Malam hari telah tiba waktu dimana dilaksanakanya Festival Lentera akan segera di mulai.
Luxia dan Rey telah merencanakan misi agar para pangeran yang nanti ikut penyerengaraan Festival Lentera tidak mencurigai gerak gerik mereka, Saat menemui Jendral Jiu, Rey dan Luxia harus bersembunyi sebab mereka akan rencanakan untuk kembali lalu keluar dari kerajaan dan hidup layaknya sebagai orang ta dikenali oleh siapapun.
Di Festipal Lentera
“ Putri Luxia ini lentera saya berikan untuk anda yang manis” ucap sugeliang.
“Owh terima kasih pangeran ke lima, Lentera berbentuk kelinci saya menyukainya, tapi saya kurang tertarik apa saya boleh ambil bunga teratai saja?” ucap Luxia ta ingin mengambil pemberian Sugeliag.
“Baiklah saya ambilkan untuk anda tuan putri ’’ ucap Sugeliang.
“Terima kasih , owh iya saya boleh tanyakan?” ucap Luxia.
“ Silahkan bicara saja.” ucap Sigeliang.
“Apa kita pernah kenal? atau ketemu di suatu tempat? karna muka kamu seperti ga asing, walaupun aku lupa ingatan tapi aku seperti pernah ketemu dimana gitu,” ucap Luxia menyelidik.
“ Tidak, saya ta pernah bertemu dengan putri, ini baru pertama kalinya kita bertemu, atau ga putri pernah berpapasan dengan saya di Festival bunga?” ucap Sugeliang.
“ Yah mungkin saja sih tapi yasudahlah kita lanjutkan lagi liat-liatnya” ucap Luxia.
“Baiklah, silahkan duluan tuan putri.” ucap sugeliang.
Keadaan festival benar saja begitu meriah, banyak sekali Lentera, dan barang-barang dari kaki lima.
Merek banyak menjual barang-barang yang bagus selain Lentera seperti Perhiasan, Makanan, samapai Perona pipi.
Disana begitu banyak para pedangang sampai tak bisa di sebutkan satu persatu.
Luxia sangat tergiur oleh makanan-makanan yang di jual, dan mencoba memilih makanan yang paling enak.
“Wahh.....banyak makanan enak!, kerajaan Tiangyu menyelengarakan Festival Lentera yang begitu meriah” ucap Luxia terpanah.
Tanghulu Tanghulu, kak Tahu busuknya ni, ayoo Periasanya di beli dibeli, Prona pipinya, Bakmi enak Bakmi enak di jamin puass, mereka bersorak-sorak meramaikan Festival Lentera.
“Ahhh... pangeran Sugeliang ada makanan zaman Kuno ayo kita pergi kesana!” ucap Luxia menarik tangan Sugeliang.
“ Makanan Zaman Kuno? maksud tuan putri apa” ucap Sugeliang bingung.
“ Ahh tidak ko, ayo kita beli Tahu busuk kata orang makanan ini sangat enak, sama itu Tanghulunya aku mau” ucap Luxia sambil menarik-narik tangan Sugeliang ke sana kemari membeli barang yang Luxia sukai.
Setelah selesai membeli semua barang dan makanan Luxia akhirnya memberikan Sugeliang istirahat, Luxia yang duduk menikmati makanan yang di belinya dengan bahagia.
Sugeliang yang sedari tadi di tarik-tarik Luxia juga harus memegang belanjaan yang di beli Luxia.
Saat sedang menikmati makanan, Luxia melihat seorang pencuri yang merampas uang anak kecil, saat melihatnya seketika Luxia mengejar pencuri itu dan menghajarnya sampe babak belur dan memberikan uang yang di rampas kepada anak kecil itu.
Luxia yang sebelumnya sangat anggun dan cantik sekilas menjadi wanita yang tampak dingin dan kuat.
