Di aula, sang kaisar dan pemaisuri sedang menunggu kehadiran putrinya, perasaan kaisar sangat gelisah saat ingin mengirim Luxia pergi jauh dari pengawasanya, dia hanya khawatir apabila nanti putrinya mengalami masalah ketika tidak ada yang menjaganya kelak.
Bahkan Kaisar Lu sangat menyayangi Luxia lebih dari ke tiga putranya.
"Kini aku akan melepaskan putriku pergi mencari ilmu, aku yakin suatu saat nanti putriku menjadi gadis yang kuat dan cerdas sehingga dia layak menjadi penyelamat bagi seluruh dunia ini.
Akan tetapi tiba saatnya nanti putriku yang aku sayangi dan kumanjakan terus-menerus bukan lagi milik ayahnya seorang lagi" ucap kaisar Lu dengan wajah sendu tidak rela melepaska putrinya pergi.
Setelah menunggu lama akhirnya Luxia dan Lu Qung'i pun datang juga.
Mereka datang menemui sang kaisar yang di kedua sisinya ditemani sang pemaisuri dan ibu suri.
Pemaisuri merasa sedih harus melepaskan putrinya pergi jauh dari sampingnya, akan tetapi perintah kaisar lebih penting dari pada rasa sedihnya melihat putrinya akan pergi jauh darinya.
“Salam paduka Kaisar yang terhormat” ucap Luxia dan Lu Qing'i bersamaan sambil membungkukkan badan.
Di samping itu Luxia dan Lu Qing'i memberikan salam juga kepada sang Pemaisuri dan Ibu Suri yang duduk di sebelah Kaisar.
“Salam Ibu Suri yang terhormat” ucap mereka bersamaan.
“Salam Permaisuri yang terhormat” ucap mereka bersamaan.
Setelah Luxia dan Lu Qing'i memberi salam, kaisarpun membuka pembicaraan tentang masalah kepergian Luxia besok.
Kaisar Lu yang melihat putrinya kini sudah tumbuh dewasa dan sebentar lagi akan di kirim jauh pergi untuk menuntut ilmu.
Terkadang kaisar merasa cemas tentang keselamatan putrinya nanti saat dimana tidak ada lagi yang melindunginya bila ada bahaya nanti.
Meskipun begitu kaisar tidak bisa menarik perkataanya yang telah di ucapkan hanya demi keegoisan pribadi, dengan tetap menyembunyikan putrinya di kerajaan.
Lagi pula kepergian Luxia hanya sementara dan itu juga demi kebaikanya" gumam kaisar.
“Hamba menjawab Ayah Kaisar, hamba sangat bahagia dengan keputusan Ayah Kaisar, tapi hamba juga bersedih karna berpisah dengan kalian semua pergi jauh sendirian disana.
dan Selama ini hamba belum pernah pergi keluar Kerajaan jadi hamba sedikit resah tapi hamba yakin disana hamba pasti bakalan bahagia.
Ayah Kaisar tidak usah cemaskan hamba dan ya hamba pasti akan terima semua keputusan Ayah Kaisar, hamba tau Ayah Kaisar melakukan ini demi kebahagiaan hamba nanti.” ucap Luxia sambil tersenyum kecut.
“Apa kamu yakin anakku? Kamu disana harus hidup mandiri tidak ada lagi pelayan ataupun prajurit yang menemanimu seperti di Kerajaan, Ayah Kaisar tanya untuk terakhir kali apa kamu benar-benar yakin akan pergi ke sana?” tanya Kaisar Lu.
“Hamba yakin, memang jujur saja awalnya hamba tidak mau tapi hamba tau walaupun ketika bilang tidak mau pun Ayah Kaisar pasti akan tetap mengirim hamba kesanakan?” ucap Luxia.
Kaisarpun tersenyum dia tidak menyangka Luxia mengetahui apa yang ada di pikiranya, tetapi dengan tiba-tiba pangeran Lu Qingyang berbicara.
“Maaf hamba menyela anda Ayah Kaisar, apakah hamba boleh bertanya?” ucap Lu Qingyang.
“Silahkan bicaralah pangerang ke 3 ada apa?” ucap kaisar mempersilahkan Lu Qingyang bicara.
"Terima kasih Ayah Kaisar, hamba ingin bertanya? apakah hamba boleh menemani Luxia pergi kesana.
Hamba akan menemaninya sekaligus melindunginya di akademi nanti, meskipun hanya dari kejauhan.
Bila pangeran ke 2 yang pergi pasti tidak bisa karna dia adalah seorang jendral yang harus menjaga kerajaan dan perbatasan dan harus tetap siaga melindungi kerajaan.
Sedangkan pangeran mahkota dia harus mengurus kerajaan mengantikan ayah kaisar kelak.
Sedangkan hamba hanya seorang bupati, hamba mempunyai banyak waktu untuk menjaga Luxia karna pekerjan hamba bisa dilakukan dimana saja" usul Lu Qingyang.
“Tidak bisa, peran kamu di sini paling penting bagi kerajaan, kamu yang menangani semua keuangan dan ekonomi dari Kerajaan ini.
Bila kamu pergi, Kerajaan ini akan terbengkalai begitu saja dan bisa jadi akan kacau balau.
Saat kamu tidak ada pasti banyak rakyat yang tidak membayar pajak tepat waktu dan soal Luxia dia harus pergi sendiri dia harus belajar hidup mandiri disana.
Dia akan terbiasa seiring dengan berjalannya waktu, dan keputusanku sudah bulat tidak ada lagi yang boleh membantah siapapun itu ”ucap Kaisar Lu.
Semua orang hanya terdiam suasana menjadi hening seketika.
“Kalian semua boleh bubar dari sini, perkataan yang saya ingin sampaikan sudah selesai.
Dan selain itu saya ingin identitas Putri Luxia sebagai anakku di rahasiakan.
ldentitas Luxia saat sekarang sebagai donasi tahun ini dari Kerajaan Biru, apakah ada yang tidak setuju dengan keputusanku?” ucap kaisar Lu.
Semua orang tak bicara apapun yang bisa di artikan mereka setuju, setelah itu kaisar membubarkan semua orang di Aula.
Bersambung.
...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Legenda Sang Dewi Alam Luxia🤗🙇...
...**nantikan episode selanjutnya....🤗😘...
...silahkan komen di bawah dan jangan Lupa likenya, dan kalau bisa si vote sama hadiahnya juga 😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lisa Z
riweh yaa tata cara bicara ala ala kerajaan
2022-05-18
0
Lisa Z
ya iyalah, wong putri satu satunya
2022-05-18
0
It's me
maraton lagi kak
2022-05-16
1