Jatuh Sakit

Venus tertidur lelap dalam pelukan sang Mama. Dia kini merasa lebih baik dan lebih dapat menghilangkan rasa takutnya itu.

Syukurnya Venus sama sekali tak bermimpi aneh aneh setelah kejadian itu. Venus hanya tertidur pulas tanpa merasakan ketakutan. Walaupun seperti itu kepalanya masih saja sakit karena memikirkan apa yang harus di perbuatnya kedepan.

Venus hanya dapat tidur lelap 2 jam saja, setelahnya Venus terbangun dan tak dapat tidur lagi. Sedangkan Rita masih tertidur sambil memeluk anak gadisnya ini.

Venus sedikit menggeser posisi tubuhnya untuk tidur terlentang agar tak mengganggu tidur mamanya.

Venus melihat ke arah langit langit. Melihat betapa kosongnya malam ini.

Pikiran Venus masih tak tentu, dia harus bisa menggagalkan rencana pernikahan dirinya dengan Steve, karena jika itu terjadi akan membuat dia akan mengulang kehidupan lamanya itu.

Namun dia bingung harus mulai dari mana.

Steve.. Satu satunya lelaki yang dapat merebut hati dan pikirannya bukankah sangat sulit untuk di lupakan?

Dan apa yang harus di lakukannya?

Venus mulai berfikir keras.

"Pertama yang harus aku lakukan adalah menjauh dari Steve." Venus bergumam.

Jika itu dapat di lakukan Venus, maka semua akan bisa berjalan dengan lancar bukan?

Tentu saja!

Venus bangkit dari tempat tidurnya. Dan berjalan menuju meja belajarnya, Venus mendudukkan bokongnya si sana dan menghidupkan lampu belajarnya.

"Aku harus bisa. Aku tak mau hidupku menjadi teragis di masa depan. Tidak... Aku tak boleh biarkan itu terjadi."

Saat Venus mulai mengambil pulpen untuk menyusun rencana, kepalanya terasa sangat sakit.

"Arkh!" Pekik Venus membuat Rita terbangun.

Rita terkejut melihat sang putri terbangun di pagi subuh seperti ini, dan lihatlah, ini masih jam 3. "Venus, apa yang kau lakukan nak?" Rita bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah Venus.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Mama Venus kuatir.

Pasalnya Venus tak pernah terbangun di pagi hari seperti ini karena biasanya Venus lama untuk bangun. Seimbang dengan kebiasaan buruknya yaitu lama untuk tidur juga.

Venus menggeleng, "Gak apa Ma. Venus baik baik... Akh.." kepala Venus kembali berdengung sakit.

Apakah ini akibat terlalu banyak berfikir, karena biasanya Venus juga jarang berfikir. Maklum saja, dia anak yang super duper manja, semua ini itu keinginannya di turuti dengan cepat oleh kedua orang tuanya, bagaimana mungkin dia bisa berfikir keras? Tentu tidaklah pernah. Semua telah di permudah oleh keluarganya.

Rita memegang jidad sang putri, "Panas sekali sayang. Demam tinggi!" Mama Venus sangsi ketakutan.

"Pa!! Papa!!!" Teriak Rita memanggil sang suami.

Adiman segera bangkit dari tidurnya dan berlari ke arah sumber suara dengan panik, "Ada apa Ma?!"

"Venus demam tinggi!! Panas sekali badannya pa!!" Mama Venus ketakutan dan bahkan mulai menangis.

"Apa?! Venus sakit?!" Segera Adiman memegang jidad Venus. Dan ya, dia pun ikutan panik seperti orang kesetanan. "Kita harus bawa Venus ke rumah saki sekarang juga!!"

Terlalu berlebihan, ya... Itulah definisi yang bisa di gambarkan setiap orang yang melihat mereka.

Terlalu menjaga Venus hingga Venus terlahir menjadi anak yang egois dan harus mendapatkan apa yang dia mau.

Untuk pertama kalinya Venus tersadar, begitu besar sayang orang tuanya padanya membuat Venus menjadi begitu loyal dan selalu menyusahkan kedua orang tuanya saja. Rasanya sangat terharu melihat kasih sayang keluarganya yang begitu besar padanya.

"Ma pa, Venus gak apa. Hanya demam biasa saja." Kata Venus singkat walaupun sebenarnya dia merasakan kepalanya ingin meledak. Dia tak ingin menambah beban keluarganya lagi.

Rita dan Adiman menggeleng, "Gak sayang. Kita akan membawamu ke rumah sakit."

Segera Adiman, menggendong sang anak menuju ke luar kamar untuk segera di bawa ke mobil dan mengantarkannya ke rumah sakit.

Venus ingin menolak, namun tubuhnya terlalu lemah untuk melakukannya.

Selama perjalanan Rita terus memeluk Venus dan menangis, "Sayang... Kenapa bisa jadi panas seperti ini?"

"Ngak apa ma.. kalian jangan terlalu kuatirkan Venus." Ucap Venus lemah.