Sugeliang tampak syok melihat perubahan Luxia yang sangat pesat, terlahir kali dulu di Telaga Wangi saat melihat latihan pedangnya.
“Wah kamu bisa bela diri? Putri Luxia,” ucap Sugeliang pura-pura terkejut.
“Yah ini semua berkat kaka Qingzhu yang melatihku setiap hari heheh” ucap Luxia sambil garuk-garuk kepala yang tak sama sekali gatal.
Akan tetapi sekilas Luxia saat melihat Liontin Giok yang di kenakan Sugeliang seketika kaget dan tiba-tiba menarik kerah baju Sugeliang.
“Giok ini? Apa kamu yang menyelamatkanku saat jatuh ke kolam waktu itu? Benarkan! Jawab aku! ” ucap Luxia dengan nada keras.
“ Sudah-sudah jangan menarik kerah bajuku mencoba melepaskan tangan Luxia, iya aku yang menolongmu waktu itu puas?.
Tapi kamu seharusnya berterima kasih donk, pada penyelamatmu ini malah seperti ingin membunuhku? ” ucap Sugeliang mencemooh Luxia.
“Ah maaf-maaf abis aku emosi karna kamu telah merebut ciuman pertama ku dan tadi kamu juga berbohong padaku kan” ucap Luxia melepaskan cengkramanya dari kerah baju sugeliang yang kini telah robek di buat Luxia.
“Ciuman pertama benarkah? Hahhaa melihat wajahmu yang panik begitu sangat lucu sekali” ucap Sugeliang puas sudah menyelamatkan Luxia saat jatuh dalam kolam waktu itu.
”Ihh nyebelin banget” ucap Luxia tersipu.
“ Sudah-sudah kita pergi kesana yu, bentar lagi malam puncak Festival Lentera” ucap Segeliang ta bisa menahan melihat wajah Luxia yang tersipu.
“Memangnya apa acara puncaknya? ” ucap Luxia penasaran dan ta ingin kejadian terulang kali saat di Festival Bunga waktu itu.
“Kamu ga tau? Baiklah, aku akan memberi tau mu, kita akan menulis sebuah permintaan di Lentera ini, lalu terbangkan bersama-sama dan suatu saat nanti permintaan kita akan di kabulkan” ucap Sugeliang menjelaskan.
“Wahhh kayanya asik, kita coba yu” ucap Luxia.
“ Bentar aku beli Lenteranya dulu disana” ucap Sugeliang sambil memilih warna Lentera.
“ okey, di tunggu ya.” ucap Luxia.
Setelah kembali membeli Lentera, mereka segera menulis permintaan, entah apa yang mereka tulis tidak ada yang boleh tau, setelah itu mereka bersama-sama melepaskan Lentera ke langit, begitupun semua orang melepaskanya secara bersamaan.
Yang mana mengambarkan Festival telah berakhir.
Langit yang begitu indah di penuhi Lentera, semua orang bersorak-sorak memenuhi Festival dengan sangat meriah.
Akan tetapi tiba-tiba Luxia di kejutkan dengan Rey yang menepuk bahunya.
Seketika Luxia terkejut dan hampir berteriak, tetapi Rey bergegas menutup mulut Luxia dengan cepat.
“ woy, jangan teriak kampret,” ucap Rey berusaha menutup mulut Luxia.
“ gimana gue, ga teriak coba? lu ngagetin gue” ucap Luxia Kesal.
“yasudah ayo kita pergi sekarang, Julio sudah menunggu kita dari tadi, mungkin kakinya udah gempor kali atau sekarang lagi marah-marah ga jelas kaya orang gila” ucap Rey.
“ lyah iyah kita kesana!” ucap Luxia.
Luxiapun pergi meningalkan Sugeliang tanpa pamit dahulu dan nanti bealasan pergi untuk beli sesuatu.
“ Rey gue ningalin pangeran ke 5” ucap Luxia.
“Lu ga punya otak apa? Kalo lu bilang yah otomatis bakalan ketauwan lah dan dia pasti ikut juga” ucap Rey.
