Bentrok, Siapa Kamu Sebenarnya?

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Satu bulan pun berlalu, semenjak kejadian perampokan itu kali ini saatnya giliran Gea dan kedua adik kembarnya beraksi.

Mereka mendapat kerjaan dari seseorang yang ingin memberikan pelajaran kepada saudaranya sendiri. Ceritanya, klient Gea itu seorang pengusaha dan dia mempunyai seorang Kakak yang seorang pengusaha juga.

Persaingan bisnis diantara kedua Kakak beradik itu berujung menjadi permusuhan. Duku orangtua mereka sangat memanjakan sang adik, sementara sang Kakak harus dipaksa untuk bekerja.

Perseteruan keduanya ternyata berlanjut sampai mereka tua, si adik yang tidak terima usaha Kakaknya lebih sukses dibandingkan dirinya merasa iri dan akhirnya menyewa jasa Gea untuk menghabisi nyawa Kakaknya sendiri sehingga pada akhirnya nanti hartanya akan menjadi miliknya.

"Dasar adik tidak tahu diri, Kakak sendiri mau dia bunuh," seru Gio.

"Itulah kalau hatinya sudah dikuasai dengan perasaan iri dan dengki, jangankan saudara bahkan orangtua sendiri pun bisa saja dihabisi," sahut Glenn.

"Manusia memang tempatnya serakah, sudah diberikan rezeki yang melimpah masih saja ingin lebih banyak lagi," sambung Gea.

Saat ini ketiga saudara itu sedang ngopi-ngopi santai di sore hari, merilekan dulu tubuhnya sebelum nanti malam mereka mulai beraksi.

Sementara itu di Mansion Victor...

"Malam ini ada target rumah seorang pengusaha yang akhir-akhir ini menjadi sorotan, Gea tidak bisa ikut karena dia bilang ada urusan jadi kamu harus urus semuanya," seru Victor.

"Baik Tuan."

Fox pun pamit dan menyiapkan segala sesuatunya untuk nanti malam. Victor melihat ponselnya, diperhatikannya wajah cantik Gea yang menghiasi layar ponsel milik Victor itu.

"Sehari tidak bertemu saja rasanya sudah sangat rindu," gumam Victor.

Malam pun tiba....

Gea dan kedua adiknya sudah siap dengan peralatan masing-masing.

"Ayu, kamu tidur saja jangan menunggu kami pulang karena kami bawa kunci cadangan," seru Gea.

"Baik Mbak, Mbak sama Mas-mas ini mau kemana malam-malam begini?" tanya Ayu.

"Kami ada kerjaan, ya sudah kalau begitu kami berangkat dulu."

"Iya Mbak, hati-hati."

Ketiganya pun berangkat menggunakan motor masing-masing, mereka sengaja berangkat awal untuk memastikan kalau kondisi rumah itu aman.

Begitu juga dengan Victor dan yang lainnya yang sudah mulai bergerak ke tempat target yang ternyata merupakan target Gea juga.

Kedua kelompok dengan berbeda tujuan itu sama-sama masuk ke dalam rumah target. Ternyata target sudah tahu akan rencana adiknya itu, sehingga Gea dan kedua adik kembarnya sangat terkejut saat disambut oleh beberapa orang.

Perkelahian pun tak terelakan, Gea dan kedua adiknya diserang beberapa anak buah dari si pengusaha.

"Sial Kak, ternyata mereka sudah tahu akan kedatangan kita," seru Glenn.

Gea dan kedua adiknya masih berkelahi melawan anak buah si target, Gea dan adiknya langsung menghindar karena mereka mulai mengeluarkan pistol masing-masing.

Dorr..dorr..dorr...

Suara tembakan saling bersahutan di tengah malam, membuat Victor dan anak buahnya menghentikan langkahnya.

"Tunggu, kok ada suara tembakan? apa anak buah kita sudah ada yang masuk duluan sebelum diperintah?" bisik Victor kepada salah satu anak buahnya.

"Tidak Tuan, mereka tidak akan ada yang berani masuk sebelum Tuan yang memerintah," sahut anak buahnya.

"Terus kenapa ada suara tembak bersahutan?"

Victor dan anak buahnya segera bersembunyi disaat, anak buah si target menghampiri dan mencari keberadaan Gea dan adiknya.

"Kemana mereka pergi? semuanya geledah semua tempat ini, aku yakin mereka masih ada disini!" teriak anak buah si target.

Mereka pun kembali berpencar mencari keberadaan Gea dan kedua adiknya, sedangkan Victor yang dari tadi bersembunyi di balik tembok pembatas mengerutkan keningnya.

"Apa yang mereka bicarakan? apa ada orang yang masuk ke dalam rumah ini selain aku?" batin Victor.

Victor memerintahkan kepada anak buahnya untuk perlahan masuk, Victor terus berjaga-jaga dan memperhatikan keadaan sekitar. Rumah target memang bak istana sangat luas dan juga gelap.

"Kak, sepertinya kita harus pergi dari sini feeling aku mengatakan kalau si target tidak ada disini," bisik Glenn.

"Iya Kak, mereka sudah tahu akan kedatangan kita," sambung Gio.

Dorrr...

"Ahhhh...."

Satu peluru mengenai tangan Gio membuat Glenn dan Gea panik.

"Glenn, cepat bawa Gio keluar dari rumah ini lewat pintu itu," seru Gea.

"Iya, tapi Kakak juga harus keluar bareng kita," sahut Glenn.

"Iya, kalian duluan nanti Kakak nyusul orang yang sudah nembak Gio harus mendapatkan balasannya," sahut Gea.

"Tapi Kak---"

"Sudah cepat bawa Gio pergi dari sini!"

Glenn tidak bisa membantah perintah Kakaknya itu, apalagi saat ini darah Gio sudah merembes dibalik jaket kulitnya. Akhirnya Glenn pun pergi membawa Gio, sedangkan Gea masih mencari orang yang sudah menembak adiknya itu.

Gea memang termasuk orang yang pendendam, dia tidak bisa membiarkan melihat orang yang sudah membuat adiknya terluka lolos.

Setelah sekian lama mengendap-ngendap mencari orang itu, dari kejauhan Gea melihat orang itu dan tanpa menunggu lagi, Gea mengarahkan pistolnya ke arah orang itu.

Dorrr...

Peluru Gea tepat menembus kepala orang itu, otomatis anak buah yang lainnya langsung berlarian mencari Gea. Gea segera berlari dan bersembunyi di balik dinding, Gea tidak sadar kalau disana juga ada Victor sedang bersembunyi.

Keduanya masih belum sadar karena saling membelakangi, hingga akhirnya keduang memundurkan langkahnya dan punggung mereka saling menempel. Gea dan Victor membelalakan matanya, hingga keduanya segera membalikan tubuhnya dan sama-sama menodongkan pistol ke wajah masing-masing.

Tatapan keduanya bertemu. "Mata itu----" batin Victor.

"Sial, dia kan Victor," batin Gea.

Gea kembali membalikan tubuhnya hendak pergi meninggalkan Victor tapi tiba-tiba ada seseorang yang lewat membuat Victor langsung menarik lengan Gea dan menyudutkannya ke dinding.

Victor menyimpan telunjuknya di bibir pertanda Gea harus diam, wajah keduanya sangat dekat dan kedua mata mereka tidak lepas saling tatap. Perlahan Victor membuka penutup wajah yang Gea pakai, dan betapa terkejutnya Victor ternyata dugaannya benar.

"Kenapa kamu ada disini? siapa kamu sebenarnya?" bisik Victor dengan nada penuh penekanan.

Wajah Gea sudah dipenuhi dengan keringat, bahkan untuk menelan saliva pun terasa sangat sulit.

"Jawab Gea!" tegas Victor.

Disaat Gea sedang bingung harus menjawab apa, tiba-tiba anak buah Victor datang.

"Tuan kita harus segera pergi dari tempat ini ternyata pemilik rumah sudah tahu pergerakan kita mereka tidak ada disini," seru Fox.

Fox menoleh ke arah Gea, Fox mengerutkan keningnya karena merasa kalau Gea tidak ikut dalam misi ini tapi kenapa dia ada disana bersama Victor.

Victor langsung menarik tangan Gea untuk ikut bersamanya, Gea hanya bisa pasrah sudah dipastikan nyawanya saat ini ada di ujung tanduk.

Sesampainya diluar...

"Dimana motor kamu?" tanya Victor.

"Disana," tunjuk Gea.

"Kamu bawa motor Gea, dan kamu Gea ikut denganku."

Victor pun membawa Gea masuk ke dalam mobilnya, selama dalam perjalanan tidak ada yang bicara sedikitpun. Gea dan Victor sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

lily

lily

wuah kacau , gak diselidiki dlu

2024-03-02

2

Patrick Khan

Patrick Khan

.baca sambil napas naik turun
.wedi kenek tembak 😬😬

2023-12-30

1

Ney maniez

Ney maniez

😲🤔

2022-12-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!