Dua minggu kemudian.
Setelah kejadian dari beberapa waktu lalu. Hasna mengalami perubahan, ia menjadi anak yang pendiam. Ia sering mengurung diri didalam kamar. Hasna hanya akan keluar jika pergi ke sekolah. Lalu sepulang sekolah mengurung diri kembali didalam kamar. Bahkan utuk makan-pun, Mbak Nurin yang mengantarkannya ke dalam kamar.
Tok, tok, tok, suara ketukan di pintu kamar Hasna. Itu adalah Nirmala sang Ibu.
"Nak! Nana Sayang. Boleh Mama masuk?” setelah mengetuk pintu kamar Hasna, Nirmala meminta izin masuk kamar anaknya, ia harus berhati-hati dalam bicara. Takut Hasna akan tersinggung dan kembali mengamuk seperti tempo hari.
"Ya!" sahut Hasna singkat dari dalam kamar.
"Sayang, Mama ingin bicara," ucap Nirmala setelah berada didalam kamar. Hasna yang saat itu, sedang duduk memeluk lutut di depan jendela yang menghadap ke arah taman. Ia hanya menganggukkan kepalanya tanpa menoleh.
"Mama ada tawaran pekerjaan di Singapore, Nana ikut Mama ya, Sayang! melanjutkan sekolah SLTA di sana," Nirmala berbicara sembari mengelus kepala Hasna.
"Tidak Ma. Mama bisa pergi! Nana akan baik-baik saja di sini, Nana bisa tinggal di temani Mbak Nurin," jawab Hasna cepat dengan suara yang datar.
"Tapi Sayang, Mama khawatir! atau Nana tinggal bersama Papa ya Sayang," ucap Nirmala, berusaha membujuk Hasna.
"Cukup Mah! Nana bilang tidak, ya tidak," suara Hasna mulai meninggi.
"Tapi, Sa~," suara Nirmala terputus, saat Hasna tiba-tiba memotong tanpa memedulikan bujukan Mamanya.
"Tidak ada tapi-tapian! atau Nana pergi dari rumah ini!" lalu Hasna bangkit dan meninggalkan mamanya yang sudah mulai menangis.
"Nana Sayang, kemana dirimu yang dulu, cantiknya Mama, yang baik, penurut, ceria. Tapi saat ini seperti bukan diri kamu Sayang," batin Nirmala meratap sakit. sembari menangis.
Di teras belakang rumah Hasna.
Hasna duduk termenung. Sesekali tersenyum teringat ketika orang tuanya yang dulu harmonis, tingkah manja dirinya pada sang Ayah dan Ibu. Namun, amarah di matanya muncul ketika ia ingat kenyataan saat ini, semua bagai mimpi.
Sebetulnya Hasna ingin mencoba menerima kenyataan ini. Namun, rasa kecewa karena merasa di bohongi dan dibodohi kedua orang tuanya, yang sudah bercerai secara Agama sejak setengah tahun yang lalu, akan tetapi di hadapan Hasna seolah-olah tak terjadi apapun.
Puncaknya dua minggu yang lalu, surat perceraian dari pengadilan Agama yang ia terima langsung di tangannya dari kurir pos. Hal itu yang membuat Hasna marah karena tak percaya. Ditambah lagi perceraian orang tuanya karena orang ketiga, yang saat ini sedang mengandung karena kesalahan satu malam bersama ayahnya.
Orang ketiga itu adalah sekretaris ayahnya di kantor. Hasna mengenal betul secara baik orang tersebut, sudah seperti tantenya, maka dari itu tambah hancur saja perasaan Hasna.
"Mbak Nur! tolong ambilkan kunci Mobil," Pinta Hasna
"Tapi Non, Non Nana hendak kemana?" tanya Nurin pada Hasna
"Ke kantor Papa," Ucap Hasna dingin.
"Non, jangan nekad, Non belum memiliki SIM," bujuk Nurin.
Hasna sudah mahir mengemudi, dari sejak kelas dua SMP. Hasna belajar mengemudi Mobil dan motor, namun karena belum memiliki SIM, Hasna tidak di izinkan mengemudi jarak jauh sendiri, dan jika kemana-mana harus membawa sopir.
Kini Hasna sudah berada di balik kemudi, setelah merebut paksa kunci Mobil dari tangan Nurin.
Cessess ... groommm ... grooomm ....
Suara mesin mobil Hasana, type sedan namun sudah di modifikasi seperti mobil balap, yang memang kemauan Hasna.
Afdhal akan selalu mengabulkan permintaan Hasna tanpa harus melalui tawar-menawar atau berdebat dahulu. Padangan Hasna, Papanya itu orang yang simple dam bersahabat, hangat dan santai. Itu dulu.
Nurin Segera berlari menuju lantai atas untuk memberitahu kepada Nirmala, bahwa Hasna ingin membawa mobil dan pergi mengemudi sendiri
"B-Bu ...." napas Nurin terengah-engah begitu sampai dihadapan Nirmala. maka dari itu ia kesulitan bicara.
"Ada apa, Mbak?" Tanya Nirmala.
"Anu bu, Itu ... Non Hasna. Memaksa bawa mobil sendiri! katanya akan pergi ke kantor bapak," tutur Nurin
"Ya ampun Nana. 'kan belum memiliki SIM. Ayo cepat Mbak, kita cegah," ajak Nirmala pada Nurin. Namun, mereka terlambat, Karena Hasna sudah berlalu mengendarai Mobilnya menuju kantor Afdhal.
Di kantor Afdal.
"Di mana Papa?" bentak Hasna pada sekretaris ayahnya, yang saat ini menjadi Istri baru sang Ayah. Teriakan Hasna terdengar oleh staf yang lain, namun mereka hanya diam.
"Sedang meeting dengan client," jawab Vinny lembut seraya tersenyum. Nama sekretaris sekaligus istri baru ayahnya adalah vinny.
Sebetulnya disini posisi vinny juga korban, ia seorang sekretaris yang baik, usianya dua puluh tujuh tahun, dan memilih serius berkarier ketimbang menikah, terlebih Afdhal adalah atasan yang baik terhadap setiap karyawannya. Maka mereka tidak mungkin melakukan perselingkuhan bila secara sadar.
Pada suatu waktu, mereka di haruskan pergi bersama Karena sebuah pekerjaan di luar Negri. Karena client mengajaknya makan malam serta berlanjut ke arena pesta kecil-kecilan dan minum-minum, maka merekapun mengikuti kemauan si client.
Di situlah awal petaka-pun terjadi. Sungguh kebodohan dan kecerobohan untuk mereka, hingga keesokan paginya, Afdal dan vinny sama-sama tersandar dalam keadaan tak berpakaian dalam satu ranjang. Diperkirakan mereka telah berhubungan intim dalam keadaan tidak sadar atau mabuk. Bukti kuatnya adalah noktah merah di seprei, bahwa Afdhal telah merenggut kesucian Vinny.
Vinny tidak menuntut apapun, walaupun Afdhal telah memberikan uang sebagai ganti rugi. Namun, Vinny menolak. Setelah kejadian itu, Afdhal dan Vinny pun jujur, menceritakan kejadian itu kepada Nirmala.
Awalnya Nirmala tidak terima. Namun, karena semua sudah terjadi mau bagaimana lagi. Vinny sempat berhenti menjadi sekretaris Afdhal. Namun, beberapa bulan kemudian ternyata Vinny hamil karena Afdhal.
Nirmala pun membuat Afdhal bertanggung jawab untuk menikahi Vinny dan ia rela di madu pada awalnya. Namun, berjalan dua bulan ia di madu, akhirnya Nirmala menyerah dan tak sanggup, lalu ia meminta cerai secara Agama. Selama lima bulan mereka menyembunyikan perceraiannya dari Hasna.
Mereka berlagak sekolah-olah rumah tangga orang tuanya baik baik saja, sampai pada puncaknya surat dari pengadilan-lah yang Hasna terima di tangannya langsung, dan membuat semuanya di ketahui oleh Hasna, bahwa mereka sudah bercerai dari sejak setengah tahun yang lalu. Maka dari itu Hasna merasa di bohongi dan dibodohi oleh kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Wahyu tampan sempurna
harusnya istri pertama harus kuat dan Istiqomah soalnya surga balasan nya buat 😊 yg ikhlas dan sabar ridho di poligami
2024-08-28
0
❤️⃟WᵃfRahma
namanya bangkai pasti tercium lah
2024-03-22
2
❤️⃟WᵃfRahma
sakitnya di hianati
2024-03-22
1