Bab 19

⚠️stop!! area wajib Boom like dan komen nih BEstie? Kamu udah belum?

Belum??? Ayooo booming like dan komen dulu.. baru lanjut baca... Komen kamu itu adalah mood booster nya kak UPe... 🤭🥰

🗿 happy reading 🗿

☘️☘️☘️

“Bocah kecil, kau tunggu disini ya! Aku akan panggilkan satpam!” ucap Lea yang berniat mencari satpam untuk mengurusi hal ini.

Lea ingin cepat kembali ke apartemennya. Perutnya sudah sangat lapar.

Namun saat Lea berdiri, bocah kecil itu langsung mewek dan tak lama setelah itu langsung menangis kencang. Membuat semua pembeli di swalayan itu berbisik-bisik melihat Lea.

“Apa dia akan meninggalkan anaknya di swalayan?!”

“Aku tidak menyangka, dia akan tega meninggalkan darah dagingnya sendiri.”

“Apa dia ada masalah dengan suaminya, maka nya dia tega membuang anaknya?”

Orang -orang terus berbisik kencang di sekitar Lea. Membuat Lea menjadi semakin panik.

“Apa lagi ini!!” Teriak Lea dalam hati.

Lea pun langsung meletakkan keranjangnya dan menggendong bocah itu. Saat Lea menggendong bocah itu, bocah itu langsung diam.

Hal ini benar-benar memperkuat prasangka orang -orang di dalam swalayan itu kalau Lea adalah ibu si bocah kecil

“BAGUS!! KECIL-KECIL Kau sudah pandai memainkan opini publik!” Seru Lea sambil menatap anak kecil yang tertawa itu jengkel.

Lea pun membawa anak itu bersama nya. Tapi jangan kira Lea akan membawa anak itu pulang. Sebab itu sudah pasti salah! Lea membawa anak itu ke satpam untuk di bawa ke pusat informasi.

Lea yang notabene adalah anak tunggal sama sekali tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan anak kecill.

Lagi pula, Lea datang ke Jakarta adalah untuk mengerjakan sebuah misi. Lea tidak punya waktu untuk menjadi baby sitter anak ini.

🤭🤭🤭

“Tolonglah pak! Tolong di halo-halo kan sekali lagi!” mohon Lea pada Satpam swalayan.

“Nona! Kau dengar sendiri kan ! Sudah satu jam aku menghalo-halo kan tentang anak hilang. Tapi tidak ada satu orang pun yang datang mencari anak ini. Kau yakin ini adalah anak yang kau temukan? Bukan anak mu yang ingin kau buang!” Ujar si satpam, julid.

Wajar saja si satpam berkata begitu. Pertama penampilan Lea yang memakai Hoodie untuk menutup kepala nya. Sungguh mencurigakan.

Kedua, anak itu terlihat sangat nyaman bersama Lea. Bahkan satpam itu sangat jelas mendengar anak itu memanggil Lea mama. Mana mungkin ada anak kecil memanggil wanita yang tidak dia kenal dengan mama.

Yang terakhir, wajah Lea dan anak itu sama. Sama -sama bule😂. So dalam pikiran si satpam, fix ini adalah kasus pembuangan anak.

Si satpam menatap Lea penuh curiga.

“Sumpah pak! Ini bukan anak saya!” terang Lea.

“Nona!” ujar si satpam pelan. “kalau kau ada masalah dengan suami mu, coba lah menyelesaikannya secara baik-baik. Membuang anak untuk membuat suami menyesal itu sama sekali bukan sebuah solusi.” Si satpam malah memberikan nasehat pernikahan pada Lea.

Kepala Lea bagaikan tertimpa jangkar kapal induk Amerika saat mendengar nasehat yang di berikan oleh satpam itu pada nya.

“Pak satpam yang budiman..dengarkan perkataan saya ini baik-baik. SAYA BELUM MENIKAH. DAN INI BUKAN LAH ANAK SAYA!! BUKAN ANAK SAYA!!” ucap Lea penuh penekanan.

“kalau begitu bagaimana kalau kita cek CCTV saja..!” tantang si satpam.

“AYOoo.. siapa takut!!” jawab Lea dengan penuh percaya diri.

Lea yakin CCTV akan membuktikan bahwa ucapannya benar. Bahwa anak ini entah anak siapa yang tiba-tiba memeluk kaki nya yang sedang mengintip ke arah Ansel.

“Wait! Tunggu! Apa itu artinya di rekaman CCTV itu akan kelihatan saat aku mengintip ke arah Ansel dari balik rak-rak itu? Ssshiit!! Itu akan membuat ku terlihat lebih mencurigakan lagi.” Pikir Lea tiba-tiba saat sadar pengecekan CCTV itu tidak akan menguntungkan dirinya sama sekali.

“Kalau begitu ayo ikut saya ke ruang kendali ...” Si satpam mengajak Lea untuk mengikuti nye ke ruang control untuk mengecek rekaman CCTV.

“Aah! Tidak usah pak! Tidak jadi saja!” Tolak Lea cepat.

“kenapa? Udah mulai sadar kalau bocah cantik ini adalah anak nona sendiri?” Sindir si satpam yang mengira Lea takut mengecek CCTV karena takut kebohongannya terbongkar.

Lea hanya bisa memasang wajah meringis saat ini. Nasibnya sejak meninggalkan Ohio benar-benar termasuk kategori SIAL TINGKAT TINGGI.

“Tidak usah pak. Saya permisi dulu!” Lea pun terpaksa membawa serta bocah itu bersama nya.

“Aku akan bawa anak ini ke kantor polisi saja!” pikir Lea dalam hati.

Namun saat Lea berjalan meninggalkan si pak satpam. Namun sebelum Lea berjalan jauh, seorang pembeli bersorak dan mengatakan.

“Pak satpam! Nona itu di antar sampai ke rumah nya saja! Mau tahu nanti dia mencoba membuang anak nya lagi!” Ujar wanita itu dengan suara lantang.

“What the FUCKkk!” teriak Lea sangat keras tapi hanya di dalam hati saja.

“Apa wajah ku ini wajah wanita jahat!! Sampai bisa-bisa wanita itu berpikir sedemikian julid nya pada ku!” Teriak Lea frustasi dalam hati.

“Anda benar juga nyonya! Nona tunggu! Aku akan mengantarkan mu sampai ke rumah mu nona!” Teriak si satpam sambil mengejar Lea yang sedang menggendong bocah itu.

Untung tadi sebelum laporan ke satpam itu, Lea menyempatkan diri untuk membayar belanjaan nya terlebih dahulu. Kalau tidak, Lea sudah tidak punya muka lagi untuk berjalan ke kasir setelah semua kejadian yang memalukan ini.

“Batal sudah rencana ku meninggalkannya di kantor polisi.”celetuk Lea dalam hati sambil memberikan kantong belanjaannya pada si satpam.

“Tolong kurangi beban hidup ku pak!” Ujar Lea, lirih saat menyerahkan kantong belanjaannya ke satpam.

“Hidup ku memang terkadang tidak berjalan seperti yang kita ingin kan nona. Apalagi yang nama nya berumah tangga. Kadang ada saat nya kita sangat bahagia.. kadang ada saat nya kita sangat empet dengan pasangan kita.” Si satpam kembali memberikan petuah-petuah pernikahan pada Lea.

Lea hanya bisa memandang wajah si satpam dengan wajah mewek nya. Membuat satpam yakin kalau masalah rumah tangga Lea sangat lah berat.

“SATU-SATUNYA PENYEBAB MASALAH KU INI ADALAH KAU PAK SATPAM!!” teriak Lea melalui sorot mata nya.

“Siapa nama anak manis ini nona?” tanya satpam itu pada Lea yang sudah merasa kesialan membututi nya semenjak menerima misi ini.

“hah?” jawab Lea yang masih dalam mode bengong.

“Aduh... sudah lah nona! Jangan di pikirkan lagi.. bla..bla.. bla....” Si satpam kembali memulai kelas nasehat pernikahannya pada Lea hingga Lea sampai tepat di depan pintu apartemennya..