“ Terus gue harus gimana?” ucap Luxia bingung.
“ Yaelah gitu aja pake nanya, bilang aja lu beli sesuatu terus kesasar ” ucap Rey menarik tangan Luxia.
“ Alasanya ga logis amat ya? Tapi boleh di coba” ucap Luxia sambil berpikir.
“ Silahkan kalo berhasil hahah ” ucap Rey mengejek
“ Dasar kampret” ucap Luxia kesal.
Setalah begitu lama berjalan di bawa Rey akhirnya sampai ke tujuan.
“Di rumah makan?” tanya Luxia.
“lyah Julio minta ketemu disini, yasudah ayo kita naik ke lantai atas kalo disini terlalu ramai.” ucap Rey .
Setelah sampai di lantai atas mereka bertemu sosok yang sangat familiar, tentu saja itu adalah Julio sahabat mereka, lalu Julio mempersilahkan duduk kepada mereka.
“Luxia, apa itu lu ? Wahh cantik banget, disini lu peminim banget ya?, beda banget sama yang dulu lu sekarang pakai riasan kalo dulu lu cewe tomboy pakaian aja kaya pria cantik.”ucap Julio ta percaya melihat perbedaan Luxia.
“ Biasa aja ke lu, btw lu juga beda banget, lu malahan sekarang adalah jendral, wihh mantap tapi gimana kabar lu?” ucap Luxia senang.
“ Yah ginilah gua sekarang harus bela negara wkwk, kabar gua baik ko, lu gimana Luxia” ucap Julio menyeledik sambil sekalian bercanda.
“ kabar gua baik, btw lu ko bisa jadi jendral si apa lu kaya gua, bahwa dulu muka lu mirip orang lalu di angkat jadi jendral?” tanya Luxia.
“ kayanya identitas lu ga segampang itu? kaya ada rahasia di balik identitas lu, soalnya gua tau Kerajaan Biru ga segampang itu nerima orang, emang bener dulu telah kehilangan putrinya pas di akademi tapi kaisar Lu ga bakalan mengakui orang dengan mudah meski muka lu sama persis dengan putrinya sekalipun” ucap Julio menjelaskan dan mengorek informasi identitas Luxia dulu.
“Serius? Tapi lu ko bisa tau semua tentang zaman ini bahwa kalo putri Kerajaan Biru itu emang telah kehilangan putrinya” tanya Luxia heran.
“ sebenarnya gua dari dulu emang orang zaman ini, tapi gua terdampar di ruang dimensi dan malah ke zaman kalian dan di situlah gua ketemu lu sama Rey.
Jujur pertama emang gua kira lu putri Kerajaan Biru, tapi dengan sikap lu yang beda dengan tuan putri, gua ga tau pasti ya soal selanjutnya.
Tapi emang gua setuju bahwa muka lu emang sama percis, entah lu emang bener putri asli atau emang hanya muka lu aja yang sama gua ga tau masih menjadi mistri, tapi lu cocok jadi putri biru.” ucap Julio menjelaskan mengungkap semua di dalam pikirannya.
“What” mereka berdua bersamaan.
“Lu serius Jiu? lu sebenernya memang orang zaman ini? ” ucap Luxia ta menyangka.
“ yap bahkan 10 orang teman gua juga sama, mereka adalah bawahan gua” ucap Julio mengungkap identitas mereka.
“Lalu lu ko bisa masuk ke zaman modren si, apa lu juga sama lewat hutan itu? ” tanya Rey kepo.
“Ga sama, dulu ada lubang hitam pas beres peperangan udah gitu ke tarik sadar-sadar ada di kota kalian.” ucap Juli mengingat kejadiannya waktu itu.
“ Lubang hitam? nama itu kaya familiah deh, tapi sudahlah, kalo bener emang seperti itu berti kita punya kesempatan buat pulang? ” ucap Luxia.
“Mungkin tapi gua ga pasti itu dimana dan apa” ucap Julio..
“Kita juga ga bisa pergi karna kita belum menemukan anggota yang hilang ” ucap Rey.
“Bener juga si yang lu bilang, kita haris cari anggota 9 orang itu, kita ga bisa pulang tanpa mereka, karna kita kemari karna cari mereka kan” ucap Luxia.
“ iyah bener kita bertangung jawab mencari mereka, tapi masalahnya kita harus cari kemana” tanya Rey.
“ kita ikut berita aja” ucap Luxi semberi saran
“ berita apa? ’’ tanya Julio.
“gua punya sepupu dia biangnya gosip di kerajaan Biru, yah gua ga yakin si tapi kita coba aja ga salah kan” ucap Luxia.
“ kerja bagus, kalo kaya gitu kita pasti cepet ketemu mereka.” ucap Julio.
“ belum tentu dan ga segampang itu, karna sepupu gua orangnya susah di temui, memang semua gosip dia tau tapi terkadang ada juga yang dia tahsiakan ke orang lain, dan walaupun gua sepupunya itu belum pasti dia bakalan bantuin kita” ucap Luxia.
“Lalu kita harus gimana” tanya Julio.
“ Gua punya caranya,serahin semuanya ke gua, karna gua udah tau sikapnya” ucap Luxia
“ Bentar dulu gua baru tau di zaman ini ada juga tukang gosip? Kira gua di zaman kita aja tapi ga sangka zaman ini juga” ucap Rey terkejut.
“Ketingalan zaman banget si lu Rey.” ledek Luxia mengejek.
Setelah 1 jam berbincang-bincang akhirnya mereka kembali, sedangkan Luxia dia harus ekting seperti orang tersesat, memang menyebalkan tapi apa boleh buat, agar sugeliang ta curiga padanya, tapi masalah percaya atau tidaknya bodo amat gimana nanti.
Saat Luxia kembali ke Festival suasana sunyi seperti memang acara telah berakhir semuanya kosong melompong.
Akan tetapi Luxia di kejutkan dengan sekelompok perampok yang menghadangnya di jalan, karna Luxia kalah jumlah diapun terjebak oleh mereka.
Saat Luxia hampir saja di celakai dengan tiba-tiba Sugeliang datang entah muncul dari mana menyelamatkan Luxia.
Dengan begitu ahli Sugeliang menghajar para perampok itu, setelah beberapa saat kemudin menang melawan perampok itu.
Mereka lari terucar acir, lalu Sigeliang menghampiri Luxia ternyata telapak tanganya terluka saat menghadang senjata yang akan dibarahkan ke Luxia.
“ Sugeliang kamu terluka! Darahnya banyak sekali” ucap Luxia panik.
“Ta papa, hanya luka ringan saja ” ucap Sugeliang.
“ kamu bilang luka ringan? Orang lukanya sangat dalam begini” ucap Luxia.
Luxia merobek bajunya lalu menempelkan sapu tangan dan di ikat dengan sobekan bajunya, memang tampak ribet tapi cukup efektip.
“Putri Luxia bajumu rusak” ucap Sugeliang dengan telinga merah
“ heh tidak apa -apa ko, hanya cuman baju saja, yasudah kita pulang yu, udah malam juga, takutnya kakaku pangeran ke 2 bakalan mengomel lagi.” ucap Luxia
“ benarkah? Kalo begitu tenang saja ada aku ” ucap Sugeliang.
“ hahaha, ceritanya mau ngebelain ni” ucap Luxia meledek.
Bersambung.
...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Legenda Sang Dewi Alam Luxia🤗🙇...
...**nantikan episode selanjutnya....🤗😘...
...silahkan komen di bawah dan jangan Lupa likenya, dan kalau bisa si vote sama hadiahnya juga 😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
AdindaRa
Kereeeeen, Luxia bisa bela diri 😍
2022-05-11
1