~•~
Saat dirumah aku bosan harus melakukan apa, aku cuman berbaring di atas kasur sambil menatap atap rumahku.
Sebelumnya aku berniat mengerjakan PR Kimia, tapi itu sungguh menyulitkan buat kukerjakan.
Aku berjalan ke arah ruangan kantor papa yang ada dilantai bawah, aku mengetok pintu nya.
"Masuk saja!" suruh papa ku dari balik pintu.
Aku membuka nya dan berjalan ke arah papaku yang sedang fokus pada layar laptopnya dengan memakai kaca mata.
Aku duduk didepan papaku, ini yang membuat aku kesal, karena papa dari tadi tidak melirik ku sama sekali.
"Papa!" panggilku.
"ha?" papa cuman mengucapkan itu, tapi tidak melihat wajahku.
Aku kesal...
"Papa lihat akuuuu"
Akhirnya papa mengangkat kepalanya.
"Apa sih sayang, gak lihat papa lagi sibuk!"
Aku mengerutkan keningku, "Yaudah" lalu berdiri dan disaat satu langkah berjalan.
"Eh mau kemana?" tanya papa.
"Katanya lagi sibuk, yaudah Jessie keluar"
"Oh ternyata sudah selesai kok pekerjaan papa, sini Jes duduk kembali"
Senyumku mengembang lalu segera duduk didepan papa Varrel.
"Ada apa kesini, mau cerita? jangan sampai cerita tentang cara menemukan katak"
Hahaha.
Aku jadi ingat, waktu beberapa bulan lalu, aku mencari katak buat mengerjai Lala dan Raka, memang gabutku gitu, mencari yang ekstrim-ekstrim atau yang aneh-aneh.
"Enggak kok pa, Jessie mau cerita lain"
"Cerita apa?"
"Ini tentang laki-laki pa"
Aku mendengar helaan nafas papa yang besar,
"Jessie udah besar sekarang, udah mau cari pacar? iya?"
"Enggak pa... Jessie cuman cerita doang, bukan mau cari pacar"
"Awas saja ya kalau sampai papa tau Jessie pacaran, papa kunci Jessie dikamar sampai 1 bulan!"
"Ih tega bener"
"Makannya"
"Jadi itu pa, papa saat waktu SMA sifatnya dingin gitu gak?"
"iya dingin banget, sampai papa dibilang pangeran dingin sama murid-murid disekolah"
"Ah yang benar pa?"
"Iya tanya saja sama mamamu, papa itu susah bergaul, apa lagi sama cewek, papa itu cuek banget dengan yang namanya cewek"
"Kok jahat sih pa"
"Papa bukan jahat, memang sifat papa gitu, karena papa kan dulu ganteng banget sampai sekarang juga sih"
"Idih sombong"
"Terus papa sering di deketin cewek, dan papa risih sama gitu, makannya papa mencoba dingin kepada cewek, agar cewek semua itu capek mengejar papa"
Masak kak JK juga gitu ya gak mau di dekat in cewek, sifatnya kayak papa.
batinku.
Sementara aku panggil dia kak JK, karena belum tau siapa nama aslinya.
"Udah gitu doang?" tanya papa.
"Iya, oke pa makasih"
Aku berjalan ke samping papa, lalu mencium pipi papa Varrel, memang dari dulu aku udah terbiasa mencium pipi mama atau juga papa.
•
•
Aku berjalan di koridor sekolahku bersamaan dengan Lala.
"Kak JK dikelas mana ya?" ucapku membuat Lala langsung menoleh ke arahku.
"JK? siapa dia?"
"Kak Jungkook itu, soalnya kemaren aku bicara sama dia Lo La"
Aku melihat Lala sedang memutar bola matanya malas,
"Halu lagi kan"
Aku berdecak, "Enggak La, ini benar aku sama dia ngobrol meski cuman 1 menitan"
"Ya iya terserah Lo"
Lala sepertinya masih tidak percaya dengan ucapanku, oke aku akan segera membuktikannya.
Aku mengacungkan telunjukku,
"Gue punya ide!!"
Tas ku aku beri ke Lala, membuat Lala kebingungan.
"Lo mau ngapain Jes?"
"Gue titip tas gue ke kelas, sekarang gue mau mencari kelas kak JK"
Aku langsung berlari ke arah lantai tiga, karena disana adalah ruangan kelas 3.
"Ampun deh tuh anak" gumam Lala.
- - -
Ku lihat jam di tanganku, tinggal 15 menit bel masuk berbunyi, waktu yang tepat untuk aku mencari kelas kakak kelas dingin itu.
Aku berjalan dengan santainya melewati kelas-kelas Kaka kelas, mataku mencari wajah kak JK dari luar jendela.
Ku toleh kan wajahku kesana-sini sambil mencari orang yang aku cari cepat ketemu.
"Dimana ya kak JK?" gumam ku.
