Rama meremas tangan Kaila dengan kuat serta kasar saat sudah berada di luar pintu kamar milik Agatha,menghempaskannya ke dalam kamarnya hingga wanita itu menabrak dinding tembok yang ada di kamarnya. tersebut.Tetesan darah yang berceceran di lantai tak mampu meredam emosi Rama yang telah meluap-luap sebelumnya.
"Ckckck.....Semakin besar kepala kau Kaila!Sudah berapa kali aku bilang jangan buat masalah di rumah ini tapi kau tak pernah menghiraukannya",sinis Rama dengan wajah yang sangat geram seraya membanting tubuh Kaila.Laki-laki itu beranggapan bahwa Kaila sengaja memanfaatkan perhatian Mamanya untuk keuntungannya sendiri.Rama merasa kalau Kaila adalah gadis tidak tahu diri yang pernah Rama temui di sepanjang hidupnya.Sejak kedatangannya di rumah ini, ada banyak sekali kekacauan yang di perbuat oleh Kaila.Dan sekarang adalah puncak masalahnya.
"Awwww...",lirih Kaila seraya memegang dahinya yang berbenturan dengan dinding tembok tersebut.Kini,bukan hanya kakinya yang terluka,dahinya pun kini juga memar karena ulah Tuan Mudanya tersebut.Gadis itu hanya bisa menggigit jari untuk sakit hati yang ia terima dari laki-laki yang sempat menolongnya dulu,tanpa adanya protes ataupun perlawanan yang dilakukannya.Semuanya karena hutang budi yang ia miliki pada pemuda tampan tersebut.
"Dan satu lagi sampai kapanpun aku tak akan pernah sudi untuk menikah dengan wanita jelek seperti dirimu.Jadi,kubur dalam-dalam impianmu untuk menjadi Nyonya di rumah ini",sarkas Rama yang membuat batin Kaila makin terkoyak.Kaila hanya mampu menangis dalam diam di tempat pijakan kakinya saat itu.
"Tuan Rama tolong maafkan saya!Apapun kesalahan saya tolong dimaafkan",pinta Kaila dengan melengkungkan kedua tangannya dihadapan Rama.Suaranya hampir tercekat di udara,sedangkan pandangan wajahnya hanya tertunduk ke lantai.Rasanya sangat takut dengan kemarahan Tuannya saat ini.
Kaila cukup tahu diri posisinya seperti apa di keluarga tersebut.Sungguh baginya tak ada niat sedikitpun untuk menjadi nyonya rumah di keluarga Rama tersebut.Kaila hanya ingin bertahan hidup dan mendapatkan penghasilan dari jerih payahnya bekerja.Namun,sayangnya Rama tak melihat ketulusannya.Ia merasa Rama membencinya dan tak membutuhkannya lagi.
Rama menghela nafas panjang dan mengacak-acak rambutnya dengan gusar.Ia berbalik arah memunggungi badan Kaila dan hendak memukulkan tangannya ke tembok.
Namun,sekali lagi Kaila bisa menangkisnya.Hingga pukulan itu malah terkena pada tangan Kaila yang berdarah tadi.Hingga luka sobeknya makin bertambah lebar.
"Jangan sakiti diri Anda sendiri karena ulah saya Tuan!Kalau Tuan marah pada saya maka lebih baik lampiaskan pada diri saya saja",ucap Kaila dengan sungguh-sungguh.
Rama memicingkan matanya pada luka sobekan di tangan Kaila.Rembesan darah itu makin banyak mengalir tapi tak dihiraukan oleh Kaila.
'Gadis bodoh!Kenapa malah mengorbankan tangannya yang terluka untukku',batin Rama yang baru menyadari bahwa sedari kamar mamanya,Kaila sedang menahan luka.Dan luka itu makin bertambah karena ulahnya
Dengan gerakan gesit,Rama segera mencari kotak P3K yang ada di tempat penyimpanan obat.Rama mencari kain kasa,kapas dan obat merah serta perban untuk mengobati luka Kaila.
Tanpa basa-basi lagi,Rama mendekat pada Kaila dan menyuruh gadis itu duduk di kursi miliknya.
Tanpa berkata lagi,Rama segera mengobati luka di tangan Kaila.Dalam diam dan keheningan.Tak ada percakapan diantara mereka.
Kaila terpaku dengan sikap Rama yang kadang lembut,namun juga sering kasar kepadanya.Saat tak banyak bicara seperti ini,Rama seperti pemuda idolanya.Namun,kapan saja laki-laki itu bisa mematahkan hatinya.Kaila hanya mendengus frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments