Bab 9

✍️gas pol ini besti.... persiapan semua amunisi yang kamu punya... Kembang.. kopi... vote.. semua lempar kemari.. akan kak UPe sambut dengan tangan terbuka 🤩

🗿 happy reading 🗿

☘️☘️☘️

Ansel melihat sesekali pada wanita yang duduk di sebelahnya. Posisinya kini adalah Ansel- bangku kosong-Lea.

“Aku sangat yakin, suara itu adalah suara Lea tapi....” ansel memperhatikan dengan seksama wanita yang sedang menghadap ke Jendela itu. Kemudian Ansel menggeleng pelan.

Mau dilihat ratusan bahkan ribuan kali sekali pun, wanita itu bukan lah Lea Hadid. Mereka benar-benar dua orang yang sangat berbeda. Tapi suaranya...

“Apa aku terlalu banyak memikirkannya maka semua suara wanita kini terdengar sama dengan suara nya di telinga ku.” Gumam Ansel dalam hati.

“Permisi?” ujar seorang pria pada Ansel, sebab tempat duduk antar Ansel dan Lea ternyata adalah milik nya.

“silahkan tuan..” Ucap Ansel sopan. Kini Ansel kesulitan untuk memperhatikan wajah Lea yang sedang berkamuflase menjadi Betty Watson.

Tapi disisi lain, Lea sangat bersyukur dengan kehadiran pria itu. Dengan demikian, paling tidak ada yang menutupi wajah nya agar radar pandangan Ansel.

“Ansel pasti curiga pada ku karena suara ku ini! Buktinya dia sampai meminta ku untuk memperlihatkan tiket pesawat ku pada nya!” gumam Lea. “Tidak mungkin hanya untuk cek nomor tempat duduk saja kan?”

“Nona.. kau mau kemana?” tanya pria yang baru duduk itu pada Lea.

Lea sebenarnya malas untuk berbicara saat ini sebab semakin sering Ansel mendengar suaranya maka akan semakin berbahaya untuk Lea.

“Aku mau ke Jakarta!” jawab Lea pelan, bahkan hampir seperti berbisik.

“Untuk urusan bisnis atau hanya sekedar holiday?” tanya pria itu lagi.

Lea langsung menatap pria itu dengan tatapan aneh.

“Oh.. maaf! Nama ku Antonio Lucas. Kau bisa memanggil ku Antonio.” Ujar pria itu yang malah memperkenalkan diri nya pada Lea.

“kenapa malah jadi kenalan gini sih?” rutuk Lea dalam hati.

“Hai.. nama ku betty Watson.” Jawab lea.

“Perjalanan ini sangat lama, akan membosankan jika kita hanya diam saja. Benar bukan?” Seloroh nya pada Lea, dan Lea pun hanya bisa menanggapi nya sedang tawa yang dipaksakan.

“Kalau memang butuh teman bicara kenapa tidak dengan pria yang disebelah nya saja?” Tukas Lea dalam hati.

“Jadi kau di Jakarta ada urusan apa nona Betty?” Antonio kembali bertanya pada Lea.

“hah.. aku ada sedikit pekerjaan. Kantor ku mengutus ku untuk ke kantor pusat yang ada di Jakarta. Jadi dengan kata lain aku ada urusan bisnis di Jakarta untuk beberapa saat."jawab Lea, terpaksa.

"kapan pria ini akan berhenti bicara!!" teriak Lea dalam hati.

“Waah.. ternyata tujuan kita datang ke Jakarta sama. Aku juga ada beberapa pekerjaan di Jakarta. Aku seorang model. Dan aku baru saja tanda tangan kontrak kerja dengan HD design company. Apa kau pernah dengar perusahan itu?” tanya Antonio bersemangat pada Lea.

“Apa maksud pria ini terus mengajak ku ngobrol? Apa jangan-jangan pria ini jatuh cinta pada ku?! Tapi apa matanya bermasalah, ..” Ujar Lea pada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin pria ini akan jatuh cinta pada Lea yang sedang dalam penyamaran ini.

Ansel sedari tadi terus menyimak pembicaraan dua orang yang duduk di sampingnya . Bukan isi pembicaraan dua itu yang menarik perhatian Ansel, tapi suara si wanita yang terus menganggu pikirannya.

Satu juta persen Ansel yakin itu suara Lea, tapi dengan matanya sendiri Ansel melihat nama yang ada di dalam tiket pesawat itu bukan lah tertulis Lea Ansel melainkan Betty Watson.

Tidak mungkin, Lea yang sepengetahuan Ansel adalah wanita biasa.. bisa merubah-rubah nama dan penampilan seperti ini?

Dan andaikan itu benar, pertanyaannya Cuma satu! Untuk apa Lea mengganti namanya dan berpenampilan seperti ini.

Tidak mungkin kan Lea yang dia kenal adalah seorang agen rahasia? Ansel jadi geleng-geleng sendiri saat pikirannya membawa Ansel berpikir yang aneh-aneh yang tidak akan mungkin terjadi.

“Nona Betty, kau belum menjawab pertanyaan ku! Apa kepentingan mu untuk datang jauh-jauh ke Indonesia? Maksud ku, kau ada urusan pekerjaan dimana?” Ulang Antonio.

“heem...” Lea terlihat ragu untuk mengucapkannya tapi akan sangat aneh jika suatu saat nanti Lea bertemu Antonio di HD design company kalau sekarang dia tidak mengakui hal tersebut.

“Aku pun ada pekerjaan di HD design company. Itu adalah perusahaan induk dari perusahaan ku yang ada di Ohio.” Jawab Lea pada akhirnya.

“kenapa tuhan malah mengirimkan laki-laki ini saat ini!! kehadirannya sudah bagai mesin pandai yang akan memindai semua kartu kebohongan ku!” ketus Lea.