Lalu ada yang menarik tanganku dari belakang membuat aku terpental ke belakang, sontak aku menoleh dan mendapatkan Kevin tengah tersenyum ke arahku.
Aku langsung saja menghempaskan tangannya, karena aku risih dengan sentuhan tangan laki-laki.
"Tumben kamu disini Jes, mau ngapain?"
Aku berpaling muka terhadap Kevin, karena gak kuat melihat wajah ganteng nya dia.
Ah enggak aku gak boleh tergoyah, karena cuman kak JK paling ganteng di sekolah ini.
Yes...
"Ada urusan!"
Ku lihat tangannya dimasukkan kedalam saku celananya, ini dia yang bikin semua para cewek pingsan meski cuman beginian, termasuk juga aku, tapi aku coba untuk menahannya dengan cara berpaling muka terhadapnya.
Sial !
"Urusan? sama?"
"Udah lah Vin, ini urusan pribadi ku, dan kamu gak perlu tau"
"Perlu tau, karena aku calon pacar kamu Jes"
Aku berdecak sambil memutar bola mataku,
"Gak bakal terjadi"
Tangan Kevin menyentuh pipiku sambil mengelusnya, sementara aku cuman terdiam di tempat dan menatap mata Kevin yang sangat mempesona itu.
Ku dengar suara jeritan para cewek di sana sini, yah jelas meneriaki aku dan Kevin.
"Jessie Anastasia, kamu gak mau jadi pacar Kevin Sanjaya?"
Bruukk!
Aku terkejut melihat Kevin terjatuh dilantai, karena badannya disenggol oleh seseorang.
Aku gak tau siapa dia, karena aku cuman melihat dari belakangnya.
"Hey beraninya Lo nyenggol gue!" kata Kevin yang udah emosi, membuat orang itu langsung berhenti di tempat.
Tepat di samping Kevin yang terjatuh.
Ku lihat wajah seseorang itu menoleh ke arah Kevin, dan aku terkejut melihat wajah itu dari samping karena itu orang yang aku cari dari tadi.
Siapa lagi kalau bukan kak Jungkook.
"Maaf gak sengaja" ucapnya dengan nada dingin.
Suara itu yang membuat jantungku berdebar gak karuan.
Kevin berdiri dan seperti menatap tajam ke arah kak JK, membuat aku meremas rokku menahan pertengkaran diantara mereka berdua.
Apalagi Kevin, kalau ada masalah dengannya dia tidak pernah tinggal diam.
"Sengaja atau disengaja? Lo mau ngelindungi Jessie gitu?!"
"Lo salah paham, gue gak kenal sama dia!"
jlep.
Hatiku merasa sakit setelah mendengar ucapan dari dia.
Apa dia lupa dengan wajahku, aku ingin sekali bicara kalau kita pernah bertemu, tapi ini belum saat nya karena disini masih ada Kevin, aku gak mau kalau kak JK sampai di hajar sama dia.
"Alasan Lo, semua cowok-cowok pasti pernah suka sama Jessie--"
"Kecuali gue... gue gak akan pernah suka dia"
WTF?!
Batinku.
Kevin tersenyum miring,
"oke kalau gitu, jangan pernah ganggu Jessie"
Ku lihat kak JK mengangguk lalu segera pergi meninggalkan aku dan Kevin.
Aku terus memandangi tubuh kak JK dari belakang, sampai akhirnya dia masuk ke kelasnya, senyum ku mengembang, ternyata kak JK masuk dikelas 12 MIPA 2.
bayanganku mulai pudar karena ada tangan yang melambai-lambai di depan wajahku.
"Lo lihatin dia?" tanya Kevin.
Aku salah tingkah, sambil menggaruk wajahku yang sebenarnya tidak gatal.
"E... enggak kok"
Lalu aku pergi meninggalkan Kevin, sebab kalau enggak Kevin akan mengintrogasi ku sampai menemui jawaban yang masuk akal.
Aku berjalan dengan gembira sembari tersenyum bahagia.
Oke aku udah tau kelas dia, tinggal namanya dia, gak mungkin aku kenalan dengan manggil nama dia kak JK. haha.
"Ayo Jessie Lo pasti bisa mendapat namanya dia tanpa perantara, Jessie akan langsung berkenalan, karena ini yang dinamakan perjuangan" gumam ku.
🧚🏻♀️
Story by @memeyrh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Mae
Kak, aku suka sama cerita nya. tapi orang tua nya Jessie juga agak lebih di kelihatin lagi ya, biar kesannya keluarga harmonis gitu penuh dengan ke konyolan mereka.
Di novel sebelah juga aku tetep baca, kak. Jujur aku suka sama dua-duanya.
Semoga keduanya terus berlanjut ya, kak. Terimakasih 🤗
2020-04-28
2
Miss GD💞
dsar bocah,,MakluM Lah lg kasMaran
2020-04-27
3
Tarinah
lnjutt
2020-04-26
3