"Sepertinya Kakang telah salah mendengar," balas Arya Geni dengan sopan karena tidak ingin menimbulkan masalah. Karena sekecil apapun masalah akan menjadi panjang dan besar bila berurusan dengan pemuda tersebut.
"Kau pikir aku tuli bodoh!" ujar Dewangga sedikit meninggi dan tatapannya berubah menjadi dingin.
"Lantas kalau benar kenapa?" timpal Wira yang merasa geram dengan kesombongan pemuda di hadapannya.
"Kau cari mati rupanya!" Dewangga siap mencabut pedangnya.
Namun tiba-tiba dia memasukan nya kembali. "Sudahlah tidak gunanya berbicara dengan sampah perguruan seperti kalian mengganggu latihan aku saja!" ujarnya memutar badan dan memberi tanda temannya yang lain untuk meninggalkan tempat itu.
Wira yang geram segera bangkit untuk mengejar namun buru-buru dicegah oleh Arya Geni.
"Biarkan saja dia sibuk dengan kesombongannya sendiri pada akhirnya kesombongan itu akan merugikan diri sendiri" Lirih Arya Geni santai seperti tidak menanggapi hinaan yang barusan didapatkan nya.
Wira pun tidak membantah kembali ke posisi nya dengan hatinya yang masih dongkol.
"Seandainya bisa ilmu kanuragan akan aku habisi pemuda sombong itu" umpatnya.
Arya Geni hanya tersenyum tipis kemudian menghela nafas.
"Sungguh aku mengagumi dengan keteguhan hati tuan Arya!"
"Ahh tetua ternyata anda berada disini" ucap Arya Geni merubah posisi kemudian memberi hormat.
Ki Ageng tersenyum hangat kemudian mengambil posisi duduk. Pria berumur sekitar empat puluh tahun itu merupakan orang paling menyayangi dia dan selalu membelanya ketika mendapatkan kesulitan kasih sayangnya seperti kasih sayang ayah kepada anaknya. Maka Arya Geni menaruh hormat kepada pria itu.
Ki Ageng orang kedua setelah ketua perguruan yang menghormati keputusan Arya Geni yang tidak mau mempelajari ilmu beladiri. Meski dia melihat bakat besar yang dimilikinya.
Tentu keputusan Arya Geni mengundang tanda tanya besar dikalangan para tetua perguruan disaat para pendekar muda berlomba-lomba untuk mempelajari jurus milik Perguruan Alas Purwo yang sudah mengguncang dunia persilatan selama puluhan tahun.
Namun pada akhirnya semua orang bisa menghormati keputusan itu meski tak sedikit yang mencibir karena dianggap Arya Geni hanya merupakan beban bagi perguruan yang tidak tahu terimakasih karena telah ditolong oleh ketua perguruan.
Seperti yang kita ketahui Arya Geni yang sedang tidak sadarkan diri disimpan oleh Suliwa diruang rahasia bawah tanah.
Ketika dia sadar menemukan dirinya berada diruangan yang gelap. Arya Geni kecil tidak mengenal dirinya lagi nama dan kedua orang tuanya telah menghilang dalam ingatannya.
Setelah sadar tidak tahu berapa lama ia terkurung di ruangan bawah tanah tersebut.
Dikarenakan perutnya merasa lapar dia memberanikan diri mencari jalan keluar setelah beberapa saat usahanya berhasil dia keluar dari ruangan bawah tanah tersebut.
Pandangan pertama yang dilihatnya menemukan ruangan yang berserakan dimana-mana. Rupanya setelah para pendekar itu membunuh kedua orang tuanya langsung menggeledah rumah karena mereka mengetahui kalau Suliwa dan Nari Ratih memiliki seorang anak. Namun usaha mereka tidak membuahkan hasil sehingga untuk melampiaskan mereka menghancurkan semua isi rumah.
Arya Geni malang yang tidak mengenal dirinya keluar rumah itu dan mendapatkan pemandangan mengerikan dimana api membumbung tinggi dari rumah-rumah terbakar.
Dia berjalan untuk mencari apa yang terjadi anak itu lebih terkejut dan menahan ludah ketika melihat mayat warga berserakan dimana-mana. Sepertinya telah terjadi pembantaian sebelumnya.
Setelah para pendekar dunia persilatan meninggalkan Desa Kumintir yang membuat para warga sekitar ketakutan sebelumnya. Namun ketakutan mereka belum berakhir ketika segerombolan perampok menjarah desa dan mengambil semua yang ada di desa dan para penduduk yang tidak sempat melarikan diri langsung dibunuh tanpa ampun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Eko Haryanto
mantap
2023-07-06
0