sedangkan Renita berjalan menelusuri koridor kampus itu dengan pikiran yang berkecamuk di dalam otak nya.dia masih kaget dengan pertemuan nya tadi dengan orang yang menjadi kepala yayasan kampus ini, kampus tempat dia mengajar.
"kenapa jadi dia yang menjadi kepala yayasan kampus ini? dunia memang benar benar sempit buat ku"gumam Renita yang terus berjalan ke arah area parkiran motor nya.
dan ketika dia berada di parkiran, seorang gadis menyapa nya.
"hai, pasti kamu mahasiswa baru ya di sini ya? kenalan yuk, mungkin kita bisa jadi teman yang baik" kemudian tanpa basa-basi lagi gadis itu yang Renita tebak pasti salah satu mahasiswi di kampus ini, karena penampilan nya yang hanya pakai kaos polos bewarna pink berbalut gardigan bewarna hitam dengan celana jeans senada dengan warna gardigan nya dan memakai sepatu sport bewarna putih.penampilan sederhana tapi manis khas anak muda.
gadis itu mengulurkan satu tangan nya ke arah Renita untuk menjabat tangan nya.
"nama ku,gladis mahasiswi jurusan IT tahun kedua.di kampus ini, kamu?" ucap gadis itu yang bernama gladis memperkenalkan dirinya pada Renita.yang membuat gadis 28 tahun itu tersenyum tipis.
"oh aku, perkenalkan, nama ku Renita"hanya itu Renita memperkenalkan dirinya pada gladis.
"kamu jurusan apa di sini?" tanya gladis.karenq Renita tidak berkata lengkap tentang dirinya.
"sama dengan kamu" jawab Renita singkat.
"benarkah? wah ternyata Aku ada teman nya yang sama dengan jurusan ku di sini" dengan senyum semringah nya Gladis terlihat senang karena bertambah lagi teman wanita nya yang satu jurusan, karena notabene nya jurusan yang dia minati sekarang ini di dominasi oleh kaum Adam, walaupun sebenarnya sudah banyak juga wanita yang terjun ke dunia IT.
"ya, seperti nya kita bisa menjadi teman yang baik"sahut Renita.
"iya pasti" ucap gladis yakin.
"oke kalau begitu, aku permisi, mau balik dulu"
"apa kamu tidak ada matkul hari ini" tanya gladis melihat Renita sudah siap siap menyalakan mesin motor andalan nya.
"tidak, kuliah ku di mulai besok"
"oh gitu ya, baik lah sampai ketemu besok" gladis tersenyum dan pergi meninggalkan Renita yang sudah siap melajukan motornya. dan Renita pun pergi meninggalkan kampus itu.
melajukan motor nya ke jalan utama.
di tengah perjalanan nya dia melihat warung kedai mie ayam tempat langganan Nya dulu,bila dirinya sedang berkunjung ke Jakarta menginap di rumah kakak lelaki nya Adam.
"duh, tiba tiba aku kok lapar ya? kebetulan lewat sini" gumam nya.lalu Renita menepikan motor nya dan sedikit masuk kedalam parkiran kedai mie ayam langganan Nya.lalu memarkirkan motornya dengan rapih.kemudian berjalan ke dalam kedai mie ayam itu.
"wah, tempat ini memang selalu ramai dengan pengunjung nya" senyum tipis Renita terbit melihat suasana dalam kedai mie ayam langganan yang nampak ramai dengan pengunjung.dia mendekati pemilik kedai mie dan memesan nya.
"pak dudung, aku mie ayam satu ya,mie nya jangan terlalu matang" pinta Renita memesan mie ayam favorit nya dengan mie yang tidak terlalu matang di masak nya, Karena dia tidak suka dengan mie yang terlalu matang, karena terlalu lembek, jika terlalu lembek, Renita mual untuk memakannya karena pikiran nya pasti kemana mana melihat bentuk mie yang terlalu bengkak. dan aneh di lidah nya.
"siap non, segera di siapkan" ucap pak dudung semangat, memang selalu begitu pak Dudung kalau melayani pelanggan nya, pasti terlihat semangat dan ramah.membuat orang yang datang ke kedai mie ayam nya senang dengan pelayanan pak Dudung.termasuk dirinya.
lalu Renita mencari tempat duduk yang agak di sudut kedai ini.
dengan sabar Renita menunggu mie ayam pesanan nya yang sedang di buat oleh pak Dudung.
tak menunggu lama, akhirnya mie ayam favorit nya datang tersaji. asap yang masih mengepul karena panas dari mie ayam yang tersaji di atas meja dihadapan nya dengan aroma nya yang menggugah selera.
