Orang Itu?

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Satu minggu sudah Gio dirawat di rumah sakit, dan sore ini Gio sudah diperbolehkan untuk pulang.

Ayu pun disuruh datang ke rumah sakit untuk bantuin beres-beres, Gea memesan taksi online untuk pulang ke apartemen.

Sesampainya di apartemen, Gea langsung mandi dan berganti pakaian.

"Kakak mau kemana?" tanya Gio.

"Ada kerjaan, hari ini Victor akan menghadiri undangan ulang tahun puteri dari rekan bisnisnya jadi Kakak harus mengawalnya," sahut Gea.

"Mengawal orangnya atau mengawal hatinya, Kak?" goda Glenn.

"Apaan sih kamu, ya mengawal orangnyalah," sahut Gea dengan memalingkan wajahnya.

"Tuh kan, wajah Kakak memerah. Kakak suka ya sama Victor?" goda Gio.

"Kalian ngomong apa sih, jangan ngaco deh. Sudah ah, Kakak berangkat dulu takutnya Victor menunggu."

Gea pun pergi meninggalkan apartemen menuju Mansion milik Victor. Tidak membutuhkan waktu lama, Gea pun sudah sampai di Mansion Victor. Gea berdiri di samping mobil Victor dan disaat Victor datang, Gea langsung membukakan pintu mobilnya untuk Victor.

Seperti biasa, Victor hari ini pergi bersama Fox yang selalu menemaninya kemana pun Victor pergi.

"Aku jadi ingat sama Paman Bram, sekarang dia ada dimana? dan bagaimana keadaannya?" batin Gea.

Bram adalah kaki tangannya Daddy Gerrald, Bram sangat setia bahkan dia rela mati demi melindungi Daddy Gerrald.

Namun disaat penculikan itu, Bram pun dibawa oleh anak buah Okta dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tidak tahu apa masih hidup atau sudah mati.

"Bagaimana keadaan adikmu?" tanya Victor.

Gea tersentak mendengar Victor bertanya kepadanya karena saat ini Gea sedang melamun.

"Ah, Gio sudah sehat Tuan dan tadi sore sudah pulang ke apartemen," sahut Gea.

"Syukurlah."

Mobil yang dikendarai Gea pun sampai di halaman hotel bintang lima itu. Gea dengan sigap mengawal Victor, mata elangnya sangat tajam melihat setiap sudut ruangan takutnya ada hal yang mencurigakan dan membahayakan Bosnya.

Victor dan Fox pun naik ke atas panggung untuk memberikan selamat kepada Renata puteri dari rekan bisnisnya.

"Ya ampun Victor, akhirnya kamu datang juga," seru Renata sembari memeluk dan mencium pipi Victor.

Gea hanya bisa memalingkan wajahnya, entah kenapa pemandangan itu membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Selamat ulang tahun Renata, hadiahnya sudah aku kirim tadi pagi," seru Victor.

"Iya, aku sudah menerimanya terima kasih ya aku sangat menyukainya," sahut Renata dengan bergelayut manja dilengan kekar milik Victor.

Victor pun perlahan melepaskan tangan Renata dan beralih bersalaman dengan orangtua Renata.

"Terima kasih Tuan Victor, karena malam ino anda sudi berkenan hadir di acara ulang tahun puteriku ini," seru Pak Jordi.

"Sama-sama Pak, bukanya kita adalah rekan bisnis yang solid jadi sudah seharusnya saya datang diacara spesial ini," sahut Victor.

Pak Jordi terlihat terkekeh, saat ini waktunya tiup lilin dan Pak Jordi meminta Victor untuk tetap berada di atas panggung menemani puterinya itu.

Tentu saja sebagai pengusaha yang terkenal ramah itu, Victor menyetujuinya walaupun dalam hatinya dia begitu sangat enggan apalagi saat ini Victor melihat wajah Gea yang terlihat sangat kesal.

Gea dan Fox berdiri di depan panggung, tapi Gea tidak bisa lama-lama melihat pemandangan di depannya apalagi melihat Renata yang terus saja menempel kepada Victor membuat Gea semakin sesak.

Gea memalingkan wajahnya ke berbagai sudut, hingga akhirnya mata elangnya dari kejauhan melihat seseorang yang sangat familiar buat dia. Orang itu sedang tertawa bersama rekan-rekannya, Gea berusaha mengingat siapa orang itu.

Gea membelalakan matanya, saat tahu siapa orang itu.

"Okta, ya dia Okta," batin Gea.

Okta adalah orang yang sepuluh tahun silam membawa Daddynya pergi, mata Gea terus saja mengawasi Okta dia ingin sekali menghampiri Okta dan menanyakan dimana keberadaan Daddynya setelah itu Gea ingin menembak kepalanya dan membuang mayatnya ke kandang harimau.

Gea mengepalkan kedua tangannya, darahnya sudah sangat mendidih melihat Okta tertawa seperti itu sementara dirinya susah payah mencari keberadaan Daddy.

Victor yang berada di atas panggung mengerutkan keningnya, Victor melihat arah pandang Gea dan Victor tidak tahu siapa orang yang sedang Gea tatap.

"Siapa yang sedang Gea lihat, kenapa wajah Gea seperti menunjukan amarah yang sangat besar kepada orang itu," batin Victor.

Victor kembali melihat ke arah Gea, betapa terkejutnya Victor saat melihat Gea menghapus airmatanya.

"Masih banyak rahasia yang ada di dalam diri Gea dan aku harus mencari tahunya," batin Victor.

Gea tidak sanggup menahan airmatanya dan ternyata tidak hanya itu, lagi-lagi Gea dibuat terkejut dengan kehadiran Rival di tengah-tengah Okta.

"Rival, dia kenal dengan Okta?" batin Gea.

Gea larut dalam pemikirannya sendiri, banyak sekali pertanyaan di otaknya. "Siapa Rival?" batin Gea.

Gea terkejut saat seseorang tiba-tiba memeluknya.

"Gea, aku ga nyangka kita bakalan bertemu disini," seru Tata dengan hebohnya.

"Astaga, kamu membuat aku terkejut. Kok kamu ada disini?" tanya Gea.

"Lah, orangtua aku memang diundang dan aku ikut sama mereka lumayanlah Ge, bertemu banyak pengusaha muda disini kali aja ada satu yang nyangkut," sahut Tata dengan cengirannya.

Gea hanya memutar bola matanya malas, Victir pun menghampiri Gea membuat Tata seketika melongo dan mulutnya pun menganga.

"Wajahnya biasa aja kali," seru Gea dengan mengusap wajah Tata.

"OMG, kamu Tuan Victor kan kenalkan nama aku Tata teman kuliahnya Gea."

Tata segera mengulurkan tangannya tentu saja disambut ramah oleh Victor dan lagi-lagi Tata hanya bisa kegirangan.

"Tuan, maaf aku mau ke toilet dulu sebentar," seru Gea.

"Mau aku antar."

"Ah tidak usah, aku bisa sendiri."

Gea pun segera pergi menuju toilet, sedangkan Tata seperti orang bego yang terus memperhatikan wajah tampan Victor sembari tersenyum-senyum sendiri.

Gea pun masuk ke dalam toilet, hingga beberapa saat kemudian Gea pun kembali keluar dari dalam toilet. Selama menuju tempat pesta, Gea masih saja memikirkan siapa Rival dan ada hubungan apa Rival dengan Okta.

Tidak lama kemudian, Gea pun menghentikan langkahnya. Gea merasa ada yang mengikutinya, perlahan Gea mengeluarkan pistol dari saku jaket kulitnya kemudian membalikan tubuhnya dan langsung menodongkan pistolnya kepada orang itu.

"Wow...ampun, aku tidak ada niat jahat sama kamu," seru Rival dengan mengangkat kedua tangannya.

Gea mulai menurunkan tangannya dan kembali menyimpan pistolnya ke dalam saku jaketnya.

"Kenapa kamu mengikutiku?" tanya Gea dingin.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengobrol sebentar denganmu," sahut Rival.

"Maaf aku tidak punya waktu."

Gea pun membalikan tubuhnya dan hendak meninggalkan Rival.

"Aku tahu kamu bodyguardnya Victor, maukah kamu beralih menjadi bodyguardku? aku akan bayar kamu dua kali lipat dari bayaran yang Victor berikan," seru Rival.

Gea menghentikan langkahnya. "Pikirkanlah baik-baik, bahkan aku berani bayar kamu lima kali lipat," seru Rival kembali.

Disatu sisi, ini adalah kesempatan Gea untuk menyelidiki siapa Rival dan mengorek informasi dari Rival mengenai Okta, tapi disisi lain saat ini dia tidak bisa meninggalkan Victor karena kalau Gea berhenti menjadi bodyguard Victor, nyawa kedua adiknya yang akan menjadi taruhannya.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

lily

lily

pilihan yang sulit

2024-03-02

1

Ney maniez

Ney maniez

🤦‍♀🤦‍♀

2022-12-05

1

Hoki Terus

Hoki Terus

Siapakah Rival ,jangan2 anaknya Okta atau ponakannya nihh
sejauh ini bacanya seru banget ,menarik ,bikin nagihh mau lanjut lagiii

2022-05-25

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!