Identitas Victor

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Sore ini Gea sudah bersiap-siap...

"Gio, Glenn, Kakak berangkat dulu."

"Iya, Kakak hati-hati!" teriak Glenn.

"Siap."

Gea pun segera menaiki motor sportnya itu menuju mansion Victor, sore ini Victor akan menghadiri pembukaan perusahaan cabang miliknya.

Sesampainya di Mansion milik Victor, Gea langsung masuk karena Victor sudah membebaskan Gea untuk masuk dan keluar Mansionnya.

"Selamat sore, Tuan Fox!"

"Ah, selamat sore Gea. Oh iya, tolong kamu panggilkan Tuan Victor di kamarnya takutnya Tuan Victor belum siap," seru Fox.

"Baik Tuan."

Gea pun segera menaiki tangga menuju lantai dua tempat dimana kamar Victor berada.

Tok..tok..tok..

"Tuan, waktunya tinggal setengah jam lagi apa Tuang sudah siap!" seru Gea.

Tidak ada jawaban, Gea kembali mengetuk pintu kamar Victor tapi lagi-lagi tidak ada sahutan sama sekali. Gea menempelkan daun telinganya ke pintu dan terasa hening tidak ada pergerakan sedikit pun.

"Ya ampun, apa sudah terjadi sesuatu sama Tuan Victor? tapi dalam surat perjanjian sudah tertulis jelas kalau aku tidak boleh masuk ke dalam kamarnya, tapi aku juga khawatir takut terjadi kenapa-napa sama Tuan Victor," gumamnya.

Gea terlihat mondar-mandir di depan pintu kamar Victor, kemudian Gea melihat ke lantai satu terlihat Fox sedang sibuk berbicara dengan seseorang di ponselnya.

"Bagaimana ini? aku ketuk satu kali lagi, kalau Tuan Victor tidak keluar, aku harus masuk tidak peduli Tuan Victor akan memarahiku," gumam Gea.

Gea pun kembali mengetuk pintu kamar Victor tapi lagi-lagi tidak ada jawaban.

"Sudahlah, aku harus masuk aku takut terjadi kenapa-napa dengan Tuan Victor," gumamnya lagi.

Perlahan Gea menarik handle pintu kamar Victor, Gea pun membuka kamar Victor seketika Gea membelalakan matanya dengan mulut yang menganga.

Sekarang Gea tahu apa alasan Victor melarangnya masuk ke dalam kamarnya.

Ceklek...

Pintu kamar mandi pun terbuka, ternyata Victor tidak menyahut karena Victor sedang berada dalam kamar mandi. Dengan bertelanjang dada dan hanya melilitkan handuknya di pinggang, Victor mengusap-ngusap rambutnya yang basah.

Victor menghentikan kegiatannya saat menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya, dan dengan cepat Victor menoleh. Terlihat Gea berdiri di ambang pintu dengan wajah yang sangat pucat, bahkan untuk menelan salivanya pun sangat terasa sulit.

Victor mengeraskan rahangnya dan dengan cepat menghampiri Gea, Victor mencekik Gea dan menyudutkannya ke dinding membuat Gea merasa kesakitan.

"Lancang sekali kamu masuk ke dalam kamarku!" sentak Victor.

"Ma--af Tu--an, ak--ku ta--di kha--watir," sahut Gea terbata.

Gea sudah mengeluarkan airmatanya saking sakitnya cekikan Victor. Victor masih menatap tajam ke arah Gea, hingga akhirnya Victor pun melepaskan cekikannya dan Gea langsung terbatuk-batuk.

"Di surat perjanjian sudah jelas kalau kamu dilarang masuk ke dalam kamarku, tapi sekarang kamu dengan lancangnya masuk ke dalam kamarku dan melanggar surat perjanjian itu!" bentaknya.

"Maafkan aku Tuan, tadi aku sudah mencoba mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari Tuan, aku takut terjadi kenapa-napa sama Tuan maka dari itu aku langsung masuk," sahut Gea dengan masih memegang lehernya yang masih terasa sangat nyeri.

"Kamu tahu konsekuensinya kalau kamu berani melanggar perjanjian?"

"Iya Tuan, aku siap dipecat."

Victor kembali mendekati Gea dan menyudutkannya ke dinding, tatapannya sangat tajam dan mengerikan berbeda dengan Victor yang selama ini Gea kenal ramah dan murah senyum.

"Kamu benar sekali Gea, aku akan memecat siapapun yang sudah melanggar perjanjian tapi untuk saat ini aku tidak akan memecat kamu karena kamu sudah tahu semuanya dan kamu harus menjadi bodyguardku untuk selamanya kalau kamu berani kabur ataupun melapor kepada Polisi, bukan nyawa kamu saja yang akan hilang tapi nyawa kedua adik kembar kamu pun akan menjadi taruhannya."

