" pak Rey boleh saya kembali keruangan saya sekarang? karena saya sudah mengerjakan apa yang yang pinta , saya pun butuh istirahat untuk mengisi perut saya. " pintar shela dengan memohon.
shela benar- benar sudah tidak tahan dan kesal berada satu ruangan dengan pak Rey. bagaimana shela tidak kesal , shela berada diruangan pak Rey hampir 3 jam dengan beralasan kalo shela salah menghitung hasil produksinya.
" baiklah sekarang kamu boleh keluar dari ruangan saya , tapi bawakan makanan karena saya tidak sempat keluar. " ucap pak Rey tanpa mengalihkan pekerjaan nya.
" maaf pak, emang bapak tidak bisa minta tolong sama bawahan bapak? kan jauh pak kalo harus bolak balik kesini." jawab shela
" bukannya kamu itu bawahan ku, kalo kamu tidak mau membawakan makanan untuk ku
mending kamu temani saya makan diruangan ini . " ancam pak Rey dengan menghentikan pekerjaan nya dan melihat kearah shela.
" iya iya,,,,
nanti aku bawakan makanan untuk bapak yang enak. ya udah pak aku keluar sekarang " shela terpaksa mengiyahi perintah pak Rey dari pada dia harus terkurung lebih lama lagi disini.
akhirnya aku bisa keluar juga,,,,,
tring ,,,, ( suara pesan masuk)
lagi dimana? ?????? ( pesan masuk dari rina)
otewew makan,,,,,, ( shela)
emank abis dari mane? ???? ( rina)
entar aku ceritain kalo udda sampelah ( shela)
ditunggu beb cerita nya,,,,,,,, ( rina)
shela tidak membalas pesan terakhir rina karena shela sudah sampai gedung departemen nya. shela langsung menuju kantin, karena perutnya benar-benar sudah tidak bisa di kompromi minta diisi. setelah sampai kantin shela terlebih dulu mengambil jatah makannya lalu mencari tempat duduk kedua sahabat nya.
" shela kita duduknya dibelakang " dina memanggil saat shela mencari keberadaannya.
" tumben sih duduk dibelakang biasanya dipojok sana " ucap shela dengan menunjuk tempat duduk biasa mereka tempati.
" rina tah yang ngajak " jawab dina sambil menyuapkan nasi di mulutnya
" pengen suasana baru aja sih, biar lebih leluasa dengerin ceritanya , udah cepetan sekarang aja cerita mumpung masih banyak waktu nih. " jawab rina
" iya buruan deh sekarang aja cerita nya. " sahut dina dengan rasa penasaran.
" emang apa yang mau kalian tanyakan ? nanti dulu ngapa abisin makanan nya dulu. ucap shela sambil menyuapkan nasi dimulutnya. sok sekarang apa yang mau kalian tanya kan terlebih dulu? " ucap shela setelah menghabiskan makan nya.
" kita mau nanya ada hubungan apa kamu shel sama pak Rey , orang kantor depan? " tanya rina
terlebih dulu.
" kita tidak ada hubungan apa - apa , hanya sebatas atasan dan bawahan. " jawab jujur shela dengan santainya.
" masa tidak ada hubungan ko kalian bisa berangkat kerja bareng tadi malah tadi kata mb Ririn kalian makan sarapan bareng didepan? " sahut dina karena jawaban shela membuat bingung.
" oh kalo masalah itu, kebetulan tadi pagi pak Rey jemput kerumah. " ucap shela dengan berkata jujur.
" shel kalo kalian tidak ada hubungan , kenapa pak Rey mau jemput kamu dari rumah ? terus dari mana dia tau tempat tinggal mu? kita aja ga tau rumah mu yang mana, dikomplek. " tanya rina dengan rasa penasaran yang tinggi.
" emang kita tidak ada hubungan ko, kalo masalah pak Rey jemput,,,,,,
tut,,,,
tut,,,,,
handphone shela berbunyi tanda panggilan masuk,,,,,
" bentar aku angkat telepon dulu ini tidak ada namanya lagi " ucap shela lalu mengangkat telepon
" Assalamu'alaikum " jawab shela dengan nada lembut.
" shela aku tunggu kamu dalam waktu 20 menit kalo kamu tidak balik dalam waktu yang saya tentukan , semua yang ada diruanganmu,,,, " belum selesai omongan pak Rey diucapkan tapi shela sudah meneruskannya.
" saya kasih surat peringatan termasuk mbak dewi, itu kan yang pak Rey maksud ? kenapa tidak pecat aku aja sekalian pak? " jawab shela dengan kesal lalu mematikan sambungan telepon nya.
tut ,,,,
" pak Rey yang telepon kamu barusan ? " tanya rina dan dina berbarengan karena kaget pak Rey menelpon shela.
" kenapa kalian masih tak percaya kalo aku tidak punya hubungan dengan pak Rey? tanya shela dengan nada lemas .
huh ( shela menghembuskan nafas panjang dan menaruh kedua tangannya diatas meja untuk memangku wajahnya) .
semula aku berfikir dengan bekerja hidup ku akan berubah, tanpa mengenyam bangku kuliah pun aku bisa bekerja , dan dengan bekerja akupun bisa membuktikan pada keluarga kekasihku kalo aku tidak pernah memanfaatkan kekayaan mas danis, aku bisa mencari uang tanpa bantuan mas danis.
aku capek dihina terus oleh keluarga mas danis karena perbedaan sikaya dan si miskin seperti yang keluarga mas danis sematkan terhadap hubungan kita. karena itu aku berfikir dengan bekerja aku bisa membuat hubungan ku pantas dengan mas danis tapi, ternyata hubungan ku dengan mas Danis tak hanya ditentang keluarganya tapi juga ditentang kak tantri keluargaku satu - satunya yang aku miliki. lalu aku harus gimana sekarang? dan bekerja pun tidak segampang dan seenak yang ada dalam benakku ." shela bercerita dengan lirih dan panjang terhadap kedua sahabat nya dengan menyembunyikan wajahnya dikedua tangannya.
rina dan dina berdiri dan merangkul shela yang sedang menumpu wajahnya pada kedua tangannya diatas meja kantin.
" maafin kita shel karena sempat tidak percaya kata -katamu tadi " ucap rina masih dalam merangkul shela.
" iya shel semangat dong , kamu pasti bisa melewati nya, seperti aku nih lihat . " ucap dina dengan mencontoh dirinya supaya menghibur nya.
shela menghapus air matanya lalu bangkit dari tempat duduk nya.
" sudah lah tidak usah dipikirkan . biar itu menjadi masalah ku, sekarang kita kembali bekerja saja, jangan sampai nanti aku dihukum lagi gara-gara kalian. " ucap shela setelah menghapus airnya lalu melangkah keluar kantin.
setelah dari kantin shel langsung keruangan nya tanpa shela tahu kalau pak Rey berada diruangan nya juga.
" siang mba Ririn ,,
gimana tadi hukuman dari pak indra nya bisa dikerjakan? pasti mb kepanasan y dilapangan. sama dong kaya aku ,meskipun didalam ruangan tapi lebih panas gara - gara lihat muka pak Rey yang menyebalkan..... " sapa shela dengan nada bercanda .
mb Ririn hanya menjawab dengan gerakan mata kearah meja pak indra.
" mba kenapa matanya cacingan y? pasti itu gara-gara kepanasan mba. " jawab Shela dengan asal.
" udah ah aku mau kembali ke mejaku, sebelum pak Rey yang sombong dan angkuh itu mengganggu ku lagi. " mba Ririn sampai melebarkan matanya dan menepuk dahinya mendengar ucapan shela tentang pak Rey.
si shela udah aku kasih kode mata untuk melihat kursi pak indra masa ga ngerti sih, malah ngatain aku cacingan lagi , wis tamat kamu shel belum lagi ngatain pak Rey,,,,, ucap mba Ririn dalam hatinya melihat kelakuan shela.
ehem,,,,,
shela belum melihat orang yang ada dikursi pak indra, ,,,,
ehem,,,,
" pak indra lagi flu, koa suaranya beda? " shela masih belum melihat siapa orang yang dikursi pak indra .
shela nurisofa,,,,,,,,
# mileaku #
tetep do'ain aku supaya bisa belajar lagi,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments