Batin Farrel sungguh berperang antara menahan atau melakukannya, namun saat melihat mata Safira yang sayu dan leher jenjang Safira yang terekspos karena baju model sabrina nya membuat Farrel tak tahan dan mengikuti nalurinya. Melum*at lagi bibir Safira, berlomba bertukar saliva. Safira yang sudah lama melajang membuat ia juga merindukan ciuman seperti ini. Namun Safira terbuai, ia tak sadar akan bahaya yang mengintai nya.
"Eugh." lenguhan lolos dari mulut Safira saat Farrel mengec*up leher jenjang itu.
Farrel tersenyum mendengar itu, ia terus mengec*up leher dan bahu yang ter ekspos, namun ketika ia akan memberi tanda ki*sm*rk di leher itu Safira tersadar dan mendorong tubuh Farrel sekuat tenaga tapi tak berhasil.
"Kenapa?" tanya Farrel menghentikan aktivitasnya.
"Awas!!!!Menyingkirlah!!!!!!" ucap Safira ketus sungguh ia malu saat ini.
"Nanggung Fir, lu ga ngerasain di bawah sana keras??Gue udh on." ucap Farrel.
"Bodo amat, gue ga mau!!! Awas sih berat."
"Galak amat sih Fir sama calon suami."
"Iya gue nyingkir tapi tolongin ya...tidurin lagi dia."ucap Farrel.
"Ngga mau!!!!!Bangun ga lu atau gue teriak nih." bergidik ngeri membayangkan sesuatu yang keras di bawah sana yang menekan tubuhnya.
"Elah....iya iya gue bangun."
"Mana toilet nya?? gue mau ganti baju." tanya Safira.
"Itu di sebelah sana." menunjukan pintu toilet
Safira segera masuk ke toilet dan menguncinya, ia menggurutu di depan cermin .
"Bodoh bodoh bodoh .....kok bisa bisa nya sih gue ngbales tadi ...Farrel gilaaaaa, nyuri nyuri kesempatan dalam kesempitan." gerutu Safira pelan.
Sedangkan di dalam kamar Farrel duduk di sofa menunggu Safira keluar dari toilet.
Memegang bibirnya sembari berkata "Gila ,manis banget bibirnya bikin gue ketagihan."
❤❤❤❤❤❤
Usai drama tadi, Farrel dan Safira langsung kembali menghampiri orangtua Farrel, membahas rencana pernikahan mereka. Saat ini Farrel sedang mengemudi mobilnya mengantarkan calon istrinya pulang, tak ada percakapan antara mereka berdua.
Farrel tau sekarang pasti Safira merasa malu akan kejadian tadi, calon istrinya itu bukan tipe tipe yang barbar. Sampai tiba di rumah Safira, Farrel menghentikan mobilnya namun ketika Safira akan membuka seat belt nya Farrel menahannya.
"Jangan canggung Fir, kita udah dewasa udab mau nikah juga, biarin semua nya berjalan kayak air." ucap Farrel dan melepaskan kembali tangannya yang menahan Safira.
"Hmmm...thanks udah di anterin."jawab Safira.
"Besok pagi jangan lupa bilang bokap nyokap lu kalo keluarga gue bakalan dateng." ucap Farrel mengingatkan.
"Iya" menarik pintu mobil namun lagi lagi Farel menahannya. Membalikan tubuhnya "Apalagi Rel?" tanya Safira.
"Ada yang ketinggalan."
"Apaan?" mengerutkan dahi bingung tak merasa ada yang tertinggal.
"Ini." ucapnya sambil mencium kening Safira. "Udah sekarang boleh turun, mimpiin gue ya." kekeh Farrel.
"Issh dasar mesum." ucap Safira lalu keluar dari mobil Farrel dan memasuki rumahnya.
Melihat Safira sudah masuk, Farrel segera menyalakan mobilnya kembali melajukan kendaraannya ke rumah utama. Sesuai mandat dari sang mommy ia harus tidur disana dan besok berangkat ke rumah Safira bersama keluarga nya.
Mengingat Safira membuat ia teringat luma*tan tadi, ah belum apa apa dia sudah merindukannya lagi. Tak sabar ingin segera menikah, Farrel akan bicara lagi pada orangtuanya agar memajukan pernikahannya secepatnya. Satu bulan terlalu lama untuknya.
Jangan lupa vote, like, comment❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments