"Kau ini kenapa?!!!" Bentak Lea pada Ansel sambil menyentak tangan Ansel yang masih memegang tangannya.
Ansel melepaskan tangan Lea tanpa berkata apapun.
"Aku tidak ingin pergi dengan mu!" Ujar Lea.
"Anggap ini perintah!" jawab Ansel dengan suara berat nya.
"Astaga!!! Apa masih lama ini akan berakhir?!!!!" jerit Lea dalam hati.
"Tuan Ansel yang terhormat... tolong berikan satu alasan mengapa aku harus ikut dengan mu?!!!" Seru Lea dengan gigi yang merapat.
"Karena aku ingin." Jawab Ansel cuek.
Lea merasa bahwa apapun yang dilakukan atau yang dikatakan nya tidak akan membuat Ansel menghentikan Taxi ini dan menurunkan. Jadi Lea berpikir sebaiknya dia diam saja.
Taxi itu pun kembali hening untuk sesaat.
"mas bule... udah sampai." ucap Si bapak supir Taksi.
"ayo pak.. makan siang dulu sama kami." Ucap Ansel sambil menyerahkan lima lembar uang seratus ribu.
"Ini berlebih mas..." Ucap si bapak supir taksi sambil mengembalikan uang Ansel sebanyak tiga lembar.
"uang lebih nya ini adalah uang untuk bayar taksi bapak yang tidak beroperasi karena kita akan makan di dalam. Ayo pak..." Ajak Ansel dengan sangat sopan.
"Jangan . . mas! Tidak boleh seperti itu."Ucap si bapak supir taksi.
"Ayo lah pak... saya malas untuk panggil taksi lain." Ucap Ansel.
"Memangnya taksi ini dia yang panggil?" Sebut Lea dalam hati.
"Ayoo pak.. ikut saja, biar semua ini cepat selesai." Sela Lea.
"Baiklah kalau gitu.."
Bapak supir taksi itu pun akhirnya bersedia turun hanya saja bapak itu memilih pisah meja dari Ansel dan Lea.
Seperti nya bapak itu paham kalau mas dan mbak bule itu ada hal pribadi yang mungkin mereka ingin bicarakan.
"saya duduk di meja lain saja mas .." Ucap si supir taksi dan langsung melimpir ke meja yang di pojokan.
Ansel pun membiarkan bapak itu untuk duduk terpisah.
"Ayo kita duduk disana..." Ansel mengajak Lea ke meja tempat Ansel biasa duduk memperhatikan Lea setiap kali dia mampir ke warung pecel lele ini.
"Tempat apa ini?" Lea pura-pura tidak mengenali warung milik ayah tirih nya itu.
"Ini? kau tidak lihat...? ini tempat makan." Jawab Ansel yang sungguh terdengar menjengkelkan di telinga Lea.
"Siput yang sedang nyebrang jalan berhari-hari pun tahu kalau ini adalah tempat makan..." Seru Lea sangat ..sangat pelan.
"Huff.. maksud ku, tempat ini menjual makanan apa?" ujar Lea sambil memperhatikan ke sekeliling nya.
"Tempat ini masih sama seperti tiga tahun lalu .."bisik Lea dalam hati kemudian mengalihkan ke meja tempat biasa di makan siang dan memperhatikan Ansel dari kejauhan.
Lea kemudian mengalihkan pandangannya pada Ansel yang duduk di depannya.
"Dulu hanya untuk melihat wajah nya aku harus duduk di meja ujung sana... saat ini, aku bahkan bisa melihat wajah nya tepat di hadapan ku tanpa terlindung oleh orang-orang yang berlalu lalang." Untuk sesaat Lea di bawa mundur ke masa lalu.
Masa dimana dia selalu melihat Ansel dari kejauhan.
"apakah kau memang memiliki hobi memperhatikan orang secara diam-diam nona Betty Watson?!!" Tanya Ansel, seketika itu juga membawa Lea kembali ke masa kini.
"aku memiliki hobi memperhatikan wajah seseorang? memang wajah siapa yang aku perhatikan?" Sentak Lea, sambil terbata-bata.
"Tentu saja wajah ku. Kau terus memperhatikan wajah ku secara sembunyi-sembunyi mulai dari Ohio sampai Jakarta. Apa kau mengenali ku nona Betty?" tembak Ansel to the point.
Lea merasa dirinya seperti sedang di interogasi langsung kelagapan.
"Kau jangan menuduh ku yang bukan-bukan tuan Ansel. Memang kau ada bukti kalau aku melakukan hal itu!" Seru Lea, mempertahankan dirinya.
"tentu saja ada. Aku bisa saja meminta cctv ruang tunggu di bandara tempat kita transit pertama dan kedua tadi jika itu yang kau inginkan." Jawab Ansel, sombong.
"Gleek..." Lea auto menelan saliva nya.
"Yang benar saja! Masa dia mau minta cctv di kedua bandara itu hanya untuk membuktikan aku mencuri lihat pada nya?!" Gumam Lea dalam hati.
"Apa kau masih ingin mengelak nona Betty?" ujar Ansel sambil menatap Lea dengan pandangan seolah-olah mampu menembus ke dalam isi kepala Lea.
"mungkin ini hanya sebuah salah paham tuan Ansel. Kalau memang hal itu membuat mu merasa risih atau terganggu, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya." Ucap Lea.
"Sudah.. anggap saja kita impas." Jawab Ansel, yang membuat Lea kaget.
"impas? apa maksud mu impas? apa sedari tadi kau juga mencuri lihat pada ku?" Tebak Lea asal.
"cih.. dari mana kau mendapatkan kepercayaan diri seperti itu!!" gumam Ansel, menjengkelkan.
"Maksud ku impas adalah, aku juga minta maaf karena berpikiran kau adalah seorang penipu. Sebab terlalu banyak hal janggal yang kau lakukan mulai dari Ohio hingga kita sampai ke Jakarta. Bahkan aku dengan lancang bertanya tentang diri mu ke atasan mu di Ohio.Dan setelah mendapat kan jawaban dari nya lah aku yakin kau bukan orang yang aku kenal atau pun seorang penipu. Maafkan aku nona Betty Watson telah berpikiran yang bukan-bukan pada mu." Ucap Ansel yang sungguh membuat Lea terkejut.
"apakah seperti ini kepribadian Ansel sebenarnya? Dia sangat sopan dan tidak sungkan untuk meminta maaf jika dia memang salah." batin Lea.
"Oo.. ! tidak apa-apa.. tapi ngomong-ngomong apa yang kau tanyakan pada atasan ku?" Lea harus tau apa yang Ansel tanyakan pada atasan Betty Watson sebenarnya.
Ya.. di perusahaan itu memang ada seseorang yang bernama Betty Watson.Tapi tentu saja itu adalah orang yang berbeda.
"Ini..." Ansel memperlihatkan chatting nya dengan atasan Betty Watson yang sebenarnya.
"hanya itu? kau yakin. kau hanya bertanya itu?" ucap Lea tanpa sadar sambil menaikkan dan menurunkan pesan di latar ponsel Ansel.
"bukan lah kau bisa lihat sendiri, bahwa chat ku hanya berisi, apakah ada pegawai mu yang bernama Betty Watson? " tunjuk Ansel pada ponselnya.
"Yang ini Jawaban dari atasan mu." Tunjuk Ansel pada pesan yang satu nya lagi.
"Oo.. !" Ucap Lea sambil meringis.
"Saking curiga nya pada ku kau sampai segitu nya, hahahaa..." Ucap Lea yang dia barengi dengan tertawa palsu nya.
"Maka nya aku membawa mu ke tempat ini untuk minta maaf!" sambung Ansel.
"Ooh..." Respon Lea singkat.
"Tapi kenapa harus ke tempat ini?" Tanya Lea. Dia sungguh ingin tahu apa arti tempat ini bagi Ansel.
"Tidak ada . ! aku jarang makan keluar. ini adalah satu-satunya tempat dulu sering makan siang bila tidak ada teman. kau lihat sendiri bukan.. disini sangat ramai." jawab Ansel, yang jelas bukan lah alasan sebenarnya mengapa tempat ini sangat membekas dalam ingatan Ansel.
"adi tempat ini tidak memiliki kenangan sama sekali bagi nya? harapan mu terlalu tinggi Lea Hadid?!! Berharap Ansel mengatakan tempat ini adalah tempat dimana dia selalu melihat diri mu! Yang ada kau yang tidak bisa move on dari kenangan masa lalu mu di warung pecel lele ini!!!" Seru Lea pada diri nya sendiri dalam hati.
"ayoo silahkan dimakan, pecel lele di tempat ini sangat enak."Ansel mempersilahkan Lea untuk makan setelah semua pesanan mereka di hidangkan.
"Terima kasih.." Ucap Lea, dan langsung memakan pecel lele yang ada di hadapannya nya.
"rasanya benar-benar tidak berubah!" Gumam Lea dalam hati.
"maas.. tambah sambal terasi nya!!!" Teriak Lea pada pegawai di tempat pecal lele itu. Untungnya pekerja di sana adalah pekerja baru jadi tidak ada yang mengenali suara Lea.
"Kenapa kau bisa tahu nama sambal ini?" Tanya Ansel dengan nada curiga.
"Kenapa apapun yang aku buat selalu membuat nya curiga?" Seru Lea dalam hati.
"kenapa tidak sekalian kau bertanya, kenapa aku bisa lancar bahasa Indonesia?" Ujar Lea dengan nada yang naik satu oktaf.
Lea sengaja pura-pura tersinggung untuk membuat Ansel merasa bersalah karena telah kembali menaruh curiga pada nya.
"Maafkan aku .... seharusnya aku berpikir kalau bahasa Indonesia mu saja sudah selancar ini, pasti kau pun sangat familiar dengan masakan Nusantara." Ansel langsung membuang rasa curiga nya.
Ansel ingat, baru saja dia minta maaf pada wanita ini, masa iya dia sudah mulai curiga lagi . Maka nya dia langsung cepat kembali minta maaf.
😰😰🐢
oo...jadi Ansel bawa Lea kesana bukan karena udah sadar Betty adalah Lea . tapi karena ingin minta maaf karena terlalu curiga pada Betty bahkan sampai cek kebenaran soal betty benar pegawai kantor cabang Ohio atau bukan.
☘️☘️☘️
✍️belum terungkap #noted.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
LC
sebenerny Ansel udh tau itu Lea tp dia pura2 tidak tau...
2023-06-17
2
Anisah Al Ihlas
apa iya Thor agen ulung bisa dikelabui
2023-05-15
0
Qυҽêɳྃᴿᵋᵑ⁕฿øɽ₦ɇø
lahh piyee tohh bukannya dluu kamu mau nikahh sama ansell kok malahh baru sekarangg ini tw kpribadian ansel 🤔
2023-03-04
1