Mama Venus menggeleng, "Gak. Pokoknya kamu harus ditangani oleh dokter terbaik! Kamu harus lekas sembuh!"

Venus sungguh terharu dan memeluk sang Mama, "Mama, Maafin Venus kalau selalu nyusahin Mama sama Papa ya... Venus sangat jahat... Hu hu hu." Tangis Venus.

Mama dan papa Venus terharu, "Gak sayang... Kamu ngak pernah nyusahin kami. Tidak pernah... Mama sama papa selalu bangga sama kamu..."

Venus jadi tambah menangis, jiwanya menjadi sangat sensitif terutama saat dia sedang sakit. "Kalian sangat baik... Venus janji akan balas kebaikan kalian! Venus janji!"

Kedua orang tua Venus tersenyum senang di tengah tangisan mereka. Jujur saja semenyusahkannya permintaan Venus mereka tak pernah menganggap itu sebagai suatu beban, malahan mereka senang jika Putri mereka merasa bahagia. Hanya Venus lah harta paling berharga mereka. Buah dari cinta mereka. Jadi bagaimana bisa mereka menganggap Venus sebagai beban? Tentu tidak akan pernah.

***

Venus di rawat di rumah sakit. Cairan infus menetes membuat keadaan Venus kembali jadi lebih baik.

Orang tua Venus telah berangkat bekerja karena paksaan Venus. Venus terus meyakinkan bahwa dia sudah lebih baik kepada kedua orang tuanya, oleh sebab itu mereka berani meninggalkan Venus sendiri di rumah sakit. Namun tetap saja, kedua orang tua Venus akan pulang lebih awal untuk kembali ke rumah sakit untuk memperhatikan keadaan Venus.

Venus dengan posisi setengah duduk meminum air putih yang berada di atas nakas dekatnya.

Kemudian terdengar suara pintu berdecit terbuka. Mata Venus membesar, sontak membatu melihat Steve yang berjalan masuk ke dalam ruangan menuju ke arahnya.

Sorot mata tajam lelaki itu mampu menusuk tulangnya membuat wanita itu takut salah bertindak.

Lelaki tegap dengan tubuh atletis itu memberikan Venus sebuah karangan bunga, "Buatmu." Katanya dingin.

Venus tak menjawab. Dia masih membeku.

"Aku dengar kau demam tinggi. Ku harap ini bukan taktik licikmu untuk mencari perhatian."

Deg!

"Hah?" Ucap Venus mendengar ucapan tajam lelaki itu.

Steve memutar bola matanya, wanita ini masih saja berusaha membodohinya. Dia sudah tau betul sikap Venus, membuat dia tak akan pernah mempercayai wanita itu bahkan hal sekecil apapun itu.

"Aku datang ke sini karena ortu ku yang menyuruh." Ujar Steve sambil memberikan bunga karangan yang indah padanya.

Venus menatap Steve tak senang, "Jika terpaksa kenapa tidak menolak? Dan siapa yang kau bilang bodoh, bodoh." Ucap Venus dengan sorot mata berapi-api. Ntah dari mana keberaniannya ini. Pastinya ini timbul begitu saja tanpa dia sadari.

Steve sedikit terkejut dengan ucapan Venus. Kemudian dia kembali menatap wanita itu datar, "Itu karena jika aku menolak menjengukmu kau akan mengadukanku dan akan lebih mencari gara gara padaku."

Venus terdiam. Perkataan Steve memanglah benar jika yang di hadapannya ini adalah Venus yang dulu. Namun kini Venus bukanlah Venus yang buta akan cinta.

Namun kini tubuh Venus sedang lemah, dia malas untuk berdebat dan memilih diam.

Steve duduk di bangku dekat ranjang Venus, "Aku hari ini sibuk. Dan aku minta padamu untuk tidak menyusahkanku dan mencari perhatian sekarang."

Lelaki itu sungguh tidak tau diri. Sombong sekali Steve ini.

Venus membatin kesal. Kenapa aku bisa menyukainya dulu? Apa tidak ada lelaki lain yang bisa ku miliki huh? Kenapa aku malah bucin padanya?! Arh, sungguh mengesalkan!

Steve bangkit berdiri sang meninggalkan Venus begitu saja.

"Dasar!" Venus membuang bunga pemberian Steve ke lantai. Dia membenci bunga mawar yang indah itu, dia tak suka terutama saat Steve memberikannya. Sungguh memuakkan!

Terpopuler

Comments

sunflower

sunflower

sudah ku favorit kan ya kak

2022-08-17

2

Imamah Nur

Imamah Nur

Cari laki-laki lain dan buat Steve cemburu

2022-07-21

1

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Bikin Steve jatuh cinta sebelum kamu nikah sama dia ven..