Gea membelalakan matanya, Gea tidak akan membiarkan siapapun melukai kedua adiknya bahkan Gea rela terluka asal kedua adiknya baik-baik saja.

Gea menganggukan kepalanya, tubuhnya bergetar hebat aura Victor terasa sangat menyeramkan dan Gea baru pertama kali ini merasa takut kepada seseorang karena selama ini Gea tidak pernah takut kepada siapa pun.

"Sekarang kamu boleh keluar dan siapkan mobil, aku akan segera turun dalam waktu dua puluh menit," seru Victor.

"Ba--baik Tuan."

Gea pun segera keluar dari kamar Victor, Gea tidak menyangka kalau Victor ternyata seseorang yang sangat kejam.

"Ternyata wajah ramah dan murah senyum adalah kamuflase dari seorang Victor, siapa Victor sebenarnya? kenapa dia mencari bodyguard yang jelas-jelas dia sama sekali tidak membutuhkannya, pokoknya aku harus cari tahu identitas Victor sebenarnya," batin Gea.

Gea tersentak saat Victor dan Fox masuk ke dalam mobil, dengan tangan yang masih bergetar Gea pun mulai melajukan mobilnya. Victor tahu kalau saat ini Gea masih sangat syok dengan pemandangan yang ada di kamarnya tadi.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi Gea, kamu akan tetap bersamaku bahkan akan aku jadikan kamu bagian dari anggotaku," batin Victor dengan senyumannya.

"Tuan, tadi malam Pak Robert Pengusaha Batu bara dan istrinya ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya, bahkan puterinya sekarang defresi karena merasa syok melihat pembunuhan kedua orangtuanya di depan mata kepalanya sendiri," seru Fox.

Victor mengangkat ujung bibirnya, sedangkan Gea hanya diam saja.

"Begitulah dunia bisnis, terlihat sangat menyenangkan tapi ternyata banyak persaingan di dalamnya bahkan kalau tidak membunuh, ya dibunuh itulah resikonya," sahut Victor.

"Tapi saya sangat tertarik dengan orang yang membunuhnya, sepertinya itu pembunuh bayaran Tuan dan pembunuh bayaran itu adalah orang-orang yang sangat licin dan tanpa jejak saat mengeksekusi targetnya."

"Sungguh menarik, hebat juga mereka."

Victor melihat ke arah Gea melalui kaca spion dan ternyata Gea pun sedang melihat ke arah Victor, Gea langsung memalingkan wajahnya dan fokus mengendarai mobil.

Sesampainya di tempat tujuan, sudah banyak media yang menantikan kehadiran Victor.

Sesampainya di tempat tujuan, Gea dengan sigap langsung mengawal Victor dari para fansnya yang hendak menghampiri Victor.

Victor pun masuk ke dalam gedung yang menjadi perusahaan cabangnya itu, calon karyawan sudah berjejer dengan rapi bahkan karyawan wanita terlihat histeris kedatangan Bos yang terkenal tampan dan ramah itu.

Setelah acara pembukaan cabang perusahaan Victor pun selesai, Gea meminta izin untuk ke toilet sebentar dan Victor terlihat duduk santai bersama Fox asistennya.

Beberapa saat kemudian, Gea pun selesai dan dengan cepat-cepat menuju tempat dimana Victor berada.

"Tadi Gea masuk kamarku," seru Victor.

"Apa? kok bisa?" sahut Fox.

"Sepertinya Gea tidak sengaja karena dia mendengar aku tidak menyahut, jadi dia takut aku kenapa-napa tapi akhirnya Gea melihat semua isi di dalam kamarku."

"Terus bagaimana? apa perlu aku membunuhnya?"

"Tidak usah, kita jadikan saja dia bagian dari kita karena dia lumayan hebat dan jago bela diri juga," sahut Victor.

"Tapi bagaimana kalau dia sampai lapor Polisi?"

"Tidak, aku yakin dia ga bakalan melakukannya."

Victor dan Fox tidak sadar kalau Gea dari tadi mendengar pembicaraan mereka.

"Apa maksudnya dengan ingin menjadikanku bagian dari mereka?" batin Gea.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.penuh dengan teka teki🤔🤔

2023-12-30

1

Ney maniez

Ney maniez

🤔🤔

2022-12-04

1

🌹Nadyne🌹

🌹Nadyne🌹

apa si Victor mafia juga........
itu kok serem seperti tubuhnya .... banyak coraknya... 😂😂😂

2022-10-31

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!