Selamat membaca ...
...****************...
Aliya begitu terkejut saat mendengar perintah dari Deva, begitu juga dengan Davina. Wanita lemah itu melihat Deva dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Namun, air matanya menetes tanpa ia sadari.
Aliya segera keluar dari kamar tersebut kala Deva melangkahkan kakinya memasuki kamar tersebut, kini hanya tinggal Deva dan Davina saja yang ada dalam kamar itu.
“Kenapa kau tidak mau memakan makanan mu?” tanya Deva dengan datar sambil berdiri di samping tempat tidur Davina.
“Apa alasan aku hidup lagi di dunia ini?” bukan menjawab, Davina malah balik bertanya pada Deva, membuat pria kejam itu menyeringai menampilkan senyum smirk nya.
“Tidak ada alasan kau hidup di dunia ini, tapi kau kini menjadi peliharaan ku, tentu saja sekarang kau harus mematuhi aku,” jawab Deva dingin. Pria kejam itu duduk di bibir tempat tidur di samping Davina.
“Aku bukan hewan, Dev. Jadi aku mohon bunuh saja aku. Aku sudah tidak sanggup hidup bersama mu,” isak Davina sambil memegangi lengan Deva, tapi pria itu langsung menepisnya, membuat luka Davina kembali sakit karena tergores.
“Membunuh mu bisa saja aku lakukan sejak awal, tapi itu terlalu mudah bagimu. Aku ingin kau merasakan sakit lebih daripada ini,” ucap Deva yang menekan akhir kalimatnya.
“Deva, tidakkah kamu melihat, tubuhku sudah tidak menarik lagi, aku sudah menjijikan, tubuhku sudah penuh dengan luka. Apakah kau tidak merasa jijik padaku. aku mohon lepaskan aku. Aku punya kehidupan di luar sana, aku juga punya--,” ucap Davina terisak dan langsung disela oleh Deva.
“Punya kekasih? Apa itu yang ingin kau katakan padaku. tidak peduli seberapa menjijikannya dirimu, aku tidak akan pernah melepaskan mu,” ucap Deva dengan tegas sambil menatap Davina dengan sangat tajam, membuat wanita lemah itu semakin terisak dan tak tahu apa yang harus ia lakukan agar terlepas dari jeratan Deva.
“Jadi, sekarang patuh lah dan makan makanan mu, atau para koki di Mansion ku yang akan kena akibatnya karena dirimu. Setiap yang berkaitan dengan dirimu, mereka akan kena imbasnya. Apa kau mengerti? Sekarang cepat makan makanan mu,” ucap Deva dengan tegas tanpa bantahan.
Davina yang mendengar hal itu begitu takut orang-orang yang tidak bersalah ikut merasakan sakit yang ia derita saat ini. Mau tidak mau, Davina harus patuh pada perintah Deva. Bahkan, kini ia harus hidup di kendalikan orang lain, demi orang yang bahkan ia juga tidak kenal.
Davina yang hendak bangkit untuk makan, langsung meringis kesakitan. Ya, untuk duduk saja Davina tidak mampu, wanita itu tidak leluasa bergerak karena luka di tubuhnya, apalagi kulitnya yang melepuh kini terasa sangat sakit dan perih.
Deva yang melihat hal itu, mau tidak mau harus membantu Davina untuk duduk.
“Cepatlah buka mulutmu,” ucap Deva bernada perintah, dengan sendok yang berisi makanan penuh. Davina yang takut, akhirnya membuka mulutnya lebar-lebar agar bisa memakan semua yang ada dalam sendok tersebut.
“Aku haus,” ucap Davina lirih. Dengan cepat Deva membantu Davina untuk minum. Entah apa yang membuat Deva tergerak hatinya untuk menyuapi Davina makan dan minum.
Hingga tanpa terasa, makanan yang ada di piring tersebut sudah habis tanpa sisa, meskipun Deva menyuapi Davina sambil memaksa dan penuh dengan ancaman, tapi Davina berusaha untuk patuh agar Deva tidak bertindak kasar padanya.
“Jangan berpikir aku akan berbaik hati setelah ini. Aku hanya tidak ingin kau cepat mati. Ingat! Kau hanya mainan ku, peliharaan ku,” ucap Deva tegas. Setelah selesai menyuapi Davina, akhirnya Deva keluar memanggil Aliya, agar membantu Davina meminum obatnya.
...****************...
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Siti Aminah
kapaaan Deva kena karma yah...aku gk sabar bacanya....
2024-12-09
0
Nurma sari Sari
ya ampun Davina dianggap hewan kali
2022-09-29
0
Novianti Ratnasari
nanti km yg bakal jd peliharaan Davina.
2022-07-20
2