Life With The Witch
Hidup adalah.…
“Ghom... Uhuk... Maaf, mari kita mulai lagi.”
Hidup adalah… emm... Perjalanan, yeah perjalanan, mereka mengatakannya begitu.
Kita dilahirkan, kemudian belajar merangkak, lalu berjalan, setelah itu terus tumbuh besar menjadi remaja, lalu dewasa kemudian menjadi orang tua hingga akhirnya mati.
“Ya itu adalah sebuah perjalanan.”
Aku menatap diriku sendiri di depan cermin. Entah apa yang aku lakukan, membicarakan sesuatu yang tidak penting seperti membaca selebaran aneh berisi h0ax yang kau dapatkan dari pemilik toko fotokopi.
Hingga seorang wanita yang dari tadi diam berdiri di pintu kamarku akhirnya bertanya “Kau tidak apa-apa sayang?.” ucapnya agak khawatir.
“Apa ibu melihat jika aku saat ini baik-baik saja?.” aku berbalik bertanya.
Ibu hanya menatapku dengan senyum lebar, dia berusaha untuk tidak tertawa. Tapi sungguh tindakannya itu justru membuatku ingin menangis.
“Kau terlihat luar biasa.” dia menghampiriku kemudian merapikan baju dan rambut yang acak-acakan karena stress.
“Aku pikir ini tidak akan berhasil, jadi aku akan melewatkannya.”
“Apa! Apa yang kau bicarakan?.” Ibu terlihat begitu marah setelah mendengarkan perkataanku.
“Seorang pria yang mengajak seorang gadis untuk berkencan, tapi tiba-tiba membatalkannya tanpa alasan yang jelas adalah tindakan seorang pecundang.” dia menatapku dengan begitu tajam, membuatku tidak dapat menatap matanya.
“Ingat itu baik-naik Kuman!.”
“Iya bu...”
Ini adalah hari yang begitu besar dalam hidupku, Karena untuk pertama kalinya aku berhasil mengajak kencan seorang gadis.
Yeah, aku begitu gugup saat ini hingga hampir membuatku gila hanya karena sebuah kencan. Terdengar bodoh, tapi coba pikirkan jika yang kau ajak berkencan adalah gadis tercantik di kampus.
Tidak cukup buruk hingga kalian mengaggap aku terlalu berlebihan?.
Lalu bagaimana dengan gadis yang aku ajak berkencan sebenarnya adalah seorang pemburu monster tingkat S, yang artinya dia adalah salah satu manusia terkuat di bumi.
“Entah kenapa semuanya malah menjadi seperti ini.” aku hanya bisa menghela nafas berat.
Aku kembali memikirkan semuanya dari awal, dimulai dari ibuku sendiri yang khawatir karena aku putra satu-satunya di dalam keluarga sudah berusia 20 tahun, namun tidak pernah satu kali pun membawa seorang gadis untuk diperkenalkan padanya.
Kemudian kekhawatiran ibu semakin bertambah besar saat dia menemukan beberapa foto pria macho yang sebenarnya adalah para Hunter profesional idolaku.
Namun dia justru berpikir aku memiliki kelainan. Ibu terus menangis sambil memeluk foto ayah yang sudah tiada. Aku yang tidak sanggup melihat itu pun akhirnya berjanji pada ibu agar membawa seorang pacar dalam waktu satu bulan.
Janji yang sangat bodoh dikarenakan aku samasekali tidak pernah dekat dengan seorang gadis selama hidupku, bahkan tidak ada satupun nama perempuan di kontak ponsel ku selain ibuku.
Itu adalah situasi yang begitu berbahaya, entah apa yang akan ibu lakukan jika aku tidak kunjung mendapat seorang pasangan selama satu bulan.
Putus asa, akhirnya aku menggunakan cara terakhir.
[Bisakah seseorang membantuku untuk berpura-pura menjadi pacarku agar ibuku tidak mengaggap aku memiliki kelainan?]
Aku memohon untuk mengajak gadis berkencan secara pura-pura pada situs pencari jodoh. Beragam komentar dilontarkan oleh pengguna situs, ada yang mengatakan jika aku tidak punya harapan, beberapa berkomentar akan bersedia melakukan drama jika di bayar mahal, lalu ada pula yang mengira aku adalah seorang penipu.
Di antara ribuan komentar tidak menyenangkan itu, aku melihat satu komentar yang mengatakan saat ini kondisinya sama sepertiku.
