* Keesokan hari **
"Tuan Andreas!" panggil Violet.
"Wow.., kau begitu cantik." puji tuan Andreas.
"Aku tidak butuh pujian, sekarang katakan apa yang harus saya lakukan. Saya dan beberapa teman-teman saya akan langsung melaksanakan sesuai permintaanmu. berikan aku salah satu jabatan yang bisa keluar masuk di perusahaan mu." ucap Violet yang membuat Tuan Andreas menganggukkan kepalanya.
Bagaimana tidak, Tuan Andreas adalah seorang pria yang sangat berpengaruh.
"Di mana ayahmu, Rose?" tanya tuan Andreas.
"Dia sedang ada urusan di suatu tempat." jawab Violet atau Rose.
"Ayahmu tidak bisa diam sama sekali." ucap tuan Andreas.
"Kita langsung saja bicara pada pokok permasalahannya, kita langsung ke perusahaan mu." pinta Rose yang kemudian pergi.
* Perusahaan Andreas *
* Ruang rapat *
"Selamat pagi!" seru tuan Andreas yang sudah datang bersama dengan Rose dan dua temannya.
"Ada apa tuan?" tanya para pemegang saham di perusahaan tuan Andreas.
"Aku hanya ingin memberitahukan mengenai salah satu orang yang akan menjadi tangan kananku di perusahaan ini, dia akan melakukan semua yang perlu dan tidak perlu dilakukan di perusahaan ini." jawab Tuan Andreas yang membuat para pengusaha nampak menatap pria itu dan saya hanya tersenyum saja. mereka bertiga bertugas untuk mencari Siapa dalang pembunuhan yang terjadi di perusahaan itu dan menewaskan putri dari Tuan Andreas.
Beberapa pria nampak menatap Rose dengan wajah yang begitu sempurna.
"Cantik." ucap seorang pria yang menatap seorang wanita yang datang dengan dua temannya.
"Baiklah, perkenalkan. nama saya Rose, dia Kimberly dan Rea." tegas Rose yang kemudian meninggalkan tempat rapat.
"Wow..,begitu mempesona." ucap seorang Pria.
Dalam segera Rose langsung pergi bersama dua temannya pergi.
"Kita berpencar." pinta Rose.
"Aku akan pergi ke bagian keuangan." ucap Rea.
"Aku akan ke gudang, di sana banyak pria tampan lumayan buat hiburanku." ucap Kimberly yang kemudian mencari seseorang untuk membantu nya.
"Heh...,dasar mata jelalatan." sindir Rea.
"Wekkk." jawab Kimberly.
"Dasar!" seru Rea.
Wajah cantik, body seksi. hal itu membuat Aruna jadi pusat perhatian di tempat itu.
* 4 jam kemudian *
"Siang Rose!" seru tuan Andreas.
"Siang, tuan." jawab Rose.
"Bagaimana, apakah semuanya sudah kau selidiki?" tanya tuan Andreas.
"Belum Tuan, Memangnya ada apa? Apakah ada sesuatu yang mengganjal di hatimu?" tanya Rose kepada Tuan Andreas.
"Apa yang sedang kau lakukan di tempat itu?" tanya Tuan Andreas kepada Rose.
"Seperti Yang Kau minta, aku harus menyelidiki beberapa pekerja mu yang pernah berhubungan dengan putrimu." jawab Rose. tatapan mata wanita itu terus menatap laptopnya, jari-jemarinya terus meluncur di atas laptop. hal itu membuat Tuan Andreas yang berdiri di belakang tubuh Rose benar-benar begitu terpukau.
"Masih muda namun kecerdasannya sungguh sangat luar biasa. Kau memang pantas menjadi putri dari Dexter, karena pria itu juga sama sepertimu. begitu luar biasa dan sangat pandai melumpuhkan musuh musuhnya." ucap Tuan Andreas.
"Dengarkan aku, Tuan Andreas. saat kita berdua Kau tidak perlu berbicara panjang lebar denganku, kita hanya berbicara pada titik permasalahan saja. aku tidak suka membahas masalah lain dengan klienku." ucap Rose yang membuat Tuan Andreas menganggukkan kepalanya. pria tua itu sangat mengetahui bagaimana sifat dari Putri angkat sahabatnya itu. gadis muda itu ternyata mempunyai sifat hampir sama seperti Dexter, sama-sama bersifat angkuh dan tidak suka di campuri urusan pribadinya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan tutup mulut dan hanya menatapmu saja." ucap Tuan Andreas yang duduk di samping Rose sembari menatap Apa yang dilakukan oleh Rose. jari-jemari Rose terus berseluncur di atas laptop milik Tuan Andreas, Rose tidak akan membiarkan perangkat canggihnya dipakai untuk urusan lain kecuali misi rahasia mereka.
