Sontak keduanya menoleh kearah datangnya suara tersebut dan menemukan gadis muda itu tengah berdiri menatap tajam dengan menodongkan pedang ke arah mereka berdua.
"Kalian kira aku bodoh! berdiri lama mencuri lihat latihan ku kau bilang hanya kebetulan lewat" balas gadis muda geram.
Lingga menoleh ke Arya Geni memintanya supaya membantu menjelaskan namun dia menggelengkan kepala bahkan dia menundukkan wajahnya tidak berani menatap wajah gadis muda itu.
Lingga dengan terpaksa kembali berkata, "Katakanlah apa yang harus kami lakukan agar nona bisa percaya" katanya.
Gadis muda itu terlihat berfikir beberapa saat lalu berkata, "Baiklah aku akan memaafkan tindakan kurang ajar kalian tapi dengan syarat" ujarnya tersenyum penuh curiga.
Mendengar pernyataan tersebut akhirnya Lingga pun merasa lega. "Apapun syarat nya saya akan lakukan agar nona bisa memaafkan kami berdua" timpalnya penuh semangat.
Gadis muda itu memasukkan pedangnya kembali lalu berkata, "Baik dengarkan, Aku akan memaafkan kalian dengan syarat kalian harus bersujud dan meminta maap, bagaimana kalian sanggup?" ucap gadis muda itu tersenyum.
Bagi Arya Geni itu adalah mudah dilakukan jadi dia melirik ke arah Lingga, namun yang dilirik terlihat tidak senang bahkan tubuh bergetar dan wajahnya memerah geram rupanya dirinya terpancing emosinya.
"Kau pikir dirimu siapa berani berkata begitu kepadaku?" ucap Lingga suaranya meninggi menatap gadis cantik itu geram.
Wajah Gadis muda itu memerah ketika dibentak Lingga dia langsung mencabut kembali pedang.
"Baik jika kamu tidak mau melakukannya kita selesaikan dengan pertarungan" ujar gadis muda memasang kuda-kuda siap untuk menyerang.
Melihat gadis muda mencabut pedang Lingga pun segera mencabut pedang. "Siapa takut!" balasnya.
Arya Geni nampak panik melihat sebentar lagi akan terjadi keributan sedangkan dirinya tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Dewi turunkan pedangmu!"
Keduanya sontak menoleh ke sumber suara dan menemukan seorang wanita cantik berdiri tolak pinggang menatap gadis muda dengan tajam.
"Ibu, tapi mereka" ucap Dewi Nawang Wulan. Dengan berat hati memasukan pedangnya kembali kemudian menghampiri ibunya dengan kesal.
Wanita itu menoleh ke arah Lingga kemudian terdengar berkata, "Tuan pendekar maapkan kelancangan putri ku ini" ucapnya ramah dan penuh kasih sayang.
"Ahh seharusnya kami yang meminta maaf karena sudah masuk tempat latihan nona Dewi!" jawab Lingga memberi hormat.
"Sepertinya kalian adalah salah satu dari para pendekar yang datang?"
"Benar Bibi, namaku Lingga dari Perguruan Elang Emas dan ini temanku Arya Geni dari Perguruan Naga Puspa," Jawab Lingga sambil memberi hormat.
"Jadi kalian rupanya cucu dari dua tokoh terkenal jagoan silat yang hadir, perkenalkan namaku Gayatri dan ini putri ku Dewi Nawang Wulan, sebagai bentuk permintaan maaf dan menghilangkan kesalahpahaman diantara kalian bagaimana kalau aku mengundang kalian untuk makan bersama kami?" ucap Ibu Gayatri antusias.
"Ibu!" Dewi Nawang Wulan nampak terlihat tidak setuju namun ibunya memintanya diam jadi ia hanya menunduk merasa dongkol.
Kedua pemuda itu saling lirik tidak ada kata-kata yang keluar.
"Karena kalian tidak menjawab aku anggap kalian setuju" ucap Ibu Gayatri tersenyum.
Keduanya pun tidak bisa menolak ajakan tersebut dan memenuhi nya.
****
Hari berlalu begitu cepat segudang aktivitas telah menguras tenaga dan pikiran kita, hingga tanpa terasa hanya dalam hitungan berapa puluh jam lagi kita akan songsong fajar suci ramadhon yang akan mencuci lahir dan batin kita selama 1 tahun. Tapi sebelumnya dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf lahir dan batin, sebelum akhirnya kita akan berserah diri pada Allah SWT. Amin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Bang Roy
gadis cantik bikin menarik
2022-10-28
1
Lalu Ell Leo
alurnya terlalu lambat thor mcnya ush umur 15 th blom bisa apa2
2022-10-28
1