[Aku terlalu giat berlatih sehingga kedua orang tua ku berpikir jika aku tidak ingin menikah]
Merasa jika kami memiliki masalah yang sama, Aku pun memberanikan diri untuk menghubunginya. Singkat cerita aku dan gadis itu saling berbalas pesan di media sosial hingga akhirnya aku memberikan dari mengajaknya bertemu secara langsung.
Untuk mengenali wajahnya, aku meminta gadis Itu mengirimkan foto. Tapi yang aku dapatkan justru foto seorang Hunter yang mungkin sudah dikenal oleh semua orang di negeri ini.
[Itu benar-benar fotoku!]
Komen gadis itu saat aku menulis tentang ketidak percayaan ku padanya, tentu aku hanya mengaggap itu sebagai gurauan. Akhirnya gadis itu marah dan mengajakku untuk melakukan video call. Aku sangat terkejut ketika melihat wajah asli gadis yang aku ajak mengobrol lewat situs pencari jodoh, ternyata benar seorang Hunter rank S.
Lalu begitulah semua kekacauan ini terjadi.
“Ma, doakan aku agar pulang dalam keadaan utuh.”
“Hey, dia hanya seorang gadis, kau tidak seperti pergi untuk melawan monster atau sesuatu. Ibu pasti mendoakan kau agar berpacaran dengannya.”
“Yeah, lalu setelah itu sebuah Dungeon tingkat SSS muncul dengan membawa Raja iblis yang ingin mengabarkan tentang perdamaian dunia.”
“Itu tidak mungkin terjadi!.”
“Benar, begitu juga dengan harapan ibu agar aku bisa berpacaran dengan dia.”
Perdebatan kecil kami berakhir ketika ibuku mengingatkan waktu bertemu yang telah di tentukan. Karena tidak ingin mendapatkan masalah karena membuat salah satu Hunter terkuat menunggu.
Mengambil motor di garasi, aku melaju ke arah pusat kota.
***
Di dalam kopi shop aku menunggu. Itu baru lima menit dan waktu ketemuan masih sepuluh menit lagi, tapi pikiran jika gadis itu hanya mengerjai ku terus memenuhi pikiranku.
‘Itu mustahil bukan jika gadis secantik dia mau berjalan dengan seorang seperti aku.’ pikir seperti itu terus terlintas di pikiran.
Sejujurnya itu justru membuatku senang, aku tidak perlu khawatir tentang apa kemungkinan yang bisa terjadi jika berjalan bersama seorang Hunter S.
“Itu akan sangat kacau.”
Pikiran berapa banyak Hunter jomblo yang akan mengamuk, atau fans fanatiknya yang akan mener0rku, dan tentu saja gangguan dari reporter infotainment yang akan terus mengawasi ku dari pagi hingga malam selama dua puluh empat jam.
“Aku bersyukur itu tidak akan pernah terjadi.” aku tersenyum sambil menyesap kopi yang aku pesan. Hingga tiba-tiba…
Ding!
Suara pesan masuk.
Aku membuka ponsel sambil terus meminum kopi yang sudah agak dingin.
“Amberrrrrrr…” tapi aku menyemburkan kopi itu saat melihat nama si pengirim pesan.
Tanganku bergetar hingga kopi yang aku pegang berceceran. Aku melihat para pelayan toko panik melihat aku seperti terkena stroke mendadak, mereka bahkan hampir memanggil ambulans.
Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya aku membuka pesan tersebut. “Aku harap dia cuma mau membatalkan acara ini.”
Tulisnya dalam pesan, dia juga mengirimkan aku foto penampilan yang dia gunakan untuk menyembunyikan identitasnya.
“Percuma…. Percuma saja.” aku menatap ke langit-langit dengan air mata mengalir. Walaupun dia mencoba menggunakan masker sampai merubah warna rambut yang sudah menjadi ciri khasnya, tapi kecantikannya masih dapat dilihat dengan jelas.
Aku duduk sendirian dengan putus asa. Mulutku terus komat Kamit mengucapkan jampi-jampi pengusir nasib buruk. Pelayan kedai kopi yang melihatku seperti orang gila mulai bersimpati padaku karena mereka berpikir aku barusaja ditinggalkan oleh seorang pacar.
Tapi itu semua berubah ketika gadis itu benar-benar datang. Seisi kedai kopi terdiam saat merasakan aura mempesona dari gadis yang akan aku kencani.
***
End.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬
semangat.
novel ZANN mampir
2022-04-03
1
Astraloud
hahahhaha
2022-03-30
1
Sebut saja Kia
semangat kawan walaupun betina jenis manusia tidak ada yang mau berpacaran dengan mu, setidaknya ada betina jenis lain.
2022-03-29
1