaya.
Saat ini Hasna tinggal bersama pengasuhnya di rumah yang dulu Ayah-nya janjikan, Ibu Hasna menetap di Austarlia setelah menikah kembali dengan bule asal Australia. Ayahnya tinggal bersama istri barunya serta sudah memiliki anak usia dua tahun.
***
Brruumm ....
Bruumm ....
Suara motor gede atau moge di sebuah moge di halaman rumah Hasna. Mbak Nurin yang mendengar suara motor di halaman rumah Tuannya. Ia segera keluar dari dalam rumah. Hendak memastikan motor siapakah gerangan.
"Non Hasna, ini motor siapa?" tanya Nurin, yang melihat Hasna pulang menaiki motor besar 250 cc.
"Motor Nana dong, Mbak!"Jawab Hasna dengan tersenyum cerah.
"Masya Allah Non, kenapa tidak memakai Mobil saja, pakai motor gede seperti ini bahaya Non!" ucap Nurin.
"Tidak mengapa Mbak! tak usah khawatir ya Mbak ku Sayang! cukup iringi langkah Nana dengan DO'A yang baik-baik, ok Mbak ku yang baik dan cantik," jawab Hasna menggoda Nurin dengan senyuman renyahnya.
Nurin hanya menggelengkan kepala. Makin hari Nurin hampir kewalahan dengan tingkah laku Hasna, dulu Hasna lembut, penurut, walaupun sifat baik dan murah hatinya tak serta merta menghilang. Namun, setelah masuk SMA. Hasna lebih sering membuat ulah dan kesannya urakan, itu bagi pandangan mata dari luar.
Namun, sebetulnya jika di rumah, Hasna tetap anak yang baik dan ta'at beribadah. Salat yang tak pernah tertinggal, Murojaah Ayat suci Al'q Quran yang tak pernah ia lewatkan setiap harinya, namun orang yang melihat kelakuannya di luar, mungkin tak percaya dan pastilah menganggap Hasna urakan.
Dreett ....
Dreett ....
Ponsel Hasna bergetar. "Ya halo," Hasna menerima panggilan itu.
"Halo, eh bagaimana Na? sudah siap turun ke arena?" suara seseorang di seberang sana.
"Siap dong bro! kapan lo mulai melatih gue? biar lihai balapannya gitu," ucap Hasna
"Kalau gue sih kapan saja siap Na," ujar seseorang di seberang telepon.
"Oke, malam ini bisa Jie?" tanya Hasna
"Assiap Boss girl yang cantik, ahahaha," Jawab seseorang yang di panggil Jie itu.
"Ahahahah lo paling bisa kalau muji gue tuh! dasar kampret ada maunya pasti lo ya?" sambung Hasna yang saling melempar tawa dengan orang yang di seberang telepon.
"Pasti lah siapa yang tidak mau transferan coba, hihi." Kikik suara di seberang telepon.
Ternyata orang itu adalah, orang bayaran Hasna untuk melatih dirinyanya balapan motor, Hasna akan turun menjajal track balapan liar bersama club motor lainnya. Padahal dengan ke-uangan Hasna yang lebih dari cukup, sebetulnya bisa saja ia masuk kedalam Club balapan Resmi dan membayar pelatih yang resmi pula. Namun, itu tusak ada tantangannya menurut Hasna.
***
Malam hari.
Suara riuh dan hentakan musik bergema di salah satu Bar ternama di kota Jakarta.
"Hai Nana! sini Na," panggil seorang gadis ke arah Hasna. Gadis itu sahabat Hasna sejak SMP dan kini di SMA mereka tetap bersahabat, satu kelas pula.
"Hai Lin, sudah lama ya?" tanya Hasna, setelah mereka saling berdekatan.
"Belum, gue juga baru datang," jawab Lintang, ya sahabat Hasna itu bernama Lintang.
Tak lama seorang laki laki sebaya dengan mereka, atau mungkin hanya berselisih usia satu tahunan dari mereka menghampiri, lalu duduk di samping Lintang, sepertinya mereka sudah akrab.
"Hai guys wati, kalian sudah lama?"sapa laki- laki itu.
"Baru Dev!" jawab Hasna, ya laki laki itu Devano, sahabat mereka juga.
Suasana Bar semakin riuh dan dentuman musik pun semakin menambah panas suasana.
"Na, bagaimana? sudah siap latihan malam ini?" tanya seorang laki-laki yang baru saja menghampiri mereka. Sepertinya usia laki-laki itu lebih tua dari mereka.
"Siap dong Ji," jawab Hasna. Ternyata itu pelatih motor Hasna, yang bernma Adjie.
"Yuuuhuu, minum dulu Na!' Ajak Lintang.
"Toss," ajak Devano.
"Toss," sambung Hasna, Lintang dan Adjie. Mereka pun tertawa berasama tanpa beban, sembari menggoyang goyangkan tubuh mereka.
Minuman yang mereka minum itu bukan minuman ber-alkohol atau beer, Itu hanya softdrink berperisa buah yang di campur dan di shake oleh bartender, dari perpaduan berbagai macam buah itu menghasilkan rasa yang segar. Mungkin di kalangan remaja sejenis mereka, mengenalnya dengan soda gembira atau soda ceria.
Walaupun mereka sering keluar masuk Bar, namun tak satu kalipun mereka meminum yang nama nya minuman ber-alkohol atau beer atau minuman keras jenis lainnya, mereka hanya mencari hingar bingar keramaian, hanya untuk menghilangkan kesepian mereka. Prinsip mereka BEBAS TAPI TERBATAS.
Mereka faham betul dengan ajaran Agama mereka. Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh mereka lakukan, mereka hanya merasa satu nasib dan satu penderitaan, karena kurang kasih sayang dari orang tua mereka.
Hasna yang merasa di khianati orang tuanya, Lintang merasa tak di butuhkan orang tuanya yang hanya sibuk memikirkan mencari uang dan Devano yang merasa kesepian Karena orang tuanya kerap kali keluar negeri untuk berbisnis, ada Neneknya yang siap menemani, namun beliau sakit-sakitan.
Maka dari itu mereka berjanji akan tetap bersahabat dan saling menjaga satu sama lain. kini mereka sudah menjadi saudara bukan lagi sahabat.
Beruntung mereka mempunyai Art yang mendampingi mereka dengan tulus, serta di berbekal kemampuan memahami Agama dengan baik, mereka yang selalu membimbing agar anak-anak ini ingat akan kewajiban nya sebagai Muslim, serta menanamkan nilai-nilai ajaran agama agar mereka tidak salah langkah.
Memang pada dasarnya mereka adalah anak-anak yang baik, jadi tak begitu sulit untuk para Art mereka mengajarkan nilai- nilai dasar ke-Agamaan, Karena mereka mau menerima apa yang di ajarkan.
Selain itu juga mereka menghadirkan Guru private atau Ustaz dan Ustazah untuk mengajarkan mereka mengaji serta melancarkan bacaan Salat. Maka dari itu, seliar serta terlihat se-urakan apapun, itu hanyalah Caing luarnya saja. Padahal sebetulnya jiwa mereka penuh dengan keta'atan terhadap Agama yang mereka anut.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
❤️⃟WᵃfRahma
keren banget mereka, yang seharusnya mendidik anak orang tuanya tapi ini malah art nya
2024-03-27
2
❤️⃟WᵃfRahma
benar benar salut sama Nana, papa mu aja yang kelewatan ini
2024-03-27
2
❤️⃟WᵃfRahma
typo ya Onel
2024-03-27
2