Dewi Nawang Wulan bergerak lincah berkelebatan diantara gempuran para pendekar misterius yang terus menyerangnya dari berbagai arah.
Jurus Tarian Rajawali Tingkat II
Pedang putihnya berkelebatan gerakan bervariasi seolah sedang menari-nari.
Para pendekar misterius mulai serius setelah melihat gadis muda itu memiliki kepandaian yang tidak bisa di pandang remeh.
"Cepat lumpuhkan gadis itu" teriak salah satu dari mereka.
Gerakan mereka pun jadi lebih cepat bahkan kadang berubah-ubah kadang saling bertukar tempat untuk mengecoh konsentrasi lawan.
"Aku tidak selemah yang kalian kira" ucap Dewi Nawang Wulan
Namun nampaknya perubahan formasi lawan tidak membuat gadis muda itu kehilangan konsentrasinya malahan dia menambah kecepatannya dengan meningkatkan jurusnya.
"Apa yang terjadi" ujar salah satu pendekar misterius setelah merasa formasi tempur mereka tak berlaku.
"Simpan pertanyaan itu!" ujar Dewi Nawang Wulan sambil tersenyum.
Jurus Tarian Rajawali Tingkat IV
Sekelebat melesat secepat kilat tanpa bisa diikuti mata biasa gadis itu bergerak bagaikan kilat tahu-tahu lima pendekar misterius langsung meregang nyawa tanpa sempat melakukan perlawanan.
Dewi Nawang Wulan mengatur nafas beberapa kali, "Kakang" gumamnya dalam hati setelah teringat Arya Geni.
Sekelebat melesat secepat kilat menuju lokasi dimana dirinya bertemu sebelumnya.
****
Arya Geni tersenyum seolah semesta sedang menjadikan dirinya menjadi lelaki paling beruntung. Tatapannya tidak terlepas kepada punggung gadis muda yang sedang melangkah pergi meninggalkan dirinya baru berhenti setelah gadis muda itu menghilang.
Dia memejamkan mata kemudian menarik nafas beberapa kali seolah sedang menikmati suasana malam yang indah itu.
Tiba-tiba suara ledakan besar membuat kedua matanya langsung terbuka.
"Suara apa itu?" ujarnya seraya melihat ke sekeliling.
Dia menjadi terkejut ketika nampak beberapa bayangan hitam bergerak ke arah nya.
"Gawat siapa mereka?" ucapnya merasa curiga.
Dalam sekejap mata para pendekar misterius itu sudah sepuluh langkah dari tempatnya berdiri.
"Bunuh bocah itu!" seru salah satu dari mereka sambil memberikan isyarat untuk melakukan serangan.
Bagai tersambar petir baru kali ini dia mendapatkan ancaman yang langsung membuat tubuhnya terasa lemas.
"Gimana ini apa yang harus aku lakukan?" gumam Arya Geni dalam hati merasa putus asa. Tak sengaja tangannya menyentuh sebuah gagang pedang yang terselip di pinggang.
Merasa tidak ada pilihan lagi dia mencoba mengeluarkan pedang tersebut dengan tangannya bergetar karena untuk pertama kalinya semasa hidupnya.
"Hahahaha tunggu!"
Sontak para pendekar misterius berhenti.
"Ada apa?" ujar salah seorang yang lain merasa heran.
"Sepertinya kita tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga lihat lah pedangnya seperti sedang bergoyang" ejek orang itu sambil bibirnya menyunggingkan senyuman penuh curiga.
Sontak para pendekar misterius tertawa mengejek melihat pemuda dihadapannya sedang gemetar sehingga berpengaruh kepada tangan yang sedang menggenggam sebilah pedang. Nampak pedang tersebut bergoyang.
"Hei anak muda sekarang aku berikan dua pilihan. Mati dengan pedang milikmu atau salah satu pedang milik kami yang akan melakukannya" ujar salah satu pendekar misterius dengan nada mengancam.
Arya Geni hanya menelan ludah mendengar dua pilihan yang sama-sama tidak mengenakan itu. Dia merasa terpojok dalam hidupnya rasa putus asa mulai tumbuh. Melawan ataupun tidak hasilnya akan tetap sama yaitu terbunuh.
"Sepertinya kau lebih suka dibunuh" ujar salah satu pendekar misterius sambil berkelebat melakukan serangan dengan posisi pedang menusuk sudah pasti pendekar itu mengincar jantung pemuda itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Lalu Ell Leo
mc bodoh begok
2022-10-28
0
Faizin
Semangat uptade nya thourrrr
2022-04-03
7