kejadian yang tak terduga

Suatu hari ketika putri Luxia sedang berjalan-jalan di temani para pelayan pergi ke Telaga Wangi untuk memetik bunga teratai kesukaanya, tiba -tiba Luxia di hadang sang kaka yaitu pangeran ke 3 Lu Qingyang karna di suruh menyampaikan bahwa besok adalah hari dimana Luxia pergi ke Akademi, akan tetapi Luxia terus saja menyela bahwa ia ta mau pergi jauh dari sisi keluarganya.

“Kak, aku sudah beberapa kali bilang bahwa aku tidak mau pergi! Lalu kenapa masi saja memaksa terus menerus” ucap Luxia kesal.

“Kamu tidak bisa memutuskan kehendak ayah, jadi menurutlah disana kamu akan mendapatkan begitu banyak penggalaman yang indah bahkan sampai kau tidak bisa berkata-kata saking terpanahnya”.

“Aku tau kok aku pasti bakalan pergi tenang saja kak, owh iyah kalau tidak ada lagi yang mau di bicarakan aku pamit pergi”.

Luxia bergegas pergi meninggalkan sang kaka menuju Telaga Wangi, setelah 15menit kemudian Akhirnya Luxia sampai di Telaga Wangi.

Perubahan raut wajah Luxia yang awalnya masam kini telah berubah menjadi berseri-seri, bahwa kenyataan yang sebenarnya Luxia sangat menunggu momen dimana dia tak perlu bersembunyi lagi saat latihan pedang.

Luxia selama ini telah belajar sendiri sejak kecil ditemani para pelayan setianya, Luxia berlatih dengan mengandalkan sebuah buku, bahkan terkadang Luxia suka diam-diam melihat kaka-kakanya yang berlatih pedang.

Akan tetapi Luxia selalu menolak pergi ke Akademi karna Luxia tau bahwa ibunya sang pemaisuri tidak akan mengizinkan Luxia untuk pergi.

Karna itu Luxia memerankan sandiwara agar mereka mengizinkannya, karna Luxia tau terkadang bila Luxia tidak mau sang ayah kaisar selalu membantahnya, yah entahlah apa yang dipikiran ayah aku tidak paham dan tak mau paham, akan tetapi kakak ke 2 Lu Qing'i selalu berhasil membuat Luxia kesal atas tindakan-tindakanya yang konyol itu.

Luxia sejak kecil belajar pedang di telaga wangi karana dia tau bahwa keluarganya akan melarang Luxia latihan sebelum umurnya 17 tahun, maka dari itu Luxia menyembunyikan kemampuanya dari mereka, hanya saja yang mereka tau bahwa Luxia di Telaga Wangi hanya bermain dan memetik bunga teratai saja, yang tau Luxia latihan selama 16tahun ini hanyapara pelayan yang selalu mengikuti kemanapun Luxia pergi.

“ ughh....( Hembuskn napas dengan kasar) mereka tidak adil, kenapa tidak dari dulu aku belajar bela diri coba, malah sekarang dipaksa-paksa yah walaupun telat gapapa sihh, tapi padahalkan aku juga ingin tu tidak lagi bergantung kepadaorang lain.

Memangnya aku anak kecil apa? Kayanya sihh ga tuh, tapiii ya kalo ga curi-curi latihan disini sendiri ga kan tu namanya bisa jaga diri saat darurat atau apalah kan, tapi seneng juga siih waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba aku di izinkan berlatih bela diri.” gumam Luxia.

Saat Luxia sedang memetik bunga teratai tiba-tiba di sebrang sungai seperti ada seseorang yang sedari tadi mengawasi mereka, Luxia dari tadi merasakan hal yang aneh dari kejauhan.

Tetapi saat dia menenggok tidak ada seorangpun disana, Luxia menyuruh pelayanya mencari sosok itu di sebrang dan menyuruh menghentikan dahulu memetik bunga.

“ Hakna apakah kamu liat di sebrang sana ada sosok aneh yang dari tadi mengawasi kita?” ucap Luxia sambil menenggok

“ Tidak tuan, sepertinya itu cuman perasaan tuan putri saja dehh, hamba sedari tadi tidak merasakan apa- apa.” ucap Hakna

“ Gitu ya, tapi penasaran dehh, Hakna coba tolong kamu cari tau apa itu disana.”ucap Luxia memerintah

“Baik tuan putri”, ucap Hakna sambil berjalan pergi

Hakna menghampiri keberadaan sosok yang ada di sebrang sana, setelah sampai tidak ada apapun yang berada di sana, hanya ada suara angin dan pohon saja. Lalu Hakna bergegas kembali kepada Luxia.

“Bagaimana Hakna apakah ada sesuatu disana?”.ucap Luxia penasaran.

“Tidak ada apa-apa tuan, hamba sudah cek semuanya tadi, disana cuman ada hembusan angin sama pohon saja kok” ucap Hakna menegaskan.

“Baiklah klo begitu lanjutkan saja memetik bunga teratainya lagi sebelum sore.” ucap Luxia berjalan pergi

Hakna adalah pelayan pribadi Luxia sejak kecil sekaligus sahabat satu-satunya, Hakna selalu mengikuti Luxia kemanapun dia pergi, dia juga yang menemani Luxia belajar bela diri di Telaga wangi.

Tetapi Luxia sangat penasaran sekali dengan asal suara itu dan menyuruh Hakna melanjutkanya dan dia pergi mencek kembali asal sosok itu.

Luxia berjalan perlahan-lahan sambil memerhatikan situasi, sesampainya disana Luxia melihat sekeliling memang benar yang di ucapkan oleh Hakna bahwa mungkin saja itu hanya perasaanku saja disini tidak ada apapun kecuali hembusan angin dan pohon, lalu rasa penasaran pun menjadi hilang dan akan kembali.

Saat Luxia berbalik kembali tiba-tiba dikejutkan oleh sosok orang yang turun dari atas pohon, Luxia sangat terkejut dengan kehadiran orang itu, tetapi dia sadar bahwa yang mengejutkanya adalah seorang pria berjubah hitam yang mistrius, Luxia memberanikan diri membuka tutup kepalanya ingin melihat wajah pria itu, saat Luxia melihat nya tampak sosok pria, wajah pria tampan yang sangat gagah bertubuh kekar dengan pakaian yang ditutupi jubah hitamnya itu.

“Apakah kamu seorang pengawal atau seorang pemburu?”. Pria itu hanya diam saja menatap Luxia.

“Ughh siapa kamu kenapa diam saja tidak menjawab sama sekali”.

Luxia diam sejenak memperhatikan pria itu lagi dia serentak melihat postur tubuhnya yang begitu indah di pandang, rambut hitamnya yang sangat pekat, mata birunya yang bersinar bibirnya yang sengat tipis tapi terlihat sexy dan sangat merah dengan kulitnya putih seperti bayi, Luxia sangat kaget saat sedari tadi memandang pria itu.

Luxia seperti pernah melihat saat wajahnya yang terintas dipikiranya itu, tapi! ahhh mana mungkin ucap Luxia dalam hati, Luxia terdiam lama memikirkan pria yang dihadapanya, karna belum pernah melihatnya sama sekali di kerajaan biru, Luxia memberanikan lagi bertanya kepada pria itu.

“Siapa kamu? Aku tidak pernah melihatmu di kerajaan ini, aku putri ke 4 Luxia kamu siapa, dari mana asalmu?”.

Ucapan Luxia sama sekali tidak di hiraukan oleh pria itu, dia hanya tampak terliat cuek dan dingin seperti es, malahan lebih parah pria di depanya malah akan segera pergi meningalkan Luxia seorang diri, Luxia sangat kesal kepada pria itu lalu memutuskan menghadang pria itu saat hendak meninggalkanya.

“Hei!! Kenapa kamu tidak menjawabku dari tadi? Kenapa pertanyaanku tidak di hiraukan sama sekali? Kau itu tuli, atau bisu ahhh.” ucap Luxia dengan lantang, hanya saja Pria itu sama sekali tidak menghiraukan perkataan Luxia lagi dan menghempas tanganya.

“Kamu pasti tau cepat atau lambat,” sambil memegang rambut Luxia,

“Tunggulah waktunya tiba nanti kamu pasti mengetahui semuanya”. ucap pria mistrius itu sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Luxia.

“Hei!! Pria brengsek.... tadi aku bicara sopan loh kenapa tidak kau jawab.... malah kau tidak memperdulikan sama sekali, dasar pria brengsek ga tau malu ga punya etika, brengsek...brengsek ”ucap Luxia dengan nada marah sambil menginjak-nginjak tanah dengan cepat melihat pria itu pergi menjauh.

Mendengar perkataan Luxia yang mengejeknya dari tadi dengan nada marah tetapi terlihat imutt dia pun tersenyum pergi menjauh.

Putri Luxia yang sendari tadi marah-marah pun bergegas pergi kembali sambil cemberut dan mengerutu.

“Apakah Hakna sudah selesai memetik bunga teratainya ataukah belum? aku udah meninggalkannya begitu lama tadi, ugh ini semua gara-gara pria brengsek tadi” ucap Luxia dalam hati.

“Hakna apakah bunga teratainya sudah kamu kumpulkan ke ranjang?”.Ucap Luxia kembali bersikap biasa.

“Sudah tuan, saya sudah memetik semua bunga teratainya yang tuan inginkan, apakah tuan ada hal yang perlu saya bantu lagi tuan putri?”ucap Hakna bertanya dengan ramah.

“Tidak ada kok”.gumam Luxia.

“Baiklah tuan, owh iya saya dari tadi mencari tuan mau bilang harus bersiap-siap untuk pergi ke akademi besokan.”ucap Hakna mengingatkan.

Seketika Luxia segera kembali saat Hakna menyebut nama akademi, Luxia sangat tidak sabar ingin segera kesana, lagi pula Luxia tidak pernah keluar dari kerajaan sudah lama.

“Baikalah klo sudah selesai mengambil bunga nya, ayo kita kembali sebelum kaka ke 2 mengerutu lagi kalo aku pulang tidak tepat waktu ” ucap Luxia sambil berjalan kembali.

Bersambung.

...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Legenda Sang Dewi Alam Luxia🤗🙇...

...**nantikan episode selanjutnya....🤗😘...

...silahkan komen di bawah dan jangan Lupa likenya, dan kalau bisa si vote sama hadiahnya juga 😁...

Terpopuler

Comments

Siery Klein

Siery Klein

hohoho

2022-05-19

0

Teh icha

Teh icha

lanjut kak..!

2022-05-05

0

Sebutir Debu

Sebutir Debu

Hadir

2022-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 awal mula
2 kejadian yang tak terduga
3 jahatnya kak Qing'i
4 Perdebatan
5 kepergian Luxia
6 Gadis Misterius
7 Ada Apa Denganku Saat ini
8 Kesialan Yang Tertunda
9 Rahasia Yang Terungkap
10 Munculnya Geng Warior
11 Keberangkatan Menjalin Persaudaraan
12 Kembalinya Luxia Ke Negeri Timur
13 Piknik
14 Pembunuh Bayaran.
15 Latihan Pedang
16 Pertemuan Yang Tak Disangka-sangka
17 Festival Bunga
18 Perencanaan
19 Pertemuan Dengan Jendran Jiu
20 Festival Lentera
21 Bunga Berjatuhan
22 Putri Biru Vs Putri Tiangyu
23 lnsting Yang Tepat
24 Kemenangan Luxia
25 Akhirnya Selesai Juga
26 Kediaman Jendral Ca
27 Sketsa Wajah
28 Di balik Surat persahabatan
29 Cincin Pusaka
30 Sayambara
31 Pertemuan Sahabat Lama
32 Situasi yang tak terduga
33 Misi Penyelamatan
34 Pertemuan Anggota.
35 Merayakan Datangyanya Anggota Baru
36 Perlombaan Alkimia
37 Susahnya Belajar Alkimia
38 Dimulainya kontes Ramuan Obat.
39 Kecurigaan
40 Ritual Persembahan Ruh Hitam
41 Ritual Persembahan Ruh Hitam 2
42 Bau Apa ini
43 llmu Sains
44 Kota Tua
45 kota Tua 2
46 Kecurigaan
47 Penemuan Baru
48 Kecemasan Jendral Ca
49 Kamu Datang Lagi
50 Gara-Gara Pakaian Dalam
51 Rumah Bordil
52 Kesempatan
53 Penderitaan Hakna
54 Kesempatan
55 Pemberontakan
56 Kesalahan
57 Menciptakan Alat Sains
58 menciptakan Alat Sains ll
59 Perubahan Yang Tak Terduga
60 Bimbang
61 Resah
62 Lamaran
63 kalang kabut Luxia
64 Siapa dia
65 Orang Tua Dadakan.
66 Tujuan Kaisar Selatan
67 Luxia kau pulang juga
68 Ibu Kau Luar Biasa
69 Lorong ilusi
70 identitas Ibu
71 Hilang
72 Keputusan
73 Pernikahan.
74 Kita Ketemu Lagi
75 Tempat Persembunyian Baru
76 Sebuah Surat
77 lsi Surat
78 kalah Telat
79 Persiapan
80 Rencana Gagal
81 Hari Pernikahan
82 Dimanna Kamu
83 Munculnya Pasukan Bayangan
84 Moster Mutan
85 Penyerangan Yang Mendadak
86 Bagian delapan puluh enam
Episodes

Updated 86 Episodes

1
awal mula
2
kejadian yang tak terduga
3
jahatnya kak Qing'i
4
Perdebatan
5
kepergian Luxia
6
Gadis Misterius
7
Ada Apa Denganku Saat ini
8
Kesialan Yang Tertunda
9
Rahasia Yang Terungkap
10
Munculnya Geng Warior
11
Keberangkatan Menjalin Persaudaraan
12
Kembalinya Luxia Ke Negeri Timur
13
Piknik
14
Pembunuh Bayaran.
15
Latihan Pedang
16
Pertemuan Yang Tak Disangka-sangka
17
Festival Bunga
18
Perencanaan
19
Pertemuan Dengan Jendran Jiu
20
Festival Lentera
21
Bunga Berjatuhan
22
Putri Biru Vs Putri Tiangyu
23
lnsting Yang Tepat
24
Kemenangan Luxia
25
Akhirnya Selesai Juga
26
Kediaman Jendral Ca
27
Sketsa Wajah
28
Di balik Surat persahabatan
29
Cincin Pusaka
30
Sayambara
31
Pertemuan Sahabat Lama
32
Situasi yang tak terduga
33
Misi Penyelamatan
34
Pertemuan Anggota.
35
Merayakan Datangyanya Anggota Baru
36
Perlombaan Alkimia
37
Susahnya Belajar Alkimia
38
Dimulainya kontes Ramuan Obat.
39
Kecurigaan
40
Ritual Persembahan Ruh Hitam
41
Ritual Persembahan Ruh Hitam 2
42
Bau Apa ini
43
llmu Sains
44
Kota Tua
45
kota Tua 2
46
Kecurigaan
47
Penemuan Baru
48
Kecemasan Jendral Ca
49
Kamu Datang Lagi
50
Gara-Gara Pakaian Dalam
51
Rumah Bordil
52
Kesempatan
53
Penderitaan Hakna
54
Kesempatan
55
Pemberontakan
56
Kesalahan
57
Menciptakan Alat Sains
58
menciptakan Alat Sains ll
59
Perubahan Yang Tak Terduga
60
Bimbang
61
Resah
62
Lamaran
63
kalang kabut Luxia
64
Siapa dia
65
Orang Tua Dadakan.
66
Tujuan Kaisar Selatan
67
Luxia kau pulang juga
68
Ibu Kau Luar Biasa
69
Lorong ilusi
70
identitas Ibu
71
Hilang
72
Keputusan
73
Pernikahan.
74
Kita Ketemu Lagi
75
Tempat Persembunyian Baru
76
Sebuah Surat
77
lsi Surat
78
kalah Telat
79
Persiapan
80
Rencana Gagal
81
Hari Pernikahan
82
Dimanna Kamu
83
Munculnya Pasukan Bayangan
84
Moster Mutan
85
Penyerangan Yang Mendadak
86
Bagian delapan puluh enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!