"Akhirnya selesai juga"
"Yo karena sekarang sudah mau malam, sebaiknya gue pesan makanan saja"
"Eh tunggu, gue kan harus hemat" Bella memukul keningnya.
"Eh, gapapa deh, besokkan gue udah mulai kerja. Lagian uang gue masih lumayan. Uang kan bisa dicari, masak gue nanti mati karena kelaparan. Hahah lucu banget"
Bella megambil ponsel yang diletakkan nya diatas meja kerja kamarnya. Ia mulai memesan makanan favoritnya, tidak lupa dengan jus.
Siapa sangka ternyata Bella memesan banyak sekali makanan, katanya sih untuk ngemil-ngemil nanti malam sambil nonton film kesukaan.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan Bella datang. Bella langsung membawanya kedapur dan membuka pesanannya satu-persatu. Karena sudah lapar, Bella langsung memakan nasi yang dipesannya. Saat sedang mengunyah Bella merasa seperti kurang sesuatu dan ia teringat kalau dia belum berdoa.
"Aaa bodoh banget sih, maafkan Bella Tuhan, Bella sangat lapar sampai lupa berdoa. Tapi Bella yakin pasti makanan ini sudah diberkati Tuhan. Amin" Bella lanjut makan tanpa adanya rasa bersalah.
Setelah selesai makan Bella membersihkan meja makan. Ia kembali kekamarnya sambil membawa cemilan untuk menonton. Bella menghidupkan laptop lalu membuka film favoritnya.
Ketika sedang nonton Bella tiba-tiba terpikir. "Siapa ya yang punya rumah sebesar itu? Dari tadi gue perhatikan tidak ada orang yang keluar. Apa jangan-jangan didalam rumah itu banyak cogan? Atau cecan? Hahaha bayangkan aja jodoh gue yang tinggal disitu"
Karena mau menghalu, Bella memberhentikan film nya. Ia mematikan laptop dan hp nya. Kemudian Bella melompat ketempat tidur lalu menarik selimut sampai ke ujung rambutnya. Bella membayangkan dia dan jodohnya akan tinggal dirumah besar itu, kemudian mempunyai 2-4 anak yang cantik dan tampan.
Karena halunya yang berlebihan, Bella mulai ketawa sendiri seperti orang gila. Perlahan Bella mulai memejamkan kedua matanya, ia sangat mengantuk. Sebelum tertidur Bella berdoa agar halunya terwujud.
"Semoga saja Tuhan mengabulkan doaku. Selamat tidur"
...〜(꒪꒳꒪)〜...
Kring, kring, kring
"Berisik banget sih"
Bella mematikan alarm yang menganggu tidur nyenyak nya. Ia melihat jam ternyata sudah pukul 06.30 pagi. Bella terkejut, ia langsung turun dari ranjang kemudian mempersiapkan dirinya untuk kerja. Untung saja Ayahnya memberi dia satu mobil dan satu motor, jadi mudah kalau berpergian kemana-mana.
Bella berencana memakai motor untuk pergi kerja karena sudah hampir telat. Tapi kalau pakai motor rambut Bella jadi berantakan nantinya. Kalau naik mobil takutnya macat. Bella memikirkan mau naik kendaraan yang mana.
"Sudah, sudah, sebaiknya gue naik mobil aja. Terlambat beberapa menit tidak masalah, mereka pasti akan memaafkan ku. Okay Bella mari pergi. Semangat!"
Akhirnya Bella berakhir dengan membawa mobil.
...〜(꒪꒳꒪)〜...
Bella memarkirkan mobil nya ditempat parkiran roda 4. Untung saja tempat parkiran roda 4 masih ada yang kosong, tidak seperti roda 2. Tempat parkir roda 2 sudah terisi penuh.
Bella melihat jam tangannya, ia terkejut karena sudah telat 10 menit. Bella langsung berlari menuju tempat kerja nya.
"Permisi ruangan Tuan Edric dimana ya?"
"Dilantai 24 kak"
"Oh baik. Terimakasih ya"
Bella memasuki lift kemudian menekan tombol lantai 24.
Saat sudah sampai dilantai 24, Bella mengetuk pintu ruangan Tuan Edric.
Tok, tok, tok
"Masuk" Ujar pria itu dari dalam.
Bella membuka pintu ruangan tersebut lalu meminta maaf atas keterlambatan nya.
"Maaf atas keterlambatan saya. Saya berjanji tidak akan mengulangi ini lagi" Ucap Bella dengan tenang.
Pria itu menatap Bella.
"Tidak apa LALA"
Bella terkejut dengan panggilan Edric kepada dirinya. Tidak ada orang yang memanggil nya Lala kecuali Edbert Edric. Bella melihat wajah Edric lebih dekat dan wow ternyata dugaan nya benar.
"Eh lu? Lu Edbert kan? Senior gue waktu SMA? Gue benar kan?" Ucap Bella.
"Tidak sopan pada atasan sendiri! Saya disini bos kamu. Kamu jangan manggil seenaknya"
"Apa? Lu mau potong gaji gue? Mau mecat gue? Yasudah tidak apa. Pecat aja, paling lu yang nyesal"
"Baiklah Bella Alice, terserah kamu mau manggil saya apa. Tapi saat jam kerja jangan panggil saya seperti tadi. Saat diluar jam kerja terserah mau manggil saya apa"
"Baik Tuan, laksanakan" Bella memberi hormat kepada Edbert.
"Oh ya kerjaan saya napain ya Tuan?"
"Is kamu ini. Untung saya atasan kamu, kalau tidak pasti kamu sudah habis dicaci maki"
"Kalau tidak mau ngasih kerjaan ya sudah, saya pulang saja"
"Nona Bella Alice silakan duduk dan salin dokumen ini"
"Nah gini dong. Btw nyalin dokumen cukup melelahkan loh, jadi gaji saya dinaikkan ya. Kumohon"
"Kamu ini, kerja aja belum, buru-buru mikirkan gaji"
"Oke, saya kerja dulu senior"
Bella duduk di kursi yang sudah disediakan. Ia mengerjakan pekerjaan nya dengan teliti dan baik. Tanpa Bella sadari, Edbert daritadi diam-diam memperhatikan nya.
...〜(꒪꒳꒪)〜...
"Akhirnya selesai juga"
"Mau makan siang bersama?" Tawar Edbert kepada Bella.
"Kalau tidak dibayar aku tidak mau" Canda Bella.
"Mau atau tidak?" Tanya Edbert sekali lagi.
"Siapa sih yang ga mau ditraktir makan. Hati-hati aku buat bangkrut lho"
Edbert menggeleng melihat Bella. Dari SMA sampai sekarang sikapnya masih sama, belum ada perubahan.
"Aku mau ini, ini, ini, dan ini" Ucap Bella.
"Okay"
"Em kamu ga bangkrut kan? Soalnya aku mesan banyak lho"
"Ga"
Semua mata ditempat itu tertuju kearah Bella. Mereka sangat iri dengan Bella karena bisa sedekat itu dengan Edbert, padahal mereka yang sudah kerja bertahun-tahun di perusahaan itu tidak pernah sedekat itu dengan Edbert, hanya sekedar menyapa saja.
...〜(꒪꒳꒪)〜...
Jangan lupa dukungannya. Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
pat_pat
Anggi😍
2022-06-04
2