Selamat membaca ...
...****************...
Setelah mempercayakan Davina pada Aliya, Deva langsung bergegas pergi ke kantor perusahaannya. Sedangkan, Aliya langsung menjalankan tugas dari Deva, yaitu mengurus Davina. Tak butuh waktu lama, Aliya sudah menggantikan pakaian Davina dan membasuh luka sayatan tersebut.
Beberapa selang waktu setelah Davina bersih dan rapih, wanita itu melenguh dan meringis. Ya, Davina sadar, dengan rasa sakit yang teramat sangat, bahkan luka sayatan itu masih terasa perih bagai luka yang disiram garam.
“Awwhh!” ringis Davina saat merasakan perih di bagian dada kirinya, kemudian ia sadar jika suaminya baru saja melakukan hal itu pada dirinya.
Davina kembali terisak saat sadar jika Deva memang pria yang susah untuk ia taklukan, rasanya ia ingin membunuh dirinya sendiri, karena tak sanggup jika terus menerus hidup dengan pria kejam seperti Deva. Ia ingin mengakhiri rasa sakit ini, sungguh Davina merasa putus asa.
“Nona, apa nona sudah merasa jauh lebih baik?” tanya Aliya khawatir. Aliya memang sudah mengoleskan salep pereda nyeri pada luka Davina, tapi ternyata memang tidak terlalu berpengaruh, karena lukanya cukup dalam dan banyak.
“Aliya, aku sudah tidak sanggup lagi,” ucap Davina yang kini sudah terisak, bahkan lelehan bening yang ada di pelupuk matanya sudah meluncur bebas membasahi pipinya.
“Nona, saya mohon, jangan mengatakan hal itu. Saya yakin, jika nona bisa melewati semua ini, asal nona mau sabar menghadapi sikap tuan Deva,” pinta Aliya berusaha membujuk Davina, agar tidak bertindak gegabah.
“Kurang sabar apa lagi, Aliya? Aku sudah berusaha mematuhinya, lalu tadi pagi, saat aku hanya mengungkapkan keinginan ku, dia malah ingin membunuh ku secara perlahan. Katakan padaku, alasan apa lagi agar aku bertahan bersamanya?” cecar Davina dengan segala pertanyaannya, sambil terus terisak dan menahan rasa nyeri di bagian tubuhnya.
“Nona, saya mohon, nona harus bertahan. Saya akan selalu mendukung nona, agar nona bisa bahagia bersama tuan Deva,” ucap Aliya yang semakin membuat Davina terisak.
“Apa kau sudah gila, Aliya. Bagaimana bisa aku bahagia dengan pria yang akan membunuh ku kapan saja. Di mana letak kebahagiaan ku,” ucap Davina tersedu-sedu.
“Nona, sebaiknya nona makan dulu, sudah lama nona tidak sadarkan diri. Ini, saya bawakan buah juga,” ucap Aliya mengalihkan topik pembicaraan, tapi Davina yang melihat respon Aliya seperti itu, langsung menangis lagi.
“Saya akan menyuapi nona, ya. Ini demi kebaikan nona juga, jika tidak ingin tuan Deva kembali murka,” ucap Aliya khawatir.
“Apa sekarang kau juga sedang mengancam ku, Aliya?” tanya Davina kesal.
“Tidak, nona. Sebaiknya nona jangan dulu muncul di hadapan tuan Deva untuk beberapa waktu, saya akan membantu nona untuk mencarikan alasan, agar tuan Deva percaya,” ucap Aliya dengan tulus.
“Benarkah, Aliya?” tanya Davina tak percaya, dan Aliya langsung menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Setelah beberapa saat, Aliya menerima panggilan telepon, di mana panggilan tersebut dari sang tuan, Deva.
“Halo, tuan,” sapa Aliya pada sosok pria kejam tersebut.
“Aku sudah menambahkan beberapa pengawal untuk menjaga wanita itu, dan aku juga sudah mengabarkan hal ini pada Max. Aku ada urusan di luar kota untuk waktu satu bulan ke depan,” ucap Deva memberikan kabar.
Biasanya Deva tidak pernah mengabari Aliya secara mendetail, tapi entah kenapa semenjak ada Davina, pria itu jadi lebih banyak bicara, meskipun bukan pada Davina.
“Apa saya harus memberitahu nona Davina?” tanya Aliya sengaja.
“Tidak. Jangan beritahu dia kemana aku pergi dan berapa lama aku pergi. Kau cukup jaga dia dan jangan sampai wanita itu membuat ulah, apalagi sampai kabur. Jika terjadi sesuatu, kau orang pertama yang akan aku hukum,” ancam Deva dan langsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak, membuat Aliya menghela napasnya panjang.
“Aliya, ada apa dengan dirimu?” tanya Davina penasaran.
“Emm, bukan apa-apa nona,” jawab Aliya berkilah.
...****************...
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
Davina GK usaha kamu berbuat apapun untuk meluluhkan hati Deva untuk mencintai kamu apalagi dgn memakai pakaian yg sexi hanya untuk merayunya dan meluluhkan hatinya, kesannya kamu jadi seperti perempuan murahan, bersikaplah acuh tanpa banyak bicara dan bertanya. biar Deva sendiri yg pada akhirnya jatuh cinta sama kamu tanpa kamu merayunya. hargai dirimu sendiri, sekalipun Deva GK menghargai kamu, dengan sikap seperti itu, laki2 itu akan penasaran sama kamu, jangan bersikap murahan 😇
2022-09-29
3
Kirania Fitriani
kamu harus kuat davi.demi balas dendam...
2022-05-09
2
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
Deva pergi sekalian aja gak usah kembali lagi bila perlu pergi ke neraka..jadi manusia kok gak punya hati...
aku mampir lagi thor 😁
2022-05-03
2