Sore hari di Banjaran Gael melihat -lihat domba ayahnya di kandang yang tak jauh dari rumahnya. Orang yang di minta membawakan rumput untuk pakan domba baru datang dengan sekarung penuh rumput.
Gael melihat ke tempat dimana para Emak-emak dengan setelan baju lusuh dan penuh noda tanah , menandakan mereka baru pulang dari kebun. Dan Mereka sedang berjalan sambil berbincang dengan wanita muda yang sangat Gael kenal.
Gael yang merasa ini hanya mimpi pun bertanya pada pak Maman yang baru datang. "Pak , siapa wanita cantik yang berjalan bersama ibu-ibu itu.?" tanya Gael penasaran.
"Itu Neng Nilam, dia mahasiswi yang sedang praktik di desa kita, apa kamu suka sama dia Gael.?" ucap pak Maman dengan nafas terengah-engah karna baru menurunkan sekarung rumput dari pundaknnya.
"Iya aku suka sama dia," jawab Gael sambil berlari kecil dan ingin menemui Nilam.
"Eemmm dasar anak muda, Gak bisa lihat yang cantik langsung di sikat aja. !" gumam Pak Maman yang langsung membelalakan matanya begitu melihat Gael sangat di sambut oleh Nilam. Bahkan Nilam terlihat mencium tangan Gael tanda hormat.
"Gael kenapa kamu malah di sini, bukannya ibu mu baru melahirkan.?" tanya Nilam yang heran melihat keberadaan Gael yang seharian ini sangat dia rindukan.
"Apa kamu gak tau,? Rumah orang tua ku di sini. Itu bapak ku..!" ucap Gael sambil menunjukan keberadaan Bagas.
"Pak Bagas,?" tanya Nilam . "Pak bagas yang punya tanah yang sangat luas si kampung ini,?" Nilam mengernyitkan dahinya.
"Yah, tanah bapak memang luas, dari mana kamu tau Nil.?" Gael sangat terkejut.
"Kau tau Gael,? Hampir setiap orang di sini mengatakan bahwa tanah yang mereka garap adalah tanah pak Bagas, pak Bagas sangat baik hati karna memberi warga kesempatan untuk mengolah tanahnya. Agar bisa di tanami berbagai jenis sayuran.Aku di sini yang mengarahkan mereka supaya hasil panennya maksimal dan petani mendapatkan keuntungan lebih dari seratus persen..." jelas Nilam.
"Sudah lama di sini.?" tanya Gael memotong cerita Nilam.
"Aku kesini sudah lama. Lebih tepatnya dari sebelum kita bertemu. Hari ini aku ingin memastikan bahwa penjualan mereka semua sukses. Dan mereka semua dapat untung yang sangat banyak. Aku berfikir dari pada menjual hasil panen mereka ke pasar dengan harga rendah lebih baik mereka menjualnya sendiri ke super market dengan harga lebih tinggi. Aku sudah memberi tahukan Caranya. Dan orang -orang di sini sangat mudah di ajari. Apalagi sudah ada gadget di setiap rumah." jelas Nilam.
"Kamu hebat sayang, kenapa kamu mau repot-repot memikirkan nasib para petani di kampungku ini.?" tanya Gael.
"Awalnya aku hanya melakukan tugas dari kampusku, tapi melihat warga di sini aku merasa mereka adalah keluarga ku. Lalu aku mengajarkan mereka bagaimana cara mengemas sayuran yang sudah di timbang seperempat kilogramnya. seperti timun, wortel dan lainnya agar tampak cantik dan bisa di jual ke super market. Aku juga mengarahkan mereka sendirilah yang harus menghubungi pihak supermarket agar bisa mendapatkan keuntungan penuh. Ada juga yang tak mau ribet dan hanya menitip pada yang lain. Tapi itu tidak masalah...!" jelas Nilam.
"Kamu memang luar biasa sayang, aku benar-benar gak nyangka bisa ketemu kamu di sini." ucap Gael.
Seketika wajah Nilam memerah karna malu mendengar pujian dari orang yang di cintainya itu.
Nilam sudah sangat terlambat pulang hari ini.Vada pasti khawatir jika putri kesayangannya tak juga pulang.
"Kau terlalu berkebihan Gael, ini sudah tugasku," ucap Nilam.
"Kalau begitu marilah, akan ku kenalkan kau pada bapak dan emak . Mereka sangat ingin aku membawa pacar ke rumah. " ucap Gael sambil menarik tangan Nilam.
"Jangan sekarang Gael.! Aku sudah sangat terlambat. Ibu ku pasti sangat khawatir kalau aku terlambat pulang.!" rundung Nilam.
"Baiklah.. ! Maaf aku tidak bisa mengantarmu. Aku masih belum bisa menggendong adik ku." kata Gael.
"Tak apa Gael. Aku bisa sendiri. Jaga dirimu yah, sampai ketemu di Bandung.!" pamit Nilam yang langsung masuk ke mobil.
"sampai jumpa,!" ucap Gael.
Karna khawatir Gael bergegas menyusul Nilam meski menuai protes dari Fina. Tapi Fina tak bisa mencegah putranya pergi. Dia tak menyangka bahwa Gael berpacaran dengan Nilam belum lama ini. Bagas dan Fina tidak sabar ingin segera berkenalan dengan Nilam sebagai pacar putra kesayangannya.
Hari sudah larut malam ,Gael merasa tenang setelah mengikuti mobil Nilam sampai di rumahnya dengan selamat.
Di perjalanan pulang ke kosan Gael melihat Baron dan Bian kembali menggangu pak Alden. Gael langsung mendekati Baron dan memberikan pelajaran olah raga ringan. Sambil membujuknya agar mau kembali menjadi orang baik.
Pak Alden sangat tercengang mengetahui bahwa Gael mengenal para penjahat itu.
Lagi dan lagi Gael terus berusaha meyakinkan Baron agar mau menjadi orang baik . Tapi Gael malah terkena tinju Baron di pipinya beberapa kali.
Dan mereka kabur setelah merasa kalah. Gael pun menancab gas ingin mengejar mereka tapi matanya sakit karna terkena pukulan tadi hingga Gael kehilangan jejak mereka.
Alisha melihat sekilas wajah Gael yang babak belur setelah mendengar suara motor Gael datang dengan suara khas. Alisha pun menggelengkan kepalanya.
Sementara Gael langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur lantai. Dengan cepat dia terlelap walau pun besok kerja sif siang, hari ini Gael sudah sangat kelelahan.
****
Pagi yang cerah pun tiba, Alisha melihat kondisi Gael karna khawatir. Dia membawa perlengkapan perawatan luka menuju kosan Gael untuk merawat luka -lukanya.
Tak lama kemudian Nilam datang ke warung Alisha dan berencana ingin menceritakan tentang dirinya yang bertemu Gael di Banjaran kemarin saking senangnya.
Tapi di warung hanya ada Daffa, dia mengatakan bahwa ibunya sedang pergi ke kosan Gael. Tanpa pikir panjang Nilam langsung berjalan menuju kosan Gael yang tak jauh dari sana.
Nilam melihat Gael yang tak sengaja memeluk Alisha di kamarnya. semua karna Gael kesakitan saat Alisha merawat luka-lukanya. Dan kesalah fahaman pun terjadi.
"Gael,,!" pekik Nilam. "kalian lagi ngapain,?" Air mata Nilam menetes.
Belum sempat Gael memberi penjelasan , Nilam sudah berlari dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments