Seketika hati Nilam hancur melihat Gael dan Alisha berpelukan. Dia menangis sambil berlari kecil menuju mobilnya. Dia tak menyangka, super hero yang selama ini sangat dia cintai itu menghianati cintanya.
Nilam juga tidak menyangka bahwa Alisha yang sudah dia anggap sebagai kakak sendiri sudah tega merebut kekasihnya itu.
Sementara Gael yang bersiap untuk mengejar Nilam di cegah oleh Alisha. "Biar aku yang jelasin , kamu percaya saja sama aku,".pinta Alisha. Alisha Cepat-cepat mengejar Nilam untuk mencegahnya pergi. Tangan Alisha menahan lengan Nilam .
"Nilam, kamu yakin dengan apa yang kamu lihat tadi. Apa kamu berfikir serendah itu tentang aku. Gael terluka , dia kesakitan waktu aku mengompres lukanya dia pegangan ke pinggang aku . Dan itu gak di sengaja." jelas Alisha.
Nilam pun terdiam, "Lagi pula aku cuma pacar dan bukan istrinya, jadi gak perlu marah. Gael itu baik dan tampan. Gak heran kalau kak Alisha juga suka sama dia" gumam Nilam Dalam hati.
Lalu Nilam kembali teringat niat awalnya ke sini hanya untuk menemui Alisha. Dia ingin menceritakan betapa bahagianya dia saat bertemu dengan Gael di Banjaran secara tidak sengaja.
"Nilam duduklah..!" perintah Alisha yang dari tadi melihat Nilam diam saja.
Dan Alisha pun mulai memberi penjelasan pada Nilam. Alisha bercerita tentang dirinya yang tak bisa kembali mempunyai ikatan hubungan dengan siapapun , setelah dulu suaminya menghianatinya. Lebih tepatnya mantan suaminya.
Daffa memang memanggilnya Ayah tapi perlahan Alisha memberinya penjelasan Bahwa Gael bukanlah ayahnya.
(Flashback on )
"Daffa sayang, om Gael itu bukan ayah kamu nak, jadi kamu gak bisa panggil dia ayah. Udah berapa kali mama bilang sayang ,,?" kata Alisha pada anaknya.
"iya ma, Daffa tau kok. Tapi om Gael itu baik, dia juga gak ngelalang Daffa. Tapi Daffa janji kalau pacalnya om Gael gak suka Daffa panggil ayah pasti Daffa belhenti mama ku sayang." ucap Daffa .
"Emmpp.. Iya tapi kamu harus selalu ingat yah . Baby boy mama udah pinter sekarang.. Cup.." Alisha mencium dan memeluk anaknya dengan sangat erat.
"Maafin mama sayang, mama belum siap ngasih kamu ayah yang baru. Mama masih trauma dan sakit hati dengan apa yang dilakukan ayahmu dulu." gumam Alisha dalam hati.
Air mata Alisha jatuh, penuh penyesalan dalam hatinya yang begitu sulit memiliki hubungan baru.
Daffa yang dulu pernah melihat ibunya dan Gael berdebat tentang panggilan ayah ini pun langsung mengerti.
(Flashback off)
Setelah Alisha menceritakan semuanya maka Nilam pun akhirnya mengerti. Dia mengutuk dirinya karna sudah cemburu tanpa alasan. Alisha pun meminta maaf , dan mereka saling memaafkan.
Bahkan Nilam tidak keberatan jika Daffa memanggil Gael dengan panggilan Ayah. Nilam berjanji akan selalu menganggap Daffa sebagai anaknya sendiri. Alisha sangat bahagia bukan main karna tak di sangka ada Gael dan Nilam yang juga sangat menyayangi baby boy nya itu.
Nilam kembali teringat niatnya untuk menceritakan tentang pertemuannya dengan Gael.
"Oh iya kak. Aku kesini sebenarnya mau ketemu kak Alisha." kata Nilam.
"Ada apa gitu.?" tanya Alisha.
"Aku mau curhat aja, soalnya kemarin aku seneng banget kak. Ternyata rumah orang tua Gael itu ada di Daerah perbukitan tempat aku ngerjain KKN kak. Di Banjaran ," kata Nilam.
"Emang, kan waktu itu aku pernah cerita. Aku juga pernah di ajak kesana sekali." kata Alisha.
"Aku benar-benar gak kepikiran , kirain Banjaran mana. " ucap Nilam.