Sesaat kemudian ponsel Rose sudah berbunyi, Hal itu membuat Rose langsung mengambil alat penghubung bluetooth yang digunakan di telinganya.
"Ada apa Kimberly?" tanya Rose.
"Kelihatannya Aku mempunyai 2 target yang mungkin akan menjadi sasaran dari pembunuh Putri Tuan Andreas." ucap Kimberly.
"Foto dan selidiki pria itu, aku yakin mereka salah satu titik terang yang akan membawa kita." jawab Rose.
"Baiklah kalau begitu, bersenang-senanglah di sana aku akan bersenang-senang di sini." ucap Kimberly yang kemudian mematikan ponselnya. tak berselang lama terlihat Rea juga menelpon Rose dan memberitahukan beberapa orang yang dicurigai nya.
"Baiklah kalau begitu, nanti kita bertemu di tempat biasa. kita akan mencocokkan data data dari mereka semuanya." jawab Rose yang kemudian mematikan ponselnya.
"Bagaimana?" tanya tuan Andreas kepada Rose.
"Anda tenang saja, Tuan. saya dan teman-teman saya akan segera memberikan informasi mengenai Siapa pembunuh dari Putri anda. jangan sampai Anda dicurigai oleh siapapun, bersikaplah sewajarnya." pinta Rose.
"Memangnya kenapa?" tanya Tuan Andreas kepada Rose.
"Kemungkinan besar pembunuh yang telah membunuh putrimu adalah salah satu dari rekan bisnis mu. tapi aku belum memastikannya, kita lihat saja setelah aku berasa menyelidiki mengenai beberapa rekening yang sudah masuk di beberapa rekan bisnismu." jawab Rose yang kemudian menutup laptop Tuan Andreas.
Sesaat kemudian terlihat kantor Tuan Andrea diketuk oleh seseorang.
TOK..
TOK...
TOK...
suara pintu kantor Tuan Andreas diketok oleh seseorang. "Siapa!!" seru Tuan Andreas.
"Saya Joni, tuan!" seru seorang pria.
"Masuklah Joni." Jawab Tuan Andreas yang menyuruh salah satu anak buah kepercayaannya untuk masuk.
Dengan Langkah tegap, tubuh tinggi besar dan badan atletis membuat seorang pria yang menjadi orang kepercayaan Tuan Andreas begitu perfect. mungkin kalau Kimberly melihat pria itu dia tidak akan mau keluar dari perusahaan Tuan Andreas.
"Tuan." Panggil Joni.
"Ada apa Joni?" tanya Tuan Andreas.
Tatapan mata Joni menatap Rose yang berada di satu ruangan dengan bosnya itu.
"Baiklah kalau begitu Tuan, Saya pergi dulu dan silakan berbicara dengan anak buah Anda." ucap Rose yang kemudian berdiri dan meninggalkan kantor tersebut.
Dengan langkah yang begitu santai Rose memakai kacamata hitamnya. Tatapan mata Joni nampak terlalu fokus menatap seorang gadis muda yang bersikap begitu angkuh dan begitu dingin kepada siapapun.
"Ada apa Joni?" tanya Tuan Andreas yang melihat Joni dari tadi menatap Rose.
"Begini Tuan, kita harus segera ke suatu tempat. di salah satu tempat pembangunan yang anda lakukan bersama Tuan Will Smith." ucap Joni.
"Benar, aku akan segera kesana karena pria itu adalah yang sangat berbahaya. dia tidak akan suka kalau semua yang dia inginkan tidak sesuai rencananya." ucap Tuan Andreas yang kemudian pergi meninggalkan perusahaan.
Terlihat tatapan mata Rose menatap Tuan Andreas yang sudah pergi dari tempat itu.
"Hemm.., ternyata pria itu berkerja sama dengan tuan Andreas." ucap Rose yang kemudian pergi meninggalkan perusahaan tuan Andreas.
Bunyi kendaraan Ducati Monster sudah meninggalkan perusahaan menuju jalanan yang begitu besar.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- Jangan sakiti aku
- ijinkan aku bahagia bersamamu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
menarik 😁 ceritanya GK bertele"
2022-06-03
2