Waktu semakin berlalu Luxia memaksakan diri untuk berinteraksi dengan orang-orang, selain itu ta hilang di benaknya bahwa dia ingin menemukan teman-temanya.
Luxia ta bisa kabur atau melarikan diri dari kenyataan bahwa dia adalah seorang putri Kaisar sekarang, dia hanya bisa mencari informasi yang beredar dalam kerajaan saja, akan tetapi Luxia terkadang berpikir ta pantas rasanya membohongi keluarga kerajaan yang begitu baik padanya.
Walaupun Luxia begitu waspada dengan orang-orang, tetapi perlahan-lahan mulai akrab dengan mereka semua.
Luxia di kerajaan terkenal sebagai orang yang lemah lembut dan ceria sama seperti dulu hanya saja yang membedakan adalah Luxia yang sekarang lebih berani dan mandiri dibanding yang dulu.
Suatu hari, saat Luxia sedang bosan di kamarnya yang itu-itu saja, ta sama seperti di zaman modren dia selalu balap motor atau jahilin Rey tapi disini dia hanya duduk di depan jendela kamar atau keluar sebentar hanya mengobati bosanya saja.
“ Hakna kamu bosan ga?” tanya Luxia
“Tidak nona emangnya kenapa nona bosan?” tanya Hakna.
“ lyah niih.. kalo aku disini terus bisa-bisa stres kali ya” ucap Luxia
“Nona gimna kita jalan-jalan saja?” ajak Hakna.
“kemana? Kita udah keliling kerajaan beberapa kali sampe aku hapal posisi kerajaan ini, entah bersama kamu atau dengan kaka pangeran” ucap Luxia.
“ lyh juga siih...yasudah bentar saya piki-pikir dulu kita mau kemananya” ucap Hakna
“Yaelah dulu jam-jam segini palingan gue main hp atau ga kemana gitu ama anak-anak yah pokonya kagak bosen dehh..
Terus klo udah sampe tujuan pasti sebarin banyak makanan udah gitu pada ngerumpi berjamaah ga jelas apa topiknya.
Pernah tu si Naro bilang sambil ngehalu kalo kita tingal di Kerajaan bakalan enak kagak akan bosen, apa-apa sudah ada disiapin yahh walupun gue tau anak itu ngehalunya berlebihan.
Tapi ini gue pas bener-bener ada di kerajaan tu malah sebaliknya,
Ahhh dasar si Naro tu kenyataan ga seindah khayalan ga sama kaya bayangan si Naro” ucap Luxia melamun
“ Nona gimana kita pergi ke tempat. favoritnya nona? ” ucap Hakna
“Boleh tu dimana tempatnya?” ucap Luxia
“Di tempat nona pas kecil bermain di Telaga Wangi nona ingetkan? Ucap Hakna
Dimana tu? kayanya seru dehh...Aku pengen liat tempatnya kamu yang mimpin jalan ya ” ucap Luxia
“Baik nona.. apa ada yang mau di bawa?” ucap Hakna pasrah tuanya yang ta ingat apa-apa itu.
“ Ada... Bawakan makanan sama minuman yang banyak, lalu kamu juga bawa alas buat taruh makanan sama kita duduk, inget kain besar bukan meja makan ya.. lalu ajak pelayan lain sama prajurit nya sekalian ” ucap Luxia.
“Baik nona.. saya akan siapkan semua perintah nona’’ ucap Hakna.
Luxia pergi di dampingi oleh prajurit dan para pelayan menuju Telaga Wangi, Luxia sengaja membawa mereka supaya ta dikira mau kabur dan sekalian Piknik kan seru.
Setelah sampai di tujuan seketika Luxia terkejut bahwa di kerajaan ini ada tempat begitu indahh bahkan dekat dari Kerajaan hanya beberapa menit sampai.
Pemandangan di Telaga Wangi begitu menenangkan seperti berada di perdesaan yang asli dan sejuk, lalu Luxia berlari-lari ingin merasakan air terjun yang indah itu dan saat Luxia mendekatinya ternyata begitu banyak bunga teratai yang cantik dan air yang sangat dingin saat kaki Luxia di turunkan ke air.
Bahkan yang lebih asiknya, air yang jernih ini bisa langsung di minum karna tersaring bebatuan yang besar yang membuat tempat itu sangat indah.
“Wahh! Hakna kenapa kamu ga bilang dari kemarin-kemarin ada tempat yang indah ini?” ucap Luxia
“Apakah nona lupa? Orang yang pertama kali menemukan tempat ini adalah nona saat masih kecil.. saat itu nona sangat antusias dengan bunga teratai di luar kerajaan, dan nona juga sering main disini” ucap Hakna
“ Benarkah? mungkin aku juga melupakan itu ’’ ucap Luxia ta peduli
“Nona juga lupa tempat ini? Aduh sayang sekali nona,, sejak kejadian itu nona lupa segalanya.” ucap Hakna sedih
“ Eh eh udah jangan sedih gitu gimana kita happy-happy aja sekarang, kalian semua taro makanan dan minuman itu semau di atas alas kain, lebarkan dengan full supaya kita bisa duduk di atasnya” ucap Luxia
Semua orang bergegas melaksankan perintah Luxia ,makanan dan minuman yang begitu banyak tertata dengan rapi.
“Nona semua sudah siap sesuai perintah nona ” ucap Hakna.
“ Wah cepat sekali? bahkan aku belum sempet bantu kalian.. yasudah kalian semua duduk disini sama-sama, ayo jangan malu-malu.
“Maaf nona kami ta berani duduk di sebelah nona atau bersama satu alas dengan nona, biar nona saja yang makan dan nikmati tempat ini” ucap salah satu Prajurit
“Benar nona kami ta pantas duduk bersama nona disana, biarlah nona makan kami berdiri saja disini’’ ucap salah satu Pelayan
“uhh kalian ini ya.., gini saja aku sebagai majikan kalian memerintah semua orang yang berada di tempat ini prajurit atau pelayan harus duduk dan makan bersamaku, kalo ada yang ta ingin menurutiku aku akan pecat dia dan usir dia siapapun orangnya, sekalipun kamu juga Hakna, jadi lebih baik duduk atau di pecat pilih saja...?” Ucap Luxia mengacam supaya duduk bersamanya.
Semua pelayan dan prajurit menuruti perintah Luxia dan duduk bersamanya dan makan.
Akan tetapi Luxia tetap merasakan binggung mereka duduk bersama tapi mereka semua kaya patung ta bergerak sama sekali.
“Ahhh apa kah ini rasanya main boneka-boneka barbie? tapi hanya di bedanya adalah ini hidup dan bisa makan dan minum hanya ta bisa bicara apa-apa... uhh terpaksa harus pake cara extrim inimah ”gumam Luxia dalam hati.
“Kalian ini pantung kah? aku suruh makan dan minum udah makan minum aja ga biacara apa-apa..? kita ini lagi piknik makan-makan bareng jadi tolonglah kalian bicara apake atu ngrumpi ke, anggap aku temen kalian bukan atasan kalian bisa ga siih susah amat di ajak santuynya! ” ucap Luxia kesel.
“Maaf nona kami tidak berani” ucap Perajurit
“Ahh kalian ini yaa bikin pusing bisa-bisa naik darah inimah..!! kalian ini selalu bilang maaf kami ta berani, maaf kami ta berani.
lalu klo kalian gitu aja ta berani terus kalian disini gapain aja? kalian prajurit masa gitu aja lembek sih? mana jiwa laki laki kalian ahh..! aku disini biar melepas bosan dan bisa santai dikit..! ini malah bosan iyah setres iyah juga” ucap Luxia dengan tegas dan lantang layaknya Master Gril.
Semua orang disana hanya diam ta bersuara apapun hening dan sunyi saja, bahkan rasanya Luxia seperti bicara dengan angin dari tadi.
“Nona kenapa apakah lagi sakit? kepala nona pusing?” ucap Hakna
“Denger ya, kita ini lagi piknik aku ajak kalian kesini bukan untuk marahin kalian tapi mau senang-senang, ini malah bikin emosi sih iya!” ucap Luxia emosi
“Maaf nona saya izin bertanya Piknik itu apa ya?” Ucap Hakna
‘‘Ahhh jadi kalian ternyata ga tau ya?, jadi piknik itu makan , minum bareng-bareng sambil santai dan mengobrol ta ada namanya atasan ataupun bawahan semuanya sama seperti teman biasa ” ucap Luxia menjelaskan.
“ Tapi kami ta berani nona” ucap Hakna
“ Tak berni..Tak berni...Ta berni...lalu kalo kalian seperti itu mulu kapan kalian beraninya? kalo gini terus percuma meding balik aja, dan awas kalian berani megikutiku” ucap Luxia pergi sambil marah-marah.
Luxia sangat stres menghadapi para pelayan itu semua rencanaya untuk bersantai telah pupus, setelah Luxia sampe di kerajaan.
“Hakna kamu istirahat aja sana aku lagi males di ikutin orang.’’ ucap Luxia.
Saat akan pergi ke kamar Luxia melihat sang kaka pangerang ke 3 dan 1 yang sedang minum teh bersama.
“Luxia kemarilah” ucap Lu Qingzhu
Luxia pun menghampiri mereka dengan mood yang kurang baik.
“kamu kenapa Luxia?, kayanya lagi bete banget ” ucap Lu Qingzhu
“ Jangan di tanya lagi ga mood okey” ucap Luxia
“Mood itu apa Luxia?” tanya Lu Qingyang
“ Ahh...! kalian sama aja bikin stres ga ada gitu yang bikin orang seneng?” ucap Luxia sambil menjatuhkan kepala ke meja.
“Hakna ada apa dengan Luxia?” ucap Lu Qingzhu
“Hamba izin menjawab Putra Mahkota, tadi nona Luxia mengajak para pelayan dan prajurit untuk Piknik tapi karna kami ta berani untuk bicara makanya itu, nona jadi seperti ini sekarang.” ucap Hakna
menjelaskan.
“ Piknik apa itu? ” tanya Lu Qingzhu
“ Awalnya saya juga tidak tau apa itu artinya tapi nona sempat menjelaskan bahwa Piknik itu makan, minum bareng di tempat terbuka sambil mengobrol santai, tapi karna kami ta berani berbuat itu di hadapan nona Luxia” ucap Hakna.
“ Owh gitu, jadi adiku ingin apa itu namanya? Hakna...! Owh iyh piknik, gini aja klo emang para pelayan dan prajurit ta berani gimana sama kami apakah kamu mau?” ucap Lu Qingyang
“Ahh? beneran kak ingin Piknik? Ucap Luxia kembali semangat.
“lya benar kita akan ikut Piknik. ” ucap Lu Qingyang
“Baik, kalo kaya gitu besok kita piknik. kak aku ingin ke kamar dulu ya ” ucap Luxia.
Ke esokan harinya
Mereka pergi ke Telaga wangi, Luxia yang tampak senang menyiapkan makanan dan minuman di depan mereka semua.
Sedangkan yang lain hanya melihat menunggu Luxia selesai, Luxia yang begitu antusias menyiapkan untuk Piknik.
Mereka sangat senang saat melihat Luxia begitu ceria, dan mereka telah bertekat untuk menjaga Luxia sejak hilngnya 3tahun yang lalu.
Luxia pun telah selesai menyiapkan semua yang di butuhkan untuk piknik lalu mereka duduk di alas bersama-sama.
Mereka disana bersenang-senang dan menikmati hidangan yang telah di siapkan Luxia seperti layaknya piknik yang Luxia inginkan kemarin hanya saja para pelayan dan prajurit ta bisa dia ajak kompromi sedikit pun.
Bersambung.
...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Legenda Sang Dewi Alam Luxia🤗🙇...
...**nantikan episode selanjutnya....🤗😘...
...silahkan komen di bawah dan jangan Lupa likenya, dan kalau bisa si vote sama hadiahnya juga 😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
SoVay
semangat lnjut sayaang
2022-04-24
0
Aisy Hilyah
semangat. lanjut!!
2022-04-22
0