seperti nya ketakutan shela benar - benar telah terjadi . setelah tadi shela bertemu mb Ririn, sekarang shela bertemu kedua sahabat nya diparkiran setelah shela turun dari mobil Pak Rey.
sekarang shela benar-benar seperti tersangka yang ketahuan mencuri, shela diinterogasi oleh kedua sahabatnya dan mb Ririn dilantai 2 tempat penyimpanan produksi.
" shela jawab jujur, ada hubungan apa kamu sama orang yang mengantarmu tadi? " tanya rina dengan bersedekap seperti polisi sedang menginterogasi terdakwa .pasalnya,rina dan dina melihat dengan mata kepala sendiri , shela turun dari mobil mewah diparkiran kantor. meski rina melihat muka laki-laki yang turun dari mobil yang sama dengan shela tapi rina tidak mengetahui kalo yang mengantar shela adalah atasannya.
" emang kamu tidak tahu siapa laki-laki yang nganterin shela tadi? "tanya mb Ririn pada rina
" ga tau, emang siapa mb " ? jawab rina malah balik bertanya.
" tapi seperti ny aku pernah liat laki-laki yang nganter shela deh dibagian kantor. " sahut dina.
" emang dia orang kantor depan, masa kamu ga tau kalo laki-laki yang nganterin shela tuh Pak Rey. " terang mb Ririn.
sementara orang yang menjadi terdakwa hanya duduk manis dikursi sambil memainkan kuku nya tanpa mau menjawab pertanyaan rina tadi.
" emang Pak Rey siapa mb? terus dikantor depan sebagai apa posisi nya? " tanya dina dengan penasaran.
rina melirik shela yang sedang asyik memainkan kukunya tanpa ingat kalo shela saat ini sedang jadi terdakwa.
" wes asyik bener sishela, kaya orang ga punya hutang penjelasan dia, liat deh. " ucap rina sambil menunjuk shela yang sedang asyik sendiri padahal kita lagi nunggu penjelasan nya.
" sebaiknya sekarang kita kembali kerja dulu deh,soalnya sudah siang,nanti kita lanjut pertemuan yang belum selesai ini. akupun sama penasaran juga sama seperti kalian ." terang mba Ririn. mba ririn langsung mengajak shela keruangan mereka karena jam kerja udah dimulai. shela bisa bernafas lega setelah mb Ririn mengajaknya keluar , lalu shela melambaikan tangan dengan seulas senyuman setidaknya sekarang shela bisa bernafas dengan lega karena shela bisa lepas dari interogasi teman -teman nya.
" awas loh shela kamu masih punya hutang penjelasan sama kita,,,, " teriak dina saat shela keluar dari lantai 2 untuk memulai bekerja kembali.
" kalian dari mana? bukan nya kalian sampai dari tadi. jam kerjapun sudah mulai setengah jam lalu,tapi kalian baru kembali'? " tanya pak indra setelah mba Ririn dan shela kembali dari ruangan.
" saya dari toilet pak, sakit perut. " jawab mba Ririn sambil memegang perut. q
" saya juga pak sama dari toilet pak " sahut shela
" toilet staf itu ada disamping ruangan ini, saya barusan dari toilet tapi tidak ada siapapun, kecuali kalian dari toilet pekerja umum , letak nya dibelakang. " terang pak Indra.
" maaf pak kita bohong , bukan dari toilet tapi,,,,,
awwww,,,,, "ucapan shela terpotong karena mb Ririn menginjak kaki shela.
" mba ih sakit kenapa diinjak kakiku " bisik shela pada mba Ririn.
" kamu tadi mau bilang apa sama pak indra? " tanya mba Ririn ditelinga shela.
" kenapa kalian jadi bisik- bisik sih . sebagai hukuman kalian telat, Ririn mendata semua barang yang datang hari, tapi
" emang itukan tugas saya pak , terus mana berkasnya ? " sahut mba Ririn sebelum pak indra menyelesaikan ucapan pak indra.
" rin saya belum selesai bicara kenapa kamu menyahut omongan ku, jadi Ririn kamu mendata barang dari lapangan langsung. "
"tapi itukan tugas edi pak? " tanya mba Ririn
" dan hari ini edi dibantu kamu, mengerjakan tugasnya. dan hukuman kamu shela , menghitung produksi dari mesin ke mesin. sudah kalian kerja kan dari pada hukuman kalian saya tambah. shela kasihkan berkas ini dulu sama pak Rey sebelum mengerjakan hukuman mu.
" nanti kamu aduin hukuman mu sama pak Rey kekasih mu shel, biar pak indra dimarahin. "bisik mba Ririn pada shela.
" mba, pak Rey itu bukan kekasih ku tapi teman kekasih ku,,, " jawab shela dengan berbisik sembari menjelaskan.
" kalo gitu pak Rey sekalian pacarin shel, kan lumayan ganteng , bukan lumayan lagi malah ganteng banget pak Rey tuh. " ucap mba Ririn masih mode bisik - bisikan
" mb ih,,,,,
ko ngomongnya gitu sih, aku mah setia kali sama pacarku. " balas shela
" alah setia ko mau diajak kemana-mana sama pak Rey. " sindir mba Ririn. '
" kan dia pemaksa mba orang nya. " ucap shela dengan keras.
" siapa yang pemaksa " tanya pak indra setelah mendengar ucapan shela.
" kenapa pada bisik- bisik terus dari tadi ? bukannya cepat dikerjakan .( omel pak indra. )
" nih berkasnya shel , sudah ditungguin pak Rey , cepetan kamu kekantor depan dan kamu rin cepat kelapangan catat semua barang yang datang.
" iya " jawab shela dan mba Ririn bareng lalu mereka keluar ruangan.
tok,,,,
tok,,,,
masuk ( suara dari dalam ruangan)
" permisi pak Rey..... " ucap shela
" duduk shel,,,,, " perintah pak Rey "
" tidak usah pak, saya kesini cuman mau mengantarkan berkas ini saja " tolak shela lalu menaruh berkas dimeja pak Rey.
" duduk dulu terus kamu periksa berkasnya, saya lagi banyak pekerjaan. " titah pak Rey.
" tapi pak saya juga sedang terburu - buru mengerjakan hukuman dari pak indra " tolak shela dengan kelepasan ngomong.
pak Rey , menghentikan pekerjaanya setelah mendengar shela mendapatkan hukuman dari pak indra. lalu mengambil telepon untuk menghubungi pak indra.
" halo pak indra , shela saya tugaskan mengerjakan berkas yang dia bawa kesini, apa pak indra keberatan? "
" tidak pak silakan. " jawab pak indra dari ujung telepon..
" sudah dengar sendirikan? " silahkan kerjakan berkas ini . " ucap pak Rey lalu langsung mengerjakan kembali pekerjaan nya sedang kan yang tadi tertunda. sedang kan shela mengambil kembali berkas yang tadi ditaruh dimeja pak Rey lalu mengerjakan nya di sofa ruangan pak Rey.
*sial banget hari ini, udah pagi - pagi disidang sama rina dan dina, dan hukuman dari pak indra aja belum dikerjakan, ini malah disuruh pak Rey ngerjain berkas ini. semenjak ketemu orang angkuh ini, kenapa jadi ga betah kerja sih. keluh shela dalam hati.
" dari* pada aku gerutu terus , lebih baik aku kerjakan ini dulu biar cepet keluar dari ruangan ini. nanti malah mereka makin salah faham lagi tentang hubungan ku dengan pak Rey. omel shela dengan lirih.
" udah kamu kerjakan? " tanya pak Rey
" belum pak Rey. " jawab shela
pak Rey menggeleng kan kepala melihat shela mengomel dari tadi,meski pak Rey tidak mendengarkan.
semangat,,,,
Milea ku,,,,,
pasti bisa,,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments