Sekarang di perusahaan Edbert sudah banyak wartawan yang datang. Mereka ingin mewawancarai Edbert tentang hubungannya dan Bella. Edbert sangat emosi, mereka membuat pekerjaan Edbert banyak tertunda.
"Tuan Edric apakah benar Anda dan Bella sudah mempunyai anak?"
"Kami tidak pernah mendengar Tuan Edric menikah. Apakah Bella hamil diluar nikah?"
"Katanya Tuan Edric punya tunangan. Apakah tunangan Anda adalah Bella? Sejauh informasi yang kami temukan Bella hanya anak dari panti asuhan. Apakah seorang Tuan besar dan terkenal bertunangan dengan anak yatim piatu yang indentitas nya tidak jelas?"
Mendengar pertanyaan yang terakhir, Edbert mulai marah. Dia tidak suka ada yang merendah-rendahkan Bella.
"Diam! Kalian semua keluar atau saya panggil polisi! Hubungan saya dan Bella tidak usah ikut campur! Urus saja urusan kalian sendiri!"
Edbert menyuruh satpam mengusir semua wartawan itu, ia kembali keruangan nya dengan perasaan campur aduk.
Beberapa detik berlalu, berita tentang Bella dan Edbert tersebar luas. Banyak orang yang mengomentari Bella dengan kata-kata pedas.
"Bella tidak cocok sama Edbert, dia hanya anak dari panti asuhan, tidak pantas untuk Edbert. Mereka tidak sederajat!"
"Aku yakin wanita itu pasti menggoda Edbert. Dia pasti memakai cara curang!"
"Dia adalah wanita jahat! Dia merebut calon suami orang! Dia bahkan berani mengakui anak orang sebagai anak Edbert!"
Edbert membaca komenan orang yang buruk tentang Bella. Ia menjadi merasa tidak enakan dengan Bella, gara-gara dia Bella jadi bahan omongan orang.
Edbert menelepon Bella untuk memastikan keadaan Bella. Semoga Bella baik-baik saja tidak ada niatan untuk bunuh diri.
Kring, kring
Bella mengangkat telepon.
"Halo?"
"Bella kamu dimana sekarang? Kamu baik-baik saja kan? Kamu gada niatan untuk mengakhiri hidupkan?"
"Hah maksud lu apa?"
"Kamu dirumah kan? Tunggu saya, saya sebentar lagi datang kerumah kamu"
Edbert mengakhiri percakapan mereka.
"Aneh banget sih"
"Emang ada apa?"
Bella membuka medsos nya, ia terkejut dengan foto-foto dan komenan orang tentang dirinya.
"Apaan sih? Manusia sekarang memang aneh ya, suka banget menjelekkan orang, padahal dirinya sendiri belum sempurna. Tidak bercermin apa tuh orang?"
"Kayaknya Ayah dan Bunda udah lihat berita ini deh. Kira-kira apa ya reaksi mereka?"
...(?・・)σ...
"Tenang Bunda, Bella bisa mengatasinya kok. Ayah yakin Bella tidak berbuat seperti itu. Bella itu anak yang baik"
"Bukan Yah, Bunda khawatir sama Bella, soalnya Bella itu ga ngerti sama dunia luar. Nanti dia ditindas gimana? Yang paling Bunda takutkan dia itu dibodoh-bodohi orang Yah. Nanti mereka menghasut Bella, gimana dong?"
"Udahlah Bunda, Bunda tenang aja. Bella pasti akan menyelesaikan masalah ini, percaya deh sama Ayah?"
"Iya Bunda percaya. Bella pasti bisa"
...〜(꒪꒳꒪)〜...
"Apa? Hahahaha Bunda lucu banget"
Bella menonton kedua orangtuanya di layar laptop. Kemarin sewaktu belum pergi dari rumah, Bella memasang kamera cctv tersembunyi dirumahnya. Ia sengaja melakukan itu supaya tau apa yang sedang dikerjakan oleh orangtuanya. Bella tidak selalu menonton kegiatan orangtuanya, ia akan menonton kalau terjadi masalah seperti sekarang.
"Ayah percaya banget kalau gue bisa menyelesaikan masalah ini. Tapi apa gue bisa ya? Hem kalau menurut gue sih, ya bisa-bisa aja. Apa sih yang ga bisa dilakukan oleh Bella"
Tok, tok, tok
Seseorang mengetok pintu rumah Bella.
"Edbert ya?" Tanya Bella.
"Iya ini gue"
"Silakan masuk"
Edbert dipersilahkan untuk duduk, sementara Bella pergi kedapur untuk membuat teh mereka.
"Bell,,,"
"Hm?"
"Kamu jangan peduli ya sama omongan orang. Kamu itu ga seperti yang mereka katakan. Kamu itu..."
Bella memotong pembicaraan Edbert.
"Apaan sih Edbert. Dengar ya gue itu ga peduli sama omongan mereka, mau mereka bilang gue begini, begitu, bodoamat lah. Yang penting diri gue ga gitu"
"Jadi apa pendapat lu tentang rumor itu?" Tanya Edbert
"Orang tua lu dah tau belum?
"Bella lu kok tolol sih, tentu saja orangtua gue udah tau. Tadi juga ditelpon suruh bawa lu pulang kerumah gue"
"Waw serius? Gue ga sabar mau kerumah lu yang mewah itu. Semoga saja nanti Mami lu ga banyak bacot"
"Udahlah Bell, maafkan Mami gue. Dia memang kalok ngomong suka asal-asal"
"Paan sih. Gue siap-siap dulu yah"
...〜(꒪꒳꒪)〜...
Jangan lupa dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments