Lampu hijau

Meskipun latihan bela dirinya selesai, tapi Gael tetap mengunjungi gurunya untuk sekedar silaturahmi ataupun ada urusan lain. Kakek Amartya juga sering meminta Gael untuk membelikan sedikit kebutuhannya. Meskipun Fakhira yang merupakan cucunya tidak begitu senang.

Dia merasa tak di anggap sebagai cucunya karna kakeknya itu lebih memilih meminta bantuan Gael untuk membeli kebutuhannya. Fakhira adalah seorang gadis yang selalu menggunakan jasa Burix Logistic jika ingin mengirim atau di kirim barang. Abian atau teman Gael yang lain yang selalu jadi sasarannya. Pasalnya Fakhira ini sangat jutek dan teman-teman Gael sering mengeluh tentangnya.

Tapi Gael tak berkutik di depannya, bukan karna apa-apa. Melainkan lebih menghargai, karna dia cucu dari gurunya. Bahkan Abian sering menggoda Gael dan mengira bahwa Gael menyukai Fakhira. Padahal waktu itu ada Nilam di hadapan mereka.

Nilam yang mendengarnya merasa sangat cemburu . Tapi prinsip Nilam itu jika dia tidak menyaksikannya sendiri atau dia tidak punya bukti maka Nilam tidak mungkin percaya begitu saja.

Setelah seminggu, hari libur pun datang. Nilam meminta izin pada ibunya untuk membawa teman laki-lakinya untuk main ke rumah. Vada yang saat itu berencana ingin menghabiskan waktu bersama putrinya pun setuju.

"Mah, besok kita masak nasi liwet aja gimana.? Aku kangen pasakan mamah," ucap Nilam.

"Mamah setuju aja, emang teman kamu berapa orang yang kesini.?" Tanya Vada.

"Cuman Gael aja mah." Jawab Nilam.

"Ya udah, tapi tetep kamu bantuin mamah nyiapin lalapannya ya sayang." Ucap Vada.

"Iya dong mah. Aku juga jago nyambel sekarang. Kak Alisha yang ngajarin" Jawab Nilam.

"Bagus kalau gitu mamah mau nyicipin sambel buatan kamu." kata Vada.

Nilam pun meraih telfon pintarnya untuk menghubungi Gael dan mengabarinya bahwa Nilam ingin memasak untuknya. Jadi Gael harus datang sendiri ke rumahnya untuk memberi penilaian. Sekalian Nilam ingin memperkenalkan Gael pada ibunya sebagai pacarnya.

Setelah Gael menyetujuinya maka sambungan telpon pun terputus. Dengan semangat Nilam pergi berbelanja bahan makanan untuk besok. Nilam membeli ikan kakap merah dan udang. Tak lupa dengan sayur kangkung Dan daun singkong. Nilam berencana ingin membuat hidangan ala Sunda dengan menambahkan ikan asin sepat ke daftar belanjaannya. Dan juga bahan untuk membuat sambel tomat yang rasanya perpaduan dari pedas,manis, dan asem. Yang Nilam pelajari resepnya dari Alisha.

****

Pagi pun tiba, Gael yang ingat akan janjinya untuk pergi ke rumah Nilam pun segera terbangun untuk merapihkan segala kekacauan yang Di buat Daffa kemarin sore.

Gael mulai melipat kasur lantai dan selimbutnya. Lalu melipat baju kering yang habis di cucinya sendiri. Kemudian Gael menyapu dan mengepel lantai setelah mengeluarkan kuda besinya.

Setelah kegiatan bersih-bersihnya selesai , Gael pun mandi . 30 menit Gael bersiap, kini dia berangkat ke rumah Nilam.

***

Sementara Nilam yang sudah sangat cantik dengan dress warna pink dan riasan tipisnya masuk ke dapur untuk membantu ibunya memasak.

"Wah, ternyata putri kecil mamah udah cantik banget, mau ketemu pacar nih.? ujar Vada.

Nilam hanya tersenyum. "Jelek gak mah,?" tanya Nilam.

"Cantik banget sayang, tapi udah cantik gini malah ke dapur," Goda Vada.

"Gak papa mamah, Aku seneng mamah ada waktu buat ngajarin aku masak. Biar kalau udah nikah nanti aku terbiasa." Jawab Nilam.

"Iya dong," Vada tersenyum sambil membersihkan ikan kakap yang akan di bakar . Sambil sesekali memandangi wajah putrinya yang kini sudah sangat cantik.

Vada merasa seperti mimpi, kini putrinya telah dewasa dan sudah mulai memikirkan pernikahan. Dia merasa baru kemarin Nilam berada di pangkuannya. Belajar berjalan dengan memegang tangannya. "Baby girl kesayangan mamah, kamu cepet banget gede nya." gumam Vada Dalam hati.

Nilam mulai memotong sayur kangkung untuk di tumis sambil menunggu daun singkong matang sempurna. Setelah tumis kangkungnya matang, Nilam mulai mengulek cabai dan tomat dengan perbandingan satu banding dua. Tomat lebih banyak dari cabai rawit. Tak lupa memasukan bawang merah, bawang putih gula dan penyedap rasa. Setelah semua bahan halus, Nilam menggoreng sambalnya.

Kini Vada sudah selesai membakar ikan kakap, dan membalurkan kecap manis, menggoreng udang dan ikan asin. Tak lupa juga tahu dan tempenya. Sementara nasi liwet sudah matang dari tadi dan sudah di kipasi agar tidak terlalu panas.

Tak lama kemudian Gael pun datang setelah semua masakan matang. Nilam membukakan pintu dan langsung mengajak Gael ke meja makan.

"Assalamualaikum," ucap Gael saat sampai di dekat Vada.

"Waalaikum salam," jawab Vada.

"Mah kenalin ini Gael pacar Nilam, Namanya Gael," kata Nilam.

"Gael yah, kamu orang mana ,?" tanya Vada.

"Saya orang Banjaran tante,"kata Gael.

"Oh, Banjaran. Panggil mama aja yah, gak usah tante. Kita makan dulu, mama sama Nilam lagi liliwetan," kata Vada.

"Iya mah, " jawab Gael sungkan.

Mereka pun melahap nasi liwet dan semua hidangan yang ada. Sampai Gael mencicipi sambal yang di buat oleh Nilam. "Emmmp.. rasa sambalnya gak asing yah di lidah ku, tapi yang ini lebih enak," kata Gael.

Lalu senyum Nilam melebar. "Sambel is sambel, semua orang pasti bisa buat sambel yang enak. Aku belajar bikin sambel itu dari kak Alisha. Dia bilang itu sambel kesukaan kamu," jelas Nilam.

"Kamu sampai bela-belain belajar bikin sambel yang enak cuma buat aku sayang ,?" tanya Gael.

"It's ok Gael, kamu sudah sering buat aku bahagia," kata Nilam.

Bagi Nilam Gael punya skill yang pantas di banggakan dan tentunya mampu membuat pelanggannya bahagia . Dan pelanggan Nilam menjadi semakin banyak sejak Gael yang mengurus pengiriman secepat kilat.

Vada hanya tersenyum memperhatikan keduanya yang saling mencintai.

Setelah selesai makan, tiba-tiba kucing Nilam berlari-lari membuat Vada bersin-bersin. Sebenarnya Vada pecinta kucing. Tapi sejak kelahiran Nilam dia jadi tak pernah mendekati kucing karna kebiasaan bersin -bersinnya.

"Kok kocing kamu lepas sayang,?" tanya Vada yang sibuk membersihkan hidungnya.

"Astagfirulloh, aku lupa nutup pintu kandangnya pas habis ngasih makan tadi," ucap Nilam.

"Kamu mah kebiasaan, cepet masukin kandang lagi,!" pinta Vada.

Nilam kesulitan menangkap kucingnya karna dia sibuk berlari. Membuat Vada semakin sering bersin-bersin. Tapi Gael memancing kucing itu dengan ikan bakar yang menggugah selera. Akhirnya si kucing berhasil di masukan ke kandang.

Vada sangat terkesan dengan sikap Gael yang begitu baik. Kemudian dia memberikan lampu hijau pada Gael karna hatinya sangat yakin bahwa Gael mampu membahagiakan putrinya.

"Gael, kalau kamu sudah siap untuk menikahi Nilam tinggal bilang sama mama yah," ucap Vada setelah keadaan mulai tenang.

"I iya mah," jawab Gael tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya.

"Dan nanti kalau papanya Nilam pulang , mama harap kamu ada waktu buat minta restu darinya," ujar Vada.

Dan Gael hanya mengangguk. Terlihat kebahagiaan di wajahnya yang tak mampu di bendung lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!