✍️bantu kak UPe naikin karya ini dengan cara Boom like dan komen ya BESTie 🥰
🗿 happy reading
☘️☘️☘️
“apa kau akan benar-benar berangkat ke Indonesia nona?” tanya Edward pada Lea yang sedang merapikan semua hal yang dia perlukan dalam menjalankan misi nya kali ini.
“kau lihat sendiri kan paman Edward,. Aku sedang mengemasi barang-barang ku!” ucap Lea yang terlihat sibuk dengan beberapa dokumen palsu yang akan di gunakan selama di Indonesia.
“tapi tempat misi mu kali ini..” Edward tidak melanjutkan kalimatnya. Dia menatap Lea yang seakan tidak peduli dengan apa yang dia katakan barusan.
“Nona Lea...” Panggil Edward sebab Lea hanya diam.
“Aku tahu kemana arah pembicaraan mu paman. Tapi kau tenang saja, pria yang bernama Ansel Hardata itu tidak lagi bekerja di HD Design Company. Genny sudah mengkonfirm langsung kebenaran hal itu." terang Lea yang sangat paham akan kekhawatiran Edward.
Sebagai orang yang membesarkan Lea semenjak ibu Lea meninggal, Edward memang sangat menjaga Lea. Lea memang bukan lah putri nya, tapi bagi Edward Lea adalah satu-satu nya keluarganya. Seumur hidup Edward telah mengabdi di keluarga Hadid. Mulai dari Zaman ibu nya Lea hingga kini, Edward masih setia pada keluarga itu.
“kau harus tetap berhati-hati nona Lea. Meskipun pria itu tidak lagi bekerja di perusahaan itu, bukan berarti dia tidak akan kesana. Ingat itu masih perusahaan keluarga nya.” Ucap Edward mewanti-wanti Lea.
“tenang lah...aku akan sangat berhati-hati tentang hal itu. Kalau perlu aku akan pasang Ansel detector di tubuh ku! Jadi apabila dia berada dalam radius yang dekat dengan ku maka aku akan langsung bisa menghindari nya.” Celoteh Lea sambil tertawa.
“memang nya kalian punya alat seperti itu?” Tanya Edward yang malah menanggapi serius perkataan Lea.
“Paman! Tolong hapus pikiran – pikiran aneh di dalam kepala mu! peralatan yang dimiliki oleh agen yang ada di dunia nyata tidak seperti yang ada di film-film paman.” Ujar Lea. “mana mungkin ada alat Ansel detector.” Gumam nya pelan.
“Kata siapa tidak ada.” Sebut Edward, kemudian berjalan mendekat pada Lea.
Edward mengambil tangan Lea lalu meletakan tangan Lea di dada Lea. “ini adalah Ansel detector sesungguhnya. Jika kau merasakan degup jantung mu kembali tidak normal ketika kau bersama nya, itu artinya kau harus segera lari nona Lea! Itu tandanya kau dalam bahaya.” Ucap Edward dengan tampang yang serius.
Edward pun melanjutkan perkataannya, "Cinta memang penting dalam sebuah keluarga tapi terkhusus keluarga Hadid, kesetiaan partner lebih diutamakan. Kalau beruntung maka kau akan bisa mendapatkan kedua nya. Seperti apa yang di dapatkan oleh ibu mu. Mendapatkan partner dalam bisnis dan sekaligus suami yang penuh dengan cinta kasih." Edward menepuk pundak Lea dengan lembut.
Laki-laki yang sudah cukup berumur itu sangat tahu beban hati Lea sebenarnya hingga saat ini. Tapi Edward memilih untuk tidak mengomentari apapun terkait hal ini.
Menurut Edward lebih membiarkan Lea yang memutuskan apa yang terbaik bagi hidup Lea
Dan Lea sendiri sebagai penerus keluarga Hadid, tentu saja tahu aturan tidak tertulis ini. ITU LAH MENGAPA SANGAT PENTING BAGI LEA HADID UNTUK MENEMUKAN PASANGAN YANG TEPAT SEPERTI MENDIANG AYAH NYA YANG SELALU MENDUKUNG SANG IBU DALAM MENJALANKAN BISNIS YANG TELAH MENJADI WARISAN KELUARGA TURUN TEMURUN INI.
Cinta baginya harus menjadi nomor dua.
Lea yang tadi nya masih memilik sisa senyuman di wajah nya, setelah mendengar perkataan Edward langsung kehilangan semua senyumannya tadi.
Lea merasakan detak jantungnya saat ini tidak menentu. Lea diam sesaat untuk menenangkan dirinya sebab untuk sesaat dia seakan ditarik mundur ke tiga tahun lalu saat dia pertama kali melihat Ansel Hardata di salah satu warung pecel lele milik ayah tiri nya di Indonesia.
Bukannya mata Lea jelalatan saat itu, tapi paras bule Ansel yang berbeda dari semua pengunjung yang datang ke warung pecel lele itu tentu saja menarik perhatian Lea, yang di tugasi oleh istri ayah tirinya untuk melakukan inspeksi keliling ke semua cabang pecel lele miliki keluarga milik ayah.
Lea selalu melihat Ansel setiap kali Lea datang ke warung itu pukul sebelas siang.
Terkadang Lea bertanya-tanya kenapa pria bule itu selalu berada di warung nya setiap pukul sebelas siang? Apa itu adalah waktu istirahat di tempat pria bule itu bekerja? Hanya saja setelah Lea perhatikan bagaiman cara berpakaian pria itu, seperti nya pria itu bukan lah orang biasa.
Lea yang sering melihat Ansel pun akhirnya merasa kepo dengan pria ini. Dan sedikit demi sedikit akhirnya mencari tahu siapa pria yang sering datang ke salah satu cabang pecel lele milik ayah tiri nya.
Lea menghela nafas kasar ..Entah mengapa perkataan Edward malah membawa Lea kembali ke saat pertama kali Lea bertemu dengan Ansel Hardata.
Lea kembali menarik nafas nya sekali lagi. Sejenak kilasan masa lalu menyusup ke dalam pikiran Lea. Menghidupkan kembali getaran-getaran yang seharusnya telah punah.
“apa kau akan berangkat malam ini juga nona?” tanya Edward memecah lamunan Lea.
“ya. .. itu tiketnya.” Jawab Lea yang kembali melanjutkan membereskan barang-barang nya.
Edward berjalan menuju meja tempat tiket Lea berada.. dan alangkah terkejutnya dia....
😱😱😱
aDa apa? apa di tiket Lea tertulis nama UPe Taher 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
hìķàwäþî
bs jd kaup.. kan author mah bebas..
nnt si lea bilang gini
"oh ya ampuuun.. itu punya tmn gw yg koplak.. pst deh ketuker ngasihnya.. dy itu yg ngbeliin tiketnya.. !!!"
2024-01-24
0
arynicha vlog
kak upe nhehalu wkwkwk
2023-08-23
0
Samsia Chia Bahir
UPe hadid kakaaaaaa 😄😄😄😄😄😄
2023-07-30
0