Bab 6

🥰ingat like dan komen lah sebelum membaca😂😂... kalau ada yang mau sajen dan vote kak UPe sambut dengan tangan terbuka🤩🤩🤩

Sarange😘

🗿 happy reading 🗿

☘️☘️☘️

Setahun terakhir ini, Denis terus mencari keberadaan Lea Hadid.

Wanita yang merupakan sepupu istrinya itu kini hilang tanpa kabar selepas dia kabur dari pernikahannya dengan Ansel, kakak sepupu Denis.

Awalnya Denis tidak terlalu khawatir tentang hal ini. Sebab ini bukanlah pertama kali nya Ansel di campakkan seorang wanita.

Dalam pikiran Denis, Ansel cukup berpengalaman lah dengan nama nya putus cinta. Jadi Denis pikir Ansel tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan yang panjang.

Namun sayangnya Denis salah kali ini. Memang Ansel tidak merubah kelakuannya menjadi bejat seperti Zee, kakak Denis yang satu nya, yang waktu berpisah dari istri pertama nya langsung berubah menjadi casanova yang suka mempermainkan wanita. Ansel memang tidak berubah ke arah yang buruk seperti itu hanya saja kini Ansel hidup bagaikan mayat hidup. Dia tidak pernah lagi pergi keluar untuk bersenang-senang.

Bahkan pesta yang di adakan di perusahannya pun di lewatkan nya. Wajahnya yang selalu dihiasi dengan senyum sebelum dia mengenal sosok wanita yang bernama Lea Hadid itu, kini benar-benar telah hilang entah kemana. Ansel benar-benar telah berubah menjadi sosok pria yang dingin.

Dan yang paling buruk dari itu semua, Ansel tidak jarang pulang. Kesehariannya di habiskannya dengan perjalanan bisnis kesana dan kemari. Satu-satu nya hal yang membuat Ansel bisa dihadirkan dalam acara keluarga ialah kalau anggota keluarga menggunakan nama Arka atau Azura dan Saka sebagai alasan. Maka Ansel baru datang demi para keponakannya. Kalau tidak, maka dia pun akan beralasan kalau dia ada pekerjaan di luar kota atau luar ngeri.

Itulah mengapa, Denis merasa sangat penting untuk menemukan sosok Lea Hadid ini kembali. Hanya saja wanita ini terlalu hebat menyembunyikan dirinya sehingga Denis bahkan perlu mengerahkan semua anak buah nya untuk mencari keberadaan Lea Hadid.

Tapi sebagaimana kita ketahui tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Akhirnya setelah terus-terusan menyibukkan Will dan Lou, akhir Denis dapat mengetahui di mana Lea Hadi berada.

Namun hal ini tidak sepenuhnya hal yang baik. Karena apa yang dikhawatirkan oleh Denis selama ini benar kejadian. Lea Hadid bukan lah wanita biasa seperti Anne istri Denis atau Raya istri kakak nya Denis. Kehidupan Lea Hadid ini lebih komplek.. bahkan lebih komplek dari komplek apartemen yang dijual sama kak Feny Rose. *ingat senin harga naik,,,,hehehe.

Lea menjalani hidup sebagai seorang agen rahasia dan treasure hunter di saat yang bersamaan. Pantas saja wanita itu menolak dan kabur dari pernikahannya dengan Ansel. Karena dunia Lea dan Ansel memang sangat jauh berbeda.

Memang kalau Denis pikir-pikir, bagaimana mungkin ada wanita yang sanggup menolak pesona seorang Ansel Hardata. Tampan.. humoris.. kaya raya.. baik hati.. rupawan.. suka menabung.. rela berkorban.. bela negara.. cinta tanah air.. tanggung jawab.. tenggang rasa dan lain-lainnya. Semua sikap baik yang ada di dalam buku PMP lama ada pada diri Ansel.

Tapi walaupun begitu, walaupun Denis tahu Lea sengaja menjauh dari Ansel karena kehidupan Lea dan Ansel yang begitu berbeda, entah mengapa Denis tetap ingin mencoba mempersatukan Lea dan Ansel. Denis tetap ingin menciptakan satu kesempatan terakhir bagi mereka berdua agar bisa untuk memilih, apakah Ansel yang akan mengikuti jalan hidup yang telah di jalani oleh Lea selama ini? atau Lea? Yang akan rela meninggalkan semuanya demi Ansel.

Satu...! cukup satu kesempatan saja! Itu lah yang Denis pikirkan sehingga Denis akhirnya untuk mendatangkan Lea akhirnya meminta pertolongan dari kakeknya yang juga merupakan seorang yang cukup berpengaruh di dunia ini. (Baca Cinta Gila: Ranjang Panas Genous doctor).

Dan itu sudah seminggu yang lalu Denis lakukan. Begitu dia tahu siapa Lea, maka Denis tidak buang-buang waktu dan langsung meminta bantuan sang kakek.

“Semoga sudah ada jawabannya...” Seru Denis di ruang kerja nya di rumah sakit Harda Husada. Denis mengambil telponnya dan menelpon kakek nya.

“hai kek..” Sapa Denis begitu telpon itu diterima oleh Adrian.

“Hem... tumben kau menelpon ku sepagi ini Denis.” Seru Adrian pada Denis.

“kek, apa kau sudah meminta teman lama mu itu untuk mengirim Lea kembali ke Indonesia?” tanya Denis pada kakeknya melalui telpon.

“sudah ! kau tenang lah” jawab Adrian yang terdengar seperti nya sedang sibuk.

“Apa kau sedang sibuk kek?” tanya Denis karena penasaran mengapa terdengar krasak krusuk di sana. “Apa yang sedang pria tua ini lakukan?” seru Denis dalam hati nya.

“Kalau kau sangat penasaran dengan apa yang aku lakukan, mengapa kau tidak datang saja ke laboratorium pulau kembar Denis... aku sedang bermain dengan beberapa penelitian disini.” Jawab Adrian datar.

“Tidak, terima kasih kek. Aku main dengan si kembar saja.” Tolak Denis yang sudah benar-benar tidak ada kaitan apapun lagi dengan dunia lama nya itu.

“Hahahah.. kau benar-benar menjadi papa sejati untuk anak-anak mu bocah nakal! Ya sudah kalau begitu titip cium dan peluk ku untuk para cicit ku. Jika ada salah seorang dari si kembar yang ingin bermain bersama ku di laboratorium kau bisa membawa nya diam-diam kemari Denis tanpa sepengetahuan ibu mu.” Ujar Adrian. Sampai saat ini Stella masih belum tahu kalau sang ayah masih hidup.

“Aku jamin anak ku kedua nya normal kek.” Jawab Denis yang sungguh berharap si kembar benar-benar normal keduanya. Denis tidak ingin si kembar atau pun salah satu dari mereka yang mengikuti jejak nya.

“hahahaha.. semoga saja!” Tawa Adrian menggelegar. “ Denis! sebaiknya kau telpon kakak mu dan minta dia pulang ke Indonesia karena kalau dia berlama-lama di tempat lain, bagaimana mereka bisa bertemu. Cepat lah sebelum Lea sadar kalau dia pergi ke Indonesia untuk sebuah misi kosong.” Perintah Adrian pada Denis.

“Baiklah kek.. aku akan menggunakan nama si kembar untuk membuat kak Ansel pulang malam ini juga.” Jawab Denis yang kemudian mematikan telpon nya dengan Adrian lalu menghubungi Ansel yang ternyata saat in sedang berada di Amerika.