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian Venus
2 1 February 2022: Venus Airlangga Samudra
3 Jatuh Sakit
4 Tak Banyak Bicara
5 Pertemanan
6 Hal Yang Mulai Tak Masuk Akal
7 Egois Bagaikan Api
8 Pagi Yang Buruk
9 Akan Berubah!
10 Pembuktian
11 Lagu seram
12 Musuh Pertama
13 Mama?!
14 Deal?
15 Venus is mine
16 Steve x Victor
17 Hanya sebatas Kakak
18 Baperan
19 Menjadi seorang keras kepala
20 Musuh Terbesar Adalah Diri Sendiri
21 Ungkapan Steve
22 Prewedding
23 Balas Dendam
24 Menenangkan Diri
25 Pernikahan
26 Membuatnya Selalu Kecewa
27 Bukan Kebahagiaan
28 bab 28
29 Tak Berdaya
30 Keheningan Cinta
31 Love Make You Feel So Bad
32 Kebenaran Yang Tersembunyi
33 Gelap Mata
34 Rasa Yang Berbeda
35 Sama Sama Berubah
36 Harmonis
37 Play With Psyco
38 Tidak Akan Melepaskan Mu
39 Make A Love
40 Membuat Emosi
41 Part Of My Life
42 Orang Asing
43 Karunia
44 Jalur Belakang
45 Is It True?
46 Ketahuan
47 Gunakan Taktik
48 I Come Back Venus
49 Angkasa
50 Save Your Life
51 Info!
52 Kabar segar
53 Rekan Kerja
54 Mulai Berani Beraksi
55 Berobat
56 Ganggu Rumah Orang
57 Emosi yang memuncak
58 Kata hati
59 Kesepakatan
60 Susahmu adalah Kebahagiaanku
61 Terkalahkan
62 Games
63 Pikiran bercabang
64 Ulang Tahun
65 O ow..
66 Bibirnya Seperti Pisau
67 Wanita baru
68 Hampir Saja
69 Bukan Sembarang Victor
70 Hanya sebulan
71 Rindu
72 Mimpi
73 Berangkat
74 Bukan Miliknya
75 Mengulang Dari Awal
76 Berhasil Membujuknya
77 Done
78 Hal yang tak terduga
79 Breng*sek
80 Are you okay?
81 Aku ada
82 Terlambat
83 Pertolongan
84 Perkelahian
85 Dream
86 Dilema
87 Apa yang terjadi padamu?
88 Mencintaimu sangat menyakitkan
89 Marry You
90 Sayang
91 Dia Lagi
92 Pacaran?
93 Perundingan Hantu
94 Rian
95 Cinta
96 Bersama Langit
97 Hai readers
98 Tuan Impoten Tampan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Kematian Venus
2
1 February 2022: Venus Airlangga Samudra
3
Jatuh Sakit
4
Tak Banyak Bicara
5
Pertemanan
6
Hal Yang Mulai Tak Masuk Akal
7
Egois Bagaikan Api
8
Pagi Yang Buruk
9
Akan Berubah!
10
Pembuktian
11
Lagu seram
12
Musuh Pertama
13
Mama?!
14
Deal?
15
Venus is mine
16
Steve x Victor
17
Hanya sebatas Kakak
18
Baperan
19
Menjadi seorang keras kepala
20
Musuh Terbesar Adalah Diri Sendiri
21
Ungkapan Steve
22
Prewedding
23
Balas Dendam
24
Menenangkan Diri
25
Pernikahan
26
Membuatnya Selalu Kecewa
27
Bukan Kebahagiaan
28
bab 28
29
Tak Berdaya
30
Keheningan Cinta
31
Love Make You Feel So Bad
32
Kebenaran Yang Tersembunyi
33
Gelap Mata
34
Rasa Yang Berbeda
35
Sama Sama Berubah
36
Harmonis
37
Play With Psyco
38
Tidak Akan Melepaskan Mu
39
Make A Love
40
Membuat Emosi
41
Part Of My Life
42
Orang Asing
43
Karunia
44
Jalur Belakang
45
Is It True?
46
Ketahuan
47
Gunakan Taktik
48
I Come Back Venus
49
Angkasa
50
Save Your Life
51
Info!
52
Kabar segar
53
Rekan Kerja
54
Mulai Berani Beraksi
55
Berobat
56
Ganggu Rumah Orang
57
Emosi yang memuncak
58
Kata hati
59
Kesepakatan
60
Susahmu adalah Kebahagiaanku
61
Terkalahkan
62
Games
63
Pikiran bercabang
64
Ulang Tahun
65
O ow..
66
Bibirnya Seperti Pisau
67
Wanita baru
68
Hampir Saja
69
Bukan Sembarang Victor
70
Hanya sebulan
71
Rindu
72
Mimpi
73
Berangkat
74
Bukan Miliknya
75
Mengulang Dari Awal
76
Berhasil Membujuknya
77
Done
78
Hal yang tak terduga
79
Breng*sek
80
Are you okay?
81
Aku ada
82
Terlambat
83
Pertolongan
84
Perkelahian
85
Dream
86
Dilema
87
Apa yang terjadi padamu?
88
Mencintaimu sangat menyakitkan
89
Marry You
90
Sayang
91
Dia Lagi
92
Pacaran?
93
Perundingan Hantu
94
Rian
95
Cinta
96
Bersama Langit
97
Hai readers
98
Tuan Impoten Tampan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!