Renita mengambil mangkuk kecil yang berisi sambal cabe syaiton dan menyendok sambal dari mangkuk kecil itu dengan takaran yang cukup banyak, Renita memang penggemar rasa pedas, rasanya tidak afdol kalau tidak ada sambal yang pedas di makanan nya.
dan ketika Renita hendak menuangkan sambal yang lumayan banyak, tiba tiba saja satu tangan kokoh menahan tangan nya yang memegang sendok sambal yang akan dia tuangkan ke atas mie ayam nya.
tentu saja Renita kaget dengan tangan kokoh yang menahan laju tangan nya itu.karena posisi Renita yang duduk, sedangkan orang yang menahan tangan nya itu berdiri dia pun mendongak kan wajah nya melihat orang yang berdiri di depan nya. dan melihat siapa orang yang berdiri di hadapan nya.dan ketika pandangan mereka bertemu.
"loh,pak Anggara? ngapain di sini?"
tanya Renita terkejut karena ternyata Anggara yang berdiri menjulang di hadapannya, yang menahan tangan nya yang memegang sendok sambal.
"jangan terlalu makan banyak sambal, nanti sakit perut kamu"ucap pria itu datar. yang ternyata Anggara yang yang sedang menatap tajam Renita.
membuat Renita spontan menepis tangan Anggara yang memegang pergelangan tangan nya.
"biarin ajah, Aku sudah biasa kok, kalau makan pake sambal banyak"
Renita melepaskan tangan nya dari cekalan Anggara dan tetap menuangkan sambal yang dia sendok tadi ke atas mie ayam nya.
melihat itu, Anggara segera duduk di hadapan Renita dan menyingkirkan mangkuk yang berisi mie ayam yang sudah di kasih toping sambal cabe syaiton dari hadapan Renita.tentu saja membuat Renita kesal bukan main karena merasa sikap Anggara yang menggangu privasi nya dan hak nya tentang kebebasan dirinya memakan mie ayam.
"pak tolong buatkan mie ayam nya dua lagi ya" teriak Anggara pada penjual mie itu.
"siap pak" teriak pak Dudung menjawab permintaan Anggara.
"apa sih maksud bapak? kenapa tiba-tiba muncul, dan mengganggu privasi saya" sungut Renita saking kesalnya hingga dia tidak ingat bicara dengan siapa.
hadeuh Renita dia nggak inget kalau yang di sunguti itu bos nya.
"penyakit lambung kamu nanti kumat Renita" ucap Anggara datar menatap lekat wajah Renita.
deg.
Renita diam mendengar ucapan Anggara yang mengetahui penyakit lambung nya.
"dari mana bapak tahu,saya punya penyakit lambung?"
tanya Renita dengan wajah penasaran
"tentu dari jejak rekam medis kamu lah"
"oh begitu ya" ucap Renita pelan dia baru ingat melamar pekerjaan tentu di sertai keterangan jejak rekam medis.sebagai perlengkapan syarat.
Anggara hanya tersenyum tipis melihat tingkah Renita yang seperti anak kecil padahal dia akan mengajar sebagai dosen di kampus milik yayasan nya.dan menurut data pribadi Renita yang dia lihat, Renita lebih tua empat tahun dari dirinya.tapi kenyataan nya wajah gadis yang dia lihat sekarang yang ada di hadapannya ini terlihat lebih muda dari pada umur nya.termasuk sikapnya yang sedikit seperti tingkah ABG. dan Anggara tidak menyangka, apa lagi jurusan yang akan dia ajar di universitas milik yayasan Handerson.IT apakah karena terlalu lama berhadapan dengan layar komputer dan semacamnya dia awet muda karena kena radiasi nya.
batin Anggara berpikir nyeleneh.alih alih memuji kecantikan gadis yang ada di hadapannya ini.
"tapi apa urusan bapak melarang saya?" ucap Renita kekeuh tak ingin di larang soal kesukaan nya pada sambal.
"tentu ada hubungannya dengan ku, kamu sebagai dosen yang akan mulai mengajar di universitas yang di naungi yayasan ku, tentu akan berpengaruh pada kondisi mengajar mu"
"maksud bapak?"
"bagaimana mana kalau penyakit lambung kamu kambuh, terus bagaimana dengan kegiatan mengajar mu? pasti terganggu iya kan? dan aku tidak mau itu terjadi paham?!" jelas Anggara menekan kan setiap ucapan nya pada Renita.
Renita mencebik kan bibinya mendengar penjelasan panjang lebar Anggara, walaupun dalam hati nya membenarkan semua ucapan Anggara.
"sok tahu,sok ikut campur" gumam Renita pelan, tapi sayangnya Anggara masih mendengar nya walaupun ucapan Renita sangat pelan.
*aku pasti akan ikut campur dalam kehidupan mu mulai saat ini Renita*batin Anggara.hingga sudut bibirnya tertarik ke atas.
"
"
to be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Capricorn girl💫
Renita Anggara calon jodohmu kek nya 😁
2022-03-28
1