"Iya, dunia itu sempit yah ternyata. Terus kamu langsung di kenalin sama orang tuanya.?" Tanya Alisha.
"Belum secara resmi kak, tapi aku udah tau betul siapa orang tuanya Gael. Pak Bagas dan Bu Fina itu orang yang sangat baik, selama aku di sana aku gak kekurangan apapun." jelas Nilam.
"Apa orang tua mu sudah tau bahwa Gael itu pacar kamu ,?" tanya Alisha.
"Belum sih kak, mama ku sangat sibuk. Kami belum punya waktu ngobrol. Janji deh aku pasti cepat - cepat ngenalin Gael ke orang tua ku. " jawab Nilam.
"Iya, harus itu mah," kata Alisha
Gael yang saat itu merasa tidak tenang karna kemarahan Nilam cepat menyusul Alisha dan Nilam. Setelah sampai di warung Alisha , secara tak sengaja dia mendengar obrolan keduanya yang menunjukan bahwa Nilam tak marah lagi padanya. Gael merasa sangat senang.
"Ehemm.. Jadi kamu sudah siap di perkenalkan kepada orang tuaku ya Nil,?" tanya Gael yang tiba-tiba muncul.
Nilam hanya tertunduk malu. "Iya aku siap, Aku juga mau ngenalin kamu ke mamah kalau dia lagi ada di rumah." jawab Nilam sambil tersenyum tipis.
"Baiklah, berarti tinggal nunggu hari libur saja. Setiap tanggal merah aku libur sayang, tapi masih bisa izin meski di hari biasa. Telfon aku kalau kamu ada hari libur yah." ucap Gael yang langsung di angguki oleh Nilam.
Sementara Daffa yang dari tadi mandi pun keluar dari kamar mandi setelah satu jam. Lumayan lama , karna Daffa masih belajar mandi sendiri. setelah selesai memakai baju dia mengeluarkan si Micil dari kandangnya untuk di ajak main.
"Ayah, si Micil ngajak main terus, lucu banget lihat ,!" ucap Daffa yang berlari ke ruang tamu setelah mendengar suara kedatangan Gael.
"Eh Micil sini,,!" pekik Gael.
Kucing berbulu lebat berwarna putih itu pun berlari menuju ke arah suara yang memanggilnya. Dia melirik kanan dan kiri mencari keberadaan Gael. Setelah ketemu maka kucing itu bermanja di tangan Gael . Berharap dapat elusan.
"Kaya nya si Micil kangen si Pedlo. Setelah anak nya di jual dia jadi kesepian yah.!" kata Daffa.
Si Pedro adalah nama kucing jantan milik Aciel yang sering di kawin kan dengan si Micil kucing milik Gael yang sengaja di titipkan di rumah Alisha untuk menemani Daffa main.
"Iya nanti ayah bawa lagi si Pedronya ke sini." ucap Gael.
"Sekalang ayah .?" tanya Daffa.
"Nanti aja," jawab Gael
"Halusnya sekalang bawa si Pedlo nya , kasian si Micil Nangis telus Ayah," rengek Daffa.
"Sabar yah sayang, ayah baru nelfon om Aciel tadi, katanya dia lagi gak ada di rumah. Lagi sibuk ngirim barang." bohongnya agar Daffa diam.
Padahal Gael belum menelfon Aciel. Dia merasa pusing Dengan rengekan Daffa karna Gael masih merasa mengantuk dan merasa sakit karna semua luka yang ada di tubuhnya. "Kalau saja Alisha gak tau aku terluka, pasti luka ini sudah aku hilangkan dengan mudah," Guma Gael dalam hati.
Sebenarnya jangankan luka kecil seperti itu, luka sayatan benda tajam yang cukup dalam pun bisa Gael atasi dengan mudah. Cukup di basuh dengan air dan di bacakan sebuah do'a maka luka itu akan otomatis menghilang.
Ini adalah kemampuan Baru Gael yang di pelajari selama 40 hari di rumah gurunya, kakek Amartya. Selama itu Gael berpuasa dan tidak boleh meninggalkan shalat.
Setidaknya ilmu ini yang bisa sering dia manfaatkan. Mengingat dia sering terluka karna pertarungan yang sering terjadi.
Sementara kemampuannya menaklukan banyak lawan dalam sekali serang tanpa menyentuhnya tidak boleh di lakukan sembarangan. Hanya di waktu terdesak saja. Dan hanya untuk membela kebenaran. Lagi pula ilmu ini bisa menguras banyak tenaganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments