Kembali Ke Jakarta

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Bram pun kembali dengan membawa kopi dan cemilan khas perkampungan.

"Maaf Tuan, disini hanya ada makanan seperti ini," seru Bram.

"Tidak apa-apa Om, oh iya Om panggil saya Victor saja jangan pakai Tuan."

"Baiklah. Ya sudah, silakan kalian lanjutkan lagi mengobrolnya Om ke belakang dulu."

Bram pun pergi meninggalkan Gea dan Victor..

***

Sementara itu di sebuah rumah mewah nan megah, seorang pria paruh baya yang seumuran dengan Bram sedang duduk santai di teras rumahnya.

"Pagi Tuan, maaf sudah mengganggu. Ini ada berita mengenai kelompok kita," seru salah satu anak buah Okta.

"Terima kasih, kamu boleh pergi."

Okta pun membuka koran itu, dan dilihatnya mengenai insiden perampokan rumah seorang pengusaha dan lagi-lagi di berita itu disebutkan kalau pelakunya God Of Death.

Okta meremas koran itu. "Siapa sebenarnya yang sudah berani memakai nama God Of Death, mereka mengkambing hitamkan kelompokku supaya mereka aman, kurang ajar, brengsek kalian pokoknya aku akan segera menemukan kalian!" geram Okta.

Sementara itu, saat ini Gea dan yang lainnya ikut ke kebun menemani Bram. Gio dan Glenn membantu Bram menanam singkong sedangkan Gea dan Victor duduk di gubuk yang Bram buat untuk beristirahat.

"Tuan, aku masih penasaran darimana anda tahu kalau aku ada disini?" tanya Gea.

"Sebenarnya aku pasang alat pelacak di ponselmu."

"Hah..."

Gea langsung memeriksa ponselnya dan benar saja di samping ponselnya terpasang benda kecil yang kalau orang awam melihatnya tidak akan tahu.

"Astaga, kapan anda memasangnya?"

"Waktu kamu di rumah sakit."

Deg....

Jantung Gea berdetak lebih kencang lagi, Gea sudah berpikiran pasti Victor sudah mengetahui isi ponselnya.

"Kenapa diam? aku sudah tahu semuanya, kamu anaknya Mr.G kan?"

Gea membelalakan matanya, tangannya sudah mulai keluar keringat dingin takut Victor akan melakukan hal yang macam-macam.

Victor melihat tangan Gea sedikit gemetar, kemudian Victor menggenggam tangan Gea kemudian tersenyum dengan hangat membuat seketika hati Gea menghangat.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu ataupun kedua adikmu tapi aku akan berusaha membantu kalian. Aku mau tanya, sebenarnya apa yang terjadi dengan Mr.G?"

"Daddy sebenarnya sudah insyaf dan ga mau jadi ketua Mafia lagi karena Daddy tahu resikonya kalau Daddy masih berada dalam dunia hitam itu, taruhannya keluarganya sendiri. Tapi anak buahnya ga terima karena kalau Daddy pensiun, Mafia mereka tidak ada apa-apanya lagi maka dari itu 10 tahun yang lalu Daddy di culik oleh anak buahnya sendiri dan memaksa Daddy untuk gabung lagi kalau tidak, aku, Mommy, dan kedua adikku bakalan mereka bunuh."

Gea menundukan kepalanya, matanya sudah mulai panas. Victor mengeratkan genggaman tangannya membuat Gea kembali menatap Victor.

"Akhirnya Daddy menyetujui permintaan anak buahnya sendiri, tapi tetap saja Mommy pergi meninggalkan kami dengan cara bunuh diri karena tidak kuat kehilangan Daddy."

Akhirnya airmata Gea pun menetes, Victor dengan cepat menghapus airmata Gea.

"Aku tidak tahu bagaimana nasib Daddy sekarang, apa dia masih hidup atau justru sudah ga ada. Tapi aku berharap Daddy masih hidup, aku sangat merindukan Daddy, Tuan."

Victor menarik tubuh Gea ke dalam dekapannya. "Kamu jangan khawatir, aku akan membantumu mencari Daddy kamu."

Gea semakin menenggelamkan wajahnya ke dada Victor, entah kenapa Gea merasa nyaman berada dekat Victor rasanya sama seperti Gea berada dalam pelukan Daddynya.

Sementara itu Bram memperhatikan gerak-gerik Victor dari kejauhan.

"Aku seperti melihat Tuan Gerrald dalam diri Victor, kelihatan sekali kalau rasa sayang Victor itu bukan kepura-puraan," batin Bram.

Setelah tenang, Gea pun melepaskan pelukannya dan tersenyum ke arah Victor.

"Ya ampun, sepertinya mulai saat ini aku jadi candu banget sama senyuman Bodyguardku," goda Victor.

"Tuan apa-apaan sih, suka sekali menggodaku."

"Mulai sekarang jangan panggil aku Tuan, karena kamu kan kekasihku."

"Kekasihmu? percaya diri sekali anda, Tuan."

"Hah..jadi kamu ga mau jadi kekasihku?" seru Victor.

Gea melipat kedua tangannya sembari geleng-geleng kepala.

"Awas kamu ya."

Victor mulai menggelitiki Gea membuat Gea tertawa terbahak-bahak.

"Ampun Victor..."

"Coba bilang lagi kalau kamu tidak mau jadi kekasihku, akan aku gelitiki kamu sampai puas."

"Iya, ampun-ampun."

"Iya apa? coba bilang kalau kamu kekasihku."

"Iya, aku adalah kekasih Victor Camberra."

Victor pun merasa puas dan menghentikan gelitikannya, sedangkan Bram, Gio, dan Glenn ikut tersenyum bahagia karena yang mereka tahu terakhir Gea tertawa seperti itu adalah 10 tahun yang lalu.

"Semoga Tuan Victor beneran tulus sama Kak Gea," seru Glenn.

"Kalau sampai Victor nyakitin Non Gea, Om sendiri yang akan bunuh Victor," sahut Bram.

***

Keesokan harinya...

Dengan penuh deraian airmata, akhirnya istri Bram mengizinkan Bram untuk ikut ke Jakarta bersama Gea dan yang lainnya.

Gea berusaha menjelaskan kepada istri Bram kalau Bram akan baik-baik saja dan Gea memastikan kalau Bram akan kembali lagi dengan selamat tanpa kekurangan satu apapun.

Bram ikut bersama Gio dan Glenn, sedangkan Gea satu mobil bersama Victor. Gea sengaja tidak mengajak Ayu kembali karena ke depannya akan sangat berbahaya, Gea tidak mau sampai anak orang kenapa-napa apalagi Ayu kan tidak tahu apa-apa.

"Rencanamu ke depannya apa?" tanya Victor disela-sela perjalanannya.

"Belum tahu, tapi sepertinya aku, Om Bram, dan adik-adikku mau mendatangi markas utama God Of Death."

"Apa? jangan bercanda kamu Ge, anak buah mereka ga kaleng-kaleng ada ratusan disana yang jaga sedangkan kalian cuma berempat apa kalian mau mengantarkan nyawa kalian kepada mereka," kesal Victor.

"Terus aku harus bagaimana, Victor? aku sudah ga sabar ingin memastikan keadaan Daddy."

"Iya aku ngerti, tapi jangan gegabah juga lagipula kan aku sudah bilang kalau aku akan membantu kamu jadi kamu jangan khawatir, anak buah aku ada dimana-mana jadi aku bisa meminta mereka untuk membantu kita."

Gea pun terdiam, memang benar apa yang dikatakan Victor kelompok Mafia Daddynya bukan lawan abal-abal bahkan mereka semua adalah orang-orang pilihan yang sudah jelas sangat terlatih.

"Oh iya, apa kamu kenal dengan yang namanya Okta?" tanya Gea.

"Maksud kamu Okta Kenz?"

"Aku ga tahu siapa nama panjangnya, yang jelas waktu di pesta ulang tahun Renata dia ada."

"Iya benar, dia seorang pengusaha yang sangat berpengaruh juga tapi dia orangnya sangat misterius, kenapa memangnya kamu kenal?"

"Dia anak buah Daddy aku, dan yang memimpin penculikan Daddy aku 10 tahun yang lalu itu ya si Okta," seru Gea dengan mata yang memerah.

Cekkiiiiittttt....

Victor langsung menghetikan mobilnya secara mendadak membuat Gea terkejut.

"Apa kamu bilang? jadi Okta Kenz seorang Mafia dan yang menculik Daddy kamu itu dia?"

"Iya."

Victor terlihat berpikir sejenak, hingga Victor pun kembali melajukan mobilnya. Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan antara Gea dan Victor, bahkan saat ini Gea pun sudah tertidur.

"Kamu tenang saja Gea, aku akan membantumu walaupun nyawaku yang akan menjadi taruhannya," batin Victor.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

💪💪💪💪

2022-12-05

1

Hoki Terus

Hoki Terus

manisss sekalii si Viktor nihhh😍😍😍😍

2022-05-25

3

𝓝𝓲𝓷𝓰❤🅺🅲🅲🅳🅹

𝓝𝓲𝓷𝓰❤🅺🅲🅲🅳🅹

cieee yang udah resmi jadian bentar lagi prewedding ya kak pop😁😁😁

2022-05-12

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!