Di kantor polisi,
"Nana sayang, kamu tidak apa-apa 'kan? ada yang terluka, Nak?" tanya Mama Hasna. Ia baru saja sampai di kantor polisi.
"Nana oke koq Mah, tidak ada luka!" jawab Hasna cuek. Tak lama muncul Ayah Hasna dan sekretarisnya, yang tidak lain istri barunya.
"Nana, ada yang luka?" tanya sang ayah. Hasna hanya menggelengkan kepalanya , tatapan tak suka pada Vinny terlihat jelas dari sorot mata Hasna.
"Selamat siang, perkenalkan saya Anton! Saya pengacara dari saudara Afnan Al-jaris," tiba- tiba muncul seorang laki-laki, usia sekitar empat puluh tahunan, dandanan perlente lengkap dengan jas dan dasi, yang di ketahui adalah Anton, selaku pengacara dari Afnan.
"Selamat siang," sahut ayah Hasna dan mereka berjabat tangan. Ayah Hasna berusaha ramah agar masalah ini tidak berlarut. Ayah Hasna sadar ini kesalahan putrinya dan jangan abaikan, putrinya masihlah di bawah umur, sudah barang pasti semua tanggung jawab ada padanya.
"Baiklah, di karenakan client saya tidak dapat hadir. Maka dari itu, saya yang akan mengurus semuanya. Mengapa client saya tidak dapat hadir? karena beliau harus berangkat ke turki sore ini, so jika harus mengurusi masalah di sini khawatir penerbangannya akan tertunda," sambung pengacara itu.
"Tidak mengapa Pak! kami faham. Yang terpenting permasalahan ini segera di tangani. Tolong sampaikan maaf kami yang sebesar- besarnya kepada client Pak Anton, ini murni keteledoran kami selaku orang tua," ujar Ayah Hasna.
"Pasti! mari Pak," sahut Pak Anton.
Akhirnya semua proses di kantor polisi itu berjalan dengan baik dan lancar, sesuai pesan Afnan, pengacara itu harus menyelesaikan dengan jalan damai.
Hasna hanya kena sanksi pelanggaran wajib lapor selama satu bulan. Karena ini murni keteledoran orang tua yang membiarkan anak usia remaja lima belas tahun mengemudikan kendaraan, selain wajib lapor maka orang tua Hasna juga wajib bayar denda yang telah di sepakati. Permasalahan di kantor polisi pun sudah selsai dengan damai pada sore itu.
***
Di bandara.
Setelah Salat Ashar, Afnan dan Ubaydillah pergi ke sebuah kafe yang masih berada di area bandara, mereka hanya ingin melepas penat sejenak dengan meminum kopi sambil menunggu jam keberangkatan ke Turki. Setelah sebelumnya Anton sang pengacara mengabarkan, bahwa urusan di kantor Polisi sudah selesai. Maka Afnan pun kini penuh rasa syukur dan kelegaan.
"Terus bagaimana dengan bumper mobil yang penyok itu A'a bro?" tanya Ubaydillah kepada Afnan di sela-sela menunggu pesanan kopi mereka tiba.
"Ya biarkan saja, Dek sob. Tidak mengapa, nanti hubungi bengkel saja, biar di ketok magic sembari meminta tolong agar mobil itu di antar pulang ke ponpes, beres kan.' jawab Afnan santai.
"Hadeeuuh A'a bro, kalau semua orang kayak Anta nih, Insya Allah, dunia aman damai, hehe." Ubaydillah menyeringai diakhir kalimat.
"Aamiin," balas Afnan, dan pesanan kopi mereka pun tiba.
"Ya memaafkan itu kan lebih baik Dek sob dan kalau masih bisa di permudah untuk apa mempersulit. Harus repot minta ganti rugi malah membuat ribet," sambung Afnan lagi.
"Masya Allah, A'a brother Afnan al-jaris Ana makin kagum sama Anta," goda Ubaydillah.
"Hehe, kagum-lah kepada Rosullullah SAW Dek Sob. Jangan pada Ana yang tak sedikitpun memiliki sifat Mulia beliau," ucap Afnan.
"Ya kalau itu sih sudah pasti A'a Broo Ustaz," sahut Ubaydillah lagi, "tapi jujur A'a bro, Anta ini bak super hero, yang sudah membebaskan anak itu dari hukuman berat, good, good, good, hehe" sambung Ubaydillah kembali sembari mengacungkan jari jempol lalu menyeruput kopinya.
"Untuk menjadi super hero tak harus menjadi superman atau spiderman Dek sob! dengan cara memudahkan urusan orang lain juga bisa di samakan dengan super hero, dapat pahala lagi, ya gak?" Afnan berkata dan tersenyum seraya menepuk pundak Ubaydillah.
"Ya ... ya ... ya ... Barang siapa yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan mempermudah urusannya pula baik di dunia maupun Di akhirat (Hr. Muslim)." ujar Ubaydillah.
“Nah itu, Anta faham Dek sob,” Afnan tersenyum.
Lalu terdengar suara operator menyebutkan daftar pesawat yang akan segera terbang dan pesawat yang akan di tumpangi Afnan serta Ubaydillah pun berada di dalam daftar keberangkatan yang baru di umumkan oleh operator. Maka kini mereka bergegas untuk segera berangkat.
Afnan dan Ubydillah adalah mahasiswa pasca sarjana sebuah Universitas di Turki, dan saat ini adalah tahun terakhir Afnan untuk jenjang pasca sarjananya, yang sedang berkutat menyelsaikan Thesis, agar cepat selesai dan lebih cepat sidang Thesis, maka akan lebih cepat pula ia kembali pulang dan bermukim di indonesia.
Bersambung...
Readers Gemes kesayangan. Baca dari awal ya! dan saatnya nanti, akan Author jabarkan siapa itu Afnan, siapa itu Ubaydillah. Ini baru cerita permulaan saja, coba yang lupa like, komen dan vote, yuk. Tentunya tak lupa ya Saran dan kritik yang membangun Author tunggu loh! terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
AyBa Ayue
setelaaah sekian purnamA...aku kembali mengulang dari awal .suka derh thoor..💕
2024-04-28
2
❤️⃟WᵃfRahma
senang ini kalau punya suami seperti ini
2024-03-23
2
❤️⃟WᵃfRahma
Aa bro mu memang baik Ubaidillah
2024-03-23
1