Perampokan

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Hari ini Gea, Victor, dan juga Fox berangkat ke kota S untuk melaksanakan misinya. Victor mempunyai anak buah dimana-mana, maka dari itu Victor tidak perlu membawa senjata karena setiap dia akan beraksi, sudah ada anak buahnya yang menyiapkan semuanya.

Dalam aksi perampokan, Victor memang selalu ikut terjun langsung ke lokasi karena bagi Victor hal seperti itu sangat menyenangkan.

Setelah melakukan perjalanan beberapa jam, akhirnya Victor sampai di Bandara kota S. Victor berjalan dengan menggandeng tangan Gea membuat jantung Gea lagi-lagi berdetak tak karuan.

"Selamat datang, Tuan!" seru salah satu anak buah Victor.

"Terima kasih."

Anak buah Victor membukakan pintu mobil untuk Victor dan juga Gea, sedang Fox duduk di depan. Gea tidak banyak bicara, dia ikut saja kemana pun Victor akan membawanya.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil itu masuk ke sebuah rumah yang lumayan besar. Rumah itu memiliki dua lantai, walaupun tidak semegah rumah yang berada di Jakarta.

Anak buah Victor kembali membukakan pintu mobil Victor dan juga Gea, Victor kembali menggandeng Gea membuat Gea tersentak.

"Ini rumah siapa, Tuan?" tanya Gea.

"Rumah akulah, memangnya kamu pikir rumah siapa?"

"Hah....anda mempunyai berapa rumah?" tanya Gea kembali.

"Disetiap tempat yang aku datangi, aku punya rumaj disana jadi kamu jangan khawatir," sahut Victor.

Gea hanya bisa terdiam, dia tidak bisa membayangkan seberapa kayanya Victor sampai-sampai di setiap kota yang dia datangi terdapat rumah dia.

"Jangan dipikirkan, aku itu perampok kelas kakap sudah belasan tahun aku merampok banyak tempat dan bank baik dalam negeri maupun luar negeri jadi kamu jangan aneh kalau uangku sangat banyak," seru Victor.

Victor membawa Gea masuk ke dalam rumah itu, ternyata dari luar terlihat sepi tapi di dalam rumah begitu banyak sekali orang yang menjaga.

"Kalian jangan mengganggu kami, karena kami akan beristirahat," seru Victor.

"Baik Tuan," sahut semuanya bersamaan.

Victor pun membawa Gea ke lantai dua menuju kamar mereka, Victor membukakan salah satu pintu kamar yang lumayan besar.

"Ini kamar kamu, dan kamar aku ada di sebelah jadi kalau ada apa-apa kamu bisa panggil aku ataupun Fox," seru Victor.

Gea menganggukan kepalanya, perlahan Gea melangkahkan kakinya menuju balkon kamar itu. Gea membukanya, angin segar langsung menerpa wajah cantiknya membuat Gea sedikit menyunggingkan senyumananya.

Gea berdiri di atas balkon itu dan menghirup udara segar sembari memejamkan matanya, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya dan Gea langsung tersentak. Victor menyimpan dagunya di pundak Gea.

"Kamu adalah milikku Gea, jadi kamu tidak boleh dekat dengan siapapun," seru Victor.

Saat ini Gea sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dari Victor, tapi entah kenapa Gea justru merasa nyaman berada di dekat Victor. Gea merasa Victor sangat mirip dengan Daddynya.

"Apa kamu tinggal bertiga dengan adik-adikmu?"

"Iya."

"Orangtuamu kemana?"

"Mommyku sudah meninggal, dan Daddyku entah kemana," sahut Gea.

"Entah kemana? maksudnya Daddymu pergi meninggalkan kalian?"

"Heem...."

Victor tidak lagi bertanya, justru saat ini Victor semakin mengeratkan pelukannya kepada Gea. Cukup lama mereka dalam posisi seperti itu, hingga akhirnya Victor pun melepaskan pelukannya.

"Istirahatlah, kamu harus mengumpulkan tenaga untuk besok malam."

Gea pun menganggukkan kepalanya, Victor pun keluar dari kamar Gea. Victor masuk ke dalam kamarnya dan disana Fox sudah menunggu kedatangan Victor.

"Bagaimana, apa yang kamu temukan mengenai Gea?" tanya Victor.

"Saya tidak menemukan hal aneh Tuan, Gea dan kedua adik kembarnya memang orang biasa yang kebetulan saja punya keahlian bela diri yang sangat hebat. Mamanya sudah meninggal dan Papanya pergi entah kemana," seru Fox.

