🔫
🔫
🔫
🔫
🔫
"Sekarang makanlah dulu, karena aku akan membawa kamu ke suatu tempat," seru Victor.
"Kemana?" tanya Gea.
"Nanti juga kamu akan tahu."
Gea tidak banyak bicara lagi, dia pun memutuskan untuk makan walaupun Gea tidak lapar tapi Gea tidak bisa menolak perintah Victor.
Setelah selesai makan, Victor pun membawa Gea ke suatu tempat. Kali ini Victor yang mengemudikan mobilnya dan Victor pun sudah menyuruh orang untuk mengantarkan motor Gea ke apartemennya.
"Kenapa perasaanku jadi deg-degan, sebenarnya aku mau dibawa kemana?" batin Gea.
Cukup lama Victor melajukan mobilnya, hingga akhirnya mobil Victor mulai memasuki pinggiran kota yang jauh dari mana-mana.
"Sial, kalau aku sampai dibunuh sama Victor aku yakin tidak akan ada yang menemukanku," batin Gea dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Victor menoleh ke arah Gea. "Kamu kenapa? kamu takut aku akan membunuhmu?" tanya Victor yang sudah tahu akan isi pikiran Gea.
Gea hanya tersenyum canggung. "Kamu tenang saja, aku tidak akan membunuhmu."
Dari kejauhan sudah terlihat sebuah gudang yang lumayan besar dan dijaga oleh beberapa orang dan yang Gea tahu salah satu dari mereka adalah Fox.
Setelah melihat mobil Victor sampai di depan gudang itu, semua anak buahnya berjejer dan Fox pun membukakan pintu untuk Victor begitupun Gea yang langsung turun dari dalam mobil Victor.
Gea memperhatikan setiap sudut gudang tua itu, hingga akhirnya Gea membelalakan matanya saat melihat tulisan di belakang kaos yang dikenakan oleh para anak buah Victor.
"GOD OF DEATH," gumam Gea.
Semua orang menoleh ke arah Gea termasuk Victor dan Fox.
"Kenapa? apa kamu tahu dengan nama itu?" tanya Victor.
Gea susah payah menelan salivanya. "Ah, ti--tidak," sahut Gea gugup.
"Ayo kita masuk!"
Gea pun segera mengikuti Victor masuk ke dalam gudang itu, mudah-mudahan Victor tidak mencurigainya karena setahu Gea GOD OF DEATH adalah nama kelompok Mafia Daddynya zaman dulu.
Gea sangat terkejut, di dalam gudang itu ternyata banyak sekali anak buah Victor dan semuanya langsung membungkukkan tubuhnya saat melihat Victor datang.
Victor duduk di kursi kebesarannya, kemudian Victor menyalakan rokok dan menghisapnya dengan santai. Gea berdiri di samping Victor banyak sekali pertanyaan yang ada di otak Gea.
"Apa Victor seorang Mafia? kenapa kelompoknya bernama God Of Death? itu kan kelompok Mafia punya Daddy?" batin Gea.
"Semuanya, perkenalkan ini namanya Gea dan mulai sekarang dia akan menjadi bagian dari kita. Kalian jangan lihat dia seorang wanita, karena walaupun dia wanita tapi dia jago beladiri dan satu lagi, jangan ada satu pun yang berani menyentuh Gea karena Gea adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuhnya," seru Victor.
Gea langsung mengalihkan pandangannya kepada Victor dengan mengerutkan keningnya.
"Apa maksud Victor dengan aku miliknya?" batin Gea.
"Baik Tuan."
"Oke, sekarang kalian kembali berlatih jangan sampai anak buah seorabg Victor lemah."
"Siap Tuan."
Semuanya pun bubar dan kembali ke kegiatan mereka masing-masing, begitu pun Fox yang memilih pergi bersama yang lainnya.
Gea masih terdiam, hingga Gea tersentak saat Victor menarik tangannya dan Gea pun terduduk di pangkuan Victor.
"Aku tahu dari tadi ada pertanyaan yang ingin kamu tanyakan padaku, katakanlah?"
Gea membelalakan matanya, sungguh Gea harus berhati-hati dengan Victor. Susah payah Gea menelan salivanya, Gea tidak pernah sedekat ini dengan Victor dan Gea akui kalau Victor adalah sosok yang tampan.
Jantung Gea tiba-tiba berdetak tak karuan membuat Victor menyunggingkan senyumannya.
"Katakanlah!" sentak Victor.
"Kenapa Tuan memberi nama God Of Death?"
"Kamu pernah mendengar nama God Of Death?"
Gea menganggukan kepalanya. "Aku pernah dengar, dan bukannya itu nama kelompok Mafia?" sahut Gea.
"Pintar sekali, God Of Death adalah nama kelompok Mafia yang paling ditakuti dan disegani bahkan sampai sekarang. Bahkan aku sangat mengidolakan Mr.G, ketua Mafia paling kejam itu dan pekerjaannya sangat rapi tapi sayang aku tidak pernah tahu bagaimana rupa wajah Mr.G. Sekarang pertanyaan kamu, kenapa aku pakai nama God Of Death? itu merupakan pengecohan untuk Polisi. Aku bukan seorang Mafia, aku suka merampok Bank, perumahan mewah yang ditempati oleh seorang pengusaha kaya raya, kami tahu aksi kami suatu saat akan ketahuan maka dari itu kami menggunakan nama God Of Death untuk mengecoh Polisi supaya mereka tahu kalau yang melakukannya God Of Death, dan itu sangat menguntungkan untuk kami," sahut Victor.
Gea mengerutkan keningnya, Victor terus saja memperhatikan wajah Gea walaupun Gea tidak pernah menggunakan makeup tapi wajah Gea sangat cantik.
"Kamu akan terus berada di sampingku karena kamu akan menjadi milikku," batin Victor.
"Aku harus mendekati Victor, semoga saja dengan aku ikut kelompok ini aku bisa menemukan titik terang mengenai keberadaan Daddy," batin Gea.
Victor sangat memuja wanita yang saat ini berada di pangkuannya, tapi satu hal yang tidak Victor ketahui bahwa Gea adalah pembunuh berdarah dingin dan merupakan puteri dari ketua Mafia God Of Death.
Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, saat ini Gea ikut serta dalam rencana Victor yang dalam waktu dekat ini akan beraksi.
"Gea, kali ini kamu harus ikut denganku kita akan merampok rumah seorang pengusaha elektronik terkaya di kota S," seru Victor.
"Siap Tuan."
"Bagus, tiga hari lagi kita berangkat kesana dan kamu Fox siapkan semua keperluan yang harus kita bawa seperti biasa."
"Baik Tuan."
"Oke kalau begitu, ini sudah malam aku dan Gea harus pulang. Ingat, kalian harus tetap berhati-hati jangan sampai lengah."
"Baik Tuan," sahut semuanya serempak.
Victor pun melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu disusul oleh Gea yang berjalan di belakang Victor.
Selama dalam perjalanan, Gea sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Victor.
"Apa? memangnya kenapa Tuan?"
Victor menghentikan mobilnya, Victor menatap Gea dengan tajam perlahan Victor mendekat ke arah Gea membuat Gea memundurkan tubuhnya tapi sayang tubuhnya sudah mentok di kaca mobil.
"Aku sudah bilang beberapa kali kalau kamu hanya milikku, jadi tidak boleh ada pria lain yang mendekatimu atau aku akan pecahkan kepala pria itu," seru Victor.
Lagi-lagi Gea hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah, hingga pada akhirnya Gea pun menganggukan kepalanya.
"Bagus, pokoknya kalau aku melihat kamu jalan dengan pria lain jangan salahkan aku kalau pria itu akan mati di tanganku. Mengerti kamu!"
Gea kembali menganggukan kepalanya, Victor pun kembali melajukan mobilnya menuju apartemen milik Gea. Tidak membutuhkan waktu lama, mobil Victor pun sampai di depan apartemen Gea.
"Terima kasih, Tuan."
Victor menganggukan kepalanya dan langsung melajukan kembali mobilnya meninggalkan apartemen Gea.
🔫
🔫
🔫
🔫
🔫
Jangan lupa
like
gift
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
lily
menurutku karna Gea adalah sosok pembunuh berdarah dingin harusnya mendengar kata-kata seperti pecahkan kpla itu hal yg biasa,, hrusnya dia ttep berekspresi datar ,, eh bener gak sih ,,,
2024-03-02
4
Ney Maniez
😲😲😲😲
2022-12-04
1
☠☀💦Adnda🌽💫
kyknya bkln jatuh cinta... blk lg jd mafia ky ayahnya y 🤔🤔🤔
2022-07-16
2