Ke esokan harinya dimana Luxia telah bersiap-siap untuk pergi ditemani dengan pangeran Lu Qing'i dan Lu Qingyang.
Di tengah perjalanan, Luxia selalu bertengkar dengan Lu Qing'i seperti ta boleh dekat dengan satu sama lain, sedangkan dengan Lu Qingyang dia hanya asik menonton ke dua orang yang sedang bertengkar hebat itu.
“ Kak Qingyang liat deh bunga itu seperti kue yang kaka suka kan? apasi namanya aku lupa, Ahh ya bunga terompet?” ucap Luxia.
“ Aduh Luxia itu bukan bunga terompet tapi sakura, mereka sangat jauh berbeda, kalo terompet berbentuk kerucut” ucap Lu Qingyang.
”Ahh salah ya?, tapi sama ko yang pernah aku liat sebelumnya” ucap Luxia.
“Emang sebelumnya kamu liat kaya gimana?” ucap Lu Qing'i.
“ Hmm...bentuknya tu cembung ” ucap Luxia kikuk.
“Emng ada bunga berbentuk cembung? ” ucap Lu Qingyang.
“Kalian ini bego amat siih, mana ada bunga berbentuk cembung, kalo emang bener ada aku beli dengan mahal lalu aku tanam.” ucap Lu Qing'i.
“Kak aku pengen tiup bunga terompet itu nanti kalo ketemu ah, siapa tau ada bunyinya” ucap Luxia.
“Silahkan kalo emang ingin mati” ucap Lu Qing'i.
“Wahh parah kak Qing'i doain aku mati ya?” ucap Luxia.
“Apaan si omonganmu ngaur, bisa pikir dulu sebelum ngomong boleh tidak?” Lu Qing'i.
“Lahh tadi kaka bilang kalo mau mati, apa lagi coba kalo emang bukan doain mati?” ucap Luxia.
“Cukup-cukup, kak Qing'i, bukan doain kamu mati ko, tapi emang benar bunga itu beracun kalo emang misalkan kamu tiup yah bisa jadi kamu bakalan mati” ucap Lu Qingyang menjelaskan.
“Tuhh denger jangan salah paham dulu, saring dulu baru ngomong ini malah langsung nuduh!” ucap Lu Qing'i.
“ Ihh siapa yang dunuh coba?, kaka aja yang ga jelas ngomongnya jadi aku salah paham kan?” ucap Luxia ta mau kalah.
“Lahh sekarang malah bilang ga jelas lagi, ngelunjak harus di beri pelajaran ya” ucap Lu Qing'i kesel.
“ Pelajaran apa? mana ada pelajaran kaya gitu” ucap Luxia ngejek.
“Ahhh Luxia kamu bisa diem tidak? tu mulut, rasanya pengen jahit supaya bisa diem” ucap Lu Qing'i kesel.
“Diem? Kaka mulut itu buat bicara ya bukan untuk diem, jadi kalo kaka jahit mulutku aku patahin tangan kaka dulu” ucap Luxia ngancem.
“Berani kamu patahin tanganku?” ucap LuQing'i.
“berani kenapa ga?” ucap Luxia menantang.
“kamu... terpotong oleh Qingyang.
“Sudah sudah kalian ini selalu aja berantem mulu ga cape kah dari tadi ini, kamu lagi kak mengalah sedikit saja boleh kan kamu ini sudah dewasa” ucap Lu Qingyang berusaha menyudahi pertengkaran mereka.
“Denger tuh kak” ucap Luxia ngejek.
“ apa kamu bilang” ucap Lu Qing'i.
“ sudah sudah kalian ini ya!’’ pekik Lu Qingyang dengan tegas agar pertengakaran berakhir.
“ uhhh ”
Setelah 4 hari kemudian akhirnya rombongan Luxia telah sampai di kerajaan Tiangyu, mereka di sambut dengan hangat oleh kaisar Tiangyu dengan pangeran-pangeran lainya.
Luxia dan Lu Qing' i masih saja acuh ta acuh sedari tadi, mereka di persilahkan ke Aula Kaisar dan di sana mereka berbincang-bincang sangat lama.
Luxia sedari tadi mencari waktu luang agar Rey bisa keluar dari Aula tanpa di ketahui. Setelah ada kesempatan Rey menyelinap pergi dengan hati-hati dan membawa token milik Luxia sebagai identitas pelayan pribadi.
Setelah sampai di kediaman jendral Rey bergegas menemui Julio.
“Maaf tuan ada ingin bertemu siapa?” ucap prajurit.
“ Jendral Jiu” ucap Rey.
“ Bleh tau siapa anda tuan? ” tanya prajurit.
Rey memberikan token yang dulu pernah di berikan Julio saat bertemu, sekilas saat melihat token itu prajurit langsung memberikan Rey masuk tanpa bertanya lagi.
Setelah Rey masuk dan bertemu julio yang sedang bekerja lalu menyambut Rey.
“ Rey lu disini ada apa? bukanya lu ga mau ikut dengan gue dulu, apa lu berubah pikiran?” ucap Julio.
“ Bukan begitu sih, memang gue ga mau ikut sama lu, tapi sekarang urusanya beda gue cuman mau nyampaiin bahwa Luxia mau ke temu kita dia selama ini ada di kerajaan Biru.
Dan selama ini dia ternyata mencari kita, khusunya angota yang hilang itu, tapi dia terjebak di kerajaan Biru selama ini.” ucap Rey.