Victor menganggukkan kepalanya. "Ternyata Gea jujur dan tidak membohongiku," gumam Victor.

"Kalau begitu saya pamit Tuan."

Fox pun keluar dari kamar Victor, ternyata keputusan Gea untuk menyamarkan identitasnya dan kedua adiknya sangat berguna. Victor masih belum tahu siapa Gea sebenarnya karena Gea masih lebih cerdik dibandingkan Victor.

***

"Tata, Gea kemana kok ga masuk kuliah?" tanya Rival.

"Oh, mungkin dia sedang ada kerjaan."

"Kerjaan? memangnya Gea kerja apa?" tanya Rival penasaran.

"Lah, memangnya kamu tidak tahu kalau Gea itu jadi Bodyguardnya Victor si pengusaha tampan dan kaya raya itu?"

"Hah...serius kamu?"

"Seriuslah, masa aku bohong padahal Gea sempat viral loh dengan sebutannya Bodyguard cantik."

Rival terdiam, entah apa yang sedang Rival pikirkan.

***

Keesokan harinya...

Malam ini Gea dan Victor sudah mempersiapkan semuanya, mereka berdua malam ini akan menjalankan aksinya merampok sebuah rumah seorang pengusaha elektronik terkaya di kota S.

Gea dan Victor menggunakan pakaian serba hitam, tidak lupa jaket kulit dan pistol yang mereka bawa masing-masing.

"Kamu sudah siap!" seru Victor.

"Oke, let's go."

Keduanya pergi menggunakan mobil zeep, tidak lupa anak buahnya pun ikut serta termasuk Fox juga.

Karena waktu sudah menunjukan tengah malam, tidak membutuhkan banyak waktu untuk sampai di rumah target dan benar saja rumah target sangat besar bak istana dengan penjagaan yang sangat ketat.

Victor, Gea, dan anak buahnya mengatur strategi untuk masuk ke dalam rumah besar itu dan akhirnya diputuskan, Gea dan Victor berdua masuk dari arah samping sedangkan Fox dan anak buahnya masuk dari arah belakang.

Semuanya sudah mulai memencar, Gea dan Victor sangat berhati-hati namun sayang tiba-tiba Gea bersin dan itu membuat para penjaga rumah itu curiga.

"Siapa itu!" teriaknya.

Satu orang penjaga itu menghampiri tempat dimana terdengar suara bersin, Gea dan Victor bersembunyi dan disaat penjaga itu mendekat.

Bugh...

Victor memukulnya dan itu justru ketahuan oleh penjaga yang lainnya, akhirnya perkelahian pun tidak terelakan lagi Gea dan Victor pun terlibat saling serang dengan para penjaga itu.

Butuh sedikit waktu untuk melumpuhkan mereka semua, dan sekarang rasa penasaran Gea terjawab kalau Victor memang benar-benar bukan orang yang lemah dan ternyata beladiri Victor jauh lebih bagus dibandingkan dengan dirinya.

Perlahan keduanya masuk ke dalam rumah itu, keduanya tetap berhati-hati dan di dalam rumah terlihat Fox dan anak buahnya sudah berdiri di depan pintu kamar yang diyakini adalah pintu kamar sang pemilik.

"Sudah aman Tuan, kalian berdua sudah bisa masuk ke dalam brangkasnya ada di dalam lemari pakaian," bisik Fox.

"Bagus, kalian jaga-jaga disini."

"Siap."

Perlahan Gea dan Victor pun masuk ke dalam kamar itu, dengan langkah yang mengendap-ngendap keduanya mendekati lemari pakaian.

"Kamu jaga-jaga, biar aku yang periksa brangkasnya," bisik Victor.

Gea pun menganggukan kepalanya, Gea mengarahkan pistolnya kepada suami istri yang saat ini sedang terlelap tidur kalau-kalau mereka terbangun, Gea akan langsung mengeksekusinya.

Cukup lama Victor mengotak-ngatik brangkas itu, hingga akhirnya brangkas pun terbuka. Victor segera membuka ranselnya dan memasukan semua uang dan perhiasan yang ada disana sampai tidak bersisa.

"Ayo Gea, kita pergi."

Dengan sangat hati-hati mereka berdua keluar dari kamar target, setelah semuanya aman semuanya pun cepat-cepat keluar dari rumah itu dan segera pergi.

Gea dan Victor pun membuka penutup wajahnya, mereka merasa lega akhirnya misinya berjalan dengan sangat lancar.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Bagi yang suka genre horor bisa mampir ke ceritaku yang satu ini🤭🤭

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***