Misi Gio dan Glenn

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Setelah melihat Victor, Gea pun dengan cepat pergi dari restoran itu karena takut Victor mengetahuinya.

Sesampainya di apartemen, Gea melihat Gio dan Glenn sedang bersiap-siap.

"Loh, kalian mau kemana?" tanya Gea.

"Kita ada misi Kak, ada yang membutuhkan jasa kita untuk mengeksekusi rival bisnisnya," sahut Gio.

"Siapa?"

"Seorang Pengusaha Batu bara yang tinggal di daerah xxx, karena menurut klient kita orang itu sudah merebut lahan yang sudah sejak lama klient kita inginkan, jadi klient kita ingin orang itu mati," sahut Gio.

"Perlukah Kakak ikut?"

"Tidak usah Kak, kita bisa kok kasihan Kakak kan susah lelah biar kita saja yang mengeksekusinya lagipula menurut info pengusaha batu bara itu tidak memiliki pengawal dan itu sangat memudahkan untuk kita," sahut Glenn.

"Oke kalau begitu, tapi kalian harus tetap hati-hati jangan sampai lengah."

"Baik Kak."

Gea pun langsung masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Gio dan Glenn kembali mempersiapkan senjata yang akan mereka gunakan untuk misinya malam ini.

***

Malam pun tiba....

Gio dan Glenn berangkat ke tempat tujuan dengan menggunakan motor masing-masing, di kampus pria kembar itu terkenal dengan pria tampan yang ramah dan murah senyum tapi malam ini sifat aslinya keluar.

Wajah bengis dan juga kejam muncul di kedua pria tampan itu, sesampainya di depan rumah yang dituju keduanya memarkirkan motornya lumayan jauh dari rumah target.

Gio dan Glenn mengendap-ngendap dan mulai memasuki rumah pengusaha batu bara itu, tidak ada kendala berarti memang disana cuma ada dua orang satpam yang menjaga rumah itu.

Krekkk...

Gio tidak sengaja menginjak ranting pohon sehingga dua satpam itu langsung curiga.

"Ada apa?"

"Sepertinya ada orang yang masuk."

"Wah, jangan-jangan ada maling."

"Ayo kita periksa."

Kedua Satpam itu mulai mendekat ke arah tempat dimana Gio dan Glenn sedang bersembunyi, perlahan tapi pasti kedua Satpam itu semakin mendekat.

Bugh..bugh..bugh..

Gio dan Glenn langsung memukul kedua Satpam itu hingga seketika keduanya pinhsan tak sadarkan diri.

"Sudah aman, ayo kita langsung masuk!" seru Glenn.

Gio dan Glenn dengan leluasa masuk ke dalam rumah mewah dan megah itu, keduanya berkeliling mencari kamar si Pengusaha hingga akhirnya keduanya sampai di lantai dua dan terlihat pintu yang berukiran sangat indah dan sudah dipastikan itu adalah kamar target.

Dengan penuh hati-hati Gio dan Glenn membuka pintu itu, terlihat si Pengusaha batu bara sudah terlelap tidur bersama istrinya. Gio dan Glenn mulai mengeluarkan pistolnya, namun sayang si istri menggerakkan tubuhnya dan membelalakan matanya saat melihat ada dua orang asing masuk ke dalam kamarnya.

"Si---siapa kalian!" teriaknya.

Mendengar teriakan istrinya, suaminya pun bangun dan Gio langsung mengarahkan pistolnya ke arah kepala si Pengusaha batu bara itu.

"Siapa kalian?" bentaknya.

"Kalian jangan banyak bicara, lebih baik sekarang kalian ucapkan selamat tinggal kepada dunia yang indah ini," seru Gio dengan senyuman dibalik penutup wajahnya itu.

"Kalian siapa? kenapa kalian ingin membunuh kami?"

"Bukan kami yang ingin membunuh kalian, tepatnya kami disuruh untuk membunuh kalian," sahut Glenn.

"Siapa yang menyuruh kalian?"

Doorrr...

Doorrr...

Doorrr...

Timah panas itu menembus kepala si pengusaha batu bara bersama sang istri.

"Ckckck...sungguh mengenaskan nasib kalian berdua," seru Gio.

"Iya, dunia memang kejam kalau kita tidak membunuh, ya dibunuh. Semoga kalian hidup dengan tenang, maafkan kami karena kami hanya menjalankan tugas," sambung Glenn dengan senyumannya.

Keduanya pun keluar dari kamar target dengan santainya, tapi disaat keduanya sampai di depan pintu, betapa terkejutnya mereka melihat seorang wanita sudah berdiri dengan deraian airmata.

"Siapa kalian? kenapa kalian membunuh orang tuaku!" teriaknya dengan deraian airmata.

"Kamu bereskan wanita itu," seru Glenn dengan menuruni anak tangga.

Gio mulai mendekati wanita itu dan wanita itu perlahan berjalan mundur hingga akhirnya punggungnya menyentuh dinding.

"Jangan macam-macam kalau kamu masih ingin hidup, apa kamu ingin menyusul kedua orang tuamu?" seru Gio.

Wanita itu menggelengkan kepala dengan cepat, seluruh tubuhnya sudah penuh dengan keringat, Gio bisa melihat kalau tubuh wanita itu bergetar hebat saking ketakutannya.

Gio mengusap kepala wanita cantik itu. "Bagus, anak pintar."

Tanpa berkata-kata lagi, Gio pun segera pergi menyusul Glenn. Mereka langsung menancab gas dan meninggalkan rumah itu.

***

Keesokan harinya....

Ketiga Kakak beradik itu sedang sarapan bersama...

"Bagaimana misinya?" tanya Gea.

"Berhasil dong Kak," sahut Gio.

"Tapi si Gio bodoh, Kak," seru Glenn.

"Bodoh kenapa?"

"Si Gio membiarkan saksi mata masih hidup, aku sudah bilang urus wanita itu dia malah ga ngapa-ngapain wanita itu dan membiarkan dia lolos," kesal Glenn.

"Astaga Gio, kenapa kamu bisa sampai ceroboh seperti itu sih? saksi mata sangat bahaya, bagaimana kalau dia lapor Polisi," seru Gea.

"Tenang saja Kak, wanita itu tidak akan tahu wajah kita jadi lapor Polisi pun percuma," sahut Gio dengan santainya.

"Tetap saja Gio itu sangat bahaya, jangan sampai kamu ulangi lagi. Ya sudah, ayo kita berangkat ke kampus!" seru Gea.

"Kakak ga kerja?" tanya Glenn.

"Tidak, palingan nanti sore mau ngawal Victor ke acara pembukaan perusahaan cabang miliknya."

Ketiga Kakak beradik itu pun berangkat menuju kampus. Baru saja Gea dan kedua adik kembarnya memarkirkan motornya, tiba-tiba Tata berlari dan memeluk Gea sembari menangis.

"Gea aku sedih banget," rengek Tata.

"Apa-apaan sih? pakai nangis segala," kesal Gea.

"Gea, tadi malam orang tua teman aku mati di tembak dan sekarang Priska teman aku mengalami defresi karena saking syoknya melihat kedua orang tuanya dibunuh di depan matanya sendiri," sahut Tata dengan deraian airmata.

Gea saling tatap satu sama lain dengan kedua adik kembarnya, mereka sudah menebak pasti yang Tata maksud adalah orang yang sudah Gio dan Glenn bunuh.

"Aku takut Gea, ternyata menjadi anak orang kaya itu sangat menakutkan. Bisa jadi keluargaku juga jadi target pembunuhan, amit-amit ya Allah mudah-mudahan keluargaku dijauhkan dari hal-hal kaya gituan," seru Tata.

Gea dan kedua adik kembarnya memilih pergi meninggalkan Tata dengan kehebohannya.

"Ih Gea, kok kamu malah ninggalin aku sih!" teriak Tata.

Tata pun segera berlari menyusul Gea dan kedua adiknya.

"Ge, kamu mau ga kalau jadi bodyguard aku?" seru Tata.

Gea tidak memperdulikan ocehan Tata, dia terus saja berjalan. Merasa diacuhkan oleh Gea, Tata pun beralih mendekatkan diri kepada Gio dan Glenn.

"Bagaimana kalau kalian saja yang jadi bodyguardku, kalian juga kan jago beladiri."

"Nooo....." sahut Gio dan Glenn bersamaan.

Kedua pria tampan itu pergi menuju kelasnya meninggalkan Tata yang terlihat sangat kesal.

"Ih, Adik Kakak sama-sama menyebalkan," gumam Tata.

🔫

🔫

🔫

🔫

🔫

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

sayang di buat pekerjaannya membunuh thor

2024-03-16

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ya kok kerjanya membunuh...

2023-08-06

1

Rizky Sandy

Rizky Sandy

sangat di sayangkan ternyata pembunuh bayaran,,,,, cari uang dgn cara membunuh,,,

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!