“ Luxia? Serius Lu sekarang dia ada di mana? dia mau ketemu gue kan? yu kita berangkat.” ucap julio.
“Tunggu sebentar, dia sekarang ada di kerajaan Tiangyu, dia adalah putri ke 4 dari kerajaan Biru” ucap Rey.
“ apa!...dia seorang putri dari kerajaan Biru? ” ucap Julio kaget.
“ Yap, identitasnya sekarang ta sebarangan, gue aja demi dekat denganya harus jadi pelayan pribadinya.” ucap Rey.
“Hahah serius lu? Tapi dimana gue harus ketemu dengan dia, maksud gue tu tempatnya,” ucap Julio.
“Lu tau kan malam nanti ada perayaan Festival Lentera?” ucap Rey.
“ lya lalu?, apa gue harus ketemu dia disana?” ucap Julio.
“Yap, kita bakalan ketemu lagi disana” ucap Rey.
“Okey nanti gue kesana nemuin kalian” ucap Julio.
“Iyah, kita ketemu sehabis selesai perayaan, karna Luxia masih di pandu oleh pangeran Tiangyu.” ucap Rey.
“lyah, nanti gue tentuin dimana tempatnya kalo gitu” ucal Julio.
“Yasudah, gue ga bisa lama-lama, sekarang gue harus cabut dulu sebelum ada yang tau.” ucao Rey.
“ Oke siap, sampai ketemu nanti malam” ucap Julio.
Di waktu yang sama di kerajaan Tiangyu dimana Luxia dan ke2 pangeran sedang di jamu oleh seluruh kerajaan.
Di sisi lain Luxia yang ta asiang dengan salah satu pangeran Tiangyu, seperti pernah bertemu entah dimana.
“Putri Luxia ada apa? Apa makananya tak enak?” ucap kaisar Tiangyu.
“uhuk uhuk, yang mulai maaf makananya enak ko, tadi saya melamun sebentar saja” ucap Luxia panik.
Semua orang ketawa dengan tingkah laku Luxia.
“Putri Luxia tenang saja ta akan ada yang memarahimu kok” ucap pangeran mahkota Tiangyu.
“Uhhh emang disini ga ada yang berani memarahiku, tapi belum tentu kan, karna ada tu yang sunguh -sunguh berani” gumam Luxia pelan.
“Apa!! ” ucap Lu Qing'i yang sadar di ejek oleh Luxia.
“ Ga ada ko kak” ucap Luxia ngeles.
“ Sudah-sudah ayo lanjutkan makannya ” ucap kaisar.
“Terima kasih makananya sunguh enak, apa lagi ini beda dengan yang ada di kerajaan Biru.’’ ucap Luxia.
“Hahah emang benar putri, semua makan ini adalah makan khas dari kerajaan Tiangyu saja, dan makanan ini khusus untuk anda’’ ucap pangeran ke 2
“ serius??’’ ucap Luxia.
“ Uhuk-uhuk, kamu bisa diem bisa tidak?” ucap Lu Qing'i.
“ lyah, tujuan putri kemari adalah untuk melihat perayaan Festival Lentera kan?,” ucap Kaisar Tiangyu.
“ Iyah benar, katanya perayaan Festival Lentera di kerajaan Tingyu itu sangat meriah dan begitu mewah ,apa lagi ada tempat-tempat yang bagus jadi aku ingin melihatnya,” ucap Luxia.
“lyah kamu harus pergi kesana untuk melihatnya sendiri ” ucap pemaisuri.
“ Wahh pasti bakalan. Seru” ucap Luxia.
“Yap benar sekali, kalo begitu biarkan pangeran ke 5 untuk memandumu mengelilingi perayaan ini? ucap kaisar.
“ boleh saja siapapun itu kaisar" ucap Luxia.
“ Uhuk-uhuk tuan putri ke 4 maaf telah menyela anda , anda bilang ingin membeli sesuatu di sana benar tidak?” ucap Rey.
“ Ah maksudnya? Ucap luxia yang lupa dengan misi.
Luxia meskipun selalu hebat dalam memberikan sesuatu ide atau apapun itu tapi dia suka lupa hal hasil Rey sering kali mengigatkan kembali dengan kode apabila dalam kondisi ramai, dan Luxia pun cepat sadar akan hal itu.
“Owh iyh nanti saya harus membeli sesuatu dulu apa boleh?’’ ucap Luxia.
“ boleh apa itu” ucap kaisar
“ Ahh maaf kaisar, itu hal pribadi saya’’ ucap Luxia
Seketika kaisar membeku lalu tiba-tiba tertawa.
“ Baiklah klo gitu, pangeran ke 5 sugeliang apa anda bersedia untuk mengajak putri Luxia untuk berkeliling ke Festival Lentera? karna kan kamu adalah penyelengara Festival ini” ucap kaisar.
“Tidak...bisa ayah kaisar, harusnya saya yang memandu putri Luxia bukan pangeran ke 5” ucap Sugebi.
“diam, yang memandu putri Luxia tetap pangeran ke 5 ” ucap kaisar.
“ Naiklah ayah kaisar, ” ucap sugebi.
“ Tunggu saja sugeliang, penghinaan ini akan ku balas berkali lipat” ucap Sugebi dalam hati.
Bersambung.
...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Legenda Sang Dewi Alam Luxia🤗🙇...
...**nantikan episode selanjutnya....🤗😘...
...silahkan komen di bawah dan jangan Lupa likenya, dan kalau bisa si vote sama hadiahnya juga 😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
AdindaRa
Aku mampir lagi kak 😍
2022-05-11
2