Akar permasalahan bermula ketika sekitar dua bulan sebelumnya dunia persilatan digemparkan dengan hancur nya salah satu perguruan dari aliran putih dalam waktu semalam.
Kejadian tersebut cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat dari kalangan para pendekar aliran putih.
Belum diketahui motif dan tujuan mereka yang jelas kemunculannya secara tiba-tiba kemudian menghilang tanpa meninggalkan jejak sehingga membuat para pendekar kesulitan untuk mengungkap para pelakunya.
Dugaan mengarah kepada pihak aliran hitam yang mana selama ini aliran hitam memang menempuh jalan kehidupan yang kelam. Bagi mereka, mencuri, merampok, membunuh, dan memperkosa sama sekali bukanlah suatu kesalahan. Penipuan, kecurangan, dan kelicikan adalah jalan yang dianggap sahih untuk mencapai kemenangan.
Bagi mereka, apa yang dipercaya sebagai salah dan benar nyaris menjadi kebalikan dari kepercayaan golongan putih. Ini bisa dilacak dari ilmu silat maupun bentuk persenjataan golongan hitam yang seperti diciptakan hanya untuk menyiksa dan menyakiti. Begitu pula dengan
jurus-jurus ilmu silatnya yang licik, kejam, langsung, dan mematikan, seperti tidak mengenal seni gerak sama sekali.Dalam persenjataannya pun mereka tidak sungkan untuk menggunakan senjata-senjata rahasia yang licik seperti uap dan bubuk beracun, maupun berbagai jebakan
maut yang tidak bisa diduga.
Tentu ini sangat berbeda dengan sikap golongan putih, yang menjunjung tinggi segala sesuatu yang mereka anggap luhur dan agung, tetapi yang terhadap golongan hitam suatu pertimbangan kembali tidak pernah dimungkinkan. Bagi golongan putih, dengan atau tanpa masalah, golongan hitam harus dibasmi sampai
ke akar-akarnya. Persenjataan dan ilmu silat golongan putih selalu lugas. Senjata mereka adalah senjata yang
juga dikenal dalam kehidupan sehari-hari seperti pedang, dan kebanyakan memang pedang, tombak, atau yang agakberbeda sedikit adalah trisula. Sangat berbeda dari golongan hitam yang berbagai bentuk senjatanya seperti karya seni, tetapi mewakili pemikiran untuk membunuh dengan
kejam-senjata dan segala jurus ilmu silat golongan putih dikembangkan untuk melumpuhkan, dan hanya jika terpaksa mereka terpaksa menewaskan. Namun perkembangan zaman memperlihatkan bahwa para pendekar golongan putih ini lebih sering membinasakan lawan mereka, daripada melumpuhkannya dan menyerahkan kaum penjahat kepada pengadilan
Namun ternyata dunia persilatan tidaklah begitu hitam dan putih saja adanya, yang ditandai oleh kehadiran para pendekar yang disebut sebagai aliran netral. Sebetulnya para pendekar ini tidak akan pernah bisa digolongkan oleh suatu persamaan, karena masing-masing mempunyai sikap yang bebas dan netral, sehingga
masing-masingnya menjadi begitu berbeda, tidak terikat kepada suatu kebijakan dan kebajikan yang dianut banyak orang. Misalnya saja mereka tidak berasal maupun bergabung dalam suatu perguruan tertentu.
Ki Ranubaya menjelaskan dengan rinci semua rencana dengan gamblang. Semua pendekar nampak memahami.
"Apa tujuannya mempengaruhi para pendekar apa mungkin lembah awan ikut terlibat dalam masalah ini?" ucap Ki Aswatama setelah semua pendekar keluar dari ruangan aula pertemuan.
"Perasaan tuan untuk mencurigainya tidak salah sama sekali karena aku juga merasa demikian." ucap Ki Segoro Laksa menanggapi.
"Melihat sikap yang seolah-olah ingin mengadu domba antara aliran putih dan hitam, patut kita waspadai. Namun kita jangan gegabah dalam menyikapi permasalahan ini karena melihat dunia persilatan saat ini aku rasa cukup sulit membedakan antara kawan dan lawan." ucap Ki Ranubaya pelan.
"Jika memang begitu seharusnya dunia persilatan sedang tidak baik-baik saja. Aku khawatir cepat atau lambat perang tidak bisa dihindari lagi mengingat permusuhan diantara aliran putih maupun hitam semakin meruncing." ujar Ki Segoro Laksa.
"Semoga saja sebelum perang pecah kita bisa mencegahnya," ucap Ki Ranubaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments